RIAU PADA MASA ORDE BARU( PROGRAM PELITA 1)

BENI BOPINDO SR

Pada masa ini indonesia dikenal dengan masa kepemimpinan presiden soeharto yang dinamakan dengan masa orde baru. Untuk di daerah riau masa kepemimpinan orde baru ini diawali oleh kepemimpinan arifin ahcmad sebagai gubernur provinsi riau. Masa kepemimpinan arifin achmad di daerah riau mulai mengenal istilah pembangunan lima tahun (PELITA 1) yang dimulai pada tanggal 1 april 1969 pada masa kepemimpinan presiden soeharto pada orde baru. Kemudian tidak hanya program pelita 1 saja, tetapi riau juga merasakan dampak dan program dari pelita II sampai pelita VI yang berakhir pada tahun 1998.

Pada masa pemerintahan orde baru ini sangat terkenal dengan peristiwa pemberontakan G 30 S/PKI. Di daerah riau juga terjadi hal tersebut. Dibuktikan dengan dibuatnya kesatuan aksi mahasiswa di daerah riau diantaranya adalah KAMI(kesatuan aksi mahasiswa indonesia) yang mana kesatuan aksi mahasiswa indonesia di riau ini terdiri dari anggota mahasiswa dari daerah riau Dan untuk organisasi kesatuan pelajar indonesia(KAPI) diriau yang juga terdiri dari anggota mahasiswa dan pelajar dari riau. Organisasi tersebut dibentuk untik mengayang atau membantu pemerintah orde baru dalam pembersihan anggota komunis di riau pada saat itu.[1]
Anggota KAMI dan KAPI juga melakukan dan menjalankan aksi TRITURA dengan pernyataan dan nota politik yang ditujukan kepada penguasa yaitu:
·        Dalam bidang politik menuntut pembubaran PKI, pembersihan aparatur Negara dan pembubaran front nasional.
·        Dalam bidang hukum menuntut kepastian hukum yaitu dengan cara melaksanakan UUD 45 secara murni dan konsekuen.
·        Dalam bidang ekonomi menuntut penurunan harga barang dengan cara menindak PT. karkam, orang cina dan sebagainya.[2]
Pada masa pemerintahan orde baru dikenal dengan program pembangunan PELITA I-PELITAVI berhasilnya tuntutan masyarakat riau dalam mendesak pemerintah pusat menganti jabatan gubernur kaharudin nasution kepada pemerintahan arifin achmad membawa babak baru dalam pemerintahan riau selanjutnya. Setelah kondisi yang carut marut berangsur pulih di daerah riau pulih, arifin achmad yang menjadi gubernur pada saat itu melakukan tahap-tahap pembangunan. Pada masa ini pembagunan ini mengenal repelita yang dimuulai sejak tahun 1969 sampai pada tahun 1998. Untuk melihat bagaimana program tersebut di daerah riau maka dijabarkan hal sebagai berikut:
                 PELITA I
Dalam pelaksanaan PELITA I ini, provinsi riau dipimpin oleh gubernur arifin achmad, ia menjabat di daerah riau selama 12 tahun dan dipandang sebagai gubernur yang memangku jabatan paling lama di provinsi riau pada saat itu.
·                    Ideologi dan politik
Pembangunan ideologi  politik di daerah provinsi riau sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat. Secara ideologi pembangunan diarahkan kepada terwujudnya tatanan masyarakat dan rakyat secara umum berdasarkan pelaksanaan pancasila dan UUD1945 secara murni dan konsekuen. Untuk melaksanakan hal tersebut maka dilaksanakan usaha-usaha sebagai berikut:
1. Menegakkan wibawa pemerintah daerah agar dapat dirasakan sampai tingkat yang      paling bawah dan merata tersebar ke pelosok-pelosok yang paling jauh dalam provinsi.
2.  Mengembangkan usaha untuk meningkatkan daya mampu aparatur pemerintah daerah.
3. Mengadakan konsolidasi dalam politik dengan mengisi lembaga legislatif berbentuk DPR-GR dengan komposisi anggota partai politik 19 kursi dan untuk golongan karya 26 kursi.[3]
·                    Sosial ekonomi
Pelaksanaan pembangunan sosial ekonomi dalam pelita I meliputi sector-sektor
1.                  Pertanian pangan
Sebelum tahun 1969 prasarana produksi seperti irigasi sangat minim, begitu juga dengan sarana produksi seperti pupuk, obat-obatan dan alat-alat pertanian lainnya yang masih jauh dari cukup. Untuk melaksanakan pelita I telah diusahakan pengadaan alat-alat pertanian melalui suatu badan yang bernama bimas. Pada tahun 1969/1970 bimas telah direalisasikan yaitu 3.682 hektar dan pada  tahun 1973/1974 naik menjadi 9.804 hektar.
Pada pelita I produksi hasil pertanian padi telah mengalami peningkatan. Pada tahun 1969 padi yang dihasilkan sebanyak 247.922 ton dan setiap tahun terus meningkat. Pada tahun 1972 produksi padi di daerah riau mencapai 253.22 ton. Demikian juga dengan produksi palawijaya seperti kedele yang meningkat 975,7 ton, ketela pohon 4,77 ton.
2.                  Perkebunan rakyat
Dibidang ekspor, perkebunan rakyat merupakan salah satu sector yang memegang peranan penting. Karena itu dalam pelita 1 dilaksanakan peningkatan produksi perkebunan rakyat antara lain dengan peremajaan dan penamaan baru untuk tanaman kelapa seluas 14.688 Ha, perkebunan karet 21.248 Ha dan aneka tanaman 2.126 Ha.
3.                  Sektor perikanan
A.     Sector perikanan darat
Di daerah riau pusat perikanan darat terdapat pada sungai, rawa, tasik dan danau yang sangat luas seluruhnya ialah 294.000 Ha.untuk menggairahkan perkolaman ikan sebagai penambah penghasilan maupun kebutuhan sehari-sehari dibangun balai benih ikan dan diadakan survey lokasi dan ikan hias.
B.     Sector perikanan laut
Pada tahun 1969-1973 telah diusahakan :
·     Survey ekonomi laut
·     Mengadakan pendidikan anak-anak nelayan
·     Meningkatkan dan membimbing koperasi nelayan
·     Membentuk proyek panitia perikanan kabupaten bengkalis, sebagai langkah pertama untuk membentuk unit-unit desa nelayan dengan membangun pasar-pasar untuk para nelayan dan di beberapa tempat pusat kegiatan.
Hasil dari usaha yang telah dilakukan pada pelita 1 maka produksi ikan dapat ditingkatkan. Pada tahun 1969 produksi ikan adalah 163.000 ton dan pada tahun 1972 naik menjadi 180.000 ton.[4]

