Yedija Yosafat Tarigan / SI IV
1. Pendahuluan
Organisasi Budi Utomo lahir pada tanggal 20 Mei 1908 dan menjadi tonggak permulaan pergerakan nasional di Indonesia [1]. Pada awal berdirinya organisasi Budi Utomo hanya bergerak dalam bidang pendidikan dan social budaya . Organisasi ini mendirikan sejumlah sekolah yang bernama Budi Utomo dengan tujuan berusaha memelihara serta memajukan kebudayaan Jawa . Anggota Budi Utomo terdiri dari kalangan atas suku Jawa dan Madura
Budi Utomo memiliki sejumlah tokoh penting , antara lain : Dr. Sutomo , Dr. Cipto Mangunkusumo dan Gunawan Mangunkusumo. Sejak tahun 1915 organisasi Budi Utomo bergerak di bidang politik . Gerakan nasionalisme Budi Utomo yang berciri politik dilatari oleh berlangsungnya Perang Dunia 1 mendorong pemerintah colonial Hindia-Belanda memberlkaukan milisi bumiputera yaitu wajib militer bagi warga pribumi.
Dalam perjuangannya di bidang politik Budi Utomo memberi syarat untuk memberlakukan wajib militer tersebut . Syarat tersebut adalah harus dibentuk dulu sebuah lembaga perwakilan rakyat ( Volksraad ) . Ususl Budi Utomo disetujui oleh Gubernur Jenderal Van Limburg Stirum sehingga terbentuk Volksraad pada tanggal 18 Mei 1918. Di dalam lembaga Volksraad terdapat perwakilan organisasi Budi Utomo , yaitu Suratmo Suryokusumo
Menyadari arti penting manfaat organisasi pergerakan bagi rakyat , maka pada tahun 1920 organisasi Budi Utomo membuka diri untuk menerima anggota dari kalangan masyarakat biasa. Dengan bergabungnya masyarakat biasa . Dengan bergabungnya masyarakat luas dalam organisasi Bumi Utomo , hal ini menjadikan organisasi tersebut berfungsi menjadi pergerakn rakyat . Kondisi ini dibuktikan dengan adanya pemogokan – pemogokan buruh untuk menuntut kehidupan yang lebih baik
Sejak tahun 1930 Budi Utomo membuka keanggotannya untuk semua bangsa Indonesia dalam bidang politik Budi Utomo memiliki cita-cita untuk mewujudkan Indonesia merdeka . Dengan demikian Budi Utomo telah berkembang menjadi sebuah organisasi dengan sifat dan tujuan nasionalisme tersebut, pada tahun 1935 Budi Utomo menggabungkan diri dengan Partai Bangsa Indonesia ( PBI ) yang didirikan oleh Dr.Sutomo . Hasil peleburan Budi Utomo adalah PBI adalah Partai Indonesia Raya yang diketuai oleh Dr. Sutomo . [2]
2. Budi Utomo dan kebangkitan Nasional
Kebangkitan Nasional adlah masa dimana bangkitnya rasa dan semangat persatuan , kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang sebelumnya tidak pernah muncul selama masa penjajahan. Dalam hal ini muncul sekelompok masyarakat Indonesia yang menginginkan perunahan karena penindasan dan penjajahan . Kebangkitan nasional ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo [3]. Tanggal 20 Mei 1908 adalah hari lahirnya organisasi sosial pertama di Indonesia , Budi Utomo . Tanggal kelahiran Budi Utomo dianggap sebagai mulainya kebangkitan Nasional [4] karena menggunakan strategi perjuangan yang baru dan berbeda dengan perjuangan sebelumnya
Perjuangan sebelumnya ada kelemahannya karena :
1. Perlawanan secara sporadic dan tidak serentak
2. Perlawanan dipimpin oleh pimpinan kharismatik sehingga tidak ada yang melanjutkan
3. Sebelum massa 1908 perlawanan menggunakan kekerasan senjata
4. Para pejuang di adu domba oleh penjajah
Perjuangan Bangsa Indonesia setelah tahun 1908
1. Perjuangan dilakukan dengan menggunakan organisasi , bukan menggunakan kekerasan
2. Para pemimpin berasal dari kaum intelektual , bukan raja atau sultan
3. Rasa persatuan dan kebangsaan sudah mulai tumbuh . perjuangan tidak bersifat kedaerahan lagi
