BANGSA MONGOLIA DAN UMAT ISLAM DI ASIA TENGAH


Yara Tifany /PIS

            
Mongolia adalah negara yang mempunyai bentuk daratan yang sebagian besar berupa gurun (gurun gobi) dan padang ruput. Sekitar 11% wilayahnya tertutup hutan, semua itu mengakibatkan hasil pertanian sangat kurang karena lahan yang bisa dimanaatkan memang hanya sedikit. Meski demikian, negara ini masih memiliki banyak hewan liar, sehingga hasil perburuan (terutama mantel bulu) memiliki kontribusi yang cukup banyak dalam ekspor. Sektor ekonomi agak di dominasi oleh perternakan tradisionl yang dilakukan terutama dalam metode koperasi yang dikelola oleh negara swasta (sebagian kecil). Kekayaan bumi juga dimiliki oleh negara ini dan baru ada tahun 90-an mulai dieksploitasi meski belum bisa dalam jumlah banyak.
            Mengenai bangsa Mongol seringkali tidak mencapai pada titik temu yang sama dan tidak ada habisnya. Faktor ini dikarenakan oleh pengaruh-pengaruh bangsa yang sangat besar bagi peradaban dunia. Mereka termasuk dari bangsa Tatar.  Mereka termasuk bagian dari peradaban dunia yang besar dengan kontribusi yang sangat signifikan. Generasi dari bangsa mongol diawali dari  Jengis Khan. Selanjutnya, dia memiliki seorang keturunan, cicit, yang bernama Mubarak Shah (1266) yang menjadi penguasa muslim pertama untuk dinasti Mongol. Hingga sekarang, peninggalan itu masih dapat kita lihat buktinya dalam bentuk bangunan dan wilayah-wilayah kekuasaaan.[1]
            Bangsa Mongolia mempunyai sejarah yang mengagumkan di abad ke-12 dan ke-13 dibawah kepemimpinan  Genghis Khan. Pada masa itu, mongol merupakan bangsa terkuat di dunia hingga menguasai seperempat lebih bangsa-bangsa diseluruh dunia. Setelah Genghis Khan dan anaknya, Khubilai Khan meninggal, kerjaan Mongol jatuh dan sedikit demi sedikit wilayahnya semakin berkurang sampai akhirnya wilayahnya sendiri pun jatuh dibawah kekuasaan China di abad ke-20. Uni Soviet kemudian membantu negara ini dan berhasil merdeka di tahun 1921. Sejak medeka negara ini membangun sebuah demokrasi rakyat menurut model Maskow dan di pimpin oleh patai rakyat Mongolia. Metode kepemimpinan ini cukup berhasil dibidang kesehatan dan pendidikan. Tahun 1985 perbandingan 1 dokter unuk 275 penduduk dan hampir tidak ada buta aksara sejak tahun 1960. Mongolia bergatung pada Uni Soviet sebelum bubar. Sekitar 99% impor dan 70% ekspor semuanya dari federasi komunis itu. Ketegangan sempat terjadi antara Mongolia dan China sampai tahun 1988 dimana terjadi kesepakatan tentang batas negara dan perjanjian dan mengharuskan penarikan pasukan Uni Soviet yang di perkirakan berjumlah 70.000 personel dari Mongol.[2]
            Kemudian ada yang sangat mencolok dari bangsa Mongolia yaitu Perkembangan peradaban Islam di Asia tengah sangat berkaitan dengan peradaban yang terjadi di wilayah Persia. Ira M Lapidus mengatakan bahwa Islam pertama kali tersebar di wilayah ini diakibatkan karena adanya penaklukan Arab terhadap Iran dan Transoxiana serta perpindahan para kaum sufi dari wilayah perkotaan menuju ke wilayah padang rumput. [3] Oleh karena itu apa yang dikatakan oleh Ira M Lapidus menandakan bahwa penaklukkan bangsa-bangsa lainnya oleh arab sebagai awal dari persebaran agama Islam ke berbagai wilayah di belahan dunia.