·                    sektor pendidikan
A.     pendidikan dasar
selama pelita 1 telah dapat dicapai hal hal sebagai berikut:
·        telah dilaksanakan pemberian bantuan untuk pendirian dan rehalibitasi gedung dan peralatan sekolah.
·        Mendirikan sekolah teladan di daerah pekan baru, bangkinang, rengat dan tanjung pinang.
·        Penyediaan buku untuk proses belajar mengajar untuk jenis 6 mata pelajaran sebanyak 601.372 buku, disamping alokasi yang diterima departemen pendidikan dan kebudayaan untuk 10 jenis mata pelajaran sebanyak 402.025.

B.     Pendidikan sekolah lanjutan dan perguruan tinggi
Pada saat pelita 1 telah dilaksanakan :
·        Perbaikan gedung SMAN I pekan baru
·        Perbaikan dan perluasan gedung SKKA negeri pekan baru
·        Pembangunan gedung IAIN sultan syarif kasimpekan baru
·        Perbaikan dan perluasan gedung universitas riau.[5].


NOTES:
1.                   Ahmad yusuf dkk.2004. sejarah perjuangan rakyat riau 1959-2002, percetakan unri press:pekan baru. Hal : 81
2.                  Ahmad yusuf dkk.2004. sejarah perjuangan rakyat riau 1959-2002, percetakan unri press:pekan baru. Hal: 82

3.                  Ahmad yusuf dkk.2004. sejarah perjuangan rakyat riau 1959-2002, percetakan unri press:pekan baru. Hal : 83

4.                  Ahmad yusuf dkk.2004. sejarah perjuangan rakyat riau 1959-2002, percetakan unri press:pekan baru. Hal:84

5.                  www.orde baru di riau .com

DAFTAR PUSTAKA:
1.      Ahmad yusuf dkk.2004. sejarah perjuangan rakyat riau 1959-2002, percetakan unri press:pekan baru
2.      www.orde baru di riau .com

No comments:

Post a Comment