MASUKNYA ISLAM DI AFRIKA UTARA

MARZANIZAM/PIS
1.Awal Kedatangan Islam
Kedatangan Islam di Afrika Utara terjadi pada masa kekhalifahan Umar Ibnal-Khathab. Pada masa itu kekuasaan Islam di tahun 640 M, sudah berhasil memasuki Mesir di bawah komando 'Amr ibn al-'Ash.
Pada masa kekhalifahan Usman ibn Affan penaklukan Islam sudah meluas sampai ke Barqah dan Tripoli. Penaklukan atas dua wilayah itudimaksudkan untuk menjaga keamanan daerah Mesir. Penaklukan itu tidak berlangsung lama, karena gubernur-gubernur Romawi menduduki kembali wilayah-wilayah yang telah ditinggalkan itu. Namun kekejaman dan pemerasan yang mereka lakukan telah mengusik ketenteraman pendududk asli, sehingga tidak lama kemudian penduduk asli sendiri memohon kepada orang-orang muslim untuk membebaskan mereka dari kekuasaan Romawi.
Pada waktu kekuasaan Islam sudah berpindah kepada Muawwiyah Ibn Sufyan khalifah pertama bani Ummayah. Ia bertekad untuk memberikan pukulan terakhir kepada kekuasaan Romawi di Afrika Utara, dan mempercayakan tugas ini kepada seorang panglima masyhur Uqbah Ibn Nafi al-Fikri (W. 683 M), yang telah menetap di Barqah sejak daerah itu ditaklukan
Pada tahun 50 H/670 M 'Uqbah mendirikan kota militer yang termasyhur,Kairawan, disebelah selatan Tunisia. Tujuannnya adalah untukmengendalikan orang-orang Barbar yang ganas dan sukar diatur,dan juga
untuk menjaga terhadap perusakan-perusakan yang dilakukan olehorang-orang Romawi dari laut. Perjalanan Uqbah yang cemerlang itu danpukulan-pukulannya yang menghancurkan orang-orang Romawi dan Barbar,telah membuat negeri itu aman selama beberapa tahun.
Akan tetapi, pada tahun 683 M orang-orang Islam di Afrika utara mengalami kemunduran yang hebat, karena orang-orang Barbar dibawahkepemimpinan Kusailah bangkit memberontak dan mengalahkan 'Uqbah. Dia dan seluruh pasukannya tewas dalam pertempuran. Sejak saat itu orang-orang Islam tidak berdaya mengembalikan kekuasaannya di AfrikaUtara, karena selain berhadapan dengan bangsa Barbar juga ada bangsa Romawi yang memanfaatkan kesempatan dalam pemberontakan tersebut.
Dalam kondisi seperti ini penyebaran Islam tidak bisa menyebar dengan
baik keadaan ini berlanjut hingga terjadi pergantian Gubernur dari Hasan Ibn Nu'man kepada Musa Ibn Nusair tahun 708 M, pada awal pemerintahan al-Walid Ibn Abdul Malik (86-96 H)/705-715 M. bahkan pergantian pimpinan ini pun juga mendorong orang-orang Barbar mengadakan pemberontakan untuk melepaskan diri dari kekuasaan Islam. Musa dapat mematahkan pemberontakan mereka, dan untuk mengantisipasi timbulnya pemberontakan lagi dia menetapkan kebijakan "Perujukan", yaitu menempatkan orang-orang
Barbar kedalam pemerintahan orang-orang Islam.
Ketika pemerintahahan dipegang oleh Musa, di Afrika Utara terjadi perubahan sosial dan politik yang cukup drastis. Perlawanan orang-orang Barbar yang ganas dapat dihancurkan domanasi politik berada di tangan orang orang muslim dan da'wah Islam yang menyebar dengan kecepatan yang luar biasa. Hal-hal inilah yang menyebabkan sebagian sejarawan menganggap Musa Ibn Nusair sebagai penakluk yang sesungguhnya atas Afrika Utara.
Satu hal perlu dikemukakan bahwa seluruh pemberontakan yang terjadi di Afrika Utara dilakukan oleh orang-orang Barbar dan kaum Khawarij. Tidak diketahui bagaimana faham Khorijiah masuk ke daerah itu dan kemudian menyebar disana. Yang pasti semangat egalitarian dan karakter oposisinya terhadap pemerintahan Bani Umayyah telah mereflesikan aspirasi orang-orang Barbar.
