SEJARAH KOREA


WILDA VERONICA SABEILAI/ PIS/ B

Sekarang ini Korea merupakan negara berkembang di Asia yang paling maju. Korea dikenal sebagai choson yang artinya negeri setenang pagi hari.
            Sejarah awal Korea berkisar pada kerajaan kuno Choson yang muncul pada sekitar 2.300 tahun sebelum Masehi. Pada sekitar abad kedua sebelum Masehi, bangsa Cina mendirikan koloni didaerah kerajaan tersebut. Namun, lima abad kemudian bangsa Korea mengusir mereka keluar. Sejak itu muncul sebuah kerajaan, yaitu Silla.

            Kerajaan Silla (668-935) membawa puncak ilmu pengetahuan dan budaya yang besar untuk Korea. Akibatnya adanya kerusuhan yang terjadi di dalam negeri pada abad ke-10, dinasti Silla jatuh dan digantikan oleh dinasti Koryo. Selama periode kepemimpinan dinasti Koryo (935-1392), Korea mengalami banyak serbuhan terutama dari tentara Mongol yang dipimpin oleh Genghis Khan, yang akhirnya menguasai Korea sehingga Korea pada saat itu menjadi bagian dari kekaisaran Mongol.
            Setelah runtuhnya Mongol pada abad ke-14 berbagai golongan bangsawan dan militer berusaha memegang kekuasaan di Korea. Confucianism diperkenalkan sebagaiagama resmi, pada saat itu reformasi politik dan sosial dimulai di Korea. Ibu kota negara dipindahkan dari Kaesong ke Seol. Namun, Korea masih tetap terancam oleh Cina dan Jepang. Kedua negara tersebut ingin menguasai Korea untuk memperluas wilayah mereka. Setelah serangan yang gagal dari Jepang pada tahun 1592-1598, Korea jatuh kedalam kekuaasaan Manchu dari Utara. Beberapa abad berikutnya Korea menutup diri dari pergaulan dunia dan menjadi negara petapa.
            Pada tahun 1800-an Rusia, Jepang dan Cina bersaing untuk menguaasai Korea. Setelah perang antara Rusia dengan Jepang pada tahun 1904-1905, Jepang bergerak ke Semenanjung Korea dan mendudukinya pada tahun 1910. Pada tahun 1919 penduduk Korea mengadakan demontrasi secara damai karena menginginkan kemerdekaan. Tetapi polisi Jepang membubarkan dan para demonstran ada yang dibunuh dalam aksi tersebut.
            Pada akhir perang dunia II pada tahun 1945 tentara Ubi Soviet menduduki bagian utara Korea, Sedangkan tentara Amerika di bagian selatan.  Setelah membuat suatu perjanjian, Korea dibagi sejajar dengan garis lintang 38 derajat. Pada bagian selatan berdirilah Republik Korea, sedangkan didaerah utara didirikan'' Republik Demokratik Rakyat Komunis''.
            Pada tanggal 25 Juni 1950 tentara Korea Utara menyerang Korea Selatan dalam upaya untuk menyatukan Korea di bawah kekuasaan Komunis. Korea Utara menggunakan persenjataan yang disediakan oleh Uni Soviet dan menang atas Korea Selatan. Tetapi atas bantuan PBB, Korea Selatan diselamatkan dari kekalahan dan pertempuran pun diakhiri dengan gencatan senjata pada bulan Juli 1953 sejak  itu berbagai perundingan yang dilakukan untuk menyatukan Korea selalu gagal.

