Sejarah Kecamatan Mandau

Silvia Azzahra


Kecamatan Mandau merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Bengkalis, Riau, Indonesia. Ibukota Kecamatan Mandau ialah Duri yang berada di lajur Jalan Raya Lintas Sumatera, sekitar 120 Km dari Ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru. Kecamatan Mandau pada awalnya berada di Muara Kelantan yang sekarang berada di wilayah Kabupaten Siak yaitu Kecamatan Sungai Mandau. Berdasarkan hasil penelusuran dokumen, Mandau adalah nama anak sungai yang bermuara ke sungai Siak membujur dari Timur ke Barat akhirnya menjadi nama suatu daerah yaitu daerah Mandau yang di Zaman kerajaan Siak disebut Ondor Distrik Mandau. Daerah yang memiliki hukum sendiri oleh sultan Siak.[1]

Kecamatan Mandau merupakan kecamatan yang terbentuk secara bersamaan dengan Kabupaten Bengkalis berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 1956 tentang pembentukan Daerah Otonom Kabupaten

dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah, dengan luas wilayah 934,47 Km. Pada tahun 1960 ibu kota Kecamatan Mandau pindah ke kota Duri dengan kantor pusat di Pokok Jengkol. Kemudian pada tahun 1977 kantor Camat Mandau pindah ke kantor yang sekarang di Jalan Sudirman No. 56 Duri.[2]

Kecamatan Mandau secara Geografis berbatasan langsung dengan :

·         Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bathin Solopan

·         Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bukit Batu

·         Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pinggir

·         Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Rokan Hilir

Setiap pemerintah kecamatan pasti memiliki visi dan misi, dimana dalam menjalankan layanannya Kantor Camat Mandau memiliki visi “Mewujudkan Kantor Camat Mandau sebagai pemerintahan yang berwibawa, Transparan, dan bertanggung jawab”. Sedangkan misi Kecamatan Mandau adalah :

  1. meningkatkan kualitas sumber daya aparatur yang berdisiplin, berdedikasi, bertanggung jawab dan berpendidikan serta berwawasan ke depan.
  2. Membangun pemerintahan yang baik, amanah, dan berwibawa (Good Government).
  3. Mengoptimalkan pengelolaan anggaran secara efektif, akuntabel dan transparan.[3]

Pada tahun 2017 Kecamatan Mandau dimekarkan menjadi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Mandau dan Kecamatan Bathin Solopan. Saat ini Kecamatan Mandau terdiri dari 11 Kelurahan / Desa, yaitu Kelurahan Air Jamban, Babussalam, Balik Alam, Batang Serosa, Duri Barat, Duri Timur, Gajah Sakti, Pematang Pudu, Talang Mandi, Desa Bathin Betuah, dan Harapan Baru.

Jumlah penduduk Kecamatan Mandau pada tahun 2019 adalah 150.806 jiwa, yang terdiri dari 77.297 jiwa laki-lali dan 73.509 jiwa perempuan. Dari komposisi jumlah laki-laki dan perempuan tersebut, Kecamatan Mandau memiliki nilai sex rasio sebesar 105, hal ini menunjukkan bahwa dalam 100 jiwa perempuan terdapat 105 jiwa laki-laki. Dengan luas wilayah kira-kira 518,65 km2 dan jumlah penduduk 150.806 jiwa, menghasilkan kepadatan penduduk sebesar 291, yang artinya dalam setiap 1 km2 dihuni oleh sekitar 291 orang.

Jumlah sarana pendidikan di Kecamatan Mandau relatif banyak dan cukup merata di seluruh desa / kelurahan. Sarana pendidikan berjumlah 106 unit, dengan perincian 69 unit SD / MI, 21 unit SMP / MTS, 12 unit SMA / MA, 2 unit SMK, dan 2 unit Akademi / Perguruan Tinggi. Dibidang sarana kesehatan di Kecamatan Mandau memiliki 6 Rumah sakit, 7 Poliklinik, 3 Puskesmas, dan 19 Apotek. Dalam hal infrastruktur jalan di Kecamatan Mandau sudah cukup memadai. Panjang jalan mencapai 758 km, dimana dalam kondisi baik sebesar 50,66 persen, 26,12 persen kondisi sedang, 15,43 persen rusak, dan 7,79 persen dalam kondisi rusak berat.

