PENDIDIKAN DI SAUDI ARABIA


Turisno/SP

Kerajaan Arab Saudi berdiri pada tahun 1932 dan menempati 80 persen luas semenanjung Arab. Secara geografis negara ini berbatasan dengan Jordania, Kuwait, dan Irak di sebelah utara, Laut Merah di sebelah barat, Qatar dan Uni Emirat Arab di sebelah timur, serta Yaman dan Oman di sebelah selatan.  Saudi Arabia adalah negara yang menganut hukum berbasis Islam dimana hukum syariah sebagai dasar konstitusi dan sistem hukum.
Penemuan ladang minyak dan peningkatan konsumsi minyak pada awal tahun 1970-an mendorong perkembangan industri dan urbanisasi yang begitu pesat. Saat ini, 70% populasinya menghuni kota-kota besar dan tulang punggung perekonomian masih bergantung pada industri minyak, sementara Arab Saudi banyak menggunakan tenaga asing karena kebutuhan SDM yang begitu besar. [1]
Penduduknya sekitar 5.000.000 sampai 8.000.000. Kira-kira 2/3 hidup seperti nomad atau semi nomad (pengembara atau setengah pengembara) yang disebut Bedui; 12% menjadi petani yang tetap tempat tinggalnya dan 27% di antara pengembara tinggal di kota. Orang-orang Bedui itu sangat kuat terikat pada tradisinya. Karena biasa hidup bebas, mereka tidak patuh pada peraturan dan tidak mau mengakui kekuasaan orang lain. Ada ahli yang memandang mereka tinggi hati dan suka memberontak.Dalam soal kemasyarakatan dan politik mereka tidak suka terikat pada sesuatu dan tidak mau dirintangi oleh apapun juga. Sifat-sifat ini menyebabkan mereka sukar dipimpin dan untuk dipersatukan dengan suku-suku lain. Dari dahulu sampai sekarang mereka selalu saja bersengketa satu sama lain. Suku Bedui ini tidak membentuk satu negara di Jazirah Arab, tetapi membentuk negara-negara kecil.
Dalam abad ke-18 Muhammad Ibnu Saud, seorang kepala suku dari wilayah Dariyah di Arab Utara, memakai gerakan Wahabbi yang menentang segala ajaran yang tidak sesuai dengan Al-qur'an dan Hadist untuk menyatukan kaum Bedui. Putera Ibnu Saud, Abd al Aziz memperluas wilayahnya sampai ke Laut Merah. Kemudian gerakan penaklukan itu dilanjutkannya ke Riyadh untuk menundukkan kepala suku Rashids dan hampir semua kepala suku lain di Arab Tengah. Sesudah Perang Balkan, Turki menarik tentaranya dari wilayah Arabia, yang dikuasainya sejak abad ke-16. Abd al Aziz, yang berkuasa dari tahun 1901 sampai tahun 1953 menjadi pendiri kerajaan dan penegak persatuan Arab Saudi. Dalam tahun 1901 ia merebut kota Riyadh dengan 40 orang saja. Orang Bedui, pengembara dan tidak mau patuh itu, akhirnya dapat dikuasainya dan diaturnya, dipersatukannya.Didirikannya kampong-kampung disekitar mata air untuk orang-orang Bedui itu.Di sinilah mereka menetap.Sejak penempatan pertama itu orang-orang Bedui tidak lagi berpindah-pindah kediamannya.Dalam tahun 1913 Abd Aziz menguasai sisa daerah Turki di Teluk Persia, yang menjadi Hasa sekarang.Sesudah perang Dunia I dikalahkannya Sharif Hejaz, yaitu Hussein Ibn Ali.Semenjak tahun 1932 dibentuknya kerajaan Saudi Arabia yang terdiri dari semua daerah yang didudukinya itu.Hukum dasar bagi kerajaan itu ialah Al-qur'an.
Industri minyak yang berkembang sesudah tahun 1930 membawa Arabia berhubungan dengan pekerja, dengan mesin, teknik dan dengan konsep Barat mengenai pemerintahan. Hal ini mengakibatkan pembentukan Dewan Menteri dalam tahun 1953.Sampai dengan decade 30 (1930), lebih dari 90% dari penduduknya masih buta huruf, sehingga pada tahun 1930 disusun suatu sistem pendidikan formal.
Pendidikan Islam mempunyai sejarah sama panjangnya dengan sejarah Islam sendiri. Pendidikan Islam yang mula-mula dilakukan sekolah yang bernama Kuttab, yang mengajarkan isi buku suci Alqur'an, sastra Arab, pokok-pokok gramatika dan berhitung diajarkan oleh guru-guru yang disebut Muallim.Dari zaman permulaan itu dikenal peristiwa tawanan perang Badar yang dibebaskan, kalau mereka mau dan sanggup mengajar menulis dan membaca.Di samping itu masjid juga menjadi tempat belajar, selain tempat beribadat.
