Ega Elfischa/SI IV/14B
Lahirnya  PNI dilatarbelakangi oleh situasi sosio-politik yang kompleks, yang mau tidak  mau organisasi baru itu harus menyesuaikan dengan situasi baru.  Pemberontakan-pemberontakan PKI tahun 1926 menimbulkan gerakan nasionalis.  Pertama, pemberontakan dengan kekerasan itu tidak ada gunanya karena akan mudah  ditekan Belanda. Kedua, pembubaran PKI membuat para pemimpin-pemimpin di buang  ke Boven Digul untuk menyingkirkan komunis dari area politik. Ketiga, kegagalan  PKI akan menyadarkan untuk membentuk organisasi nasionalis. Keempat, dengan  tidak adanya PKI akan tercipta kekosongan gerakan nasionalis akan memerlukan  arahan partai-partai nasionalis. Pemberontakan PKI tahun 1926 membangkitkan  semangat baru untuk menyusun kekuatan baru dalam menghadapi pemerintah. Pemberontakan  itu menggerakkan Sudjadi, wakil resmi PI di Indonesia bersama Iskaq dan  Budyarto akan
 membentuk suatu partai baru sesuai dengan PI. Partai baru tidak  didasarkan pada Islam maupun komunisme. keyakinan  Hatta bahwa partai baru itu akan dikendalikan oleh PI dan dapat mengendalikan  kegiatan partai dari negeri Belanda. sementara rencana PI untuk membuat partai  baru akan mulai terwujud, tetapi di Indonesia muncul gerakan nasionalis.  Rencana pembentukan SRNI (Sarekat Ra'jat National Indonesia) berpindah tangan  dari tangan Hatta di negeri Belanda ke kelompok nasionalis dalam Kelompok Studi  Umum di Bandung.Terdapat perbedaan pendapat dimana Hatta menginginkan partai  yang dibuat harus melalui pendidikan karena pendidikan menyiapkan rakyat secara  pelan-pelan untuk merdeka. Hatta menekankan bahwa partai baru itu supaya  berwatak radikal tetapi ini berbeda daripada PKI karena harus didasarkan  prinsip non-kooperasi. Sementara Kelompok Sudi Umum percaya bahwa rencana Hatta  terlalu moderat, serta tekanan pendidikan partai dianggap sebagai taktik yang  tidak tepat yang tidak akan cukup cepat untuk membawa rakyat ke arah Indonesia  merdeka.Di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 diadakan pertemuan yang diputuskan  untuk membentuk Perserikatan Nasional Indonesia (PNI) anggaran dasar sementara  disusun oleh Sudjadi, Budhyarto, dan Iskaq untuk SRNI dipakai sebagai landasan  AD PNI. Pada bulan September atau Desember akan diadakan konggres dimana akan  meresmikan partai tersebut. Sementara Sukarno sebagai ketua, Iskaq sebagai  sekertaris merangkap bendahara dan Dr. Samsi sebagai komisioner. Kemudian tahun  129 dan 1930, Iskaq mulai tidak gembira atas perkembangan PNI, sementara  Budhyarto nampak memberikan dukungan penuh kepada PNI.Dalam 3 tahun, PNI  memainkan pengaruh yang besar yang menentukan nasionalis. PNI sejalan dengan  apa yang diharapkan Hatta dan pengurus PI tentang partai baru pada akhir tahun  1926. Tetapi dari segi taktik, gaya, massa, PNI berbeda dengan keinginan Hatta.  PNI pun mulai berkembang. Pada akhir tahun 1927 tercatat menjadi 3 cabang yakni  di Bandung, Yogyakarta dab Batavia. Selain di Bandung juga terbentuk cabang di  Yogyakarta dan di Batavia. Pada bulan Desember dibentuk juga sebuah panitia di  Surabaya untuk persiapan pembentukan cabang baru di kota tersebut.Propaganda  PNI sama dengan PI yakni dengan tema : watak dari hubungan yang bersifat  penjajahan dan konflik yang tak terelakkan antara penguasa dan yang dikuasai,  perlunya front sawo matang orang-orang Indonesia untuk melawan front putih  orang Eropa di wilayah jajahan, perlunya membuang ketergantungan psikologis  kepada Belanda dan melalui usaha sendiri mencapai kemerdekaan, perlunya  membentuk suatu negara didalam negara. Dalam rapat terbuka tanggal 9 Oktober  Sunarjo menegaskan bahwa agar Volksraad dapat diterima oleh PNI ialah jika  seluruh anggotanya adalah orang Indonesia dan terikat dengan pemerintahan  Indonesia. Menurut Sukarno, PNI didirikan karena tidak ada di Indonesia yang  mempunyai organisasi dengan tujuan nasionalis yang murni. Dalam rangka  kaderisasi organisasi itu para pemuda mendirikan Jong  Indonesia (Indonesia Moeda) kemudia berubah menjadi Pemuda Indonesia dan  Organisasi wanita Putri Indonesia. Jakarta, Yogyakarta, Surakarta, dan Surabaya  menjadi cabang organisasi pemuda dan wanita.Program PNI sederhana saja. Pasal 2  anggaran dasarnya merumuskan sebagai tujuan perkumpulan ini yakni mengusahakan  kemerdekaan Indonesia. Pasal 3 menentukan bahwa untuk mencapai tujuan partai  ini akan bekerjasama dengan semua organisasi di Indonesia yang mengejar tujuan  yang sama. Sesuai dengan anjuran PI, PNI memilih jalan non-kooperatif dan  swadaya.Tujuan PNI adalah kemerdekaan Indonesia dan tujuan itu akan dicapai  dengan asas "percaya pada diri sendiri". Artinya: memperbaiki keadaan  politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang sudah dirusak oleh penjajahan, dengan  kekuatan sendiri. Semua itu akan dicapai melalui berbagai usaha, antara lain:
