SEJARAH DAN PENDIDIKAN DI TURKI

CYNDI DWI RAHMADANI / SP

            Turki adalah sebuah negara besar yang memiliki sejarah yang sangat panjang. Secara geografis, wilayah Turki terletak diantara Asia dan Eropa. Meski 97 % daratannya menjorok masuk ke dalam wilayah Asia, sehingga di kenal sebagai Anatolia (Asia Kecil), namun secara umum negara ini diterima sebagai negara Eropa. Wilayah Turki berupa dataran tinggi, sekitar 4/5 daratan berada pada ketinggian diatas 500 m.
            Turki menempati lokasi strategis. Di lokasi ini, Benua Afrika, Asia, dan Eropa berada pada posisi yang berdekatan. Kondisi ini membuat wilayah Turki sudah dihuni sejak zaman kuno. Dratan Turki adalah saksi dari kelahiran banyak peradaban, seperti Hittite Kuno, Persia, Romawi, dan Arab. Kini mayoritas penduduk Turki adalah keturunan dari penghuni peradaban masa lalu. Minoritas terbesar adalah orang Kurdi. [1]
            Dahulu Turki merupakan negara yang berbentuk kerajaan, namun saat ini pemerintahan Turki berbentuk republik yang beribu kota di Istanbul. Istanbul merupakan kota yang paling bersejarah, karena dahulu Istanbul memiliki tiga kekaisaran yang agung, yaitu, Byzantium, Romawi, dan Usmani.
Sekilas Tentang Bangsa Turki :
            Tanah kelahiran asli etnis Turki dan nenek moyang mereka yang sebenarnya adalah Negeri Turkistan di Asia Tengah yang sekarang wilayahnya di tempati beberapa republik, yaitu Kazakhstan, Turkmenistan, Tajikistan, Kirghizstan, dan Uzbekistan (sudah memisahkan diri dari Uni Soviet). Di tambah daerah jajahan Cina yang hingga kini dikenal dengan nama Turkistan Timur atau Xinjiang (Sinkiang). Wilayah lain dari negeri Turkistan juga terdapat di Iran dan Afghanistan, yang dahulu dikenal dengan nama Khurasan. [2]
            Etnis Turki bersal dari ras mongol (berkulit kuning atau anak cucu Yafits ibn Nuh) yang mendiami sebagian besar Benua Asia, seperti orang Cina, Jepang, Mongol, Tartar, Melayu, dan seterusnya. Etnis Turki juga dikenal memiliki fisik yang kuat dan kemampuan perang yang hebat. Ini semua bisa dimaklumi karena memang kondisi geografis mereka, yaitu memiliki bukit-bukit yang menjulang, lembah-lembah yang curam, serta gurun pasir yang gersang.
Modernisasi Pendidikan Di Turki :
Meninjau perkembangan pendidikan Islam di Turki tidak lepas dari pengaruh budaya, dan kondisi sosial politiknya, kebudayaan turki merupakan perpaduan antara kebudayaan Persia, Byzantium Romawi, dan Arab. Dari kebudayaan Persia mereka banyak menerima ajaran-ajaran tentang etika dan tatakrama dalam kehidupan istana. Masalah organisasi, pemerintahan dan prinsip kemiliteran, mereka dapat dari kebudayaan Byzantium Romawi. Sedangkan dari bangsa Arab mereka mendapatkan ajaran tentang prinsip ekonomi, kemasyarakatan, dan pengetahuan.
Sebagai bangsa yang berdarah militer, Turki Ustmani lebih memperhatikan kemajuan dibibang politik dan kemiliteran. Sedang dalam pendidikan tidak terlalu menonjol, kecuali dalam bidang arsitektur. Pendidikan lebih dikonsentrasikan pada pelatihan militer.
Pada masa pertengahan, lapangan ilmu pengetahuan menyempit. Madrasah adalah satu-satunya lembaga pendidikan umum yang didalamnya hanya diajarkan pendidikan agama. Kemerosotan standar-standar akademis yang terjadi dikarenakan sedikitnya jumlah buku-buku yang tercantum dalam kurikulum, dan waktu yang diberikan terlalu singkat sehingga dalam menguasai materi yang diberikan, murid-murid sulit memahaminya.
Masuknya sistem pendidikan modern di kalangan Kerajaan Turki Utsmani bermula sejak Sultan Mahmud II (1785-1839 M). Ia mengadakan pembaharuan dalam bidang pemerintahan, militer, hukum, termasuk dalam bidang pendidikan. Sebagaimana di dunia Islam lainnya di zaman itu, madrasah merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang ada di Kerajaan Utsmani. Di madrasah itu hanya diajarkan pengetahuan agama, sedangkan pengetahuan umum tidak diajarkan sama sekali. Sultan Mahmud menyadari bahwa madrasah-madrasah tradisional tersebut tidak sesuai lagi dengan tuntutan perkembangan zaman. Oleh karena itu, ia berusaha untuk memperbaiki sistem pendidikan madrasah yang ada agar anak-anak bisa mendapatkan pelajaran pengetahuan umum. [3]
Namun, mengadakan perubahan dalam kurikulum madrasah dengan memasukkan pengetahuan-pengetahuan umum pada waktu itu sangat sulit. Karena itu, ia mendirikan dua sekolah pengetahuan umum yang berdiri sendiri, terpisah dari system madrasah tradisional yang ada. Kedua sekolah itu adalah :
a)         Sekolah Pengetahuan Umum (Mekteb – i Ma’arif)
b)         Sekolah Sastra (Mekteb – i Edebiye)
           
