SHALEHATUL MAWADDAH/SP
Latar Belakang Pendidikan
Sebagai salah sayu negara bekas jajahan,India yang dikenal juga dengan nama kunonya Barat,merupakan satu republik deral semenjak tahun 1950, walaupun telah mendapat kemerdekaannya dari Inggris tahun 1947.Negara yang luasnya sekitar 3.268.090 km2itu merupakan Negara ketujuh menurut luasnya Sekitar 3.268.090 km2 itu merupakan negara ketujuh menurut luasnya didunia ini.oleh karena itu disebut juga satu"anak benua",yang terdiri dari tiga bagian:
1. Pegunungan Himalaya Disebelah utara
2. Dataran tinggi Deccan di bahagian Selatan
3. Di antara nomor 1 dan nomor 2 terletak dataran sungai Gangga dan Indus
Pegunungan Himalaya dengan puncak-puncak yang tertinggi di dunia merupakan dinding yang tinggi disebelah Utara,yang menahan angin dan segala pengaruh yang datang dari Asia Tengah.di anak benua ini ditemui tempat yang mempunyai curah hujan yang terbanyak di Dunia,yaitu 10,881 mm di Cherrapunji (Assam) dan daerah yang sangat kering dipandang pasir Rajastan dengan hanya 65 mm,dibagian paling Barat.Curah hujan yang berbeda-beda dan kaitannya dengan iklim yang tidak dapat diatur,menyebabkan timbulnya banjir dalam musim hujan di beberapa negara bagian dan kekeringan dalam musim kemarau.[1]
Anak benua yang seluas itu didiami pertumbuhan penduduk ini menyebabkan kemajuan Ekonomi yang dilaksanakan dengan rencana pembangunan Lima Tahun sekarang sudah yang kelima.sedikitsekaliartinya lagi.dan sebagian tersebar penduduk 80% tinggal di pedesaan.[6]
Bukan jumlahnya dan kecepatan pertambahannya saja yang menimbulkan berbagai persoalan. penduduk India terdiri dari berbagai suku bangsa dengan bahasa dan kebudayaannya masing-masing, semuanya menimbulkan berbagai persoalan yang mempengaruhi corak pendidikan.[5]
Bangsa Arya yang mula-mula masuk dari Persia ke India antara tahun 1500-1200 S.M.Melalui celah Kyber di Utara membawa agama dan hidup menurut ajaran Veda,sesudah mengalami perkembangan,berkembang menjadi agama Hindu.salah satu aspek agama Hindu ialah pembagian masyarakat atas beberapa kasta,yang merupakan hambatan bagi perkembangan masyarakat. [4]
Kasta Paria yang kira-kira 54 juta jumlahnya dan hidupdalam keadaan terisolasi tidak dapat turut dalam perkembangan masyarakat.menurut undang-undang manu yang menepatkan hak dan kewajiban tiap kasta,yang boleh mengajarkan isi buku suci hanya kasta Brahmana,sedangkan yang boleh menjadi murid ialah kasta Brahmana dan kasta Ksatria. Bangsa Arab yang datang pada permulaan abad ke-8 membawa kebudayaan Islam.Raja-raja Islam,terutama dari dinasti Moghul dapat menguasai sebagian besar dari anak benua ini dalam abad ke-16.bagaimanapun besarnya usaha Sulthan Akbar untuk mempersatukan pemeluk agama Islamdan Hindu,tetapi usaha itu gagal.hanya selama pemerintah penjajahan Inggris pemeluk kedua Agama itu dapat hidup berdampingan,walaupun selaluadaperselisihan.partisi bekas jajahan Inggris itu dalam tahun 1947 membuktikan besarnya perselisihan itusehingga terbentuklah negara India dan Pakistan.[2]
Pengaruh Islam di Republik India tidak besar.dewasa ini hanya 11%dari seluruh penduduk Republik India.mereka mempunyai sistem pendidikan sendiri,yaitu Hatat.tempat anak-anak mula-mula mempelajari kitab suci Al-Qur'an ialah di mesjid,Kemudian diteruskan di madrasah.selamakekuasaan raja-raja Islam,ada yang menekan pendidikan Hindu.sesudah kerajaan Islam mundur,mutahab dan madrasah inipun turut pula mengalami kemunduran.Kebudayaan barat mula-mula dibawa oleh Portugis,kemudian oleh Inggris,bersamaan dengan kebudayaan itu masuk pula agama Kristen,sehingga sampai sekarang 2,1%penduduknya beragama Kristen.pendidikan yang diberikan oleh Inggris,disertai penggunaan bahasa Inggris,terutama karenabanyaknya bahasa di India.Selama Pemerintahan penjajah,bahasa Inggris.menjadi bahasa resmi dan bahasa pengantar di sekolah-sekolah.[6]
Gerakan nasional sebagai reaksi terhadap penjajahan timbul dalam abad ke-19.gerakan nasional mendapat wujudnya dalam tahun 1815 dengan pembentukan Kongres Nasional India.
