Mengenal Republik Nauru beserta Faktanya

Silvia Anjani


Republik Nauru merupakan salah satu Negara terkecil di dunia. Republik Nauru merupakan Negara kepulauan yang terletak di Mikronesia yang bertetangga dengan Negara Australia. Republik Nauru ini hanya memiliki luas 21 Km persegi. Republik Nauru termasuk ke dalam tiga Negara terkecil di dunia. Terletak di tengah Samudera Pasifik 42 Km selatan ekuator dan 1287 Km barat garis tanggal internasional Ocean Island (Banaba) adalah tetangga terdekatnya. Terletak 40 Km selatan khatulistiwa. Nauru memiliki Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sepanjang 320.000 Km. pulau ini dibagi menjadi dua wilayah dataran tinggi. Yang pertama dataran tinggi bagian bawah dengan tinggi beberapa meter di atas permukaan laut. Dan yang kedua adalah dataran tinggi bagian atas. Biasanya lebih tinggi 30 meter. Daerah bagian atas didominasi oleh puncak dan singkapan batu kapur.[[1]]

Hasil pertambangan batu fosfat trisiklik bermutu tinggi selama hampir satu abad lamanya.

Bagian bawah terdiri dari dataran pantai yang sempit dengan lebar 150-300 meter. Serta dikelilingi oleh terumbu karang yang terbuka pada saat air surut dan dihiasi dengan puncak-puncak. Sisi bawah merupakan kawasan pemukiman penduduk Nauru. Titik tertinggi pulau ini 65 meter di atas permukaan laut. Pulau ini terletak di sebelah barat Kiribati, di sebelah timur Papua Nugini, di selatan kepulauan Marshall dan di Utara kepulauan Salomon. Jumlah penduduk Negara ini tidak sampai 10.000 orang. Mata uang yang digunakan Republik Nauru adaah mata uang dollar Australia. Republik Nauru tidak memiliki tentara karena jumlah penduduk yang kecil. Negara ini hanya memiliki beberapa kesatuan polisi yang tersebar keseluruh pulau.

Di Negara ini tidak ada catatan tentang terjadinya topan. Meskipun curah hujan di Negara inni rata-rata 2.080 mm per tahun. Kekeringan berkala merupakan masalah serius dengan hanya 280 mm curah hujan di tahun terkering yang tecatat. Keanekaragaman hayati lahan terbatas, dengan hanya 60 spesies tumbuhan berpembuluh asli. Satu abad aktivitas penambangan di pedalaman telah mengakibatkan drainase sejumlah besar lumpur dan tanah ke terumbu karang. Yang telah sangat mengurangi produktivitas dan keanekaragaman kehidupan terumbu karang. Limbah yang dibuang ke laut tepat di luar terumbu karang menyebabkan masalah lingkungan lebih lanjut. Sementara banyak tangki septik di pulau itu telah mencemari air tanah. Dengan demikian, akses ke air tawar merupakan masalah serius di Nauru dengan air minum yang hanya berasal dari pengumpulan air hujan dan pabrik deselinasi osmosis balik.

Nauruans adalah sebutan untuk orang-orang yang berbeda bahasa dan kebudayaan dengan orang Eropa. Negara ini pertama kali dihuni oleh bangsa Mikronesia dan Polinesia. Di Negara ini dulunya ada 12 suku yang dilambangkan dengan jumlah 12 gerigi di bintang yang ada pada bendera neuru. Orang Nauruans memiliki sedikit kontak dengan orang Eropa sampai pada kedatangan kapal penangkap ikan paus, pedagang dan Beachcoumbers mulai mengunjungi pulau ini secara teratur pada tahun 1830-an. Nauruan adalah bahasa nasional yang yang digunakan masyarakat. Nauru menjadi salah satu Negara yang paling kebarat-baratan di Pasifik Selatan. Sebagian besar penduduk Nauru beragama Kristen Protestan. Sebelum agama Kristen masuk di Negara ini, masyarakat Nauru awalnya menganut kepercayaan nenek moyang pulau tersebut. Mereka percaya pada roh-roh yang berasal dari Kiribati yang berwujud dalam dua batu yang sekarang telah hilang. Masyarakat Nauru mempercayai bahwa laguna Buana merupakan tempat yang mempuunyai kekuatan spiritual. Pola pemukiman penduduk Nauru adalah pola pemukiman tersebar di sepanjang pesisir,

