Nita Fiteria Ulfa
Oceania adalah istilah yang mengacu kepada suatu wilayah
geografis atau geopolitis yang terdiri dari sejumlah kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik dan sekitarnya.[1]
Istilah nama Oceania diciptakan oleh seorang ahli geografi bernama Cobrad Malte
Brun dengan nama Oceanie pada tahun 1812, kata ini di ambil dari Bahasa Yunani
yaitu Okeanos hingga diserap Bahasa Inggris sebagai Ocean. Bisa dikatakan
Oceania mencakup Australia, Selandia Baru, Hawaii, Papua Nugini, Fiji, dan
negara kepulauan Pasifik lainnya. Oceania adalah istilah kolektif untuk semua
kepulauan dan kebudayaan-kebudayaan di Pacific Ocean (Lautan Pacific). Oceania
Selalu Dibagi Ke Dalam Empat Bagian yaitu Australia, Melanesia, Polynesia Dan
Micronesia.
Melanesia yang berarti pulau hitam dalam bahasa Yunani ini membentang dari Papua hingga ke New Caledonia dan Fiji disebelah tenggara. Mencakup 5 negara yakni Papua New Guinea, Salomon
Islands, Vanuatu, New Caledonia dan Fiji. Karekteristik penduduk berkulit hitam, postur tubuh pendek, berambut keriting, hidup dari bertani dan menganut sistem patrilineal.Di
sebelah utara, Mikronesia yang berarti pulau kecil dalam Bahasa Yunani
melingkupi lebih dari 2000 pulau yang umumnya berupa atol dan pulau koral
kecil. Meliputi 5 unit politik yaitu pulau Marshall Island, Kiribati, Nauru,
dan Fedorated States of Micronesia. Pulau-pulau di mikronesia didiami oleh
penduduk yang karakteristiknya berkulit lebih terang atau coklat dan berambut
hitam lurus atau bergelombang, tapi tidak ikal.
Sedangkan,
Polinesia merupakan kumpulan pulau-pulau terbesar di Samudra Pasifik membentang
dari barat Pasifik hingga ke selatan Malanesia. Polinisia mencakup sekitar 1000
pulau yang tergabung dalam 11 unit politik Amerika Samoa, Cook Island, French
Polynesia, New Zealand, Nieu, Pitcairn Island, Samoa, Tokelau, Tonga, Tuvalu
dan wallis and Futuna Island. Polinesia berasal dari Ras Mongoloi yang berkulit lebih terang
dan tubuh lebih tinggi dari pada peduduk di Mikronesia dan Milinesia. Rambut
mereka hitam dan lurus atau bergelombang.[2]
Oceania
pertama kali dijelajahi oleh orang Eropa sejak abad ke 16 dan seterusnya. Dari
tahun 1527 hingga 1595 sejumlah ekspedisi Spanyol besar lainnya melintasi
Samudera Pasifik, mengarah pada penemuan Kepulauan Marshall dan Palau di
Pasifik Utara, serta Tuvalu, Kepulauan Marquesas, Kepulauan Solomon, Kepulauan
Cook, dan pulau-pulau di Pasifik Selatan.
Penjelajah Spanyol Alonso de Salazar
mendarat di Kepulauan Marshall pada tahun 1529. De Salazar adalah bagian dari
ekspedisi dari Spanyol ke kepulauan rempah-rempah, kemudian Kepulauan Marshall ini diklaim oleh
Spanyol pada tahun 1874. Setelahnya Alvaro De Mandana diutus oleh raja muda
Spanyol melakukan ekspedisi dan berhasil menemukan kepulauan Solomon pada tahun
1567, ia dikirim untuk melakukan ekspedisi keduanya pada tahun 1595, tujuannya
untuk menemukan kembali kepulauan Solomon, namun ia hanya menemukan kepulauan
Marquesas dan tidak menemukan Solomon karena dalam perjalan menemukan Solomon
Mandana meninggal.[3]
Selanjutnya, Penjelajah Spanyol pada abad ke 17 yang bernama Terra Australis
menemukan kepulauan Pitcairn dan Vanuatu, serta mengarungi selat Torres antara
Australia dan New Guinea. Pada tahun 1668, Spanyol mendirikan koloni di Guam
sebagai tempat peristirahatan untuk Galleon (kapal besar abad ke-16 sampai abad
ke-18) yang menuju ke barat. Untuk waktu yang lama, inilah satu-satunya
pemukiman eropa non pesisir di pasifik.
