LATAR BELAKANG TERJADINYA KONGRES PEMUDA I


Meila Ningsih/ B / S IV
            Kongres Pemuda I pada dasarnya dilaksanakan oleh para pemuda Indonesia untuk dapat menyatukan berbagai organisasi kepemudaan yang telah ada di Indonesia. Kongres ini dilaksanakan hanya dalam waktu beberapa hari yakni diadakan pada tanggal 30 April 1926 sampai 02 Mei 1926 di Jakarta yang diketuai oleh Mohammad Tabrani.  
            Sebelumnya pada tahun 1925, di Indonesia telah banyak Pelajar-pelajar yang bersekolah pada lanjutan atas sampai perguruan tinggi. Hal ini juga dapat dikatakan sebagai salah satu faktor yang mendorong munculnya berbagai organisasi kepemudaan yang menuju kearah pergerakan nasional. Pada tahun ini juga telah didirikan Perhimpunan Pelajar – Pelajar Indonesia ( PPPI ) yang pada saat itu organisasi ini masih hanya sekedar terbentuk, belum ada kegiatan yang pasti untuk dilakukan, organisasi ini yang pada akhirnya diresmikan pada tahun 1926. [ 1 ]
            Hal ini terlihat bahwa para pemuda sudah mulai menyadari pentingnya rasa untuk bersatu untuk pergerakan nasional. Anggota PPPI ini terdiri dari berbagai pelajar sekolah tinggi yang ada di Jakarta dan di Bandung. Pada saat itu masih menggunakan kata Pelajar dikarenakan memang pada saat itu belum bisa menggunakan sebutan " Mahasiswa ". Pelajar merupakan arti dari Student yang nantinya akan menjadi seorang terpelajar atau orang yang pandai, selain sebutan pelajar masih juga ada sebutan Murid.
            Adanya ide yang muncul untuk membuat suatu organisasi yang menyatukan berbagai organisasi yang masih berbau kedaerahan adalah ide dari para pendiri PNI yaitu Mr. Sartono dan Sunario. Mereka juga pada saat itu mempunyai hubungan dekat dengan Perhimpunan Indonesia, Sejak itulah muncul ide untuk dapat menggabungkan berbagai organisasi kepemudaan ini dikarenakan memiliki tujuan dan cita-cita yang sama. Penggabungan organisasi ini terasa semakin perlu dilakukan oleh para pelajar Indonesia saat itu, karena kaum pemuda saat itu merasa bahwa banyak organisasi lain yang masih bersifat kedaerahan.[ 2 ]
            Organisasi kedaerahan itu diantaranya Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon Jong, Bataks Bond, Sekar Rukun, pemuda Kaum Betawi, dan juga organisasi yang bersifat keagamaan yaitu Jong Islamieten Bond, Studerence Minahasa dan Pemuda Kaun Theosofi, yang saat itu kurang menunjukkan rasa persatuan.
          Masih banyaknya organisasi kepemudaan yang bersifat kedaerahan yang belum menyadari bahwa pentingnya persatuan kaum pemuda, apalagi kaum terpelajar yang telah terdidik. Melihat keadaan negaranya yang semakin tercengkram oleh penjajah memang banyak melahirkan organisasi kepemudaan namun sayangnya organisasi yang mereka jalankan belum jelas kemana arah organisasi mereka akan di arahkan.
            Artinya organisasi yang ada pada saat itu belum menunjukkan adanya persatuan diantara sesama organisasi dan belum menunjukkan adanya kontribusi terhadap bangsa Indonesia, karena masih memiliki sikap yang fanatik terhadap daerahnya masing-masing sesuai dengan organisasi kedaerahan maupun organisasi keagamaan yang mereka bentuk bersama. Namun tidak semua organisasi fanatik, ada juga organisasi yang telah menyadari akan pentingnya persatuan diantara sesama pelajar atau pemuda dan perlunya organisasi sentral kepemudaan yang nantinya organisasi ini menjadi pusat untuk menyatukan organisasi kedaerahan lain demi persatuan bangsa Indonesia.