Oleh karena itu, dapat diduga bahwa kesamaan aspirasi itulah yang menyebabkan faham keagamaan tersebut mudah diterima oleh orang-orang
Barbar, bahkan kira-kira pada tahun 132 H/750 M, hampir seluruh orang
Afrika Utara menganut faham ini.
Adapun proses masuknya Islam ke Andalusia terjadi pada masa Khalifahal-Walid (705-715 M) salah seorang khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Sebelum dikalahkan dan kemudian di kuasai Islam dikawasan ini terdapat kantung-kantung yang menjadi basis kerajaan Romawi, yaitu kerajaan Gothik. Kerajaan ini sering menghasut penduduk agar membuat
kerusuhan dan menentang kekuasaan islam sesudah kawasan ini betul-betul sudah dapat dikuasai, umat Islam mulai memusatkan perhatiannya untuk menaklukan Andalusia. Dengan demikian, Afrika utara menjadi batu loncatan bagi kaum Muslimin dalam penaklukan wilayah Andalusia.
2.Muluk Al Tawaif ( Raja – Raja Kecil )
Setelah kekhalifahan Umayyah berkhir di Spanyol, muncullah negara-negera kecil yang terus – menerus betikai dalam perang saudara, kemudian mereka dikalahkan  oleh dua dinasti Barbar dari Maroko, dan sebagian lagi negara-negara kecil menyerah pada kekuasaan Kristen yang tengah bangkit di utara.Sebelum riwayat dinasti Umayyah hilang dari Spanyol muncullah penguasa-penguasa baru diantaranya :
1.      /Bani Hamudiyyah/
Bani Hamudiyah yang memproklamirkan sebagai penguasa yang berkuasa di Malaga dan Algeciras antara tahun 1010 – 1057. Pendirinya adalah 'Ali ibn Hammid tahun 1016 – 1018, yang dari namanya ia menghubungkan garis keturunannya kepada menantu Rasulullah   ( 'Ali bin Abi Tholib ), tetapi
ia sendiri sebenarnya keturunan Barbar. Sebelumnya 'Ali ibn Hamid menjabat sebagai gubernur Ceuta dan Tangier sampai akhirnya ia memproklamirkan sebagai /khlaifah/ di Kordoba. Ia juga menaklukan Malaga dan Algeciras. Dinasti ini bertahan sampai delapan keturunan sampai tahun 1057. Sebelum akhirnya direbut kembali oleh Hisyam III alias al-Mu'tamad dari dinasti Umayyah. Tapi dinasti ini tidak bertahan lama dalam situasi yang kacau, pada akhirnya dibentuklah dewan yang diketuai oleh Abu Hazm ibn Jahwar yang menghapus /kekhalifahan Umayyah/ di Spanyol.
2. /Dinasti 'Abbadiyyah/
dinasti ini didirikan oleh Muhammad ibn Abbad 1023 – 1042, yang berkuasa di Seville, kemudian kekuasaannya meluas sampai ke Toledo. Pada masa raja Mu'tamid  /dinasti 'Abbadiyyah/ meminta bantuan kepada penguasa
/Murabithun/ di Maroko untuk menghadapi pasukan Kristen ( pasukan Al Fonso VI ) di Spanyol. Tapi sayang setelah pasukan /Murabithun/ berhasil mengalahkan pasukan AlFonso VI, tak lama kemudian malah menyerang dan menguasai /dinasti 'Abbadiyyah/, maka berakhirlah /dinasti 'Abadiyyah/ di tangan sekutunya sendiri pada tahun 1091.
3. /Afthasiyyah//atau Banu Maslama/
dinasti ini didirikan oleh Abdullah Al-Mansyur tahun 1022 – 1045 yang
berkuasa di Badajos. Pada pemerintahan yang ke 3 yaitu masa Umar Al-Mutawakkil 1068 – 1094 bersedia bekerja sama dengan orang Kristen ( pasukan Al Fonso IV ) dengan menyerahkan daerahnya yaitu Leon dan Castile  untuk menyerang dan menaklukan kerajaan Islam lainnya yaitu /Al-Murawiyyah/. Sungguh menyedihkan sesama dinasti Islam tidak bersatu malah bekerja sama dengan Kristen untuk menguasai dinasti Islam lainnya.