Pada 1789 terdapat pemberontakan atas Bounty melawan
William Bligh yang menyebabkan beberapa pemberontak melarikan diri dari Royal
Navy dan menetap di Kepulauan Pitcairn, yang kemudian menjadi koloni Inggris.
Inggris juga mendirikan koloni di Australia pada 1788, Selandia Baru pada 1840
dan Fiji pada 1872, dengan sebagian besar Oceania menjadi bagian dari Kerajaan
Inggris. Kepulauan Gilbert (sekarang dikenal dengan Kiribati) dan Kepulauan
Ellice (sekarang dikenal dengan Tuvalu) berada dibawah pengaruh Inggris pada
akhir abad ke 19. Kepulauan Ellice dikelola sebagai protektorat Inggris oleh
Komisaris Tetap dari tahun 1892 hingga 1916 sebagai bagian dari wilayah Pasifik
Barat Britania, dan kemudian sebagai bagian dari koloni Kepulauan Gilbert dan
Ellice dari tahun 1916 hingga 1974.
Misionaris katolik Prancis tiba di Tahiti pada tahun
1834, namun mereka diusir pada tahun 1836 sehingga menyebabkan Prancis mengirim
kapal perang pada tahun 1838. Pada tahun 1842, Tahiti dan Tahuata dinyatakan
sebagai protektorat Prancis dan pada tahun 1880 Prancis mengubah status di
Tahiti yang pada awalnya protektorat menjadi Koloni. New Caledonia atau
Kaledonia Baru adalah sebuah pulau yang terletak di Samudra Pasifik. New
Caledonia merupakan Negara extra teritori dari Prancis. Sebelum menjadi sebuah
Negara teritori dari Prancis. Suku asli yang mendiami pulau ini adalah suku
Kanak yang diperkiran telah hidup dipulau ini sejak 6.000 tahun yang lalu.
Prancis kemudian menganeksasi wilayah ini pada tanggal 24 September 1853,
sepuluh tahun kemudian pulau ini dijadikan sebagai Negara koloni dari Prancis.
Tahun
1946 Polinesia Prancis menjadi Overseas Territory Prancis, dan Majelis
Teritorial pun dibentuk untuk mengatur hubungan dalam negeri. Akhir tahun 1940
gerakan kemerdekaan bergejolak di wilayah tersebut. Dalam referendum yang
diadakan di tahun 1958, para pemilih memutuskan untuk tetap menjadi wilayah
teritori Prancis daripada harus merdeka dan kehilangan bantuan ekonomi dari
Prancis. Wallis and Futuna merupakan negara teritori asing dari Prancis sejak tahun
1961. Negara ini terletak di Laut Pasifik Selatan, berada diantara New Zealand
dan Hawaii. Wallis and Futuna terdiri dari 3 pulau besar yang merupakan 3
kerajaan kecil yaitu Alo, Sigave, dan Wallis. Meskipun berada di negara itu
sendiri namun ketiga kerajaan tersebut tetap berada di bawah pemerintahan
Prancis. Awalnya Wallis and Futuna merupakan 2 area yang berbeda sebelum
diambil alih oleh Prancis. Wallis sendiri ditemukan oleh seorang penjelajah
Inggris bernama Samuel Wallis di abad ke 18. Wallis awalnya didiami oleh suku
Tonga, Futuna ditemukan oleh penjelajah dari Belanda pada abad ke 15. Namun
Prancis lah yang kemudian mengambil alih Wallis and Futuna dengan
mendeklarasikan protektorat di tahun 1842 dan mengambil alih secara resmi pada
tahun 1886 dan 1888.