            Sebelum terlaksananya Kongres Pemuda I, telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemuda yang menginginkan adanya persatuan pemuda. Salah satunya adalah dilakukannya Pidato yang mendengungkan akan pentingnya Persatuan untuk Indonesia agar tidak mudah terhasut dan terpecah, dikarenakan masih banyaknya organisasi yang bersifat kedaerahan dan keagamanan yang sangat mudah untuk terjadinya perpecahan dikalangan pemuda pada saat itu. [ 3 ]
            Para pemuda saat itu menyadari bahwa untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia hanya akan tercapai jika melalui Persatuan, terutama dikalangan pemuda. Keinginan dan kemauan para pemuda sangat kuat untuk menyatukan organisasi kepemudaan yang bersifat kedaerahan dan keagamaan untuk dapat bertahan dan menentang terhadap penjajah. Namun keinginan sebagian pemuda tidak semudah yang dipikirkan, untuk mengajak organisasi kepemudaan lain bergabung sangat sulit karena masih kentalnya mereka terhadap daerah masing-masing yang belum memiliki rasa persatuan yang kuat.
            Pada tanggal 15 November 1925, dilaksanakanlah konferensi antara organisasi kepemudaan diantaranya Jong Java, Jong Sumateran Bond, Jong Ambon, pelajar-pelajar Minahasa, Sekar Rukun dan organisasi lainnya. Tokoh yang ikut pada konferensi ini adalah  Bahder Djohan, Sumarto, Jan Toule, Soulehuwij, Paul Pinantoan, dan Tabrani. [ 4 ]
            Dengan persiapan yang belum maksimal akhirnya ide untuk membentuk suatu organisasi pusat kepemudaan Indonesia, dilaksanakan lah Kongres Pemuda I yang diketuai oleh Muhammad Tabrani pada tanggal 30 April 1926 sampai 02 Mei 1926 di Jakarta, yang diikuti oleh sebagian para pelajar-pelajar dari Jakarta dan Bandung serta para pemuda dari organisasi kedaerahan dan keagamaan,yang setuju untuk dibentuknya organisasi pemuda sentral bagi mereka sebagai wadah utnuk mempererat hubungan pemuda Indonesia sebagai langkah mereka dalam Pergerakan Nasional dan keinginan bersatu yang kuat untuk membela tanah air dari penjajah.
            Walaupun Kongres ini dilaksanakan cukup singkat, namun Konres  Pemuda I ini menjadi usaha awal para pemuda untuk dapat mewujudkan cita-cita mereka untuk menyatukan organisasi kepemudaan yang masih fanatik terhadap daerahnya masing-masing. Saat pelaksaan kongers ini para utusan dari berbagai organisasi kepemudaan masih sangat kental dengan kedaerahannya, hal ini menjadi sulit bagi Tabrani selaku ketua Kongres ini untuk dapat menyatukan pemuda sesuai dengan keinginan mereka pada saat itu.
            Tujuan dari Kongres Pemuda I ini adalah untuk membentuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa diantara golongan pemuda, mencari jalan membina perkumpulan pemuda yang tunggal, yang membentuk suatu organisasi sentral dengan maksud untuk :
a)      Memajukan paham persatuan dan kebangsaan
b)      Menguatkan hubungan antara sesama perkumpulan-perkumpulan pemuda kebangsaan.
Para pemuda telah menunjukkan kesadaran mereka bahwa akan pentingnya persatuan, niat mereka diwujudkan dengan usaha keras melalui Kongres Pemuda I ini. [ 5 ]
            Namun keadaan pada waktu itu, para pemuda masih kental dengan daerah serta adat mereka masing-masing. Hal ini menjadi sulit untuk dapat menyatukan organisasi – organisasi kepemudaan yang ada untuk dapat mewujudkan tujuan mereka. Karena Kongres ini adalah kongres yang mereka lakukan pertama kali tidak terlalu membuahkan hasil yang cukup untuk dapat menggapai tujuan mereka bersama, kongres ini sulit untuk dapat menyatukan seluruh organisasi kepemudaan yang bersifat kedaerahan.