Pendidikannya
Waktu India mendapat kemerdekaannya Pada tanggal 15 Agustus 1947,maka dibentuklah Union States(negara persatuan) yang terdiri atas 18 negara bagian dan 10 Union territory.yang terakhir ini langsung diarur oleh pemerintahan pusat.dalam Konstitusi Republik Federasi India ditetapkan bahwa pemerintah setiap negara bagian bertanggung jawab atas pendidikannya.[3]
Pada waktu kemerdekaan dicapai hanya 25% dari anak-anak umur sekolah yang bersekolah, 10%diantara penduduk yang dapat membaca dan menulis.di dalam pemerointahan federal ada kementrian pendidikan:menteri pndidikan dipilih dari anggota parlemen.seperti halnya dengan Menteri Federal yanglain fungsi materi Pendidikan hanya pemberi nasehat bagi negara bagian mengenai pendidikan.disamping itu ia mengkordinasi pelayanan pemerintah Federal di lapangannya.dibentuk pula berbagai lembaga yang dapat melakukan tugas pervisi atas pendidikan dari pelaksanaan Rencana Lima Tahun.program pengembangan pendidikan setiap tahun pun diawasi oleh kementerian itu.tanggung jawab atas beberapa Universitas tertentu turut dipikul oleh Kementerian Pendidikan Federal.kementerian pendidikan di Negara bagian terutama bertanggung jawab atas pendidikan rendah dan menengah di negara bagian.penyelenggaraan pendidikan rendah diserahkan kepada pemerintah wilayah,jadi kepada kotopraja dan pemerintah desa.dewan sekolah(School Board)yang mempunyai anggota dari kalangan pemerintahan dan yang ditnjuk bertugas mengangkat pegawai pendidikan yang mengawasi pelaksanaan peraturan disusun oleh Pemerintahan Federal.[6]
Karena tanggung jawab kependidikan dipegang oleh berbagai instansi,maka sumber keungan untuk pendidikan pun banyak pula.yang terbesar ialah biaya dari negara bagian sendiri.pada umumnya negara bagian menanggung lebih dari setengah biaya yang diperlukan.kemudian ada biaya dari pemerintah federal dan dari pemerintah kotapraja/desa,yang terakhir ini biasanya kecil persentasenya.Keadaan pendidikan di negara-negara bagian tidak selalu sama.misalnya ada negara bagian yang membebaskan biaya sekolah pada tingkat sekolah rendah,tetapi ada pula sampai pada tingkat sekolah menengah.malahan ada beberapa negara bagian memberi kebebasan itu pada semua tingkat.begitu juga dengan struktur sistem pendidikannya biar pun ada pokok-pokok persamaan,tetapi perbedaan banyak kewajiban belajar telah ditetapkan dalam konstitusi dari tahun 1947,yang menetapkan bahwa mengusahakan pendidikan yang bebas dan diwajibkan bagi semua anak sampai umur 14 tahun.sampaisekarang pelaksanaan kewajiban belajar itu belum tercapai,malahan sasaran rencana Pembangunan Lima Tahun ke-V(1974-1979) barulah untuk mencapai penampungan 97% dari anak-anak berumur 6-11 tahun.baru pada akhir Rencana Pembangunan Lima Tahun ke-Vl (tahun 1983/1986) tujuan konstitusi itu diharapkandapat dicapai.[2]
Sekolah Taman Kanak-kanak belum dapat diadakan oleh pemerintah,yang ada ialah yang didirikan swasta.sekolah rendah umumnyalamanya 5 tahun,tetapi ada juga yang4 tahun.seperm didasarkanidikemukakan diatas,sekolah dasar dibantu pembiayaannya oleh pemerintah negara bagian atau pemerintah federal"union territory".pengelolaan dilakukan oleh pemerintah kota praja/desa.kurikulum didasarkan bahasa itu,tetapi kadang-kadang anak harus mempelajari bahasa regional di tempat ia bersekolah.Soal bahasa menjadi salah satu masalah yang rumitdi India.jumlah bahasa di negara itu lebih dari 200.ada bahasa yang dipakai oleh bejuta orang.ada pula yang hanya oleh ribuan orang saja.ada pula bahasa yang tidak mempunyai sastra dan tulisan.dalam konstitusi ditetapkan bahadsa regional yang boleh dipakai menjadi bahasaresmi didaerah itu.bahasa regional pertama yang dimaksud dijadikan bahasa resmi untyuk seluruh India isalah bahasa Hindi.bshasa Inggris masih dijadikan bahasa resmi kedua dalam setiap negara bagian untuk masa 15 tahun.[4]