PERANG KOREA
Latar Belakang Perang
            Setelah Perang Dunia II berakhir, tidaklah berarti situasi dunia menjadi aman. Permasalahan yang muncul pasca Perang Dunia II adalah lahirnya pertentangan antara Blok Barat dibawah komando Amerika Serikat dan Blok Timur dibawah pimpinan Uni Soviet yang lebih dikenal dengan ''Perang Dingin''. Negara-negara yang menjadi korban akibat Perang Dingin, sepeti Vietnam (terpecah menjadi Vietnam Utara dan Vietnam Selatan), Jerman (terpecah menjadi menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur), dan Korea (terpecahnya Korea menjadi Korea Selatan dan Korea Utara).
            Sesuai dengan perjanjian Yalta (1945) dinyatakan bahwa Uni Soviet akan mengumumkann perang kepada Jepang setelah peerang di Eropa selesai. Pasukan Uni Soviet menyerang Jepang melalui Semenanjung Korea. Selanjutnya dalam perjanjian Potdam pada 26 Juli 1945, disepakati bahwa korea akan dimerdekakan. Pada 8 Agustus 1945, Uni Soviet menyerang pasukan Jepang lewat Semenanjung Korea dan mencapai garis batas 38 derajat Lintang Utara (LU). Dengan berperang selama enam hari, Uni Sovietmemperoleh kemenangan.
            Pada 14 Agustus 1945 Pasukan Jepang menyerah kepada Sekutu dengan ketentuan pasukan Jepang yang berada di sebelah Utara garis 38 derajat Lintang Utara menyerah kepada Uni Soviet, sedangkan pasukan Jepang yang berada disebelah selatan garis batas 38 derajat Lintang Selatan menyerah kepada Amerika Serikat. Hal inilah yang menjadi dasar pembagian korea, sehingga garis batas 38 derajat Lintang Utara (LU),menjadi garis batas demarkasi antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Sebab-sebab Terjadinya Perang Korea
a.       Sebab Umum

