GERAKAN PARINDRA


NIKE AYU LUWES/SI4/A
Partai indonesia raya atau parindra adalah suatu partai politik yang berdasarkan nasionalisme indonesia dan menyatakan tujuannya adalah indonesia mulia dan sempurna (bukan indonesia merdeka). Parindra menganut azas cooperatie alias bekerjasama dengan pemerintah hindia belanda dengan cara duduk di dalam dewan dewan untuk waktu yang tertentu
Pada tanggal 24 – 26 desember 1935 konggres  bersama sama  antara budi utomo dan PNI dilaksanakan di surakarta. Hasil konggres menyatakan sesuai dengan hasil keputusan rapat panitia ad hoc, yaitu pengabungan menjadi partai indonesia raya disingkat menjadi PARINDRA . [1]
Tokoh-tokoh lain yang ikut bergabung dengan parindra antara lain Woeryaningrat, soekarjo wirjopranoto, raden mas margono djojohadikusumo, R. Panji soeroso dan Mr.soesanto tirtoprodjo.
Parindra berusaha menyusun kaum tani dengan mendirikan rukun tani, menyusun serikat kerja perkapalan dengan mendirikan rukun pelayaran indonesia (Rupelin), menyusun perekonomian dengan mengajurkan Swadeshi (menolong diri sendiri), mendirikan bank nasional indonesia di surabaya, serta mendirikan percetakan-percetakan yang menerbitkan surat kabar majalah.
Kegiatan parindra ini mendapatkan dukungan dari gubenur jenderal hindia belanda jenderal van starkenborg memodifikasi politiestaat peninggalan de jonge, menjadi beambtenstaat (negara pegawai) yang memberi konsensi yang lebih baik kepada organisasi ytang kooperatif dengan pemerintah hindia belanda.
Pada tahun 1937, parindra memiliki anggota 4.600 orang. Pada akhir tahun 1938, anggotanya menjadi 11.250 orang. Anggota ini sebagian besar tewrkonsentrasi di jawa timur. Pada bulan mei 1941 (menjelang perang pasifik), partai indonesia raya di perkirakan memiliki anggota sebanyak 19.500 orang
Pada konggres di cetuskan tujuan Parindra sebagai berikut
1.      Bahwa tiap tiap manusia berhak dan berkewajiban untuk berjuang bagi keselamatan negara dan bangsanya, untuk itu harus ada kerja sama antara rakyat dan parindra untuk mencapai kesemakmuran dan kemulian indonesia.
2.      Bahwa parindra bertujuan untuk membentuk sebuah negara indonesia raya yang harus dilaksanakan oleh rakyat sendiri.
3.      Parindra berkeyakinan untuk memperjuangkan sebuah negara yang makmur, untuk itu rakya indonesia indonesia harus bersatu baik dalam bidang politik maupun dalam bidang ekonomi.
Untuk mencapai tujuan di dalam konggres di cetuskan pola syarat- syarat yang meliputi beberapa bidang:
a.       Susunan pemerintah yang demokratis, bersandar atas kepentingan dan kebutuhan indonesia,
b.      Alat pemerintah yang berdasar dan ditujukan pada kepentingan indonesia serta di pegang sendiri oleh bangsa indonesia:
c.       Kedudukan yang sama bagi segala penduduknya;
d.      Hak dan kewajiban yang sama bagi tiap tiap orang.
Syarat syarat untuk mencapai tujuan dalam bidang ekonomi adalah mencapai aalat ekonomi dan menjalankan perdagangan dengan luar negeri, syarat syarat untuk mencapai tujuan dalam bidang sosial adalah:
a.       Mengadakan/ melengkapi perguruan kebangsaan;
b.      Membina kesehatan rakyat;
c.       Memajukan pendidikan jesmani;
d.      Hak bekerja, mewlindungi kaum buruh, larangan bekerja oleh anak- anak, mencegah keadaan yang tidak baik.
Syarat – syarat tersebut yang dimaksud guna menunjang tujuan utama, kemudian mulai dilaksanakan, dalam pelaksanaan, di dalam pelaksanaan di bidang politik, parindra yang diketuai oleh H.M  thamrin diadakan pembagian tugas sebagai berikut:
a.       Mempelajari dan memperhatiakan hal-hal yang mengenai soal pemilihan anggota untuk dewan – dewan perwakilan, membangkitkan dan memberi tuntutan untuk berdirinya fraksi nasional untuk membangun fonds untuk membiayai pemilihan, dan memajukan usul dan anjuran bagi perbaikan pemilihan, perbaikan hak – hak memilih ataupun perluasan banyaknya anggota anggota dewan  - dewan;
b.      Mempelajari dan memperhatikan soal – soal politik yang ada di dalam maupun diluar dewan – dewan yang dapat di jadikan bahan untuk perjuangan oleh wakil – wakil partai dalam politik, terutama perwakilan dalam
