PENDIDIKAN ISLAM DI TURKI USMANI


OKTAVIA SESMITA / SP

Sejarah menunjukkan pada abad ke 15 (ke 9 H) orang turki Usmani membuat debut di panggung sejarah, pada tahun 1455 (853H) mereka menjadi perhatian dunia, ketika Muhammad sang penakluk yang berusia 24 tahun telah merebut konstantinopel ibu kota kerajaan Romawi Timur. Kemenagan ini yang telah membuat umat islam selama 800 tahun dari keadaan sebaliknya, telah menggairahkan kembali seluruh dunia islam dan membangkitkan kembali. 1 Jatuhnya konstantinopel ini yang selama delapan abad tidak berhasil di jatuhkan oleh kaum muslimin,2 memberi bukti kekuatan turki Usmani benar-benar tangguh.  Dengan
ketangguhan tersebut Philip K Hitti mengatakan kerajaan Turki Usmani adalah kerajaan terbesar aiabad modern, yang berkuasa dari tahun 1282-1929 M. 3 Dalam limit waktu yang begitu panjang, banyak usaha-usaha pembaharuan yang dilakukan baik dalam bidang militer, pemerintahan, ekonomi maupun pendidikan. Ide-ide pemikiran pendidikan sampai masa kepemimpinan Sultan Mahmud keadaan pendidikan atau sekolah-sekolah menggunakan system tradisional, yang didomonasi oleh para ulama dan orientasnya hanya pada masalah agama.
 Madrasah merupakan satu-satunya lembaga pendidikan umum yang berada di kerajaan turki. Sedangkan disisi lain ilmu-ilmu umum sebagai penunjang kurang mendapat tempat dalam kurikulum madrasah. Kondisi ini disadari Sultan tidak relevan lagi dengan tuntutan zaman modern. Maka sultan Mahmud memunculkan ide mengadakan perubahan dalam kurikulum madrasah dengan memasukkan ilmu-ilmu umum, disamping mendirikan sekolah umum dan sekolah sastra, siswa untuk kedua sekolah ini dipilih dari lulusan madrasah yang berperestasi.  Kiranya dari kebijaksanaan tersebut, penulis ingin melihat asal usul turki Usmani, bagaimana ide-ide pemikiran pendidikan, dan upaya apa saja yang dilakukan dalam pembaharuan pendidikan di Turki Usmani, dapat dilihat dalam bahasan selanjutnya.
A.    Asal – Usul dan Perkembangan Turki Usmani
            Dalam catatan sejarah kerajaan Turki Usmani adalah kerajaan pertama yang paling lama bertahun, dibandingkan dua kerajaan besar lainnya, berdiri pada tahun 1282-1929 M.5 Kerajaan ini berasal dari keturunan Usman ibn sauji Ibn Art Hogol Ibn Sulaiman Syah Ibn Kia Alt. Silsilah kerajaan ini atas prakarsa bangsa Turki dari Kabilah Oghuz, suku Nomanik di asia kecil yang mendiami daerah Mongol dan daerah Utara Negeri Cina."dan ada pendapat lain" 7 Dalam kurun waktu yang panjang, sekitar 3 abad mereka pindah ke Turkistan, Persia, dan irak. Pada awalnya mereka tidak memeluk agama islam, baru sekitar abad ke- 19 atau abad 10 mereka masuk islam yang pada waktu itu menetap di Asia tengah. Kemudian pad aabad ke- 13 mereka mendapat serangan Mongol. Sehingga melarikan diri ke daerah barat. Akan tetapi ketika pemimpin terakhir kabilah ini (Sulaiman) meninggal dalam pertempuran munzikart, mereka terpecah dua, ada yang pulang ke daerah timur dan ada pula yang mencari pengsuian pada saudara-saudaranya (Orang Turki saljuq) yang tinggal di asia kecil, 8 yang dipimpin oleh Erthogrul putra Sualaiman.
