MILITER JEPANG MENAKUTKAN


Machmul Alamsyah Harahap/PIS/A

A.    Militerisme Jepang di Bawah Kaisar Hirohito
Pada masa kekaisaran Hirohito, perindustrian Jepang semakin berkembang dan kehidupan politik bertumpu dengan kuat pada pemerintahan perlementer. Akan tetapi, kemunculan faktor-faktor baru pada masa itu dapat merusak dan menurunkan wibawa dan pengaruh partai-partai politik, antara lain kehidupan perekonomian bangsa jepang semakin tidak menentu. Selain itu, kepercayaan rakyat terhadap partai politik semakin merosot karena beberapa skandal terbuka dimuka umum. Keadaan ini dimanfaatkan oleh kaum ekstremis dan kaum militer sehingga memperburuk keadaan jepang saat itu. Bahkan partai politik digabungkan dan rakyat di paksa untuk berperang melawan cina.

Sejarah partai politik jepang berakhir dengan dihapusnya seluruh partai politik dan digantikan dengan sebuah gabungan partai nasional yang hanya formalitas saja. Sama halnya dengan fungsi perlemen yang kurang mampu menyumbangkan gagasan atau menyaring berbagai kebijakan dari penguasa. Hal ini pula yang menyebabkan timbulnya perang pasifik 1942.
B.     Invasi Jepang ke Asia Tenggara
Singapura jatuh ke tangan jepang pada tanggal 15 Februari 1942. Armada laut jepang juga mengalahkan kekuatan laut pasukan sekutu dalam pertempuran laut jawa pada tanggal 26-28 Februari 1942. Pasukan Amerika Serikat dan Filipina menyerah pada tanggal 9 April 1942 di semenanjung Batan.
Armada udara Amerika Serikat membom Tokyo pada tanggal 18 April 1942 dalam serangan Doolitle. Serangan jepang tanggal 4-8 Mei 1942 dalam Pertempuran Terumbu Karang dapat di bendung oleh armada laut sekutu. Pasukan sekutu mengalahkan pasukan Jepang dalam pertempuran Midway tanggal 4-6 juni 1942. Pasukan mariner Amerika Serikat mendarat di Guadalcanal yang menjadi basis pertahanan jepang pada tanggal 7 agustus 1942.
Pasukan amerika Serikat menyerang Tarawa pada tanggal 20 November 1943. Falam pertempuran Filipina, Angkatan Laut Amerika Serikat berhasil mengalahkan Jepang pada tanggal 19-20 juni 1944. Pasukan sekutu akhirnya berhasil mendarat di Filipina pada tanggal 20 Oktober 1944 dan menghancurkan armada laut tentara Jepang pada tanggal 23-26 oktober  1944 dalam pertempuran teluk Leyte di Filipina.
Pada tanggal 16 maret 1945, pasukan mariner Amerika Serikat berhasil merebut Iwo Jima dan merebut Okinawa pada tanggal 21 Juni 1945. Jepang benar-benar hancur dan luluh lantak setelah kota Hiroshima dan Nagasaki di hajar dengan bom atom oleh pasukan sekutu pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Ratusan ribu penduduk Jepang tewas pada serangan yang mengerikan tersebut. Akhirnya, jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Jepang harus menanda tangani penyerahan diri di atas kapal perang U.S.S. Missouri pada tanggal 2 September 1945 di teluk Tokyo.
C.    Pendudukan Jepang di Indonesia
Tarakan merupakan daerah pertama di Nusantara yang diserbu bala tentara jepang. Serangan tersebut dilakukan pada dini hari pada tanggal 11 januari 1942. Jepang mengerahkan sekitar 20 ribu pasukan kure yang mendarat di pantai Timur Tarakan yang terbagi dalam dua kelompok. Pasukan Belanda berusaha bertahan dengan mengandalkan 1.300serdadu Batalion VII KNIL, beberapa kapal perang ringan, di bantu pesawat tempur, dan bomber.
Pada bulan Februari-Maret 1942 Jepang mengadakan serangan Laut secara besar-besaran ke pulau jawa. Pertempuran laut Jawa terjadi antara armada laut Jepang melawan armada laut gabungan dari Negara sekutu yang di komandani oleh laksamana Karel Doorman. Armada laut gabungan sekutu kalah dan Karel Doorman pun gugur. Bala tentara Jepang kemudian masuk ke kota semarang dan kota-kota lainnya di Jawa.
Pada tanggal 5 maret 1942, jepang menyerbu Batavia dan menyatakannya sebagai kota terbuka. Kota Bandung yang pada saat itu menjadi pusat pertahanan sekutu-Hindia Belanda menjadi terancam. Inilah yang menyebabkan Letnan Jendral Ter Poorten (panglima Hindia Belanda) berinisiatif mengadakan perdamaian. Ia berunding dengan jendral Hitoshi Imamura (pemimpin tentara Jepang) beserta Gubernur Jendral A.W.L. Tjardi Van Starkenborgh Stachouwer. Akhirnya Belanda menyerah di kalijati pada tanggal 8 Maret 1942.
Akhirnya Jepang berhasil menduduki Indonesia. Pemerintahan Jepang membagi Indonesia atas tiga kekuasaan,
·         Pemerintah militer Angkatan Darat (tentara kedua puluh lima) menguasai Sumatera dan pusat Kekuasaan di Bukittinggi.