Dengan telah adanya dasar pelaksanaan tersebut maka bidang politik parindra segera mengadakan propaganda keliling dan rapat rapat umum, yang lalu mendapat parindra serta sambutan hangat dari masyarakat. Berlaku sebagai pembicara antara lain K.H. thamrin, Dr. Sutomo, sukardjo wirjopranoto, sutoro dan lain lain berkat keulettan parindra, maka maka dalam waktu yang tidak terlalu lama parindra mendapat pengikut dari kalangan masyarakat yang cukup besar, sehingga parindra seakan akan merupakan partai rakyat, oleh karena kesuksesan parindra ini, maka akhirnya banyak partai partai lokal yang menggabungkan diri ke dalam parindra antara lain,
a.       Serikat sumatera di bawah pimpinan Haji, Dahlan Abdullah:
b.      Serikat ambon di bawah pimpinan Mr. Latuharhary:
c.       Serikat minahasa di bawah pimpinan Dr. Sam ratulangi
d.      Dan lain lain
Disaat gerak parindra berhasil dengan baik dan berkembang dengan pesat sehingga sudah akan mengadakan konggres lagi yang ke 2 yakni pada bulan desember tahun 1938, mendadak ada kesedihan dalam diri parindra sebab Dr. Sutomo yang merupakan motor dari parindra meninggal dunia pada tanggal 30 mai 1938 di rumah sakit pusat surabaya.
Ketika dokter sutomo meninggal pada bulan mai 1938, kedudukan sebagai ketua parindra di ganti oleh moehammad hoesni thamrin, seorang pedagang dan anggota volksraad. Sebelum menjadi ketua parindra, moehammad hoesni thamrin telah mengadakan kontak kontak dagang dengan jepang sehingga ia memainkan kartu jepang ketika ia berada di panggung politik volksraad. [2]
Karena aktivitas politiknya yang mengguat dan kedekatanya dengan jepang, pemerintah hindia belanda menganggap thamrin lebih berbahaya dari pada soekarno. Maka pada tanggal 19 februari rumah thamrin digeledah oleh dinas rahasia hindi belanda ketika ia sedang terkena sakit malaria, selang dua hari kemudian thamrin menghembus nafas terakhirnya.
Dengan melihat usaha usaha parindra yang menyeluruh, maka wajar apabila parindra mendapat sambutan yang baik sekali dari masyarat jawa timur terkusus oleh lapisan lembaga yang ada di seluruh indonesia pada saat itu. Sehinga partai ini hidup terus pada tahun 1942. Dengan demikian bergantinya penjajah di indonesia ini. Pada penjajah belanda hingga kepemindahan kekuasaan ketangan jepang, yang mana jepang melarang partai – partai yang berbau politik hidup di indonesia, karena takut akan meningbulkan kesadaran bagi rakyat indonesia yang sedang tertatih. [3]
Dengan demikian parindra di gambarkan sebagai partai yang bekerjasama dengan pemerintah hindia belanda di awal berdirinya . akan tetapi dicurigai di akhir kekuaasan hindia belanda  di indonesia , dan parindra sempat bermain mata dengan pihak jepang untuk memperoleh kemerdekaan.
Salah satu bukti kedekan parindra dengan jepang yaitu ketika thamrin meninggal dunia para anggota parindra memberi kehormatan dengan dengan mengangkat tangan kanannya. Bukti lain adalah pembentukan gerakan pemuda yang disebut surya wirawan (matahari gagah berani)  yang disinyalir nama ini bertendensi dengan negara jepang.
Dengan demikian parindra di gambarkan sebagai partai politik yang bekerjasama dengan hindia belanda di awal berdirinya. Akan tetapi dirurigai di akhir kekuasaan hindia belanda di indonesia pada tahun 1942 sebagai partai politik yang bermain mata dengan jepang untuk menperoleh kemerdekaan. [4]
NOTES
[1] bambang hadi (2003). Mengkaji masa kebangkitan nasional.
[2] muhammad yahya arwiyah triyanto.(2010)  regulasi kewarganegaan indonesia
[3] andi taher (1985) sejarah kebangkitan nasioanal daerah jawa timur.
[4] andi taher (1985) sejarah kebangkitan nasional daerah jawa timur.
DAFTAR PUSTAKA
1. Poesponegoro, marwati djoned.SEJARAHNASIONAL INDONESIA V, Jakarta, balai pustaka, 1992
2. zed, mestika 2003. Kepialangan politikdan revolusi. Jakarta : pustaka LP3ES Indonesia
3. onghokman, runtuhnya hindia belanda, jakarata, PT. gramedia. 1989.

No comments:

Post a Comment