Salah satu fungsi masjid ialah tempat bersembahyang Jum'at.Khotbah Jum'at itu sebenarnya telah memberi pendidikan untuk umum.Dimana-mana merupakan tempat memberi pendidikan umum.Sejak dahulu perpustakaan pun turut menjadi tempat memberi pendidikan, karena kepala perpustakaan biasanya adalah ahli sastra atau filsafat.Raja-raja dan sheikh-sheikh mendatangkan guru agama ke istananya untuk mengajar anak-anaknya dan kaum keluarganya serta orang dilingkungan yang terdekat.Kadang-kadang rumah sheikh dan guru agama pun menjadi tempat pendidikan, yang dikunjungi orang untuk mempelajari ilmu dari sheikh dan guru itu.Dewasa ini tempat belajar itu disebut madrasah.
Keadaan pendidikan di Arab tidak berkembang pesat seperti di Bagdad dan Mesir, yang mengalami persentuhan dan akulturisasi dengan kebudayaan bangsa lain. Dalam abad ke-18 timbul aliran Wahabbi yang digerakkan oleh Sheikh Muhammad bin Abdul Wahab untuk memurnikan agama Islam dari kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam waktu itu. Dan gerakan itu mendapat bantuan dari Ibn. Saud.
Pendidikan yang dilakukan seperti di atas berjalan sampai pada pertengahan abad ke-20 ini dibentuk satu Direktorat. Di ibu kota 4 propinsi Arab Saudi dibentuk Jawatan pendidikan yang mengatur pendidikan dalam propinsi itu. Salah satu dari Direktorat itu ialah Direktorat Pendidikan Wanita.Karena di Saudi Arabia wanita belum mendapat pendidikan, dianggap perlu ada satu direktorat khusus yang mengusahakan supaya kaum wanita terdorong bersekolah dan mendapat tempat di sekolah.
Usaha Emir Faisal dalam tahun 1962 untuk membuka satu sekolah yang dikhususkan untuk anak-anak perempuan dipandang permulaan dari revolusi pendidikan.Karena yang melakukannya seorang putera Mahkota, maka usaha yang mendapat banyak tantangan dari adat dan lingkungan itu akhirnya berhasil juga.Dan terbukalah pintu seluas-luasnya bagi kaum wanita dalam dunia pendidikan terutama dengan diadakannya Direktorat yang khusus mengurus pendidikan wanita.
Pimpinan umum pendidikan putri didirikan pada tahun 1380H dan pembentukannya merupakan dorongan kuat untuk pendidikan puteri di Arab Saudi.Pendidikan putri berawal dari sekelompok sekolah swasta dan sejumlah pondok pesantren. Pimpinan umum dalam tempo beberapa tahun dapat mencapai sistem terpadu untuk mendidik putri Saudi.[3]
Sebagai negara Islam, Undang-undang pendidikannya didasarkan pada perintah Tuhan kepada Nabi Muhammad s.a.w yang berbunyi :
"Bacalah dengan nama Tuhanmu, Yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah !dan Tuhanmu amat mulia. Yang telah mengajar dengan pena. Dia telah mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya" (surat Al'Alaq 1-5)
            Sekolah Taman Kanak-kanak milik pemerintah telah ada, tetapi masih sedikit jumlahnya dan dibebaskan dari pembayaran.Malahan semua mahasiswa mendapat tunjangan dari pemerintah, baik mahasiswa Arab maupun yang bukan Arab. [2]
            Sistem pendidikan di Arab Saudi memisahkan antara laki-laki dan perempuan sesuai dengan syariat Islam. Secara umum, sistem pendidikan dibagi menjadi 3 bagian utama:
1.    Pendidikan umum untuk laki-laki
2.    Pendidikan umum untuk perempuan
3.    Pendidikan Islam untuk laki-laki
Untuk pendidikan umum, baik laki-laki dan perempuan mendapat kurikulum yang sama dan ujian tahunan yang sama pula. Pendidikan umum dibagi menjadi 4 bagian:
1.    Pendidikan Dasar yang terdiri dari SD (6-12 tahun).
2.    Pendidikan Menengah (12 – 15 tahun).
3.    Pendidikan Sekunder (15-18 tahun).
4.    Pendidikan Tinggi (Universitas atau Akademi).
Pendidikan Islam tradisional bagi laki-laki difokuskan untuk membentuk calon-calon anggota dewan ulama.Kurikulum untuk sekolah Islam tradisional juga sebagian menggunakan kurikulum pendidikan umum, tetapi fokusnya pada Studi Islam dan Bahasa Arab.Untuk pendidikan agama, dilakukan di bawah supervisi dari Universitas Islam Imam Saud (Riyadh) dan Universitas Islam Madinah (Madinah).Namun demikian, di universitas-universitas umum, pelajaran agama Islam merupakan mata kuliah wajib apapun jurusan yang diambil mahasiswa.