Bidang pertanian di Kecamatan Mandau yang termasuk maju adalah sub-bidang perkebunan. Tercatat tahun 2014, produktivitas karet dan kelapa sawit mencapai masing-masing 21.369 ton dan 640.658 ton.[4] Perkembangan sektor pertanian khususnya perkebunan di Kecamatan Mandau semakin meningkat dan berkontribusi dalam peningkatan perekonomian masyarakat. Hal ini dilihat dari semakin luasnya lahan perkebunan dan meningkatnya produksi rata-rata pertahun dengan komoditas utama kelapa sawit, kelapa, karet, dan tanaman lainnya. Pada sub-bidang perikanan, hanya perikanan budidaya di kolam yang diusahakan oleh masyarakat Kecamatan Mandau, mengingat letak geografis Kecamatan Mandau keseluruhan berada di daratan.[5]

Dibidang perekonomian industri memiliki peran penting bagi ekonomi masyarakat di Kecamatan Mandau. Salah satu yang memegang peran besar dalam perekonomian Kecamatan Mandau ialah dalam bidang industri Pertambangan. Yang mana di Kecamatan Mandau ini terdapat salah satu ladang minyak terkaya di Indonesia tepat nya berada di kota Duri. Ladang minyak Duri telah dieksploitasi sejak tahun 50-an oleh PT. Caltex Pacific Indonesia (CPI) dan masih berproduksi hingga sekarang. Dari hasil industri inilah yang menghantarkan Kecamatan Mandau sebagai salah satu kecamatan terkaya di Indonesia.

Selain industri, perdagangan juga merupakan salah satu penggerak perekonomian di Kecamatan Mandau. Sebagai wilayah perlintasan antar propinsi dan antar kabupaten, Kecamatan Mandau memiliki sarana perdagangan dan akomodasi yang terbilang dalam jumlah yang relatif banyak.

Meskipun dikatakan sebagai kecamatan terkaya tidak berati bahwa kecamatan ini adalah kecamatan yang makmur dan maju. Sampai saat ini sarana dan prasarana di Kecamatan Mandau hanya terdapat dari dua jalan utama, yaitu Jalan Jendral Sudirman dan Jalan Hang Tuah. Di pokok jengkol, Jalan Raya Dumai-Pekanbaru yang merupakan bagian dari Jalan Raya Lintas Sumatera bercabang dua. Satu menjadi Jalan Sudirman yang merupakan pusat kota lama dan satu menjadi Jalan Hang Tuah yang menjadi pusat pertumbuhan baru.

Suku asli Kecamatan Mandau adalah suku Sakai, dikatakan suku asli karena suku inilah yang mendiami daerah Kecamatan Mandau. Ketika daerah Kecamatan Mandau mulai dibangun orang-orang suku Sakai ini mulai tergusur ke daerah pelosok pedalaman. Namun saat ini mereka sudah mulai bisa berbaur dengan masyarakat dan sudah bisa membentuk pemukiman, mereka tidak lagi tinggal di pedalaman. Bahkan anak-anak suku Sakai saat ini sudah banyak yang mengenyam pendidikan sampai tingkat perguruan tinggi.

Selain suku Sakai, juga ada suku pendatanng yang bermigrasi ke daerah Kecamatan Mandau ini. Dengan suku pendatang yang terbesar jumlahnya ialah suku Minang, kemudian suku  Batak, jawa dan beberapa suku lainnya. Para pendatang ini umumnya datang ke daerah Kecamatan Mandau memiliki tujuan untuk bekerja dan mencari penghidupan yang layak. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan perusahaan pertambangan yang berada di wilayah Kecamatan Mandau.

Dalam bidang pariwisata di Kecamatan Mandau memang kurang banyak pilihan yang bisa dijadikan tempat wisata. Namun menurut Pemerintah Kabupaten Bengkalis, wilayah Kecamatan Mandau memiliki tiga tempat wisata unggulan. Dalam hal ini pelancong bisa memilih berwisata alam, mengeksplorasi kekayaan budaya Riau atau berbelanja. Jika ingin berwisata alam destinasi yang ditawarkan ialah Hutan Adat Desa Kesumbo Ampai, Kecamatan Mandau. Yang mana dihutan adat itu juga sudah ada dibangun miniatur atau contoh rumah adat suku Sakai. Dimana rumah adat ini rencananya akan dijadikan museum sehingga masyarakat dan pengunjung nantinya bisa melihat bagaimana suku Sakai menjalani kehidupan sehari-harinya.[6]

Jika ingin berwisata belanja pelancong bisa menjadikan kota Duri sebagai tujuannya. Kota Duri ini merupakan salah satu tempat wisata belanja bagi pelancong yang melintasinya. Karena kota Duri dipersiapkan sebagai kota transit. Dimana pelancong yang melewati kota Duri dapat memilih rest area, seperti hotel berbintang, hingga wisma kelas melati. Bukan hanya itu saja, masyarakat dan pelancong juga disuguhkan tempat belanja yang cukup memadai.

Selain ketiga tempat itu ada juga beberapa tempat lain yang bisa dijadikan tujuan untuk menghabiskan waktu libur. Seperti Danai Kualo Mudo yang berada di Jalan Lintas Duri-Dumai, KM 6, Desa Balai Makam, Kecamatan Mandau. Danau Kualo Mudo ini sangat pas dijadikan tempat liburan bersama keluarga. Karena disini pengunjung bisa menikmati pemandangan danau dengan air yang cukup jernih serta udara yang masih segar. Selain itu di kawasan ini juga tersedia beragam wahana permainan yang dapat dinikmati pengunjung.