4.  /Jahwariyyah/
dinasti ini didirikan oleh Jahwar tahun 1031 – 1041 yang berkuasa di Cordoba, dinasti ini bertahan sampai 1069 dengan penguasanya yang  terakhir  Abdul Malik.
5. /Dzun Nuniyyah/
didirikan oleh Abdur Rahman ibn Dzin Nun dengan wilayah kekuasaan diToledo tahun 1028 , dinasti ini bertahan sampai tahun 1085 dengan rajaterakhir Yahya Al-Qadir 1085  setelah ditalukkan oleh pasukan AlFonso VI.
6.  Amiriyyah/di Valencia 1021 – 1096
didirikan oleh Abdul Aziz Al-Mansyur 1021- 1061. Dinasti dipimpin sampai enam generasi sampai akhirnya ditaklukan pada masa Al Qadhi' Ja'far
tahun 1096 oleh /Al Murawiyyah/. Itulah sebagian di antara kerajaan – kerajaan kecil di Spanyol yang saling berperang sesama kerajaan Islam yang akhirnya mereka ditumpas oleh pasukan Kristen atau oleh pasukan lain dari luar Spanyol, seperti /Murabithun /yang datang ke Spanyol atas undangan raja /'Abadiyyah/, yang akhirnya menguasai sebagian besar wilayah Spanyol.
3.  Dinasti-dinasti di Afrika Utara
A.  Dinasti Fatimiyah
Pada tahun 874 M muncullah seorang Yaman yang bernamna Abu AbdullahAl-Husein yang kemudian menyatakan sebagai pelopor Al-MAhdi. Abu Abdillah Al-Husein kemudian pergi ke Afrika Utara dank arena pidatonya
yang sangat baik ia berhasil mendapat dukungan dari suku Barbar Ketama.Selain itu, ia mendapat dukunga dari seorang gubernur Ifrikiyah yang
bernamna Zirid. Philip K Hitty menyebutkan bahwa setelah mendapat dukungan ia menulis surat kepada Imam Ismailiyat untuk dating ke Afrika Utara yang kemudiain Said diangkat menjadi pimpinan pergerakan. Tahun909 M, Said berhasil mengusir Zaidatullah, seorang penguasa Aghlabid terakhir untuk keluar dari negerinya. Kemudian Said memperoklamasikan menjadi imam pertama dengan gelar Ubaidillah Al-Mahdi. Dengan demikian, berdirilah pemerintahan Fatimiyah pertama di Afrika Utara dan Al-Mahdi menjadi khalifah pertama dari Dinasti Fatimiyah yang bertempat d Raqpodah daerah Al-Qayrawan.Sumbangan dinasti ini bagi peradaban dunia adalah dalam sistem
pemerintahan maupun dalam bidanag keilmuwan. Kemajuanterlihat pada masa
kekhalifahan Al-Aziz yang bijaksana diantaranya adalah dalam bidang, pemerintahan, filsafat, keilmuwan dan kesusastraan, ekonomi dan sosial, dll.
Setelah Al-Aziz meninggal, Abu Ali Mansur yang baru berumur sebelas
tahun diangkat menjadi khalifah dengan gelar Al-hakim. Kebijakan Al-Hakim telah menimbulkan rasa benci kaum Dzimmi dan Muslim non-Syiah. Banyak pemberontakan terjadi pada masa nya sehinga mengakibatkan kemunduran pada dinasti ini.
B. Dinasti Murabithun
Dinasti /Murabithun /pada awalnya adalah sebuah kegiatan militer keagamaan yang didirikan pada abad 11. Murabithun /( ribath/ ) sejenis benteng pertahanan Islam yang berada di sekitar masjid. Masjid  mempunyai doble fungsi sebagai tempat ibadah, penyebaran da'wah sekaligus sebagai benteng pertahanan. Anggota pertamnya berasal Lumtunah bagian dari suku Sanhaji yang suka mengembara di padang Sahara. Salah satu kebiasaan mereka menggunakan cadar yang menutupi wajah di bawah mata, kebiasaan ini dinamakan /Mulatstsamun/ ( para pemakai cadar ) yang kadang – kadang menjadi sebutan lain bagi kaum Murabithun.