Pada tahun 1985, total anggaran untuk pendidikan mencapai US$ 2,5 milyar atau setara dengan 3,6% dari total anggaran belanja nasional Arab Saudi. Setiap mahasiswa lokal maupun asing di universitas negeri mendapat beasiswa setiap bulan dari kementerian pendidikan sebesar SAR 800 hingga SAR 1000. [1]
Pada Sekolah Dasar (Ibtidaiah), membaca dan menulis Arab dan bahasa Arab dan pelajaran agama Islam merupakan wajib pada semua sekolah dan tingkatan. Selain daripada itu di sekolah dasar juga diberikan pula cara berhitung, ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan umum, yang meliputi sejarah, geografi, dan kewarganegaraan.
Sekolah menengahnya terdiri dari Sekolah Menengah Pertama (Mutawasitoh) dan Sekolah Menengah Atas (Tsanawiyah), masing-masing 3 tahun lamanya. Selain dari pelajaran bahasa Inggris yang diajarkan dalam huruf Latin, pelajaran di sekolah menengah ini sama dengan di sekolah menengah negara lain. Kelas 1 di Sekolah menengah tingkat atas sifatnya umum.Baru di kelas 2 dan 3 diadakan diferensiasi ke jurusan sastra atau jurusan pasti alam. Dan untuk anak-anak yang tinggal di desa disediakan transport untuk bersekolah di sekolah menengah di kota. Di sekolah tinggi diwajibkan memahami Al-qur'an disamping pelajaran agama Islam dan pelajaran lain. Perguruan tinggi ini merupakan lembaga pendidikan yang baru.Yang pertama-tama didirikan ialah Universitas Ryadh di ibukota Saudi Arabia dalam tahun 1957 dengan Fakultas Sastra.Kemudian menyusul fakultas-fakultas lain seperti Eksakta, Ekonomi, Kedokteran, Farmasi dan Teknik. Di kedua kota suci Makkah dan Madinah didirikan Universitas Islam, Akademi Militer ditempatkan dalam pengawasan Kementerian Pertahanan.
Ada satu proyek dari perusahaan minyak Arab-Amerika (Aramco) yang mendirikan College of Petroleum and Minerals di Dhahren.Perguruan tinggi ini lamanya 4 tahun.Pengajaran di sana didahului oleh Lembaga Persiapan Perguruan Tinggi selama 1 tahun, sehingga lamanya belajar menjadi lima tahun juga.
            Sekolah luar biasa untuk anak-anak cacat telah mendapat perhatian, walaupun baru tahun 1960 lembaga An-Nur dibuka untuk memberi pendidikan bagi tunanetra di Ryadh. Sekolah ini kemudian disusul oleh pembukaan sekolah luar biasa lain. Ada untuk anak-anak tuli-bisu, cacat mental dan itupun untuk berbagai tingkat pendidikan.
            Sekolah Teknik dan Keterampilan yang meliputi teknik industry, pertanian dan ekonomi pada mulanya menerima lulusan Sekolah Dasar.Tapi kemudian ditingkatkan sederajat dengan menerima tamatan Tsanawiyah, jadi tamatan Sekolah Menengah Pertama. Sekolah Teknik baru dibuka di empat kota. Jumlah pelajar yang terbanyak ialah di Sekolah Teknik Kerajaan di Ryadh.Pelajar-pelajar sekolah teknik dan kejuruan diberi pula gaji bulanan. Kalau mereka tinggal di desa disediakan pula transport yang gratis.
            Sekolah guru untuk SD yang mula-mula ialah Sekolah Normal, yang menerima lulusan SD. Lama belajar ialah 3 tahun. Setelah mencukupi tamatan Sekolah Normal ini dalam memenuhi keperluan akan guru, maka ditingkatkanlah mutu guru. Untuk guru-guru ini diberi pelajaran tambahan pada malam hari dan calon guru SD yang baru ialah tamatan SMP yang diberi pendidikan selama 3 tahun.
