AISYAH NUR HANIFAH/SP 
Venzuela  adalah salah satu Negara di Belahan bumi Amerika Selatan yang beribukota di Caracas.Venezuela  adalah salah satu negara di belahan bumi Amerika Selatan yang juga memiliki  cerita sejarah dalam hal pendidikan.Pendidikan di Venezuela berawal dari pada  masa kolonial yang terjadi di Negara Venezuela.Padamulanya,di era  kolonialisasi,pendidikan di Venezuela ketika itu,dimonopoli oleh golongan  Gereja Katolik Roma.Pada masa kolonialisasi ketika itu,hanya kaum minoritas  saja yang bisa mengakses pendidikan,yaitu para pemilik tanah dan beberapa  kalangan bangsawan gereja saja,dengan sistem ajaran yang menganut ala bangsawan  Spanyol.Lalu muncul gagasan pendidikan,yang mana hirarki sosial yang kaku yang  membedakan antara seorang pemikir atau penulis dengan para pekerja manual atau teknik.Dan,di  Venezuela studi filsafat atau sastrawan memiliki prestise yang lebih tinggi  dibandingkan dengan studi teknis ilmiah,sehingga pendidikan kejurusan yang  berorientasi teknis dan praktek cenderung diabaikan.Yang mana,sistem pendidikan  di Venuzeula,telah dikemas dengan struktur yang kaku di setiap kurikulumnya.
Di  Venezuela,pada awal abad ke-19,seiring dengan perkembangannya liberalisme  Revolusi Prancis dan Amerika,muncul suatu pemikiran baru mengenai pendidikan.Di  Venezuela,muncullah suatu konsep pendidikan yang baru di Negara Venezuela,yang  konsep tersebut dibawa oleh Simon Bolivarian yang mana banyak terinspirasi oleh  pemikiran JJ Rousseau dan juga terisnpirasi oleh sistem pendidikan Prancis yang  cenderung menguji pengetahuan dengan praktek ilmiah.Maka dari sinilah,muncul  pemikiran tentang konsep pendidikan publik yang seharusnya tidak kaku pada  teori tersebut serta bebas didapat oleh rakyat Venezuela,yang mana hal ini  dideklarasikan pada awal kemerdekaan Venezuela,yaitu pada tahun 1811.Simon  Bolivarian atau yang sering akrab dipanggil Bolivarian mengeluarkan suatu  rangkaian keputusan yang berisikan tentang pendidikan gratis.Namun,sayangnya  ketika Simon Boliviar meninggal pada tahun 1830,sebagian besar progam yag  diajukan oleh Boliviar semasa hidupnya mengenai pendidikan belum deterapkan.
Dan  kemudian,beralih ketika Venezuela dibawah pimpinan pemerintahan Antonio Guzman  Bianco,pada tahun 1870.Pendidikan Venezuela disambut dengan dikeluarkannya  suatu dekrit,dimana dekrit tersebut berisikan mengenai suatu pengakuan Antonio  Guzman,bahwasannya pendidikan umum wajib dasar sebagai rasa tanggung jawab  pemerintah nasional,negara bagian,dan lokal.Kemudian,ketika itu,di  Venezuela,peran penting suatu gereja sebagai pemegang didalam monopoli  pendidikan Venezuela,mulai berkurang.Dikarenakan,didalam  pemerintahannya,Guzman,membuat suatu ambisi yang mana didalam ambisi  tersebut,bertekad untuk melanjutkan dan mengatur segala bentuk adminsitrasi dan  pembayaran sistem sekolah,mendirikan Dapertemen Pendidikan Umum,dan Lapangan  kerja seluas-luasnya untuk guru-guru.
Pada  tahun 1891,National University of Zulia di Maracaibo,didirikan.Yang  kemudian,pada tahun berikutnya,diikuti dengan berdirinya pula National  University of Carabobo diVelencia.Namun,sayangnya,ketika National University of  Carabo di Velencia dalam tahap pembangunan,ada suatu permasalahan internal yang  terjadi,sehingga menyebabkan pada akhirnya Universitas ini ditutup pada tahun  1904 hingga tidak berfungsi kembali pada tahun 1946.
Kemudian,tidak  berfungsinya kembali University of Carabobo di Velencia pada tahun  1946,beriringan dengan pergantian pemerintahan Velencia yang bersifat  diktator.Yang mana kediktatoran panjang ini dipimpin oleh Juan Vicente Gomez.Di  satu sisi,pendidikan disikapi dengan sifat acuh tak acuh ketika  itu.Serta,disikapi juga dengan sikap represif terhadap kritik dan tuntutan dari  para mahasiswa.Namun,pendidikan di periode ini cukup berhasil memeratakan  sekolah umum hingga ke daerah-daerah perdesaan.