1)      Adanya Persainagn Ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet
Salah satu dampak Perang Dunia II adalah adanya Perang Dingin, yakni pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur. Pihak Korea Selatan yang berada di bawah pengaruh Amerika Serikat à pengembangan paham liberal-kapitalis, sedangkan Korea Utara di bawah pengaruh Uni Soviet à mengembangkan paham sosialis-komunis.
2)      Pembagian wilayah Korea menjadi dua bagian
Keputusan menerima tawanan perang ini didasrkan pada perjanjian Potsdam 1945, yang isinya membagi Korea menjadi dua bagian dengan batas wilayah 38 derajat Lintang Utara, menyerah kepada pihak Amerika Serikat dibawah pimpinan Letnal Jenderal John R.Hogde.
Garis tersebut hanya merupakan batas wilayah untuk menerima tawanan-tawana perang Jepang pasca Perang Pasifik.  Namun garis tersebut berubah fungsi menjadi garis demarkasi antara pertahanan Amerika Serikat dan Uni Soviet. Dengan demikian, pembagian wilayah Korea Menjadi dua bagian ini menjadikan suatu garis pertikaian antara dua kekuatan.
3)      Tidak adnya kesepakatan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet tentang pembentukan Korea Merdeka
Sebagai tindak lanjut dari Deklarasi Potsdam, pada Desember 1945diadakan konferensi para menteri luar negeri di Moskow. Dalam Konferensi tersebut dicapai kesepakatan antara Amerika Serikat, Uni Soviet dan Inggris yang menyatakan akan membentuk pemerintahan Korea yang Demokratis (Suko, 1971).
Pelaksanaan pemerintahan perawkilam internasional ternyata tidak dapat diwujudkan, karena tidak adanya kesepakatan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Masalah Korea dibawa ke Sidang Umum PBB. Pada 14 November 1947, sidang PBB memutuskan untuk membentuk Komisi yang disebut "United Nations Temporary Commission On Korea"(Komisi Sementara PBB untuk Korea).
Jalannya Perang
Korea utara yang telah berusaha dengan berbagai cara, akhirnya mengambil keputusan dengan cara kekarasan atau dengan berperang. Pada hari Minggu, 25 Juni 1950 pukul 04:00 waktu setempat pasukan Korea Utara mengadakan Serangan ke Korea Selatan. Melalui Radio Pyongyang yang mengumumkan perang, telah disiarkan ke seluruh kota.
Dalam serangan tersebut, pihak Utara ingin menduduki kota Chuchon, Ongjin dan bahakn Kaesong sebagai Kota penting Korea Selatan. Penyerangan pada 25 Juni 1950 itu, sasaran sebenarnya adalah Seol, Ibu Kota Korea Selatan. Namun karena cuaca yang buruk, penyerangan tidak berhasil dijalankan. Akan tetapi tiga hari setelah perang meletus (28 Juni 1950), akhirnya Seol dapat diduduki oleh Pasukan Korea Utara (Harian Merdeka,1950).
Pecahnya perang Korea membuat dunia terkejut. Adapun usulan yang di berikan Amerika Serikat kepada PBB sebagai berikut :
1.      Mendesak Korea Utara agar segera menghentikan perang dan menarik mundur pasukan-pasukannya sampai garis batas 38 derajat Lintang Utara.
2.      Memberikan sanksi kepada Korea Utara apabila pihak Korea Utara tidak memperdulikan desakan tersebut, maka PBB dan para anggotanya akan membantu Korea Selatan.
Sampai dengan Agustus 1950, pihak Korea masih tetap unggul, karena: pertama, Korea Utara dan Uni Soviet mampu membuat rakyat Korea Selatan bersimpati. Kedua, logistik pihak Korea Utara terpencar, sehingga sulit dihancurkan dan lebih lama dapat bertahan. Ketiga, pihak Korea Utara mengadakan penyusupan dan penyamaran yang sangat rapi untuk melemahkan pihak Selatan.
Selama tiga bulan (Juni, Juli, Agustus), pihak Selatan mengalami kekalahan, maka untuk menghindari agar Semenanjung Korea tidak jatuh kepihak Utara, pihak Selatan membuat strategi baru yang disebut "Pertahanan PBB" maksudnya adalah pasukan-pasukan PBB dan Korea Selatan yang sudaha tidak dapat didesak lagi oleh pihak Korea Utara. Pertahanan PBB ini dipusatkan di Pusan, dan dikenal dengan nama "Pusat Parameter".
Kekuatan PBB di Korea, mengalami kekalahan semenjak kedatangan pasukan RRC. Hal ini mendorong Amerika Serikat dan pasukan anggota PBB dalam perang Korea. Ada 15 negara anggota PBB yang ikut serta, yakni Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Swedia, Belanda, Belgia, Kanada, Turki, Yunani, Afrika Selatan, Thailand, India, Filipina, Australia dan Selandia Baru. Situasi perang yang tidak pernah padam itu, mendorong pihak-pihak yang bersengketa untuk mengajukan perundingan menghentikan peperangan.
Upaya-upaya Penyelesaian Perang
a.       Perundingan Kaesong (10 Juli-22 Agustus 1951)
Baik pihak Utara maupun Selatan menyetujui Kaesong sebagai tempat perundingan, karena :
1.      Pihak Utara mempertimbangkan bahwa Kaesong terletak 20 Mil di dalam garis pertahanan mereka.
2.      Bagi pihak Selatan dapat menimbulkan kesan bahwa mereka bersedia melaksanakan perundingan.
Hasil-hasil perundingan, diumumkan pada 26 Juni 1951 dengan keputusan sebagai berikut ini :
1.      Penerimaan Agenda perundingan
2.      Penentuan garis demokrasi militer antara kedua belah pihak
3.      Usul kepada pemerintah-pemerintah yang bersangkutan