            Begitu juga halnya dengan guru-guru Sekolah Menengah; mula-mula calon guru itu mendapat pendidikan guru selama 3 tahun sesudah tamat dari SMA, tetapi semenjak tahun 1965 hanya lulusan perguruan tinggi yang dapat mengajar di sekolah lanjutan.[2]
            Pendidikan tinggi atau universitas di Arab Saudi terbagi menjadi dua bagian utama yakni Pendidikan Agama dan Pendidikan Umum.Namun demikian, sekarang sudah sangat banyak universitas yang menggabungkan keduanya.Jenis perguruan tinggi di Arab Saudi adalah universitas, institut untuk perempuan (college for women), institut administrasi publik (institute of public administration) dan institut keguruan (teacher training college). Semua universitas berada di bawah supervisi Kementerian Pendidikan Tinggi (Ministry of Higher Education) kecuali Universitas Islam Madinah (Islamic University of Medinah), Universitas terbaik di Arab Saudi untuk pendidikan agama Islam, yang berada di bawah supervisi dewan menteri (Council of Ministers). Untuk memasuki perguruan tinggi di Arab Saudi, calon mahasiswa harus memenuhi tes masuk perguruan tinggi (General Secondary Education Certificate Examination) atau Tawjihi.
1.      Pendidikan Tinggi Universitas
Untuk pendidikan tinggi universitas, tingkatannya sama seperti universitas pada umumnya, yaitu: Strata 1 (Bachelor), Strata 2 (Master), dan Strata 3 (Doctor). Untuk S1, waktu yang dibutuhkan adalah 4 tahun (minimal), tetapi untuk teknik, medis, dan farmasi dibutuhkan minimal 5 tahun untuk menyelesaikannya. Untuk S2 (Master) dibutuhkan minimal 2 tahun untuk menyelesaikannya dengan syarat harus sudah menyelesaikan S1.
Ada dua jalur untuk S2, dengan tesis (by thesis) atau dengan kuliah (by course). Apabila kita mengambil jalur tesis, maka setelah menyelesaikan matakuliah yang sudah ditentukan, kita harus menyelesaikan tesis kurang lebih selama satu tahun ( 2 semester), sedangkan untuk jalur kuliah, kita hanya perlu menyelesaikas seluruh mata kuliah yang telah ditentukan, namun dengan jumlah mata kuliah yang lebih banyak.
Untuk S3, lama waktu yang dibutuhkan adalah 3 tahun setelah menyelesaikan S2. untuk S3, kita harus menyelesaikan mata kuliah dan mengumpulkan disertasi yang merupakan hasil riset independen yang telah dilakukan. Selain itu, tambahan syarat kadang-kadang diperlukan, seperti: minimal mempublikasikan jurnal internasioanl atau konferensi internasional. Sebagai tambahan, ada beberapa universitas khusus untuk perempuan yang sebagian besar berfokus kepada ilmu pendidikan.Jenjang yang tersedia untuk universitas khusus perempuan ini mulai dari S1 sampai S3.
Universitas besar di Arab Saudi di antaranya King Saud University, King Fahd University of Petroleum and Mineral, King Abdul Aziz University, King Faisal University, dan universitas baru King Abdullah University of Science and Technology (KAUST).
2.       Pendidikan Tinggi Non Universitas
a.       Technical College
Pendidikan tinggi ini setara dengan diploma yang harus diselesaikan selama 3 tahun. Bidang-bidang yang tersedia: control otomatis, sistem elektrikal otomatis, otomotif, perlengkapan elektrik, instalasi elektrik, kimia industri, elektronik industri, dan teknik produksi.
b.      Higher Technical Institute
Pendidikan ini seperti layaknya D1 yang dapat diselesaikan selama 1 tahun saja.
c.       Higher Technical Institutes for Financial and Commercial Science
Pendidikan tinggi ini khusus untuk ilmu keuangan dan komersial. Kurikulum yang tersedia adalah: akuntansi, korespondensi komersil dan bisnis, bahasa ingris, asuransi, kebudayaan Islam, pemasaran dan periklanan, pembelian dan inventori, dan kesekretariatan. Lama pendidikan yang harus ditempuh adalah selama 2 tahun.
d.      The Institute of Public Administration
Lama studi untuk jenis pendidikan tinggi ini adalah selama 2 sampai 3 tahun. Bidang-bidang yang tersedia adalah: perbankan (2 tahun), pemrosesan data elektronik (2,5 tahun), administrasi rumah sakit (2 tahun), ilmu kepustakaan (3 tahun), ilmu personil (2 tahun), ilmu kesekretariatan (2 tahun), dan ilmu pergudangan (2 tahun).
e.       Teacher Training College
Untuk pendidikan keguruan terbagi menjadi 3 jurusan: guru sekolah dasar dan menengah pertama (primary school), guru sekolah menengah atas (secondary school), dan guru pendidikan lanjut (higher education). [4]


DAFTAR PUSTAKA :
[1] http://griyadifa.blogspot.com
[2] Said, M,1981,Pendidikan Abad ke-20, Jakarta : Penerbit Mutiara
[3] http://indahwidy.blogspot.com
[4] http://herukrandegan.blogspot.com

No comments:

Post a Comment