Selanjutnya,pada  masa kediktatoran Perez Jiimenez,yang dimulai pada tahun 1948-1958  Masehi,Pendidikan di Venezuela ketika itu justru mengalami kemunduran.Rezim ini  cukup begitu represif didalam menaggapi kritik dan keluhan dari para kalangan  mahasiswa dan fakultas yang mana hal ini sering sekali menuntut tanggung jawab  pemerintah atas anggaran pendidikan yang telah dipotong.Hal ini,justru  berdampak kepada naiknya biaya pendidikan yang mengakibatkan jumlah siswa yang  masuk dan lulus dari Universitas yang berada di Venezuela mengalami penurunan.
Beralih  tangannya Venezuela kepada pemerintahan yang demokratis pada tahun 1985,hal ini  pada akhirnya berhasil membawa Venezuela didalam meningkatkan  kuantitas,kualitas,dan pemerataan pendidikan sejumlah universitas yang baru  saja dibuka di seluruh negeri Venezuela.Dan juga,program pendidikan yang  bersifar karikatif telah dipancarsiarkan di setiap radio dan televisi,tujuannya  adalah agar kesempatan belajar yang dimiliki oleh setiap anak-anak di Venezuela  lebih meluas.Dan secara umum,telah diakui bahwa sesudah tahun 1958,cta-cita dan  tujuan Guzman Blanco mulai diwujudkan dalam sistem pendidikan di Venezuela  secara sistematis.Dan pemberlakuan ini,dilakukan selama enam tahun di sekolah  dasar yang wajib sampai 1980,ketika Organic Law tentang pendidikan telah  disahkan.Hukum ini berlaku untuk kebijakan pendidikan prasekolah wajib dan  sembilan tahun pendidikan dasar.
Pada  tahap ini,prestise jurusan filsafat dan sastra masih begitu jauh menonjol,jika  harus dibandingkan dengan jurusan teknik ataupun jurusan ilmu  kejuruan.Padahal,Venezuela ketika itu sangatlah membutuhkan banyaknya lulusan  teknik dan insinyur yang mana sangat diharapkan dapat mendoorng kemajuan bangsa  Venezuela.Maka,ketika tahun 1969, pemerintah telah membuat suatu kebijakan yang  berperan didalam membuka kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi,khususnya  pendidikan teknik dan kejruan.Selain itu,sudah terlihat jelas kesenjangan  antara sekolah-sekolah swasta dengan sekolah yang dibiyai oleh pemerintah.Perbedaan  itu,terlihat dari segi fasilitas dan gaji yang diterima oleh para  pendidiknya,dimana,jika sekolah swasta lebih baik dan bermutu jika dibandingkan  dengan sekolah negeri,sehingga,ini menimbulkan suatu perspektif,jika swasta  lebih punya prestise dan favorit dikalangan masyarakat Venezuela.
Venezuela  menjadi negara yang pendidikannya paling berkembang pesat pada era 1970-an dan  1980-an dibandingkan dengan negara Amerika Latin lainnya.Dimana,tingkat  pastisipasi peserta didik dan pendidik menigkat sangat tajam.Selain  itu,pendaftaran sekolah dasar naik lebih besar 30 persen dan sekolah menengah  dengan lebih dari 50 persen,sedangkan tingkat universitas pendaftaran hampir  terjadi dua kali lipat.Universitas yang paling terkenal dan tertua di Venezuela  adalah Central University of Venezuela di Caracas.Namun,ketika itu,bencana  dimulai di Venezuela.Tatkala Carloz Adrez Perez naik tahta.Kebijakan pemerintah  yang notabene perpanjangan tangan negara imperialis Amerika melalui Structural  Adjusment Program (SAP) yang digawangi oleh IMF,yang mana hal ini telah  menghantarkan Venezuela kepada jurang Reformasi Ekonomi  Neoliberal.Dimana,beberapa serentetan kisah kemunduran Venezuela dari inflasi  mencapai hingga 80,7 %, dimana upah rill menurun hingga 40%,pengangguran  mencapai 14%,dan 80,42% rakyat Venezuela hidup dalam kemiskinan.Skala besar  kemiskinan struktural di Venezuela mulai menybear dengan bang boom minyak,dan  diperarah dengan kebijakan "Konsensus Washington"(Williamson  1993).Kemudian,pendidikan di Venezuela,mengalami penuruna yang sangat drastis  terutama dari segi partisipasi masyarakatnya.Yang pada akhirnya,pemerintahan  inipun tumbang dan digantikan oleh pemerintahan Rafael Caldera.