Keberadaan Budi Utomo tidak bias dilepaskan dengan adanya politik etis [5] dari pemerintah colonial belanda . Program Tanam Paksa ( Cultue Steel) mampu mengatassi kekosongan kas Belanda . Orang Indonesia berjasa dalam pemulihan perekonomian Belanda . Van Deventer berpendapat jika kebaikan budi harus dibayarkan kembali dengan peningkatan kesejahteraan rakyat . Salah satu dari balas budi tersebut melalui edukasi dan pendidikan . Adanya politik etis dalam bidang edukassi bermunculan kaum intelektual pribumi . Kaum intelektual inilah yang menjadikan adanya pembaharuan dalam mewujudkan cita-cita kebangsaan yang direalisasikan melalui bentuk pergerakan modern yang disebut sebagai pergerakan nasional [6]
Dalam penerapan Politik etis terkandug didalamnya usaha memajukan pengajaean dan pendidikan bagi generasi muda Indonesia . Salah satu kendala dalam memajukan bidang pendidikan ini adalah terbatasnya anggaran dana . Hal ini menimbulkan keprihatinan bagi dr.Wahidin Sudirohusodo sehingga melakukan kegiatan menghimpun dana denga melakukan propaganda berkeliling di jawa pada 1906
Dr.Wahidin Sudirohusodo ( 1857-1917) merupakan pembangkit semangat organisasi Budi Utomo . sebagai lulusan sekolah dokter jawa di Weltvreden (sesudah tahun 1900 dinamakan STOVIA) , ia merupakan saalah satu tokoh intelektual yang berusaha memperjuangkan nasib bangsanya .pada tahun 1901 dr.Wahidin Sudirohusodo menjadi direktue majalah Retnodhoemilah (Ratna yang berkilauan) yang diterbitkan dalam bahawa Jawa dan Melayu , yang dikhususkan untuk kalangan priyayi . Hal ini mencerminkan perhatian seorang priyayi terhadap masalah-masalah dan status golongan Priyayi sendiri . Ia juga berusaha memperbaiki massyrakat Jawa melalui pendidikan barat .Beliau menghimpun mahasiswa agar dapat memberikan pendidikan modern atau barat kepada golongan priyayi Jawa dengan mendirikan Studie Fonds atau yayasan beasiswa
Ide dari dr.Wahidin Sudirohusodo selanjutnya menarik perhatian seroang mahasiswa School tot Opleding yoor Inlandsche arsten ( STOVIA ) yang bernama Sutomo. Akhirnya Sutomo mendirikan sebuah organisasi yang bernama Budi Utomo . Budi Utomo merupakan organisasi modern pertama kali di Indonesia yang didirikan tanggal 20 mei 1908 .[7]
Corak baru yang diperkenalkan Budi Utomo adalah kesadaran local yang diformulakan dlam wadah organisasi modern dalam arti bahwa organisasi ini mempunyai pemimpin, ideology yang jelas dan anggota . Namun tak semua golongan Priyayi mendukung berdirinya Budi Utomo tersebut . Hal ini disebabkan kaum Priyayi birokrasi dari golongan ningrat atau aristikrta mengadakan reaksi jika gerakan tersebut mengancam kedudukan kaum aristocrat myang menginginkan siruasi status quo , yaitu keadaan yang dapat menjamin kepentingan mereka.gerakan kaum terpelajar tersebut akan membawa perubahan dalam struktur social sehingga kaum intelektual akan mengurangi ruang lingkup kekuasaat elit birokrasi Meskipun kaum intelektual pada masa awal pergerakan nasional di dominassi oleh kaum priyayi namun budi utomo dapat mebahayakan kedudukan kaum feodal konservatif terkait status sosialnya
Program utama dari Budi Utomo adalah mengusahakan perbaikan pendidikan dan penajaran . Programnya lebih bersifat social disebabkan saat itu belum dimungkinkan didirikannya organisasi pilitik karena adanya aturan yang ketat dari pihak pemerintah Hindia Belanda . Disamping itu , pemerintah Hindia Belanda sedang melaksanakan program edukasi dari politik etis sehingga terdapat kesesuaian kedua program. Budi Utomo merupakan organisasi pelajar dengan pelajar STOVIA sebagai intinya dengan gerakan awal jangkauannya hanya terbatas pada Jawa dan Madura . Jangkauan wilyah yang terbatass ni menjadikan Budi Utomo dianggap sebagai organisasi yang bersifat kedaerahan , karena salah satu programnya berbunyi " de harmonische ontwikkeling van land en volk van jawa en Madura"( kemajuan yang harmonis bagi nusa Jawa dan Madura ) . Dengan demikin mencerminkan kesatuan administrasi kedua pulau tersebut yang mencakup juga massyrakan sunda yang kebudayaannya mempunyai kaitan dengan Jawa meski yang dipakai sebagai bahasa resmi organisasi adalah bahasa melayu .
