Perkembangan Awal Kehidupan Penduduk Asli Australia


Debora Natalia R./PIS/15

1.      Kedatangan Penduduk Asli Australia
Menurut Elkin (1956) mengelompokkan manusia pada empat ras utama, yaitu :
Ø  European, yang meliputi Nordic, Alpine dan Mediteranean.
Penduduk Australia berbeda dengan ras ini dalam hal warna kulit, bentuk hidung, bentuk kepala, muka dan mulut, ketebalan tulang tengkorak dan rat-rata volume otak.
Ø  Mongoloid. Penduduk asli Australia ini tidak termasuk kelompok ini karena berbeda dalam hal warna kulit, bentuk kepala, bentuk muka, mata dan bulu pada muka dan badan.

Ø  Negroid. Penduduk asli Australia tidak dapat digolongkan pada kelompok ini karena mempunyai perbedaan dalam hal warna kulit, bentuk rambut, bentuk bibir dan bulu pada muka dan badan.
Karena tidak termasuk pada tiga kelompok di atas, maka penduduk Australia disebut dengan kelompok khusus yaitu Australoid. Secara fisik penduduk asli Australia dapat dikenali dari cirri-ciri sebagai berikut :
·         Kulit berwarna coklat.
·         Rambut ikal bergelombang.
·         Muka dan tubuh ditumbuhi oleh bulu yang lebat.
·         Dahi sempit dan mulut lebar
·         Rongga mata dalam.
·         Alis mata menonjol.
·         Rahang menonjol.
·         Tulang tengkorak tabal.
·         Tinggi rata-rata 5 kaki.
Elkin (1956) menyatakan penduduk asli Australia memasuki Australia dari arah utara. Diperkirakan pintu masuk Australia adalah garis pantai utara,mulai dari semenanjung York di sebelah timur sampai pantai daerah Kimberley di sebalah barat.
Shaw (1969) meyatakan kemungkinan mereka bergerak kea rah Australia itu Karena terdesak oleh bangsa yang lebih kuat.Dari daratan India dan semenanjung Malaysia mereka bergerak kearah selatan, dan melalui Indonesia mereka memasuki Australia.Diduga meraka memasuki Austalia lewata Laut Timor, Laut Arafura dan Selat Torres.
Menurut Clark (1986) berdasarkan tes karbon penduduk asli Austalia diperkirakan sudah dari 30.000 tahun yang lalu telah da di Australia. Hal tersebut sama dengn pendapat Bareson dan Rosenbalt (1979). Sementara dalam buku The Official Bicentennial Diary (1988) disebutkan mereka telah datang sekitar 40.000 atau mungkin 70.000 tahun yang lalu.Namun yang pasti, mereka jauh lebih awal datang dibandingkan dengan orang-orang berkulit putih.

1.      Bangsa Aborigin di Australia
Bangsa Aborigin adalah penduduk asli atau penduduk awal benua Australia dan kepulauan di sekitarnya, termasuk juga mencakup Tasmania dan kepulauan selat Torres.Kata aborigin dalam bahasa Inggris mempunyai arti "penduduk asli/penduduk pribumi".Meskipun mereka bermigrasi ke Australia melalui Asia Tenggara, namun tidak ada keterkaitan dengan populasi suku bangsa di Asia, dan juga dengan penduduk kepulauan yang berdekatan, seperti Malanesia dan Polinesia.
Salah satu budaya yang terkenal dari suku Aborigin adalah senjata berburu yang sering mereka gunakan, yaitu Boomerang. Senjata ini sangatlah unik karena setelah dilempar jauh, dapat kembali lagi, senjata ini sering digunakan untuk berburu di hutan maupun padang savanna. Dalam kehidupan sehari-hari suku Aborigin memang dihabiskan untuk berburu binatang liar, seperti Kanguru (binatang khas Australia), selain menggunakan Boomerang mereka juga menggunakan senjata-senjata tradisional seperti tombak dan panah.
Bagi orang-orang Aborigin yang masih hidup secara tradisional, mereka tidak pernah mengenal bercocok tanam danmemelihara ternak.Itulah sebabnya kelompok mereka tidak pernah pergi jauh dari sumber air maupun sungai.Tempat tinggalnya pun masih bersifat nomaden, rumah yang dibuatnya pun sangat sederhana dan hanya terbuat dari ranting-ranting pohon dan daun-daun yang disusun.Dalam kehidupan bersosial antar suku, sebuah kelompok Aborigin diketuai oleh seorang pemimpin suku, ketua suku tersebut juga merangkap jabatan sebagai dukun atau tabib, dan turut memimpin dalam ritual-ritual adat maupun acara perkawinan.
Suku Aborigin sendiri terbagi atas banyak kelompok menurut wilayah yang mereka tinggali, diantaranya adalah Aborigin Bama di wilayah Queensland, Aborigin Koori di wilayah New south Wales dan Victoria, Aborigin Murri di wilayah Queensland selatan, Aborigin Noongar di wilayah selatan bagian Australia barat, Aborigin Nunga di wilayah Australia selatan, Aborigin Anangu di wilayah dekat perbatasan Australia selatan dan barat, serta Aborigin Palawah yang tinggal di pulau Tasmania.