            Tetapi dengan adanya Kongres Pemuda I ini, membuat para pemuda tidak berhenti berpikir untuk terus dapat menyatukan organisasi kepemudaan yang ada. Hasil dari Kongres ini sendiri isinya hanya berusaha untuk mengakui dan menerima cita-cita persatuan Indonesia serta usaha untuk menghilangkan sifat kedaerahan yang masih kental didalam organisasi kepemudaan saat itu.
            Hal ini terlihat bahwa kongres ini tidak dapat mencapai tujuan ataupun cita- cita yang ingin dicapai, kongres ini hanya membuat sebuah persepsi yang sama diantara organisasi kepemudaan untuk mengarah pada persatuan dan menghilangkan sifat kedaerahan yang masih kental. Harapan pemuda dari Kongres Pemuda I ini adalah para pemuda dapat menumbuhkan rasa persatuan yang kuat dan tidak lagi membeda-bedakan golongan berdasarkan daerah, dan agama.
            Setelah selesai Kongres Pemuda I ini para pemuda memang menyadari bahwa sulit untuk dapat membulatkan tekad mereka untuk dapat bersatu dan mewujudkan cita-cita mereka bersama. Untuk itu cita-cita mereka untuk bersatu belum terlalu kuat karena masih dipengaruhi oleh sifat kedaerahan mereka masing-masing. Namun mereka juga menyadari bahwa masih pentingnya usaha persatuan untuk dilakukan demi bersatunya para pemuda Indonesia dalam pergerakan Nasional. Dimana pada saat itu Indonesia terus dalam genggaman penjajah.
            Walaupun Kongres Pemuda I yang mereka lakukan masih belum mencapai tujuan, dan para pemuda juga belum merasa puas untuk hasil yang mereka capai dalam kongres pemuda I ini. Maka seiring dengan kesadaran dan waktu yang terus berjalan, mereka terus berupaya demi menyatukan organisasi kepemudaan yang ada. Berkat adanya Kongres Pemuda I ini lah, untuk selanjutnya mereka terus berusaha untuk dapat mewujudkan cita-cita para pemuda untuk bersatu saat itu. Usaha mereka selanjutnya adalah melaksanakan Kongres Pemuda II yang mengahasilkan Sumpah Pemuda sebagai wujud pergerakan pemuda dan rasa ingin bersatunya mereka dalam membela tanah air tercinta Indonesia. Menguatnya rasa persatuan dan kebangsaan membuat para pemuda menjadikan mereka salah satu pembuat Sejarah Indonesia yang besar dan masih dikenang hingga sekarang.
Notes :
[ 1 ]      Drs. Sudiyo ( 2004 ). Perhimpunan Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta. Hal : 120
[ 2 ]      Drs. Sudiyo ( 2004 ). Perhimpunan Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta. Hal : 123
[ 3 ]      http://kongrespemuda_geliat.kelompok freemason lahirnya sumpah pemuda 1928. Catatan si zuki.html
[ 4 ]      Tim Nasional Penulisan Sejarah ( 2010 ). Sejarah Naional Indonesia V. Balai Pustaka. Jakarta. Hal : 429
[ 5 ]      Drs. Sudiyo ( 2004 ). Perhimpunan Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta. Hal : 124
Daftar Pustaka
Drs. Sudiyo .2004.Perhimpunan Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta.
Tim Nasional Penulisan Sejarah.2010. Sejarah Naional Indonesia V. Balai Pustaka. Jakarta.
http://kongrespemuda_geliat.kelompok freemason lahirnya sumpah pemuda 1928. Catatan si zuki.html

No comments:

Post a Comment