Semenjak dicantumkannya hal ini dalam konstitusi.jadi dalam tahun 1972 fungsi bahasa Inggris sudah harus berakhir.tetapi rupanya bahasa Hindi belum dapat diterima diseluruh India.disekolah dasar yang menjadi bahasa pengantar ialah bahasa ibu:selain bahasa,maka berhitung,sejarah dan geografi menjadi mata pelajaran.Sains tidak termasuk mata pelajaran yang diwajibkan,jadi mungkin tidak ada dalam kurikulum satu sekolah,tetapi mungkin ada di sekolah lain.semenjak konstitusi menetapkan bahwa negara bersifat sekuler,tidak diberikan pelajaran agama disekolah.kebanyakan sekolah rendah mengajarkan salah satu keterampilan,seperti bertenun,bekerja dengan tanah liat,mengolah kulit,berkebun dan lain-lain.pelajaran keterampilan ini terutama didorong oleh cita-cita pendidikan Mahatma Gandhi,ia menginginkan adanya keseimbangan antara latihan otak dan latihan tangan.Gandhi memutuskan latihan tangan itu pada pertenunan dan pemintalan benang,sesuai dengan anjuran swqadeshi,yang hendak membuat pakaian sendiri,sebagai alat politik ekonomi.kemudian diperluas dengan menambah keterampilan lain disekolah dasar.[5]
Diatas sekolah rendah/dasar ada sekolah sambungan,yang merupakan lembaga untuk mempersiakan anak-anak untuk sekolah menengah.sekarang sudah ada ditempelkan Sekolah Sambungan pada sekolah Rendah/dasar,tetapi kadang-kadang ada juga yang ditempelkan pada sekolah menengah.[1]
Sekolah menengah lamanya 2sampai 4 tahun.direncanakan semua akan menjadi 3 tahun yang disambung dengan college 3 tahun .tujuannya ialah untuk persiapan bagi universitas.mahasiswa yang mengikuti jenjang ini ketika masuk universitas pukul rata berumur 17 tahun.Sekolah Teknik dan Kejuruan lain yang lamanya3-4 tahun.menerima tamatan Sekolah Sambungan.disekolah Menengah pelajaran bahasa sangatr diutamakan.bahasa Hindi merupakan mata pelajaran wajib.mereka yang hendak ke Universitas perlu mempelajari bahasa Inggris.disamping pelajaran bahasa,siswa dapat memilih 3 bidang di antara bidang betrikut:ilmu pengetahuan sosial, sains ,teknologi ,perdagangan ,pertanian ,kesenian,kesejahteraan keluarga.keterampilan agak berkurang di sekolah menengah.Keadaan ini telah mendapat perbaikan-perbaikan antara lain diubahnya sekolah menengahtertentu menjadi sekolah menengah"serba guna",yang menyerupai gagasan sekolah komprehensif.ujian sangat diutamakan,lebih-lebih ujian akhir.School Learning Certificate Examination pembuka jalan untuk masuk universitas.[2]
Di India yang sudah merdeka masyarakat lapisan atas masih mengirimkan anak-anaknya ke sekolah-sekolah khusus.ada negara bagian yang mempunyai jenjang pendidikan dengan 11 tahun(5-3-3 atau 4-3-4),ada yang 12 tahun (5-3-4 atau 4-3-5 atau 5-2-5) atau ada yang 13 tahun (5-3-5).[3]
Pemerintahan kolonial Inggris telah membuka 3 universitas pada pertengahan abad ke 19,yaitu di Bombay,Madras dan Calcuta (1857) kemudian dibuka Universitas Alahabad (1887).sesudah itu didirikan lagi 15 sampai tahun 1947 dan sebuah India merdeka dibuka lagi 14 buah.disamping itu ada beratus College,yang berafiliasi dengan Universitas.empat dari Universitas itu sepenuhnya dibiayai olehpemerintah federal dan yang lain dibiayai oleh negarabagian dengan bantuan pemerintahan federal.satu diantara Universitas itu khusus untuk Wanita yaitu Shreemsati Nathibai Damadar Thackserset Women's University.sekolah campuran dipandang kurang dapat diterima oleh masyarakat India.Ijazah Bachelor of Art dicapai sesudah belajar 3 tahun dan2 sesudah itu dapat dicapai ijazah Master of Art.gelar Doktor sudah dapat diperoleh di Unoiversitas di India.[5]
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. Brown W.Norman, "India"The Encyclopedia Americana jilid 14,International Edition,Americana Corporation New York 1974.
2. Cramer John,George S.Brown: Contemporary Education,Hartcourt,Brace & World Inc.,New York,1965.
3. King Edmund J.,Other Schools and Ours,Holt,Tinehart and Winston Inc.,New York,1967.
4. Ministry of Education and Social Welfare,Education in India 1973-1975,Government of India,New Delhi,1975.
5. Ministry of Information and Broadcasting Government of India,India,A Reference Annual 1969.
6. World Survey of Education,V,Educational Policy,legislation and administration,Unesco,Paris,1971.
No comments:
Post a Comment