            Dinasti mongol mencapai puncaknya pada masa Timur lenk dan dan dinati Golden Horde. Kehancuran mongol berawal dari penyerangan Rusia pada tahun 1502,  sehingga berdiri beberapa dinasti dari golongan Tatar yang merdeka. Mereka mendirikan dinasti baru seperti :
a)      Kazan
b)      Astrakhan
c)      dan Ceznia. [4]
            Professor Pai Sho Yi dala karyanya Outline of Islamic History in China, berbahasa Tionghoa, mengatakan perkembangan agama Islam yang begitu pesat terjadi pada masa pemerintahan dinasti Yuan (Mongol) Orang Islam ditemukan dimanapun di pelosok tanah Tiongkok, di bawah pemerintahan dinasti Yuan.
            Pada awalnya hanya ditemukan orang Islam turunan Arab, Hui dan Han. Pada mulanya memang tidak ada orang Mongol yang masuk Islam. Lalu pada masa dinasti Yuan orang-orang Mongol banyak yang memeluk agama Islam. Turunan Muslim Mongol banyak dijumpai dewasa ini, dalam wilayah Mongolia Dalam. Tamerlane, keturunan Hulagu, juga memeluk agama Islam dan mendirikan dinasti Mongol di India. Baber, keturunan Genghis Khan, masuk Islam, dan membangun imperium Moghul di anak benua India. Ini merupakan sebuah imperium Islam terbesar sampai pertengahan abad ke-19.
            Walaupun arus masuk Islam begitu deras di daratan Cina, tidak berarti semua itu berjalan mulus-mulus saja. Banyak ditemukan tantangan terhadap keberadaan ummat Islam di Cina. Rezim Cina ini juga memerangi Islam, diantaranya dengan mengumunkan secara resmi bahwa Islam adalah agama di luar undang-undang dan siapa saja yang mengikuti agama ini maka dia akan di cap sebagai teroris fundamental. 
Mereka bangsa cina juga memiliki banyak larangan terhadap umat islam di cina seperti :
a)      mereka melarang atau menutup masjid-masjid dan sekolah islam.
b)      Mereka memaksa muslimah untuk membatasi kelahiran
c)      Mereka juga mewajibkan menggugurkan janin di perut ibunya.
d)     Mereka juga menangkapi para ulama dan mencebloskan ke penjara tanpa tuduhan apapun kecuali dengan dalih memberantas teorisme.
e)      Yang lebih mengejutkan lagi rezim cina ini berusaha membumi hanguskan kaum Muslimah Turkistan secara sistematis.
f)       Mereka menyebarkan wabah penyakit di antara penduduk Muslim Turkistan.
g)      Mereka menerapkan kebijakan pembersihan etnis muslim dengan menculik muslimah Turkistan dan memindahkan mereka ke cina.
            Syekh Abu Mush'ab As Suri dalam bukunya juga memerinci kejahatan dan kekejaman rezim Komunis Cina, tidak jauh berbeda. Tindakan paling biadab yang mereka lakukan adalah melakukan uji coba nuklir di daerah pendudukan Turkistan, yang selain menyebabkan kerusakan lingkungan juga menyebarkan penyakit berbahaya di antara penduduk Turkistan. Tantangan muncul karena agama Islam menolak pemujaan terhadap berhala dan dewa-dewa. Para penyembah berhala, juga mereka yang menghiasi candi-candi dan gereja dengan patung-patung tidak pernah memiliki rasa bersahabat dengan ummat Islam. Beberapa perbedaan dalam kehidupan juga membuat hubungan antara orang Mongol (non Islam) dan Islam menjadi tidak bersahabat. Misalnya, orang Mongol menyembelih sapi dan domba dengan membelah perut hewan itu sedangkan orang Islam menyebelih dengan menyayat leher hewan itu.[5]
       Kazakhstan banyak pula orang Tionghoa sendiri, walaupun mereka memeluk agama Buddha akan tetapi mereka mengikuti kebiasaan pemeluk agama Hindu. Mereka tidak menyantap daging lembu. Sedangkan daging lembu dan daging domba merupakan makanan masyarakat Muslim. Mereka yang non-muslim makan daging babi, sedangkan Islam mengharamkan daging babi. Peradaban di bumi ini dikarenakan karena adanya Respons and Challenge yang mengakibatkan adanya perubahan, berdirinya dinasti tar-tar yang memerdeka kan diri menandakan adanya reaksi yang dilakukan oleh orang-orang yang merasa tertindas. Oleh karena itu, apa yang dilakukan oleh beberapa dinasti kecil pasca Golden Horde memberikan perubahan yang cukup berarti dengan sumbangsih bagi peradaban islam.