Pada tahun 1928 Budi utomo menambahkan suatu asas perjuangan yaitu "Ikut berusaha melaksanakan cita cita bangsa Indonesia" . Sungguh suatu langkah maju karena waktu itu gelora persatuan telah berkumandang di udara pergerakan bangsa . disitu tampak bahwa Budi Utomo sedang berusaha memperluar ruang geraknya . Tidak hanya kehidupan harmonis bagi Jawa dan Madura tetapi lebih luas lagi yakni Persatuan Indonesia . Walaupun pada awalnya Budi Utomo tidak berperan sebagai organisasi politik namun dalam perjalnannya Budi Utomo berubah Halauan ke aeah politik . Hal ini terbukti pada tahun 1915 Budi Utomo ikut aktif dalam "Inlandsche Militie" dan waktu Volksraad dibentuk . Budi Utomo juga tergabung dalam "Radicale Concentratic" yankni persatuan aliran aliran yang dicap kiri dalam volksraad . Hal tersebut berdampak dikuranginya anggaran pendidikan Budi Utomo secara drastic oleh pemerintah . Situasi ini berakibat perpecahan antara golongan radikal dan moderat di Budi Utomo.
Pada tahun 1924 , dr.Sutomo yang tidak puas dengan Budi utomo mendirikan Indonesesche Studieclub di Surabaya , Penyebabnya adalah Asas kebangsaan jawa dari Budi Utomo sudah tidak relevan dengan perkembangan rasa kebangsaan yang menuju pada sifat nasional . Indonesische studieclub pada perkembangannya menjadi Persatuan Bangsa Indonesia . Pada tahun 1927 , Budi Utomo masuk dalam PPKI ( Permufakatan Perhimpunan – perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia) yang dipelopori Ir.Sukarno . Meskipun demikian , Budi Utomo tetap eksis dengan asas kooperatifnya . penambahan asas kooperatifnya membuat Budi Utomo mengadakan Fusi ( Bergabung ) dengan PBI ( Persatuan Bangsa Indonesia ) pimpinan dr.Sutomo. Fusi ini terjadi tahun 1935 , hasil fusi melahirkan Parindra ( Partai Indonesia Raya) sehingga berakhirlah riwayat Budi Utomo sebagai organisasi pergerakan pertama di Indonesia.
Kesimpulan
Kelahiran Budi Utomo telah menjadi tongga yang menumbuhkan semangat perjuangan , sekaligus menjadi inspirasi berdirinya berbagai organisasi di seluruh pelosok tanah air , baik yang bersifat kedaerahan , politik , keagamaan , serikat pekerja , kewanitaan maupun kepemudaan , pada kurun selanjutnya muncul sejumlah organisasi seperti Sarekat Islam , Indische Partij dan berbagai organisasi lainnya. Hal ini mewarnai awal kebangkitan nasional yang mencapai puncaknya pada tahun 1928 . Kebangkitan nasional Indonesia ditandai dengan adanya peristiwa Sumpah Pemuda
Daftar Pustaka
Kartodirdjo , Sartono , dkk. 1977 Sejarah Nasional Indonesia V . Jakarta: Balai Pustaka
Kansil dan Yulianto 1990 Sejarah Perjuangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia . Jakarta:Erlangga
Swantoro , P . 2002 Dari Buku ke Buku , Sambung menyambung Menjadi Satu. Jakarta : Gramedia
Nagazumi , Akira 1989 Bangkitnya Nasionalisme Indonesia :Budi Utomo 1908-1918.Jakarta: Grafiti Pers
Note
[1] Kartodirjdo , Sartono , dkk. 1977 Sejarah Nasional Indonesia V .( Jakarta : Balai Pustaka) h . 167
[2] Nagazumi , Akira 1989 Bangkitnya Nasionalisme Indonesia : Budi Utomo 1908-1918.Jakarta : Grafiti Pers h.66-69
[3] Agustiar Syah Nur, Op. Cit., h. 157
[4] Agustiar Syah Nur, Op. Cit., h. 143
[5] Ibid, h. 161
[6] http//www.ersena+Kebangkitan+nasional+budi=utomo.Blogspod
[7] Scribt
No comments:
Post a Comment