Kaum Murabithun  berasal dari sebuah pulau di Senegal, sebagai manakebiasaan orang Barbar yang hidupnya nomaden, mereka memperluaskan kekuasaannya dengan menaklukan suku satu persatu dan memaksanya untuk
mengikuti atau memeluk agama Islam. Pada awalnya gerakan Murabithun adalah untuk da'wah Islam yaitu meningkatkan pengetahuan mereka tentang
agama Islam yang dipimpin Abdullah bin Yasin ulama besar yang diminta oleh Yahya ibn Ibrahim seorang tokoh suku Sanhaji untuk berda'wah di suku mereka. Setelah Abdullah bin Yasin meninggal da'wahnya dilanjutkan oleh Abu Bakar, kemudian Yusuf ibn Tasfin. Dibawah pimpinan  Yusuf ibn Tasfin gerakan Murbithun menjadi besar dan menjadi sebuah dinasti.
Pada  1061 Yusuf ibn Tasfin menguasai Maroko, pada tahun 1062 Yusuf ibn Tasfin mendirikan Marakesh sebagai ibu kota kerajaan. Meskipun Murabithun telah menjadi sebuah dinasti yang memakai gelar /amirul muslimin/, tetapi dalam urusan spiritual mereka tetap mengakui otoritas Khalifah Abasiyah di Bagdad. Koin dinar yang dipakai didepan mencantumkan gelar /amirul muslimin/ dan di belakang mencantumkan /amirul mu'minin/.
Dinasti Murabithun yang  berkuasa di Afrika Utara ( Maroko, Aljazair sampai Senegal ) mendapat undangan dari raja al Mu'tamid dari Bani Abbad yang berada di Spanyol untuk membantunya  menghadapi pasukan AlFonso VI. Sebenarnya tindakam al Mu'tamid mengundang Yusuf ibn Tasfin banyak mengundang kritikan dari pembesar lainnya. Tapi al Mu'tamid menjawab bahwa lebih bik ia menjadi seorang penunggang onta di Afrika daripada menjadi seekor babi di Castile. Yusuf ibn Tasfin menyambut baik undangan raja al Mu'tamid. Ia bergerak melalui Spanyol Selatan berhadapan dengan pasukan Alfonso VI di Zallakh dekat Badajos dan dengan kekuatan pasukan yang berjumlah 20.000 orang, ia berhasil mengalahkan pasukan Alfonso VI, tapi raja Alfonso VI dapat melarikan diri dan selamat dari pasukan  Yusuf ibn Tasfin.Dengan kemenangannya ini ia mendapat sambutan yang hangat / antusias dari rakyat muslim Spanyol dan mendapat pujian dari para penyair Seville, tapi sayang ia tak dapat memahami sair – sair tersebut, dan kembali ke
Afrika.
Yusuf ibn Tasfin merasakan  bahwa daerah Spanyol lebih subur , nyaman dan beradap ketimbang di Afrika  yang tandus dengan gurun sahara yang tidak menarik, maka timbul di hatinya untuk kembali ke Spanyol, tapi bukan sebagai sekutu melainkan sebagai penakluk. Ia ingin merebutnya dari kekuasaan al Mu'tamid yang dulu dibantunya ketika menghadapi pasukan Alfonso VI. Pada bulan November 1090, ia memasuki kota Granada, kemudian Seville, dan kota – kota utama lainnya.Seluruh wilayah Spanyol muslim direbutnya kecuali kota Toledo dan Saragosa yang diizin untuk ditempati orang Kristen dan Banu Hud. Raja Al Mu'tamid ditangkap dan dibuang ke Maroko.Berakhirlah kekuasaan Bani Abbadiyah di tangan yang semula sekutu kemudian berubah menjadi lawan. Madzhab yang dianut oleh dinasti Murabithun adalah Maliki. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Arab dan bahasa Spanyol. Kemudian memilih kota Seville menjadi ibu kota kedua setelah Maroko di Afrika Utara. Pada tahun 1106 Yusuf ibn Tasfin meninggal  meliputi Afrika Utara (Maroko, Aljazair sampai Senegal) , Spanyol , Leberia Selatan dan kepulauan Atlantik.