           Pada awalnya Bangsa Mongol hidup berdampingan secara damai dengan wilayah Islam. Pemimpin Mongol Jengiz Khan membuat peraturan yang mengatur kehidupan beragama dengan adanya larangan merugikan antara satu pemeluk agama dengan yang lainyna. Bangsa Mongol mempercayai super kekuatan, sekalipun mereka tidak menyembahnya. Jengiz Khan tidak mengusik umat Islam, dan menghormati keluarga (Keturunan) Nabi Muhammad yang ketika itu sudah meluas kewilayahnya. Peraturan ini antara lain untuk memberi landasan yang kokoh bagi bangsanya untuk mengahdapi tantangan dan meluaskan wilayah ke luar negeri, baik ke Cina maupun ke negeri-negeri islam.
          Latar belakang yang menyebabkan invasi Mongol ke wilayah Islam adalah adanya peristiwa Utrar pada tahun 1218, yaitu ketika Gubernur Khawarizm membunuh utusan Jengiz Khan yang disertai pula oleh para saudagar muslim. Jengz Khan mengirim 50 orang Saudagar Mongol untuk membeli barang dagangan di Bukhara. Atas perintah Amir Bukhara Gayur Khan, mereka ditangkap dan di hukum mati. Penangapan tersebut disebabkan para pedagang Mongol tersebut melakukan tindakan kasar dan merugikan pedagang setempat. Peristiwa itu menimbulkan reaksi yang cukup hebat dari Jengiz Khan. Hal tersebut menyebabkan Mongol menyerbu wilayah Islam dan dapat menaklukkan  Transoxania yang merupakan wilayah  Khawarizm tahun 1219-1220.
            Ekspansi mongol adalah sebuah ekspansi besar bangsa Mongol yang dipimpin oleh Genghis Khan untuk menaklukan wilayah Eurasia pada awal abad ke-13. Dengan membawa pasukan berkuda dalam jumlah besar dan amat terlatih, Genghis Khan berhasil menebar teror di Seantari Eurasia selama 1 dasawarsa dengan teror tersebut Genghis Khan banyak mendapatkan keberhasilan antara lain :
a)      Berhasil menguasai Tiongkok
b)      Mengalahkan Rusia
c)      Menghancurkan kekaisaran persia
d)     Mencaplok Polandia dan Hongaria
e)      Serta meluluh-lantahkan Baghdad sebagai pusat kekhalifahan Islam pada masa itu.
f)       Berhasil menguasai Tiongkok, mengalahkan Rusia, menghancurkan kekaisaran Persia
            Cara dan tujuan Ekspansi Genghis Khan berbeda dengan kaisar-kaisar sebelumnya. Ia menghancurkan apa saja di depan mata tanpa pandang bulu. Ia menyerang bukan untuk memerintah melainkan untuk menjarah, memerkosa, dan menculik gadis-gadis untuk mereka bawa ke negerinya, hal inilah yang membuatnya di takuti.
            Ratusan ribu orang Islam syahid di bawah panah dan pedang pasukan berkuda Mongol ketika mereka menyerbu ke arah barat. Prajurit berkuda Mongol melindas Khurasan, lalu Baghdad, Damaskus dan bahkan ke wilayah Eropa. Bangsa paling biadab di Eropa pun kalah digempur pasukan biadab dari Mongol. Hulagu Khan (1256-1349M), Putera pangeran Tuli, dan cucu Jenghis Khan memimpin penyerbuan kearah barat serta menumbangkan Daulat Abbassiah (750-1256M). Baghdad dikuasai, perpustakaan negara dibongkar, jutaan buku dibakar dan sebagian lagi dilempar ke sungai Euphrat dan Tigris. Warna air kedua sungai itu berubah menjadi hitam.
            Pusat pemerintahan islam berada dalam suasana kiamat. Pusat pengembangan ilmu pengetahuan dunia hancur luluh. Seakan dunia science gelap gulita dan pengembangan ilmu pun terhenti. Di tiap wilayah yang dikuasai, pasukan Mongol melakukan pembantaian terhadap manusia. Bala tentara Mongol tidak ingin punya tawaran yang akan menjadi beban dalam perjalanan pulang ke Mongol. Pembunuhan massal menjadi kewajiban bagi tiap prajurit, termasuk membunuh wanita dan anak-anak. Khilafah islam seakan hancur lebur di tangan orang-orang Mongol. Kehancuran itu justru terjadi pada penghujung kekhalifahan di Baghdad. Pada penghujung pemerintahan muncul beragam penyakit yang melemahkan negara. Pasukan Mongol pun datang bagai badai dan menumbangkan dinasti Abbasiah.