            Pada waktu itu mereka mengabdikan diri pada Sultan Alauddin 11, Sultan saljuq yang kebetulan sedang berperang debgan Dizantium. Mereka membantu Sultan tersebut yang Akhirnya mendapat kemengan. Sultan tersebutpun memberikan hadiah sebidang tanah di asdia kecil yang berbatasan dengan Dizantium ini adalah awal mereka untuk membina wilayah barunya dan memilih kota Syukud sebagai ibu kota. Kemudian Ethgrul meninggal dunia pada tahun 1280, kepemimpinan di lanjutkan Usman yang memerintah 1290-1326 M.  Usman juga banyak berjasa kepada Sultan Alauddin 11, sehingga dia disenagi, 10 ia berhasil menduduki benteng-benteng Dizantium dekat kota Broessa. Kemudian pada tahun 1300 M kerajaan Saljuq mnedapat serangan dari bangsa Mongol sehingga Sultan Alauddin 11 terbunuh. Keturunannya tidak ada yang leyak menggantikannya maka tidak beberapa lama setelah ia meninggal wilayahnya terpecah-pecah menjadi karajaan-beberapa kerajaan kecil. 11 Sejak itulah Usman memproklamirkan dirinya sebagai Padisnya dan kerajaan Usmania dinyatakan berdiri, dengan penguasa pertama yaitu Usman yang sering disebut Usman 1. Ia mendapat dukungan dari berbagai lapisan pembesar Saljuq, maka seluruh bekas wilayah kesultanan saljuq menjadi wilayah keturunan turki Usamani dan menjadikan Brossa sebagai ibu kota resmi pada tahun 1326.12 Ia memperluas kerajaanya. 13
Pada masa pemerintahan Orkhan yaitu sultan kedua dari kerajaan Usmani (726 H / 1326 M-761 H / 1359) dapat menaklukkan sebagian benua Eropa yaitu Azmir (Samirna) tahun 1327 M, thawasyanli (1338 M), Angkara (1354 M), dan Gilipornia (1330 M). Kemudian pada masa pemerintahan Murad 1 (sultan ketiga dari pemerintahan Usmani), 761 H / 359 M – 789 H / 1389 m, Ia terus melakukan perluasan daerah benua eropa dan memantapkan keamanan dalam negri. Ia menaklukkan Adrianovel (dijadikannya menjadi kerajaan baru), Marcedonia, Sopia, Salonia, dan seluruh bagian wilayah utara Yunani.
            Pada waktu itu paus merasa cemas terhadap ekspansi yang dilakukan kerajaan Turki Usmani di Eropa Sehingga ia mengobarkan perang. Kan tetapi dikalahkan Sultan Biyazid 1 1389-1401 M (sultan keempat dari kerajaan Usmani). Peristiwa penghancuran sekutu Kristen eropa ini menjadi catatan penting bagi umat islam dalam sejarah peradaban islam. Setelah Biyazid 11 ekspansi kerajaan Usmani lama berhenti. Tentara Tuki Usmani mengalami kekalahan dengan tentara Mongol yang dipimpin Timur Lenk di Asia kecil. Biyazid dan putranya tertawan dan wafat dalam tawana tahun 1403 M. 14 Kekalah ini membawa akibat buruk bagi kerajaan Turku Usmani , penguasa-penguas saljuq di Asia kecil melepaskan diri dari Turki Usmani. Putra-putra Biyazid saling berebut kekuasaan. Keadaan buruk ini berlangsung sepuluh tahun dan berakhir setelah sultan Mahmud 1 (1403-1421 M) yaitu sultan kelima dari kerajaan Turku Usmani dapat mengatasinya. Ia mengadakan perbaikan dan meletakkan dasar-dasar keamanan dalam negri.
            Usaha ini dilanjutkan Murad 11(1421-1451 M) dan mencapai puncak kemajuannya kembali pada masa Mahmud 11 (1451-1484 M), dimana ia berhasil merobohkan banteng konstatinovel dan kaisar konstantin 1X mati terbunuh. Peperangan ini terjadi pada 6 april-29 mei 1453 M. dalam peperangan ini sultan dibekali 300.000 prajurit dan sebuah pasukan altileri yang tangguh. Kekuatan armadanya yang mengepung negri itu bukan saja dari darat tetapi juga dari laut yaitu 120 kapal perang. Kemudian dilanjutkan Sultan Salim (1512-1520 M). akan tetapi dia mengalihkan perhatiaanya kearah timur dengan menaklukkan dinasti Shafawi (Syi'ah) di Persia, Syria, dan dinasti mamalik di Mesir. Ekspansi ini dilanjutkan sultan Sulaiaman Al-Qanuni (1520-1566 M) dengan tidak melihat timur atau barat, akan tetapi seluruh wilayah Turki Usmani mereka berhasil menguasai Balgrado dan pulau Rodlress tahun 1522 M seerta wilayah Afrika Utara, sehingga wilayah kekuasaannya mencakup Asia kecil, Armenia, Irak,Suria, Hijaz serta Yaman di asia, Mesir, Libia, Tunisia, al-Ajazair di Afrika, Yunani, Bulgaria, Yugoslavia, Albania, Hongaria, Rumania di Eropa. Setelah sultan Sulaiman meninggal terjadi perebutan kekuasaan diantara putra-putranya yang menyebabkan kemunduran kerajaan turki usmani.