v  usaha  politik, yaitu dengan cara memperkuat rasa kebangsaan persatuan dan kesatuan.  Memajukan pengetahuan sejarah kebangsaan, mempererat kerja sama dengan  bangsa-bangsa Asia dan menumpas segala perintang kemerdekaan dan kehidupan  politik. Dalam bidang politik, PNI berhasil menghimpun organisasi-organisasi  pergerakan lainnya ke dalam satu wadah yang disebut Permufakatan  Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia;
v  .usaha  ekonomi, yaitu dengan memajukan perdagangan rakyat, kerajinan atau industri  kecil, bank-bank, sekolah-sekolah, dan terutama koperasi
v  usaha  sosial, yaitu dengan memajukan pengajaran yang bersifat nasional, emngurangi pengangguran,  mengangkat derajat kaum wanita, meningkatkan transmigrasi dan memperbaiki  kesehatan rakyat.Gerakan PNI dipimpin oleh tokoh-tokoh berbobot, seperti Ir.  Soekarno, Mr. Ali Sastroamijoyo, Mr. Sartono, yang berpengaruh luas di berbagai  daerah di Indoenesia. Ir. Soekarno dengan keahliannya berpidato, berhasil  menggerakkan rakyat sesuai dengan tujuan PNI. Pengaruh PNI juga sangat terasa  pada organisasi-organisasi pemuda hingga melahirkan Sumpah Pemuda dan  organisasi wanita yang melahirkan Kongres Perempuan di Yogyakarta pada 22  Desember 1928.Pada kongresnya yang kedua tanggal 18-20 mei 1929 di jakarta PNI  memutuskan akan mengadakan pelatihan-pelatihan untuk mengajarkan sosialisme,  anarkisme, komunisme dsb. Hal itu dimaksudkan supaya orang dapat menjunjung  "nasionalisme" nya sendiri dengan sadar dan juga dapat  memisahkandaripengaruhaliran-aliranlain. menjadi suatu perbuatan, yaitu  perbuatan nasional. 
Dan  di dalam anggaran dasar PNI dicantumkan maksud dan tujuannya secara tegas,yaitu  Indonesia Merdeka. Ini berarti PNI mengambil jalan non-kooperatif dengan  pemerintah Hindia. Belanda.  Masa-masa awal sangat dipengaruhi oleh ideologi PNI dan mentalitas PNIdalam  membentuk mesin birokrasi dan mengerahkan massa. Maka, disinilah arti  pentingPNI-Birokrasi menjadi eksis dalam percaturan politik yang terjadi  Indonesia.Melihat aktifitaspolitik PNI yang semakin meningkat, pemerintah  Hindia Belanda memberi peringatan kepadaimpinan PNI pada tanggal 15 Mei 1928 di  sidang pembukaan "Volksraad" yang diucapkanoleh Gubernur Jenderal de  Graeff untuk menahan diri.Bung Karno memantapkan kebulatanhati anggota PNI  untuk mengejar Indonesia Merdeka dibawah panji-panji "Merah-Putih-Kepala    Banteng". Pada   organisasi-   organisasi    putri   pun   kelihatan    kecenderungan   untukbersatu ini. Dalam Kongres Wanita  Indonesia yang pertama, pada tanggal 22-25 Desember1928 di Yogyakarta yang  dihadiri oleh sejumlah organisasi wanita yang berpengaruh waktuitu   dapatlah   dihasilkan   suatu organisasi persatuan  wanita  yang berbentukfederasi.Pemerintah Hindia Belanda yang semakin hari  bertambah cemas melihat pengaruh yang  diperoleh PNI dimana-mana,mulai menunjukkan tangan besi.Walaupun    merekabertindak masih dalam batas kewajaran.Pada akhir tahun 1929  tersiar kabar yang bersifatprovokasi bahwa PNI akan mengadakan pemberontakan  pada awal tahun 1930. SehinggaBung Karno danGatot Mangkoepraja, setelah    selesa menghadirikongres PPPKI (Permufakatan Perhimpunan politik Kebangasaan  Indonesia) yang kedua di Solo pada tanggal 29 Desember 1929 ditangkap  pemerintah Hindia Belanda. Kemudian mereka dibawa keBandung dengan penjagaan  yang ketat kemudian ditempatkan di penjara Sukamiskin. Begitupula dengan  beberapa pimpinan teras PNI lainnya. Setelah itu mereka diadili di pengadilan landraad    pada   18   Agustus   1930    di   bandung.   
Keputusan    landraad   di   Bandung yang menghukum Ir.soekarno 4  tahun penjara, Gatot Mangkuprojo 2 tahun, Maskun 1 tahun 8bulan, dan  Supriadinata 1 tahun 3 bulan. Pengadilan menjatuhkan hukuman berdasarkanpasal  153 dan 169 KUHP.  Keputusan itu ditetapkan oleh Raad van justitie pada 17  April 1931.
DAFTAR  PUSTAKA
-           Imran.(1998).SejarahNasional danUmum.  Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
-           Imran.(1998).SejarahNasional danUmum.  Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
-           Poesponegoro, MJ,Sejarah Nasional  Indonesia V. PN Balai Pustaka.
-           Wawan Tunggul Alam, 2005, Demi  Bangsaku: Pertentangan Bung Karno VS. Bung Hatta, Jakarta:Gramedia Pustaka  Utama.
 
 
No comments:
Post a Comment