Dalam sejarah Negara Nauru, pengenalan senjata api dan alkohol menghancurkan keseimbangan sosial dan menyebabkan perang internal yang berlangsung selama 10 tahun. Perang ini dapat berakhir dan perdamaian dapat terlaksana hanya ketika jerman mengambil tindakan menghapus senjata api dari pulau ini. Pulau Nauru ini dialokasikan ke Jerman di bawah Anglo Jerman konvensi pada tahun 1886. Perusahaan fosfat mulai mengeksploitasi cadangan pada tahun 1906 melalui perjanjian dengan jerman. Dan pertama kali mengekspor fosfat pada tahun 1907. Pulau ini ditangkap oleh pasukan Australia pada tahun 1914 dan dikelola oleh Inggris. Pada tahun 1920 LBB memberikan amanat Trustee atas wilayah tersebut kepada Inggris, Australia dan Selandia Baru. Pada kenyataannya pulau ini dikelola oleh Australia.[[2]].

Negara Nauru rusak karena tembakan angkatan laut jerman dan bom dari sekutu pada perang dunia II. Selama pendudukan jepang, 1.200 Nauruans dideportasi untuk bekerja kepada Mikronesia sebagai buruh. Akibat dari peristiwa ini sebanyak 463 orang meninggal dunia karena kelaparan dan pengeboman pada saat perang berlangsung. Korban yang selamat dikembalikan ke Nauru pada Januari 1946.[[3]]. Setelah perang, pulau ini menjadi wilayah milik PBB Trust dan dikelola oleh Australia hingga pada kemerdekaan Nauru pada 31 Januari 1968. Konstitusi baru melindungi kebebasan dasar dan membangun demokrasi parlementer. Sir Hammer DeRoburt menjadi presiden dan melanjutkan untuk mendominasi parlemen selama 20 tahun ke depan. Dan memimpin pemerintah untuk sebagian besar periode tersebut.

Pada bulan Agustus 1989, presiden DoRoburt digulingkan dalam mosi tidak percaya. Kenas Aroi menggantikan DeRoburt. Kemudian Kenas Aroi digantikan oleh Bernard Dowiyogo setelah ia menderita sakit Stroke berat pada bulan November 1989. Dowiyogo pergi untuk memenangkan pemilihan presiden berikutnya, tetapi dalam pemilu November 1995 ia kalah tipis oleh Lagumot Harris.

Penambangan fosfat baru dimulai pada tahun 1906. Nauru menunjukkan aspek negatif dari ketergantungan pada uang tunai sebagai elemen kapitalisme. Ketika pengembalian dari penjualan sumber daya, dalam hal ini fosfat harus menggantikan sumber kehidupan subsisten dasar. Mengingat kelangkaan sumber daya dasar, dan keterkaitan yang kuat dengan tanah mereka, masyarakat Nauruan telah merancang sistem yang mengatur cara terbaik untuk mengalokasikan sumber daya diantara penduduk. Termasuk hak atas tanah. Individu mewarisi hak atas sebidang tanah melalui ibu dan ayah mereka. Tetapi mereka juga harus membagi hak tersebut dengan kerabat mereka.[[4]].

Sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2012 menunjukkan jumlah penduduk 9.945 jiwa yang 90,8%-nya adalah etnis Nauruan. Populasi ini telah menurun sejak 2002 terutama dikarenakan penurunan jumlah pekerja ekspatrial. Sebagian besar dari Kiribati dan Tuvalu yang mulai meninggalkan Nauru karena produksi fosfat pulau ini menyusut. Sektor ekonomi utama yang dulunya adalah pertambangan dan ekspor fosfat yang sekarang hampir habis. Puulau ini telah ditambang secara ekstensif di masa lalu untuk fosfat. Ada sedikit sumber daya lain dan sebagian besar kebutuhan diimpor dari Australia.