B.     Lahirnya Ide-Ide Pemikiran Islam
Sebenarnya kesadaran akan kelemahan dan ketinggalan kaum muslimin dari bangsa-bangsa eropa dari berbagai bidang kehidupan ini, menjadi awal lahirnya ide-ide pemikiran pendidikan di Turki, telah timbul mulai abad ke-11 H / 17 M dengan kekalahan-kekalahan yang diderita kerajaan Turki Usmani dalam peperangan dengan Negara-negara Eropa. Kekalahan-kekalahan tersebut mendorong raja-raja dan pemuka-pemuka kerajaan untuk menyelidiki sebab-sebab kekalahan mereka dan rahasia keunggulan lawan. Mereka mulai memperhatikan kemajuan kebudayaan bangsa Eropa pada masa itu.  Tepatnya pada pemerintahan Sultan Ahmad 111 mengadakan pembaharuan didalam kerajaan Turrki, namun pembaharuan –pembaharuan Sultan Ahmad 111 bisa  dikatakan belum berhasil. Sepaninggal Sultan Amad Turki terus mengadakan pembaharuan, sebagaimana dikatakan Abu Hasan Ali Nadawi bahwa sultan Salim 111 ( 1789-1807 M) berusaha melakukan pembaharuan, 17 serta menyeluruh, tetapi hasilya belum tercapai sebagaimana yang diharapkan. Kondisi turki masih belum banyak berubah dan masih banyak tertinggal di Eropa. Melihat hal tersebut, Sultan Mahmud 11 yangb naik tahta pada tahun 1807 M, terus melakukan pembaharuan yang telah dirintis pada pendahulunya.
Sultan Mahmud 11 melihat bahwa Turki pernah mengalami masa kejayaan, yaitu puncaknya pada masa pemerintahan Sultan Sulaiman al-Qadawi, pada masa itu menjadi Negara Adikuasa, kemajuan terdapat di segala bidang, sehingga mengalahkan Negara-negara Eropa. Tetapi tatkala beliau naik tahta, kejayaan itu sudah tidak berada pada Turki, bahkan Turki jauh tertinggal dari Negara-negara Eropa, melihat hal ini sultan Mahmud 11 berkeinginan untuk mengembalikan turki pada masa kejayaannya dengan mengadakan pembaharuan dalam pendidikan dan bidang lainnya.
Kerajaan turki utsmani merupakan kerajaan yang dipimpin oleh 40 sultan. Pada abad pertengahan memang masa yang paling bersejarah bagi bangsa arab, bahkan kemunduran bagi bangsa barat, dalam segi pandang kerajaan, kekuasaan wilayah adalah yang terpenting. Turki utsmani yang memimpin selama kurang lebih 6 abad memberikan bukti kejayaannya sampai ke Eropa, akan tetapi dari stagnanisasi bangsa utsmani mereka lebih memajukan kemiliteran mereka dari pada pendidikannya, bagi mereka kemiliterannya adalah satu hal yang terpenting yang harus dimiliki leh seorang pemimin, dengan orientasi penalukan konstantinopel, membuat mereka menjadi bersemangat untuk menjadikan kerajaan turki utsmani menjadi symbol kejayaan islam.
Penyimpangan orientasi mereka ini membuat terlena dengan keluasan wilayah sehingga membuat mereka meninggalkan perkembangan pendidikan mereka. Berbeda dengan bangsa Eropa yang telah mengugguli mereka, kemunduran kerajaan turki utsmani ini terlihat dari bagian bagian wilayah yang dikuasai oleh turki utsmani ini mulai tergerak ingin merubah hidupnya menjadi yang lebih baik dan muncul paham kapitalisme individual sehingga sebagian mereka ingin melepaskan diri.  Tampaknya pengaruh barat mulai mendapatkan hasil dengan kelemahan kerajaan turki ini, dan terlahir paham-paham yang ingin membebaskan, sehingga paham turki sendiri tidak dapat menghalangi mereka.
DAFTAR PUSTAKA
-          C.E. Bosworth, Dinasti-dinasti Islam,(Bandung:Mizan, 1980).
-          Edyar, Busman dan Ilda Hayati, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta, Pustaka Asatruss,2009),
-          Hitti, Philip K. History of the Arabs, (London: The Mac Millan Press, 1974),
-          Nasution, Harun. Pembaharuan Dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan,(Jakarta:Bulan Bintang, 1996)
-          Syalabi, Ahmad. Sejarah dan Kebudayaan Islam Imperium Turki Usmani,(Jakarta: Kalam Mulia, 1988)
-          Yatim Badri. Sejarah Peradaban Islam, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003
-          Al Usairi, Ahmad, terjemah Tarikh Al Islamiy"Sejarah Islam", Akbar, Jakarta 2008
-          Syalaby,Ali Muhammad, Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah,pustaka Al kautsar, Jakarta 2008

No comments:

Post a Comment