Kekuasaan Dinasti Murabithun kemudian diganti oleh anaknya yaitu Ali ibn Yusuf  wafat tahun 1143 dan penguasa yang terakhir yaitu Ishaq ibn Tasyfin sampai 1147. Yang akhirnya dinasti ini takluk pada dinasti Muwahhidin setelah ibu kota Marrakesh direbut oleh rivalnya dari suku Barbar yang lain.
C.Dinasti Muwahhidun
Sama halnya dengan dinasti Murabithun yang memulai propagandanya
dibidang keagamaan. Atau setidak – tidaknya menjadikan agama sebagai dasar gerakan tersebut. Pelopor dan sekaligus sebagai pendiri adalah Muhammad ibn Tumart yang lahir di Atlas tahun 1082 M. Dia berasal dari suku Masmuda pegunungan Atlas Maroko. Dia merupakan seorang pengelana yang haus ilmu pengetahuan. Dia belajar dari satu tempat ke tempat lain, mulai dari Cordoba, Alexandaria, Mekkah dan akhirnya di Bagdad.
Setelah kembali dari perantauannya di Maroko, Ibn Tumart mulai mengadakan propaganda pembaruan terhadap tradisi Islam yang dogmatis kepada Pentauhidan yang murni dan tegas. Sebutan yang diberikan kepada pengikutnya adalah al Muwahhidin yang berarti Penegak Keesaan Tuhan. Dalam bidang teologi ia berpaham al Asy'ariyah sedangkan  bidang tasauf ia memilih paham yang dikembangkan oleh imam al Ghazali dan bidang Fiqh dia menganut madzhab Maliki . Ibn Tumart sangat keras dan terkadang kasar dalam menanamkan moral dan kepercayaan agama, ia pernah memukul Nsaudara perempuan dari gubernur dinasti Murabithun di kota Fez karena
tidak mengenakan kerudung. Gerakan Muwahhidin semakin lama semakin banyak pengikutnya di Aghmat Ibn Tumart berhasil memikat suku Berbers Atlas.Suku itu sebelumya sudah memeluk agama Islam tapi sangat minim pengetahuan mereka terhadap Islam. Dari gerakan keagamaan kemudian berubah menjadi gerakan politik, dan para pengikutnya menyebutnya sebagai Imam Mahdi. Gerakan ini semakin sukses karena dibantu oleh Abdul Muin, orang yang ahli dalam hal strategi dan militer. Di kota Tin Malal (Tinmal ) mendirikan masjid sebagai pusat pengajaran dan propagannya, dan di kota ini pada tahun 1121 M dijadikan sebagai ibu kota pertama al Muwahhidin.
Setelah Ibn Tumart meninggal dunia tahun 1130 gerakan ini dipimpin oleh Abdul Mu'min yang kemudian menggunakan gelar khalifah bagi dirinya. Dia berhasil menaklukan , mengusai kerajaan Hammiyah di Bejaya, Ziridiyah di Ifriqiyah, Teluk Sidra , dinasti Murabihtun dan ibu kotanya Marrakesh ( Maroko ) Afrika Utara 1145 , Padang Pasir Libya 1149. Pada tahun 1170 dia melakukan ekspansi ke Spanyol dan berhasil menguasainya, maka berakhirla dinasti Murabithun di Afrika Utara dan Spanyol. Kemudian dia menjadikan Sevillle sebagai ibu kota Dinasti Muwahhidin, tapi sang penguasa ini sering mondar mandir antara Marrakesh ( Maroko ) dan Seville di Spanyol.
Dinasti Muwahhidun mencapai kemenangan gemilang atas Spanyol dalam pertempuran di Alarcos tahun 1195 yang menandai puncak kekuatan politik. Tapi tak lama kemudian ummat Islam mendapat serangan dari pasukan
Kristen dalam peperangan di Las Navas de Tolosa tahun 1212. Ini merupakan satu kekalahan dalam sejarah ummat Islam di Spanyol dan sekaligus mengawali terjadinya gerakan pemusnahan terhadap orang Islam.