Nauru dihadapkan pada tantangan ekonomi yang serius. Industri fosfatnya yang dulu berkembang pesat telah berhenti beroperasi sehingga membuat Nauru kehilangan sumber pendapatan utamanya.[[5]]. Infrastruktur lokal, termasuk pembangkit listrik, air minum dan layanan kesehatan telah terkena dampak negatif dalam beberapa tahun terakhir oleh penurunan pendapatan dari penambangan fosfat. Namun, eksplorasi lebih lanjut dari sisa deposit fosfat telah meningkatkan harapan bahwa mungkin ada poteni untuk mempertahankan penambangan fofat untuk beberapa waktu.

Salah satu hal terhebat yang dimiliki Negara Nauru dulu adalah hasil alamnya. Hasil alamnya yang banyak ditemukan adalah fosil kotoran burung yang lebih dari seribu tahun. Kotoran yang menjadi fosil ini kemudian menjadi pupuk kompos alami dan mengandung banyak sekali fosfat yang subur. Setelah kemerdekaan Negara Nauru, warga Nauru menambang hasil bumi dari fosil kotoran burung tersebut. Kemudian mereka menjualnya pada perusahaan asing. Dampaknya hampir semua warga Nauru mendapat uang besar secara cepat. Setelah kaya mendadak, masyarakat Nauru berubah. Mereka cenderung malas bekerja dan lebih suka pergi ke luar negeri untuk berlibur. Mereka membeli barang-barang mewah seperti mobil Lambhorgini hingga pesawat pribadi.

Warga Nauru bukanlah orang yang terpelajar. Mereka tidak berfikir untuk menginvestasikan uangnya pada hal yang bermanfaat. Yang mereka cari hanya kesenangan semata. Padahal pada akhirnya uang itu akan habis sendiri. Orang yang kaya raya tidak berfikir dengan jernih. Mereka cenderung menjadi serakah dan rakus. Hal ini juga terjadi pada Negara Nauru. Hampir semua warganya setiap hari hanya makan yang tidak terkontrol, minum alkohol dan merokok. Hal ini menyebabkan mereka jadi manusia-manusia yang sangat gemuk. Malas bergerak dan hanya mau melakukan sesuatu yang ringan. Padahal kegemukan dan gaya hidup yang tidak sehat seperti ini dapat menyebabkan penduduk Nauru cepat sakit hingga jika parah, kematian akan datang dengan cepat.

Penambangan fosfat besar-besaran di Negara Nauru menyebabkan kerusakan alam yang sangat parah. Bahkan jika diukur, 75% alam Negara Nauru telah rusak parah akibat pertambangan yang dilakukan secara brutal. Sekarang ini di Negara Nauru akan sangat sulit ditemukan kawasan hutan. Semuanya hancur. Pohon-pohon kelapa di pinggir pantai roboh semua. Rakyatnya jatuh miskin dan jika dilihat dari udara, keadaan alam Nauru benar-benar mengerikan.

Pada faktanya sekarang, Negara Nauru dianggap sebagai Negara terkaya di dunia pada tahun 1960. Tetapi pada tahun 2017,[[6]]. Negara nauru adalah salah satu dari lima Negara termiskin di dunia. Negara Nauru mengalami kekeringan yang berkepanjangan akibat dari efek oven yang terjadi karena awan tertiup angin panas yang naik dari bagian dalam pulau yang tandus dan berbatu yang merupakan hasil dari penambangan. Pada awal tahun 1990-an, sumber daya fosfat yang dimiliki Negara Nauru mulai habis. Sehingga pemerintah Negara Nauru berusaha untuk menghasilkan pendapatan dalam beberapa cara. Akan tetapi akhirnya Negara ini malah kehilangan banyak uang.

Untuk menghasilkan uang lainnya, pemerintah Nauru melakukan pembuatan meja kopi dan industri seks telepon. Selain itu, salah satu cara pemerintah Nauru untuk mendapatkan uang adalah dengan cara menawarkan kepada Negara lain untuk membuka bank di Negara Nauru ini. Hukum perbankan yang longgar membuat mafia rusia tertarik. Mereka mendirikan Shell Bank dan melakukan pencucian uang. Akibat dari hal ini, neara Nauru diblacklist Negara-negara di dunia. Dan juga, akibat dari pendirian Shell Bank ini, Negara Nauru tidak menghasilkan uang. Nauru hanya bisa mengumpulkan biaya awal sebesar $20.000. Negara Nauru menjadi Negara dengan angka obesitas tertinggi.