2.      Dampak Asimilasi di Australia
Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok.Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.
Hasil dari proses asimilasi yaitu semakin tipisnya batas perbedaan antarindividu dalam suatu kelompok, atau bisa juga batas-batas antarkelompok. Selanjutnya, individu melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama.Artinya, menyesuaikan kemauannya dengan kemauan kelompok.
Demikian pula antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut :
·         Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda,
·         Terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama dan
·         Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri.

Faktor pendorong
Faktor-faktor umum yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi antara lain:
o   Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi
o   Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya.
o   Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
o   Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal
o   Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya
Faktor penghalang
Faktor-faktor umum yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi antara lain:
§  Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas)
§  Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi
§  Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru.
§  Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain.
§  Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau ras.
§  Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan
§  Kisah pahit orang Aborigin adalah lembaran kelam politik Australia.  Film itu berkisah tentang tiga perempuan—kakak beradik—keturunan Aborigin. Mereka tinggal terpisah dan masing-masing mempunyai kehidupan sendiri.

3.      Kedatangan Bangsa Kulit Putih dan Kulit Hitam di Australia
Sampai abad ke-15, orang-orang kulit putih (Eropa) masihberbeda  pendapat tentang bentuk bumi. Ada yang setuju dengan pendapat bumi itu berbentuk bulat dan terbagi dua secara seimbang antara belahan bumi utara dan selatan. Pendapat lain berpendapat bumi itu berbentuk rata sebagaimana diungkap oleh ahli agama Katolik.
Perbedaan pendapat itu pun dengan sendirinya mempengaruhi pendapat tentang keberadaan benua Australia.JIka kita perhatikan, perubahan politik sesudah tahun 1453 telah mendorong terjadinya perubahan baru dalam mencari danmenemukan jalan ke sumber barang-barang dagangan yang dibutuhkan oleh orang-orang Eropa, seperti sutera, rempah-rempah, emas, permata, gula, dan barang-barang lainnya. Portugis berhasil memetakan garis pelayaran Eropa: Tanjung Pengharapan  –  pantai timur Afrika sampai ke Ormuz  –  India  –  Malaka -Maluku. Jika ditarik garis ke selatan dari Maluku akan dijumpai benua Australia. Orang Ambon sendiri menyebut daratan Australia dengan  Osse Tara Lia  . Itu berarti orang Ambon sebelum Portugis datang ke Maluku telah mengadakan kontak hubungan dengan Australia.
Keberhasilan  Inggris melakukan eksplorasi, baik coastal exploration  (eksplorasi pantai) maupun  inland exploration (eksplorasi pedalaman) telah membuka pintu bagi pembukaan dan perluasan koloni. Bukan  saja perluasan  koloni di New South Wales  dalam arti area pemukiman, tetapi juga bagi kemunkinan berdirinya koloni-koloni lain di sudut-sudut Australia. Secara tradisional motif utama yang mendorong Pemerintah Inggris membuka koloni di Australia adalah untuk memenuhi kebutuhan tempat pembuangan narapidana. Dimana pada akhir abad ke-17 kemiskinan dan  kejahatan merupakan gejala yang selalu nampak dalam kehidupan masyarakat Inggris, baik di daerah pedesaan maupun di kota-kota. Banyaknya kejahatan menyebabkan penuhnya penjara-penjara di Inggris.Untuk menambah kapasitas penjara pemerintah menampung dalam kapal-kapal yang sudah tidak layak berlayar untuk dijadikan penjara terapung.Keadaan tersebut membuat pemerintah Inggris berpikir untuk mencari tempat pembuangan narapidana yang jauh dari negeri Inngris. Akhirnya diputuskan New South Wales adalah tanah  yang  cocok sebagai tempat pembuangan narapidana. Motif lainnya pembukaan koloni di Australia, menurut para sejarawan lainnya adalah sebagai "naval supply and maritime base" hal ini dikaitkan dengan "swing to the east" dalam rangka peningkatan pelayaran dan perdagangan Inggris dengan Cina melalui pantai timur Australia sehubungan di sebelah Barat Australia sudah ada kekuasaan Belanda di Indonesia.

Daftar Pustaka   :
Asril,2015.Sejarah Australia dan Oceanea.Pekanbaru.
Kitley, P. e. al.(1989). Australia di mata Indonesia.Jakarta : Gramedia
Julius Siboro. 1989. Sejarah Australia. Bandung:Tarsito
http://id. Wikipedia.org/wiki/Australia

No comments:

Post a Comment