Pada Dinasti Muwahhidun lahir sejumlah tokoh – tokoh filsafat dan ilmu
pengetahuan  Muslim yang sangat dihargai dikalangan Barat diantaranya : Ibn Tufayl  wafat tahun 1185 karyanya antara lain Hayy ibn Yaqzhan , Ibn Rusyd ( Averoes ) wafat tahun 1198, karyanya antra lain :al Kulliyat fi al Thibb, Tahafut al Tahafut, Jami', Matan Zubad , Ibn Zuhr ( Avenzoer ) wafat tahun 1162 karyanya at Taisir fi     al Mudawah wal al Tadbir , Ibn Arabi wafat tahun 1240 karyanya antara lain Fushush al Hikam, Kimiyya al Sa'adah,Wahdah al wujud.
Pada masa ini juga tumbuh ilmu arsitektur  yang bercorak Musllim Spanyol.Sejumlah peninggalan seni arsitektur antara lain Masjid Giralda yan sekarang menjadi Kathedral Agung di Seville, Masjid Kutubiyyah di Marakesh, Masjid Hasan di Rabat dan di Maroko dia membangun rumah sakit
yang merupakan bangunan yang tiada tandingannya  pada zamannya.
D.Kerajaan Bani Ahmar
Kita pasti mengenal salah satu bangunan monumental dengan histori yang cukup panjang, yakni Istana Alhambra. Alhambra dalam bahasa Arabnya hamra' bentuk jamak dari kata ahmar yang berarti "merah". Karena bangunannya banyak dihiasi dengan ubin-ubin, bata-bata berwarna merah, serta penghias dinding yang agak kemerah-merahan dengan keramik yangbernuansa seni Islami, disamping marmer-marmer yang putih dan indah. Ada pula yang berpendapat bahwa Alhambra dinamakan demikian karena diambil dari seorang pendirinya yakni Al- Ahmar. Hingga saat ini bangunan bernilai tinggi akan seni arsitektur ini memperlihatkan peradaban tinggi orang-orang Islam tempo dulu. Istana ini berada di bukit La Sabica, masih tetap berdiri sebagai bukti kejayaan Islam di Granada Spanyol.
Istana Alhambra didirikan oleh kerajaan Bani Ahmar atau bangsa Moor
(Moria) (bangsa yang berasal dari daerah Afrika Utara), satu kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Andalusia sekarang Spanyol. Kerajaan Daulat Bani Ahmar berkuasa antara 1232-1492 M, didirikan oleh Sultan Muhammad bin Al-Ahmar atau Bani Nasr yang masih keturunan Sa'id bin Ubaidah, seorang sahabat Rasulullah saw. yang berasal dari suku Khazraj di Madinah. Bangunan Istana Alhambra dibangun kurang lebih tahun 1238 dan 1358 M oleh Sultan tersebut yang diteruskan oleh keturunan raja-raja Bani Ahmar. Istana Alhambra tidak langsung didirikan, namun secara bertahap.
Istana ini dilengkapi dengan taman mirta semacam pohon myrtuscommunis dan juga bunga-bunga yang indah harum semerbak, serta suasana yang nyaman. Kemudian, ada juga Hausyus Sibb (Taman Singa), taman yang dikelilingi oleh 128 tiang yang terbuat dari marmer. Di taman ini pula terdapat kolam air mancur yang dihiasi dengan dua belas patung singa yang berbaris melingkar, yakni dari mulut patung singa-singa tersebut keluar air yang memancar. Di dalamnya terdapat berbagai ruangan yang indah, yaitu, Ruangan Al-Hukmi (Baitul Hukmi), yakni ruangan pengadilan dengan luas   15 m x 15 m, yang dibangun oleh Sultan Yusuf I (1334-1354); Ruangan Bani Siraj (Baitul Bani Siraj), ruangan berbentuk bujur sangkar dengan luas bangunan 6,25 m x 6,25 m yang dipenuhi dengan hiasan-hisan kaligrafi Arab; Ruangan Bersiram (Hausy ar-Raihan), ruangan yang berukuran 36,6 m x 6,25 m yang terdapat pula al-birkah atau kolam pada posisi tengah yang lantainya terbuat dari marmer putih. Luas kolam ini 33,50 m x 4,40 m dengan kedalaman 1,5 m, yang di ujungnya terdapat teras serta deretan tiang dari marmer; Ruangan Dua Perempuan Bersaudra (Baitul al-Ukhtain), yaitu ruang yang khusus untuk dua orang bersaudara perempuan Sultan Al-Ahmar; Ruangan Sultan (Baitul al-Mulk); dan masih banyak ruangan-ruangan lainnya seperti ruangan Duta, ruangan As-Safa', ruangan Barkah, Ruangan Peristirahatan sultan dan permaisuri di sebelah utara ruangan ini ada sebuah masjid yakni Masjid Al-Mulk.