Pada tahun 2014, pemerintah Negara Nauru mempersulit jurnalis asing untuk meliput Negara tersebut. Pemerintah Nauru meningkatkan biaya pengajuan visa media yang mulanya dari 200 dollar menjadi 8.000 dollar. Dan biayanya ini tidak dapat dikembalikan bahkan jika permohonan ditolak. Kemalangan yang dialami Negara Nauru tidak ada habisnya, alam yang hancur dan sumber daya alam yang habis membuat Negara ini menjadi miskin. Bahkan pemerintahan tidak dapat berjalan dengan lancar dan baik tanpa adanya bantuan dari Negara tetangga. Hal ini membuat Negara Nauru menjadi Negara tukang hutang,

 

Kesimpulan :

Republik Nauru merupakan salah satu Negara yang terletak di kawasan Oceania. Negara ini terletak di sebelah barat Kiribati, di sebelah timur Papua Nugini, di selatan kepulauan Marshall dan di Utara kepulauan Salomon. Jumlah penduduk Negara ini tidak sampai 10.000 orang. Awalnya Negara Nauru merupakan Negara terkaya di dunia karena kandungan fosfat yang tinggi. Pola hidup masyarakatnya yang berfoya-foya dan cenderung boros, membuat Negara ini menjadi kesusahan saat kandungan fosfat di Negara ini dinyatakan habis. Belum lagi keadaan alamnya yang hancur akibat pertambangan yang membabi buta. Kini Negara Nauru ini telah menjadi Negara termiskin ke-tiga di dunia. Negara Nauru menjadi Negara dengan angka obesitas tertinggi yang dikarenakan pola hi[7]dup masyarakatnya yang suka bermalas-malasan dan pola hdup yang tidak sehat. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah Negara Nauru untuk memulihkan kembali kondisi ekonomi mereka.



[1] Ministry of Commerce, Indutry and Environment.Nauru – Second National Communication. Nauru. Desember 2014. Hal 15.

[2] Asril, M.Pd. Sejarah Australia & Oceania. Pekanbaru. 2019. Hal 139.

[3] Nancy Viviani. NAURU Phosphate and Political Progress. Canberra. 1970. Hal 79.

[4] Nancy J.Pollock. Nauru Phosphate History and the Resource Curse Narrative. Jurnal Society of Oceanists. Desember 2014. Hal 110.

[5] John M. Gowdy & Carl N.McDaniel. The Physical Destruction of Nauru : An Example of Weak Sustainability. Vol 75. No 2. May 1999. Hal 336

[6] Anis. “9 Fakta Nauru Pulau Yang Pernah Menjadi Negara Terkaya di Dunia”. 19 Juli 2019. https://www.idntimes.com/news/world/siti-anisah-2/fakta-negara-nauru-c1c2/9 diakses 29 November 2020

  

DAFTAR PUSTAKA

Anis.” 9 Fakta Nauru, Pulau yang Pernah Menjadi Negara Terkaya di Dunia.”. https://www.idntimes.com/news/world/siti-anisah-2/fakta-negara-nauru-c1c2/9 diakses 29 November 2020

Asril, M.Pd. 2019. Sejarah Australia & Oceania. FKIP Universitas Riau. Pekanbaru.

John M. Gowdy & Carl N.McDaniel. The Physical Destruction of Nauru : An Example of Weak sustainability. Vol 75. No 2. Mei 1999

Ministry of Commerce, Indutry and Environment. 2014. Nauru-Second National Communication. Nauru..

Nancy J.Pollock. Nauru Phosphate History and the Resource Curse Narrative. Jurnal Society of Oceanists. Desember 2014

Nancy Viviani. 1970. NAURU Phosphate and Political Progress. Canberra..

No comments:

Post a Comment