·         Pemerintah Militer Angkatan Darat (tentara keenam belas) menguasai Jawa dan Madura dengan pusat pemerintahan di kota Jakarta dipimpin oleh Letjen Hitoshi Imamura.
·         Pemerintahan Militer Angkatan Laut (armada Selatan Kedua) menguasai Indnesia bagian Timur dengan pusat pemerintahan di kota Makasar.
Kemenangan jepang dalam perang Asia Timur Raya dengan Cerdik dijadikan sarana propaganda Jepang. Jepang menganggap sebagai saudara tua dari asia melalui gerakan tiga A, yaitu
·      Nippon Cahaya Asia
·      Nippon Pelindung Asia
·      Nippon pemimpin Asia
Gerakan yang dipimpin oleh Mr. Sjamsudin ini untuk menarik simpati bangsa Indonesia, namun gerakan tersebut kurang berhasil.
Pemerintahan pendudukan militer di Indonesia segera dibentuk oleh jepang. Gunseikan memegang pemerintahan militer yang membawahi empat bu (depertemen). Jepang mengeluarkan undang-undang No.27 tahun1942 yang berisi pembagian pulau jawa menjadi 17 syu (kota praja) dan ken (kabupaten). Ken terdiri atas son (kecamatan). Dan son terbagi lagi dalam ku (desa).
D. Jepang Menyerah Pada Sekutu
Pada Tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyatakan menyerah kepada pasukan Sekutu, setelah dua kota industri di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh Amerika Serikat.
Dengan menyerahnya Jepang, maka Perang Dunia II pun berakhir. Angkatan Laut Kekaisaran Jepang secara efektif sudah tidak ada sejak Agustus 1945, sementara invasi Sekutu ke Jepang hanya tinggal waktu.
Kaisar Hirohito menyampaikan pidato radio di hadapan rakyat pada 15 Agustus 1945. Dalam pidato radio yang disebut Gyokuon-h?s? (Siaran Suara Kaisar), Hirohito membacakan Perintah Kekaisaran tentang kapitulasi, sekaligus mengumumkan kepada rakyat bahwa Jepang telah menyerah.(via republika.co.id)
Menyerahnya Jepang pada bulan Agustus 1945 menandai akhir Perang Dunia II. Angkatan Laut Kekaisaran Jepang secara efektif sudah tidak ada sejak Agustus 1945, sementara invasi Sekutu ke Jepang hanya tinggal waktu. Walaupun keinginan untuk melawan hingga titik penghabisan dinyatakan secara terbuka, pemimpin Jepang dari Dewan Penasihat Militer Jepangsecara pribadi memohon Uni Soviet untuk berperan sebagai mediator dalam perjanjian damai dengan syarat-syarat yang menguntungkan Jepang. Sementara itu, Uni Soviet juga bersiap-siap untuk menyerang Jepang dalam usaha memenuhi janji kepada Amerika Serikat dan Inggris di Konferensi Yalta.
Pada 6 Agustus dan 9 Agustus, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Pada 9 Agustus, Uni Soviet melancarkan penyerbuan mendadak ke koloni Jepang di Manchuria (Manchukuo) yang melanggar Pakta Netralitas Soviet–Jepang. Kaisar Hirohito campur tangan setelah terjadi dua peristiwa mengejutkan tersebut, dan memerintahkan Dewan Penasihat Militer untuk menerima syarat-syarat yang ditawarkan Sekutu dalam Deklarasi Potsdam. Setelah berlangsung perundingan di balik layar selama beberapa hari, dan kudeta yang gagal, Kaisar Hirohito menyampaikan pidato radio di hadapan rakyat pada 15 Agustus 1945. Dalam pidato radio yang disebut Gyokuon-h?s? (Siaran Suara Kaisar), Hirohito membacakan Perintah Kekaisaran tentang kapitulasi, sekaligus mengumumkan kepada rakyat bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu.
Pendudukan Jepang oleh Komandan Tertinggi Sekutu dimulai pada 28 Agustus. Upacara kapitulasi diadakan pada 2 September 1945 di atas kapal tempur Amerika Serikat Missouri. Dokumen Kapitulasi Jepang yang ditandatangani hari itu oleh pejabat pemerintah Jepang secara resmi mengakhiri Perang Dunia II. Penduduk sipil dan anggota militer di negara-negara Sekutu merayakan Hari Kemenangan atas Jepang (V-J Day). Walaupun demikian, sebagian pos komando terpencil dan personel militer dari kesatuan di pelosok-pelosok Asia menolak untuk menyerah selama berbulan-bulan bahkan hingga bertahun-tahun setelah Jepang menyerah. Sejak kapitulasi Jepang, sejarawan terus berdebat tentang etika penggunaan bom atom. Perang antara Jepang dan Sekutu secara resmi berakhir ketika Perjanjian San Francisco mulai berlaku pada tanggal 28 April 1952. Empat tahun kemudian Jepang dan Uni Soviet menandatangani Deklarasi Bersama Soviet–Jepang 1956 yang secara resmi mengakhiri perang antara kedua negara tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
ü  Djaja, Wahjudi. 2012. Sejarah Eropa dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern. Yogyakarta: Penerbit Ombak

No comments:

Post a Comment