            Sistem Pendidikan Di Turki
Sistem Pendidikan di Turki secara umum dapat dikatakan hampir sama dengan sistem pendidikan di Indonesia. Adapun sitem pendidikan nasional Turki yang utama terdiri dari dua bagian: [4]
1.      Pendidikan Formal (Formal Education)
Penddikan formal adalah sistem sekolah yang terdiri dari lembaga-lembaga pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah / kejuruan dan pendidikan tinggi.
a.       Pendidikan pra-sekolah
Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang opsional, bertujuan untuk memberikan kontribusi mental, dan emosional pada perkembangan fisik anak/siswa untuk membantu mereka memperoleh kebiasaan baik (ahklak), yang ditekankan pada saat mereka masih di pendidikan dasar. Pendidikan pra-sekolah diberikan di TK, rumah penitipan anak, pembibitan kelas di sekolah dasar dan kelas persiapan oleh berbagai departemen dan instansi terkait, dan Departemen Pendidikan Nasional Turki.
b.      Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar, memberikan pengetahuan dasar pada anak-anak dan memastikan fisik, perkembangan mental dan moral sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Pada umumnya terdiri dari pendidikan anak-anak dalam kelompok usia 6-14 tahun. Delapan tahun pendidikan dasar adalah wajib untuk semua warga negara Turki yang telah mencapai usia enam tahun, ada juga sekolah swasta akan tetapi masih berada di bawah kontrol negara. Akan tetapi khusus pelajaran bahasa asing sudah dimulai diberikan sejak 4 tahun dalam pendidikan dasar.
c. Pendidikan Menengah / Kejuruan
Sekolah Menengah umum adalah lembaga pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk institusi pendidikan tinggi. Mereka menerapkan program tiga tahun lebih dan di atas pendidikan dasar, yang terdiri dari siswa dalam kelompok umur 15-17 tahun. Tujuan pendidikan menengah adalah untuk memberikan pengenalan pada siswa dengan budaya umum pada tingkat minimum dan mempersiapkan mereka dalam mengemban tanggung jawab bagi masyarakat demokratis, membuat mereka menghormati hak asasi manusia serta mempersiapkan mereka pada pendidikan yang lebih tinggi atau bisnis ke arah kepentingan kehidupan yang sejahtera.
Sekolah-sekolah menengah swasta, memiliki kelas persiapan bahasa asing, sesuai dengan sasaran program pendidikan, dan dalam pendidikan bahasa asing yang dipadukan dalam kelompok ilmu pengetahuan dan matematika.
Pendidikan Kejuruan memberikan instruksi khusus dengan tujuan memberikan pelatihan kemahiran yang berkualitas. Organisasi dan periode instruksi dari sekolah berbeda. Beberapa dari mereka memiliki program empat tahun dalam hal ini usia sekolah adalah 15-18 tahun.
d.      Pendidikan Tinggi (Higher education)
Di Turki, pendidikan tinggi meliputi semua institusi pendidikan setelah pendidikan menengah, yang menyediakan setidaknya dua tahun pendidikan tinggi dan mendidik siswa untuk melanjutkan ke jenjang, sarjana, master atau gelar tingkat doktor. Lembaga pendidikan tinggi terdiri dari universitas, fakultas, institut, sekolah pendidikan tinggi, konservatori, sekolah kejuruan pendidikan tinggi dan pusat penelitian aplikasi. Di Turki, eskalasi pendidikan yang lebih tinggi adalah untuk mencapai tingkat kemampuan dalam menghadapi era globalisasi dunia, baik dari segi kualitas dan kuantitas.
Tujuan pendidikan tinggi adalah untuk melatih tenaga kerja dalam suatu sistem, prinsip-prinsip pendidikan dan pelatihan kontemporer untuk memenuhi kebutuhan Negara. Namun demikian dipendidikan tinggi juga disediakan beberapa pendidikan khusus di berbagai bidang bagi siswa yang telah menyelesaikan pendidikan menengah.

2.      Pendidikan Non Formal
Pendidikan non formal mencakup semua kegiatan yang diselenggarakan di dalam atau di luar sekolah.
           
NOTES :
1.      Ensiklopedia Kaukasus dan Asia kecil BAB 5. Hal : 238 dan 239
2.      Buku Pintar Sejarah Islam. Pengantar : Dr. Raghib al-Sirjani. Penerbit : Zaman. Hal : 810

No comments:

Post a Comment