Hingga  pada akhirnya,pada masa pemerintahan Rafael Caldera,mengalami kebangkitan yang  sangat pesat didalam hal pendidikan di Venezuela.Namun,hal ini yang benar-benar  sangatlah signifikan dirasakan oleh masyarakat Venezuela didalam hal pendidikan  ketika pada masa pemerintahan setelah Caldera,yaitu pemerintahan Hugo Chavez  yang berhasil memenangkan pemilu pada tanggal 6 Desember 1998.Dan inilah awal  dari misi Pendidikan di Venezuela ala transisi Bolivarian siap untuk  dijalankan.
1.    PENDIDIKAN  PADA MASA  TRANSISI BOLIVARIAN
Setelah Venezuela  dipimpin oleh pemerintahan Chavez,ada suatu upaya untuk merevolusi seluruh  ideologis,yaitu menrevolusi dengan budaya dan pendidikan.Hal ini pada akhirnya  menjadi suatu skema transisi sosialisme ala Chavez.Transformasi pendidikan di  Venezuela secara radikaldiarahkan kepada kurikulum dengan kesadaran politik dan  kelas yang lebih tinggi,struktur sosial yang lebih egaliter,dan sebagai tahap  perwujudan konsep menuju sudatu model masyarakat yang baru,yang disebut dengan  istilah Sosialisme abad ke-21. 
Berikut ini beberapa  pendidikan untuuk mencapai suatu transisi masyarakat sosialisme Bolivarian :
a.       Transisi  pendidikan ala Bolivarian menempatkan negara sebagai porosmenuju maksimalisasi  kesejahteraan bersama.Dalam hal ini,pendidikan terutama,juga  perkerjaan,perlindungan,dan promosi ekonomi sosial adalah kebutuhan pokok  strategis yang pertama dan harus dipenuhi oleh suatu negara kepada  rakyatnya.Dan juga,pendidikan diarahkan bukan semata-mata berorientasi untuk  bekerja,namun output pendidikan harus mengutamakan kepada pemberdayaan dan  pengabdian demi kepentingan masyarakat Venezuela.
b.      Pendidikan  Bolivarian menjadi suatu alat yang sangat penting didalam  mencapai"protagonistic"demokrasi.Maka,dalam hal ini,prinsip konsep pendidikan  adalah memperluas suatu partisipasi pendidikan bagi seluruh rakyat sebagai  bagian dari integrasi dan kurikulum.
c.       Terkait  dengan suatu percepatan penciptaan yang bersifat institusionalisme aparatur  negara baru,de-birokratisasi dari negara dan pengembangan kebijakan publik  ditandai dengan partisipasi warga dan tanggung jawab bersama dalam proses  desain,implementasi,dan beberapa kontrol kebijakan.Selain itu,ada juga beberapa  peran yang sangatlah signifikan dalam pemberantasan korupsi di aparatur  negara,dimaan setiap pendidikan tinggi haruslah memberikan pola pikir yang siap  berkomitmen untuk kepentingan umum dan yang memiliki rasa yang kuat bagi  pengabdian masyarakat.
d.      Pendidikan  ditujukan guna mempercepat pembangunan model produksi baru yang mana,dengan hal  ini akan mencapai terciptanya suatu sistem ekonomi yang bersifat baru.Pendidikan  tinggi Bolivarian harus responsif terhadap kebutuhan masyarakat yang paling  miskin,kritis terhadap realita ekonomi sosial,dan memberikan kontribusi pada  keragaman da ketahan sektor produksi / industri dalam rangka untuk melawan  ketergantungan dengan modal asing dan pasar liberal.
e.       Untuk  melanjutkan counter sistem kapitalisme internasional,wakil menteri kebudayaan  dan SDM,Hector Soto,menganggap jika pendidikan untuk mempromosikan sebuah  proyek edukatif dan kultural alternatif dalam sebuah konsepsi geo-politik integrasi  negara-negara Amerika Latin,yang memungkinkan kita untuk menghadapi dan  memetakan proyek monopoli imperialisme.Dimana,dalam implementasiannya,isi  kurikulum pendidikan tinggi di Venezuela,mengarahkan siswanya untuk  menganalisis setiap masalah lokal dan perspektif global"kemiskinan  struktural",dan "penjajahan modal".