b.      Perundingan di Panmunyom (25 Oktober-27 Juni 1953)
Dalam perundingan ini, masalah garis demakrasi menjadi topik yang hangat. Pihak Korea diwakili Mayjen Lee, mengusulkan garis Demarkasi selebar dua Mil. Adanya kesepakatan tentang garis Demarkasi berarti permasalahan yang menghadang pada perjanjian Kaesong telah teratasi.
c.       Gencatan Senjata
Pada 27 Juli 1953 diberlakukan gencatan senjata. Dengan demikian, perang Korea berakhir dengan tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah, dan diakhiri dengan gencatan senjata pada 27 Juli 1953, dimana Korea akhirnya terbagi menjadi dua, yakni Korea Utara dan Korea Selatan dengan garis batas 38 derajat Lintang Timur.
d.      Dampak Perang Korea
Perang Korea ternyata menimbulkan dampak yang cukup luas di dunia Internasional. Hal ini dikarenakan oleh berbagai sebab, antara lain :
1.      Korea bekas daerah jajahan Jepang.
2.      Pasca perang dunia ke II yang ditandai dengan kekalahan Jepang, Korea telah jatuh ketangan Amerika Serikat, Uni Soviet dan RRC.
3.      Keikutsertaan PBB, telah melibatkan anggotanya untuk menyelesaikan masalah Korea.
e.       Dampak perang Korea Bagi dunia Internasional, antara lain sebagai berikut :
1.      Munculnya dua negara adidaya, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet.
2.      Munculnya RRC sebagai kekuatan baru di Asia.
3.      Munculnya pertahan bersama
Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa perang Korea pada 25 Juni 1950-27 Juli 1953 ini adalah sebuah konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan. Perang ini juga di sebut "perang yang dimandatkan" antara Amerika Serikat dengan sekutu PBB nya dan Komunis Republik Rakyat Cina dan Uni Soviet (juga anggota PBB). Perang ini dapat dikatakan sebagai perang saudara, meskipun banyak pihak yang terlibat secara tidak langsung didalamnya. Korea Utara, yang berbasis Komunis, berusaha untuk menyatukan semenanjung Korea ke dalam satu pemerintah tunggal, yang telah terpisah semenjak 1948. Korea Utara didukung oleh Uni Soviet, sementara Korea Selatan didukung oleh Amerika Serikat dan Sekutunya (kanada, Australia, dan Britania Raya) meskipun banyak negara lain mengirimkan tentara dibawah bendera PBB.
Perang ini berakhir pada 27 Juli 1953 saat Amerika RRC, dan Korea Utara menandatangani persetujuan gencatan senjata. Presiden Korea Selatan, Syngman Rhee, menolak gencatan senjata tersebut. Namun demikian, ketegangan di semenanjung Korea masih terus membekas. Kerugian besar diderita kedua belah pihak ketika perang di hentikan, 27 Juli 1953. Amerika kehilangan 36.914 tentaranya, sementara Korea Selatan 415.005. Korea Utara menurut Dapartemen Pertahanan AS, kehilangan 2 juta serdadunya jumlah yang sangat besar untuk perang tiga tahun.
KOREA SELATAN DAN KOREA UTARA
            Negara Korea terbagi menjadi dua bagian yaitu Korea Selatan dan Korea Utara. Sesungguhnya letak geografis kedua negara ini hampir sama. Korea selatan dan Korea Utara berlokasi di Semenanjung Korea. Namun, luas Korea Selatan lebih kecil di bandingkan dengan Lorea Utara. Keduanya memiliki bentuk topografi yang hampir sama, yaitu daerahnya banyak perbukitan.
            Yang menjadi perbedaannya adalah sistem pemerintahannya. Korea Utara adalah negara yang menyatakan secara sepihak sebagai negara Junche (percaya dan bergantung kepada kekuatan sendiri) sehingga Korea Utara merupakan negara yang terkesan menutup diri dari dunia luar. Sedangkan Korea Selatan adalah negara Republik yang memiliki diplomatik sengan negara-negara lain. Ini adalah salah satu faktor perbedaan besar pada kedua belah negara tersebut hingga saat ini. Hal ini menjadikan kedua negara menjadi sangat berbeda, Korea Utara menutup diri dari dunia luar, sedangkan Korea Selatan menyebarkan informasi tentang budayanya dan negaranya ke seluruh dunia.
            Dari sistem pemerintahan berbeda juga, yaitu Korea Utara dan Korea Selatan juga memiliki kehidupan yang berbeda. Korea Utara berbasis hidup sendiri menggunakan militer sebagai ujung tombak negaranya. Semuanya diawali oleh pemerintah, baik media informasi dan pendidikan semuanya diawasi dengan ketat agar tidak terpengaruh oleh budaya dan sistem luar. Lain hal nya dengan Korea Selatan saat ini budaya dan pengaruh Korea Selatan sedang menyebar ke seluruh dunia. Korea Selatan membuka diri dan kebudayaannya, bagi dunia luar sehingga kita dapat melihat teknologi, pendidikan dan perekonomian Korea Selatan yang sudah sangat maju kemudian menjadi salah satu negara sukses didunia.
            Jadi kita menceritakan tentang budaya dan pengaruh Korea, tentu pikirkan kita akan segera berpikir ke Korea Selatan yang lebih terbuka. Itulah yang membuat Korea Selatan sukses. 
DAFTAR PUSTAKA :
1.      Drs. Agung Leo. Mpd.2015. Sejarah Asia Timur. Yogyakarta: Ombak
2.      Lubis, Mochtar. 2010. Catatan Perang Korea. Jakarta: Buku Obor
3.      Suko, Sri. 1971. Ichtisar Sejarah Perang Korea.
4.      Li Shi Guang. Resep Sukses Mendunia Ala Korea. Yogyakarta: Andi

No comments:

Post a Comment