Selain itu, istana merah ini dikelilingi oleh benteng dengan plesteran yang kemerah-merahan. Yang lebih unik lagi pada bagian luar dan dalam istana ini ditopang oleh pilar-pilar panjang sebagai penyangga juga penghias istana Alhambra. Kemudian, dinding istana itu baik di luar atau pun dalam istana banyak dihiasi dengan kaligrafi-kaligrafi Arab dengan ukiran yang khas yang sulit dicari tandingannya.
Semula kerajaan ini hanya kerajaan kecil saja namun dengan cepatnya kerajaan ini menjadi kerajaan kuat dan megah hingga dua setengah abad lebih berkuasa. Kekuatan ini bukan saja dari kematangan pola pikir para pemimpinnya, tetapi keadaan alam pun ikut mendukung kejayaannya. Wilayah Granada termasuk daerah sebuah bukit atau pegunungan yang indah dengan ketinggian kurang lebih 150 m, dengan luas kira-kira 14 ha, satu daerah yang sukar dimasuki oleh musuh namun mudah dipertahankan, sekarang Bukit La Sabica. Pada masa kejayaannya istana Alhambra ini dilengkapi dengan barang-barang berharga seperti barang yang terbuat dari logam mulia, perak, dan permadani-permadani indah yang masih alami buatan tangan manusia.
Raja-raja Bani Ahmar sangat memperhatikan akan kemakmuran rakyat
sehingga pada saat itu bidang pertanian, dan roda perniagaan sangat maju Selama 260 tahun kerajaan raja-raja Bani Ahmar berkuasa, namun timbul di antara mereka perselisihan juga sengketa. Inilah yang menyebabkan lemahnya kerajaan Bani Ahmar. Bagaimanapun gigihnya usaha Sultan Muhammad XII Abu Abdillah an Nashriyyah raja terakhir Bani Ahmar untuk menyelamatkan kerajaannya, akhirnya runtuh juga oleh dua buah kerajaan Kristen yang bersatu dari utara. Maksud dari dua buah kerajaan ini adalah karena perkawinan Karel/Ferdinand V (L. 1452-W. 1516) dari Aragon menikah dengan saudari Henry IV yaitu Ratu Isabella (L. 1451-W. 1504) dari Castille dan Leon. Keduanya menikah tahun 1469. Raja Ferdinand V dan Ratu Isabella ini, keduanya yang mendukung dan membantu rencana penjelajahan Columbus di tahun 1492.
Pada pertengahan 1491 M, Raja Ferdinand V telah mengepung Granada selama tujuh bulan, Ferdinand V berkemah di Gumada di sebelah selatan kota. Sebelumnya Ferdinand V telah menguasai kota-kota lain seperti Malaga pelabuhan terkuat di Andalusia, kemudian Guadix dan Almunicar, Baranicar, dan Almeria. Yang terakhir adalah Granada yang diserahkan oleh raja terkahir Bani Ahmar Abu Abdillah. Penyerahan Granada ini diserahkan di halaman Istana Alhambra.
DAFTAR PUSTAKA
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirosah Islamiah II (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2006) hlm 88.
Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, terj. Adang affandi
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), hlm. 313.
Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid I (Jakarta:
UI-Press, 2002), hlm. 56-88.
Siti Maryam dkk, Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik Hingga Modern
(Yogyakarta: LESFI, 2004) hlm 79.
Ahmad Tompson dan Muhammdad 'Atta Ur Rahim, Islam Andalusia Sejarah
Kebangkitan dan Keruntuhan (Jakarta: Penerbit Gaya Media Pratama, 2004)
hlm.40.
<http://www.blogger.com/profile/08787361031347920590> di 19.25
<http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8054741315473318952&postID=2765864853727533050&from=pencil>

No comments:

Post a Comment