Tahun 1606, Luis Vaz De Torres
menjelajahi pantai selatan New Guinea dari Teluk Milne hingga Teluk Papua
termasuk Teluk Orangerie. Ekspedisinya juga menemukan pulau Basilaki, yang
diklaimnya untuk Spanyol pada Juli 1606. Pada 18 Oktober ekspedisinya mencapai
bagian barat pulau di Indonesia, dan juga mengklaim wilayah itu milik Spanyol.
Klaim eropa berturut-turut terjadi pada tahun 1828, ketika Belanda secara resmi
mengklaim bagian barat pulau itu sebagai Nugini Belanda. Pada tahun 1883,
menyusul aneksasi Prancis yang berumur pendek atas Irlandia Baru, koloni
Inggris di Queensland mengambil bagian tenggara New Guinea. Namun, atasan
pemerintah Queensland di Inggris mencabut klaim tersebut dan mengambil tanggung
jawab langsung pada tahun 1884.
Jerman mendirikan koloni di New
Guinea pada tahun 1884, dan Samoa pada tahun 1900. Setelah mediasi kepausan dan
Jerman memberikan kompensasi, Spanyol mengakui klaim Jerman pada tahun 1885.
Jerman mendirikan protektorat dan mendirikan stasiun perdagangan di pulau Jaluit
dan Ebon untuk melakukan perdagangan kopra (daging kelapa kering) yang
berkembang pesat. Marshallese Iroij (pemimpin tinggi) terus memerintah di bawah
pemerintahan kolonial Jerman secara tidak langsung.
Amerika
Serikat melakukan negosiasi kemerdekaan di wilayah koloninya di Pasifik Selatan
sampai lebih dari 20 tahun, yaitu dari tahun 1960-an sampai dengan tahun
1980-an. Kebijakan dekolonialisasi Amerika Serikat diwilayah Pasifik Selatan
juga terkait dengan kepentingan strategisnya. Persaingan Internasional pada
abad ke-19 ditentukan dengan adanya perjanjian dimana Jerman dan Amerika
Serikat membagi Samoa (Kovensi Tripartit 1899). Amerika Serikat secara formal
mengambil hak atas bagiannya, yaitu pulau yang lebih kecil disebelah timur
dengan pelabuhan yang unggul, Pago Pago. Setelah Spanyol menyerahkan Guam
kepada Amerika Serikat pada 1898, pergolakan kembali terjadi dengan direbutnya
Guam oleh Jepang pada 1941, yang kemudian diambil kembali oleh Amerika Serikat
pada tahun 1944. Instalasi militer di Guam merupakan salah satu basis Amerika
Serikat yang strategis dan penting di Pasifik.[4]
Kepulauan
Mariana Utara awalnya ditemukan dalam penjelajahan laut dengan menggunakan kano
oleh orang-orang dari Indonesia dan Filipina yang kemudian menjadi penduduk
lokal di kepulauan ini yang bernama Chamorro. Setelah itu, Ferdinand Magellan,
seorang penjelajah dari Spanyol, menemukan kepulauan ini dalam ekspedisinya
mencari rempah – rempah dan emas. 147 tahun kemudian, Fr. Diego Luis de San
Vitores, tiba di kepulauan tersebut dengan misi menyebarkan ajaran Katolik. Di
sinilah titik kolonisasi dari Spanyol. Nama Mariana diambil dari nama Ratu
Spanyol pada saat itu, Queen Maria Ana. Pada tahun 1899, Jerman membeli
Kepulauan Mariana Utara dari Spanyol dan mendudukinya hingga tahun 1914 sebelum
Perang Dunia I dimulai. Pada saat itu, Jepang kemudian mengambil alih kepulauan
itu melalui sebuah perjanjian rahasia dengan Britania Raya demi menjaga
perdamaian di Asia selama perang. Kemudian pada tahun 1944, Amerika Serikat
mengambil alih kepulauan ini. Penduduk
lokal kepulauan memilih untuk bergabung dengan Amerika Serikat dan
bergabung menjadi negara persemakmuran pada bulan Januari 1978.