Chavez,mengutip  pendapat dari Paulo Freire,yang menegaskan"The Act of Reading And Studying is a  Liberating Act,Education is Liberating let's go then , go Ahead with  Education,towards the liberation of people".Ini menjelaskan tujuan dari  semuanya adalah melawan segala bentuk diskriminasi dan dominasi ekonomi yang  terjadi antara individu dan kelas sosial, yaitu berupa " melawan tatanan  kapitalis sarat kemiskinan massl struktural dan kesenjangan kelas yang kala itu  terjadi di Venezuela".
Dalan catatan, konsep  ideologi berupa Bolivarian,yang diterapkan di Venezuela,sangatlah mencolok dan  seolah-olah mengindoktirnasi para anak didik dengan nilai-nilai yang beazaskan  sosialis.Dampak dari adanya pemberlakuan pendidikan ala Bolivarian ini,pernah  menyebabkan timbulnya protes keras dari kalangan anti Chavez diakal  itu,termasuk sebagian gerakan mahasiswa.Kritikan yang mereka berikan adalah  bahwa pendidikan itu adalah kebebasan setap peserta didik untuk menganut  ideologi apapun,namun tetap saja pendidikan ala Bolivarian hanya mengarah  kepada satu ideologi yaitu Sosialis.
2.    PEMERATAAN  PENDIDIKAN ALA TRANSISI BOLIVARIAN DI VENEZUELA
Awal pada tahun  201,terdapat laporan dari UNESCO,yang mengatakan jika terdapat 4 juta anak-anak  Venezuela berada pada taraf pendidikan,namun Menteri Pendidikan Hector Navarro  membantah dan mengklaim dari pemimpin oposisi anti Chaves.Namun,banyak hal yang  luput dari analisi laporan.Diantaranya,misi pendidikan yang disipakan pemerintah  sebagai antisipasi ketidakmerataan pendidikan tidak diperhitungkan oleh laporan  yang disampaikan tersebut.Dan kemudian,Venezuela mencoba memajukan pendidikan  disemua bidang,diantaranya memajukan pendidikan bayi,pendidikan yang  berkualitas bagi para pelajar,misi pendidikan gender,penigkatan kualitas  pendidikan dan meningkatkan kebutuhan belajar orang dewasa dan juga para  pemuda.
Dan sejak tahun 2003,  Pemerintah telah meluncurkan berbagai misi untuk mengatasi masalah  pendidikan,yaitu Misi Sucre yaitu pendidikan setingkat universitas untuk  orang-orang yang sebelumnya dikeluarkan dari pendidikan " drop out atau putus  sekolah",karena faktor biaya dan lokasi.
Dalam pendidikan  Venezuela,terbagi menjadi dua yaitu :
1.      Misi  Ribas             : 
Untuk melayani  pendidikan sekunder bagi siswa dewasa yan tidak sempat mengenyam pendidikan  sekolah
2.      Misi  Robinsom      : 
Konsep pendidikan untuk  memberantas buta aksara,dimana setengah juta mahasiswa lulus dari Misi Ribas  dalam tiga  tahun pertama dan pada tahun  2008 Misi Sucre memiliki 527.000 siswa yang terdaftar.Ada pula Senifa," Layanan  pendidikan untuk Bayi dan Keluarga".
Senifa  adalah sebuah lembaga pemerintahan Venezuela yang bertujuan untuk memberikan  pendidikan awal dan bantuan untuk anak – anak usia 0-6 tahun melalui pengasuhan  ana masyarakat,yang disebut dengan "Simoncitos" ( atau Paud ).
Hingga  pada akhirnya,pendidikan di Venezuela,mengalami kemajuan yang cukup maju jika  dibandingkan dengan negara-negara yang berada di belahan Amerika Selatan  lainnya atau Amerika Latin.Ini dibuktikan dengan data dari Education for All  Development Index,yang menyatakan bahwa Venezuela menempati peringkat ke 55  untuk tingkat huruf orang dewasa , ke–74 untuk kesetaraan gender, dan ke-49  untuk tingkat partisipasi siswa yang putus sekolah. 
DAFTAR PUSTAKA
1.      Rusdianto.2013.Masa  Depan Venezuela. ( online ) Tersedia : http://news.detik.com/read/2013/03/13/133639/2192756/103/masa-depan-venezuela
2.      Venezuela  : Higher Education for All oleh Thomas Muhr dan Antoni Verger – Journal for  Critical Education Policy Studies
 
 
No comments:
Post a Comment