Ada 3 gelombang serangan dahsyat Mongol ke dunia Islam yaitu :
a)      penghancuran dan pembantaiabn di Turkistan dan Khurasan dibawah pimpinan Jengiz Khan. Pada serangan ini Mongol dapat menaklukkan Transoxania yang merupakan wilayah Khawarizm tahun 1219-1220.
b)      Serangan ke Baghdad dibawah pimpinan Hulagu Khan pada tanggal 10 Februari 1215. Akibat serangan ini kota Baghdad hancur dan runtuhlah kekuasaan Dinasti Abbasiyah.
c)      Invasi ke negara-negara Asia dibawah pimpinan Timur Lenk yang dimulai dengan serangan Ke persia pada tahun 1380 M. Bangsa Mongol penah mengala kekalahan di Ain Jalut ketika melawan tentara Mamluk yang dipimpin oleh Baibars. Serangan Mongol pun kembali mengancam dengan munculnya Timur enk, tetapi setelah timur Lenk meninggal, kekuasaan Mongol pun ambruk.
Adapun akibat serangan-serangan Mongol ke dunia Islam yaitu :
a)      Hancurnya segala macam peradaban dan pusaka yang telah dibuat beratus-ratus tahun lamanya, istana-istana kerajaan dan perpustakaan
b)      Banyaknya penduduk yang terbunuh.
c)      Masjid-masjid Bukhara yang terkenal sebgai pusat ibadah dan pengetahuan dijadikan kandang kuda oleh pasukan Mongol.
d)     Ribuan pengrajin muslim dibawa ke Mongolia untuk dijadikan budak.
e)      Timbul wabah penyakit pas akibat mayat-mayat yang bergelimpangan belum sempat dikebumikan.
f)       Dihanyutkannya kitab-kitab yang di karang oleh ahli ilmu pengetahuan kedalam sungai Dajlah sehingga berubah warna airnya karena tinta yang larut.
g)      Hancurnya Baghdad sebagai pusat Dinasti Abbasiyah, fasilitas perpustakaan, hilang lenyap dibakar Hulagu.
h)      Runtuhnya kekuasaan Dinasti Abbasiyah dan mundurnya kekuatan politik islam.
            Semua kenyataan itu menjadi penyebab munculnya rasa tidak senang penduduk non muslim kepada kaum muslim. Tidak jarang muncul insiden-insiden kecil antara kaum muslimin dan warga yang non muslim. Kendati demikian secara umum hubungan antara warga muslim dan non muslim cukup baik dan saling menghormati.
            Kemudian keadaan menjadi terbalik. Pasukan Mongol yang tadinya membantai ummat Islam, dalam perjalanan kembali ke Mongolia memeluk agama Islam. Bahkan mereka mendirikan dinasti Islam di India. Prajurit-prajurit Mongol pun tampil menjadi pejuang-pejuang Islam yang perkasa. [6]
KUTIPAN
[1]. Sujadi Firman.2012.Mengenal Negara-Negara di Dunia. Jawa Barat.Bogor Publishing House, hal :349
[2].    Sujadi Firman.2012.Mengenal Negara-Negara di Dunia. Jawa Barat.Bogor Publishing House, hal :350
[3].    Hiro Dilip. 2005.Pertarungan Marxisme-Islam. Jakarta.Inisiasi Press, hal: 1
[4].    Karim, M. Abdul.2006.Islam di Asia Tengah. Yogyakarta: Bagaskara, hal : 50
[5].    Yafie Ali. 2007.Muslim Tionghoa. Jakarta. Pustaka Populer Obor, hal :227
[6].    Karim, M. Abdul.2006.Islam di Asia Tengah. Yogyakarta: Bagaskara, hal : 98
DAFTAR PUSTAKA
Sujadi Firman.2012.Mengenal Negara-Negara di Dunia. Jawa Barat.Bogor Publishing House
Hiro Dilip. 2005. Pertarungan Marxisme-Islam. Jakarta.Inisiasi Press
Yafie Ali. 2007. Muslim Tionghoa. Jakarta. Pustaka Populer Obor
Karim, M. Abdul. 2006. Islam di Asia Tengah. Yogyakarta: Bagaskara.

No comments:

Post a Comment