Pada
tahun 1946, orang Polinesia Prancis diberikan kewarganegaraan Prancis dan
status pulau-pulau itu diubah menjadi wilayah seberang laut, dan nama
pulau diubah pada tahun 1957 menjadi Polinesia Prancis. Australia dan Selandia Baru menjadi dominasi pada abad ke-20, masing-masing mengadopsi Statute
of Westminster Act pada tahun 1942 dan 1947,
yang menandai kemerdekaan legislatif mereka dari Inggris. Hawaii menjadi
negara bagian Amerika Serikat pada tahun 1959.[5]
Samoa menjadi negara pasifik pertama yang memperoleh kemerdekaan
pada tahun 1962, Fiji dan Tonga merdeka pada tahun 1970, diikuti oleh banyak
negara lain pada tahun 1970-an dan 1980-an. Forum Pasifik Selatan
didirikan pada tahun 1971, yang menjadi Forum Kepulauan Pasifik pada tahun 2000. Pulau Bougainville, secara geografis merupakan bagian dari Kepulauan
Solomon tetapi secara politis merupakan
bagian dari Papua Nugini, gagal mencoba untuk merdeka pada tahun 1975, dan perang saudara menyusul awal 1990-an,
dengan itu kemudian diberikan otonomi.
Pada tanggal 1 Mei 1979, sebagai pengakuan atas status politik
yang berkembang di Kepulauan Marshall, Amerika Serikat mengakui konstitusi
Kepulauan Marshall dan pembentukan Pemerintah Republik
Kepulauan Marshall. Konstitusi
menggabungkan konsep konstitusional Amerika dan Inggris.
Pada
tahun 1852, Polinesia Prancis diberikan otonomi internal parsial pada
tahun 1984, otonomi diperpanjang. Polinesia Prancis menjadi kolektivitas
seberang lautan Prancis pada tahun 2004. Antara 2001
dan 2007, kebijakan Solusi Pasifik Australia memindahkan pencari suaka ke beberapa negara
Pasifik, termasuk pusat penahanan Nauru. Australia, Selandia Baru dan negara-negara lain ikut serta
dalam Misi Bantuan Regional ke Kepulauan Solomon dari tahun 2003 setelah permintaan bantuan.
Kesimpulan
Oceania merupakan
wilayah geografis atau geopolitics yang terdiri dari sejumlah kepulauan yang
terletak di samudera pasifik dan sekitarnya, serta istilah kolektif untuk semua
kepulauan dan kebudayaan-kebudayaan di Pacific Ocean (Lautan Pacific). Oceania
Selalu Dibagi Ke Dalam Empat Bagian yaitu Australia, Melanesia, Polynesia Dan
Micronesia. Melanesia adalah pulau hitam dalam Bahasa yunani, kawasan ini
membentang dari papua hingga new Caledonia dan Fiji disebelah tenggara,
karakteristik penduduk Melanesia berkulit hitam, postur bertubuh pendek, dan
berambut keriting. Micronesia adalah pulau kecil dalam Bahasa yunani, Melanesia
terdiri dari 5 kawasan, karakteristik penduduknya adalah berkulit coklat dan
berambut lurus atau bergelombang. Sedangkan polinesia adalah kumpulan
pulau-pulau terbesar di samudera pasifik membentang dari barat pasifik hingga
ke selatan malanesia, karakteristik penduduknya adalah berkulit terang,
bertubuh tinggi dan memiliki rambut hitam lurus atau bergelombang.