Satu lagi tempat yang bisa dijadikan tempat berlibur ialah Ara Resort Duri. Tempatnya dapat ditemukan di Jalan Nusa Indah, Duri, Kecamatan Mandau. Selain kolam renang yang dijamin bikin seger, Ara Resort Duri juga menyediakan sport center untuk mereka yang ingin selalu bugar, kafe, hingga taman bermain yang cocok didatangi keluarga. Untuk kolam renangnya, Ara Resort Duri menyediakan kolam dengan ukuran yang cukup luas. Kolam ini sudah dilengkapi dengan sejumlah papan seluncur.

 

Kesimpulan

Kecamatan Mandau adalah salah satu Kecamatan yang masuk dalam wilayah Kabupaten Bengkalis. Pusat pemerintahan Kecamatan Mandau berada di Duri yang terletak di lajur Jalan Raya Lintas Sumatera, sekitar 120 Km dari Ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru. . Pada awalnya kecamatan Mandau berada di Muara Kelantan yang sekarang berada di wilayah Kabupaten Siak yaitu Kecamatan Sungai Mandau.

            Setelah pada 2017 Kecamatan Mandau dimekarkan menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Mandau dan Kecamatan Bathin Solopan, Kecamatan Mandau yang sebelumnya teridiri dari 24 Kelurahan / Desa kemudian menjadi 11 Kelurahan / Desa. Yaitu Kelurahan Air Jamban, Babussalam, Balik Alam, Batang Serosa, Duri Barat, Duri Timur, Gajah Sakti, Pematang Pudu, Talang Mandi, Desa Bathin Betuah, dan Harapan Baru.

            Dibidang pertanian daerah Kecamatan Mandau yang  termasuk maju  adalah bidang perkebunan. Karena dilihat dari luasnya lahan perkebunan di wilayah Kecamatan Mandau. Komoditas utama perkebunan di Kecamatan Mandau adalah kelapa sawit, kelapa, karet, dan tanaman lainnya. Sedangkan dalam bidang industri yang sangat membantu ekonomi masyarakat adalah industri pertambangan, yang mana dalam hal ini berkaitan dengan adanya perusahaan pertambangan PT. Caltex Pacific Indonesia (CPI).

 



[1] Muhamad Ashsubli, Dinamika Gerakan Pembentukan Daerah Otonom Baru Kabupaten Mandau-Riau. Otoritas: jurnal Ilmu Pemerintahan. Vol.6. No.1, 2016, hal. 53.

[2] Website resmi Kecamatan Mandau. Sejarah. https://camatmandau.bengkaliskab.go.id/web/statis/sejarah/1. Diakses 30 November 2020.

[3] Website resmi Kecamatan Mandau. Visi & Misi. https://camatmandau.bengkaliskab.go.id/web/statis/visi-&-misi/1. Diakses 30 November 2020.

[4] Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis, Kecamatan Mandau Dalam Angka 2015, (Bengkalis: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis, 2015), hal. 59.

[5] Ibid

[6] Eric. “Ternyata Kecamatan Mandau di Kabupaten Bengkalis Punya 3 Tempat Wisata Unggulan”, 2015, https://m.goriau.com/berita/baca/ternyata-kecamatan-mandau-di-kabupaten-bengkalis-punya-3-tempat-wisata-unggulan.html . Diakses  30 November 2020.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ashsubli, Muhammad. 2016. Dinamika Gerakan Pembentukan Daerah Otonom Baru Kabupaten Mandau-Riau. Otoritas : Jurnal Ilmu Pemerintahan, 6(1), 50-59.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis. 2015. Kecamatan Mandau Dalam Angka 2015. Bengkalis: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis. 2020. Kecamatan Mandau Dalam Angka 2020. Bengkalis: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis.

Eric. 2015. Ternyata Kecamatan Mandau di Kabupaten Bengkalis Punya 3 Tempat Wisata Unggulan. https://m.goriau.com/berita/baca/ternyata-kecamatan-mandau-di-kabupaten-bengkalis-punya-3-tempat-wisata-unggulan.html . diakses pada 30 November 2020.

Website resmi Kecamatan Mandau. Sejarah. https://camatmandau.bengkaliskab.go.id/web/statis/sejarah/1. Diakses 30 November 2020.

Website resmi Kecamatan Mandau. Visi & Misi. https://camatmandau.bengkaliskab.go.id/web/statis/visi-&-misi/1. Diakses 30 November 2020.

1 comment:

  1. Ibu kota Kecamatan Mandau pada awalnya di Muara Kelantan ( Sungai Mandau)
    Setelah masuk Caltex dipindahkan keDuri.

    ReplyDelete