Orang Eropa merupakan penjelajah yang
pertama kali memasuki daerah Oceania, dari tahun 1527 hingga 1595 sejumlah
ekspedisi Spanyol besar lainnya melintasi Samudera Pasifik, mengarah pada
penemuan Kepulauan Marshall dan Palau di Pasifik Utara, serta Tuvalu, Kepulauan
Marquesas, Kepulauan Solomon, Kepulauan Cook, dan pulau-pulau di Pasifik
Selatan. Tak hanya Spanyol yang melakukan ekspedisi ke Oceania, terdapat
juga beberapa negara yang melakukan
ekspedisi untuk mencapai daerah Oceania seperti, Prancis, Inggris, Jerman,
jepang, serta Amerika. Ekspedisi ini tentunya tidak terlepas dari peran para
penjelajah, serta banyaknya rintangan yang harus dihadapi. Diantaranya
rintangan yang harus dihadapi seperti persaingan untuk merebutkan kekuasan baik
antar negara maupun penolakan dari penduduk setempat. Kolonisasi ini sangat
memberi pengaruh terhadap kehidupan di daerah tersebut selanjutnya, ada yang
memberikan pengaruh kemajuan di daerah tersebut. Namun kolonisasi ini tidak
berlangsung selamanya, pada abad ke-19-an daerah-daerah tersebut akhirnya
mendapat kemerdekaan yang mereka inginkan.
[1] Purba, Mauly. "Kepulauan
Pasifik (Oceania).", 27 Agustus 2012, http://pardonsimbolon.blogspot.com/2012/08/kepulauan-pasifik-oceania.html.
Diakses pada tanggal 28 November 2020.
[2] Burhanuddin. Dinamika Kawasan
Pasifik Barat Daya Dalam Percaturan Global. Jurusan
Hubungan Internasional Fisip - Unhas Vol. 1, No. 1, Juli 2015. Hal 147.
[3]
Hikayat Sejarah. Proses Kedatangan Bangsa-Bangsa Barat di Australia-Oceania.
http://hikayatsejarah.blogspot.com/2016/01/proses-kedatangan-bangsa-bangsa-barat.html?m=1. Diakses pada tanggal 29 November 2020.
[4]
Burhanuddin. Dinamika Negara-Negara Teritori Asing Di Kawasan Pasifik Barat
Daya. Jurusan Hubungan
Internasional Fisip - Unhas Vol. 1, No. 2,
Desember 2015 Hal 244-245.
[5]
Wikipedia. History Of Oceania. https://en.m.wikipedia.org/wiki/History_of_Oceania. Diakses pada tanggal 28 November 2020.
DAFTAR
PUSTAKA
Burhanuddin. Dinamika Kawasan Pasifik Barat Daya Dalam Percaturan Global. Jurusan Hubungan Internasional Fisip - Unhas Vol. 1, No. 1 Edisi Juli 2015.
Burhanuddin. Dinamika Negara-Negara Teritori Asing Di Kawasan Pasifik Barat Daya. Jurusan Hubungan Internasional Fisip - Unhas Vol. 1, No. 2 Edisi Desember 2015.
Wikipedia. "History Of Oceania." https://en.m.wikipedia.org/wiki/History_of_Oceania. Diakses pada tanggal 28 November 2020.
Purba, Mauly. "Kepulauan Pasifik (Oceania)." http://pardonsimbolon.blogspot.com/2012/08/kepulauan-pasifik-oceania.html.
Hikayat Sejarah. "Proses Kedatangan Bangsa-Bangsa Barat di
Australia-Oceania." http://hikayatsejarah.blogspot.com/2016/01/proses-kedatangan-bangsa-bangsa-barat.html?m=1. Diakses pada tanggal 29 November 2020.
No comments:
Post a Comment