ASAL USUL BANGSA ARAB

ABDULLAH / PIS

Sebelum mengulas tentang bahasa dan sastra Arab maka terlebih dahulu penulis akan mengemukakan penjelasan yang menyangkut bangsa Arab. 
Di zaman kepesatan ilmu pengetahuan sekarang ini, mempelajari asal-usul dan sumber suatu bahasa menjadi jenjang yang terpenting untuk menyelidiki dari mana asal-usul suatu bangsa dan pertaliannya dengan bangsa lain. 
Para ahli menyelidiki bahasa Arab yang dibandingkan dan dikaitkan dengan bahasa Ibrani, Asyur, Babil, dan Punisia, nyatalah bahwa bangsa-bangsa tersebut berdekatan dan mempunyai perawakan yang sama. Seperti berambut hitam, berjanggut tebal, dengan warna kulit hitam, dan ciri-cir kgusus lainnya, maka berdasarkan biologi dan antropologi bangsa Arab itu termasuk golongan bangsa Saam (Sematen). 
Goustav le Bon berkata bahwasanya beberapa waktu yang lampau bangsa Arab itu teal ada, ahli-ahli yang menyelidiki dan menggali pembendaharaan bumi teal mendapatkan bukti-bukti bahwa bangsa-bangsa manusia yang hidup di zaman besi, mempunyai bentuk badan yang hampir sama. 
Jurji Zaidan, ahli penyelidik yang termasyhur itu berkata : Saler dan Rebber berkata , bahwa asal-usul kediaman bangsa Arab Saam itu adalah semenanjung Arabia sendiri. Jelasnya asal-usul bangsa Arab itu ialah bangsa Saam. 
Bangsa Arab terbagi kepada tiga bahagian, yaitu : Arab Baidah, Arab Aribah, dan Arab Musta'ribah. 
Abul Fidaa menyebutkan : "Bangsa Arab itu terbagi tiga bahagian, yaitu Arab 
Baidah , Aribah dan Musta'ribah. Adapun Arab Baidah yaitu, bangsa Arab di zaman purba kala, yang riwayatnya tidak dapat dipertahankan lagi, hanya bekasnya saja yang tinggal, mereka adalah kaum Stamud dan kaum Aad. Semua ini tidak dapt diselidiki lagi karena sudah musnah. 
Keturunan Bani Kahtan yang kemudian menjadi Arab Musta'ribah yaitu, bermula dari kedatangan Nabi Ibrahim ke tanah Arab bersama istrinya Siti Hajar dan anak laki-lakinya Ismail, kemudian Ismail menikah dengan perempuan bangsa Arab, maka keturunannyalah yang menjadi Arab Musta'ribah artinya keturunan lain yang teal menjadi bangsa Arab. 
Kaum Kahtan itu menimbulkan pula dua keturunan besar yaitu Himyar menyebar ke Syirhr, Daumatul Jandal, Tabuk, dan pinggiran Syam sebahagian lagi bermukim di sebelah selatan Hijaz. 
Kaum Kahtan tersebar pula ke beberapa daerah, yaitu disebut dengan Banu Azad, Thai, Huzhaj, Hamdan , Kindah, Murad dan Inmar. Dari kabilah Azad itulah keturunan dari raja-raja Ghassan yang memerintah di Syam , kemudian dari Bani Ghassan itu juga menjadi keturunan Banu Aus dan Banu Khazrat yang tinggal di Yasrib (Madinah). 
Menurut keterangan ahli persukuan Arab, keturunan Nabi Ibrahim sampai kepada Adnan (Bapak besar Arab Musta'ribah) dan keturunan mereka selanjutnya yang sangat berkembang sampai sekarang ini di tanah Arab. (Prof. DR. HAMKA, Sejarah Umat Islam I , 1981 : 29 ). 
Bangsa Arab yang berkembang ini menduduki daerah yang sangat masyhur disebut jazirah Arab, atau semenanjung Arabia. Daerah ini terletak di sebelah Barat daya Benua Asia. Sebelah Utara berbatas ke negri Palestina, parkampungan Badui Syam, dan negri Irak. Di sebelah Timur berbatas dengan teluk Parsi, teluk Oman. Ke sebelah Selatan berbatasan dengan Lautan Hindia dan Teluk Aden. Ke 
sebelah Barat berbatasan dengan Selat Babel, Mandep, Laut Merah dan Terusan Suez. 
Adapun luas semenanjung Arabia itu secara keseluruhan sekitar 1.200.000 mil persegi, atau 3.000.000. kilometer . Ahli ilmu bumi R. Blanchard mengatakan sampai 3.700.000 Km. 
Tetapi kalau yang kita maksudkan dengan Jazirah Arabitu, yaitu negeri-negeri yang biasanya diduduki oleh bangsa Arab, maka perbatasan-perbatasan seperti tadi tidak akan akurat lagi, oleh karena bangsa Arab mempunyai suatu ciri kehidupan yang selalu berpindah-pindah tempat. 
Jazirah Arab ini terkenal dengan daerah padang pasir dilengkapi dengan perbikitan di antaranya : bukit-bukit di sebelah Hejaz dan Yaman. Jejeran perbukitan Hedramaut di Selatan. Bukit Sinai kemudian perukitan yang rendah sekitar Selat Oman. Di sana terdapat tiga lembah, berada dekat Madinah dan Mekkah. Yang pertama memanjang dari Selatan ke Utara hingga sampai ke desa-desa Syam. Yang kedua menuju Barat Daya sampai ke Tenggara Teluk Parsi dan ketiga sampai ke Utara teluk Parsi. 
Secara garis besarnya Jazirah Arab ini dapat dibagi dua yang dilihat dari kesuburan tanahnya . Yaitu sebahagian besar bahagian buminya yang tandus dan kering . Satu bahagian yang subur seperti korma , gandum, kapas dan lain-lain. 
Penghasilan dari negeri Arab yang terkenal adalah minyak bumi (yakni sejak Raja Ibnu Saud mengizinkan maskapai Amerika membuka pertambangan minyak terbesar di Al-Hassa). 
Sebagai hasil bumi selain itu adalah kopi, korma, gandum , kapas, tin, zaitun, anggur, jeruk, kacang-kacangan, dan lain-lain, di samping hasil perternakan untu, domba, kambing, dan kuda. 
Udara dan hawanya berbeda menurut kedudukan tanahnya. Tanah-tanah yang berada di pinggiran laut amat panas dan di musim dingin sangat dingin. Daerah Nejd yang berdekatan dengan lembah dan aliran air udaranya sedang, begitu juga di daerah Yaman. Di musim rabik (musim bunga) hujan turun dan tumbuh-tumbuhan menjadi subur. 
Ukuran panas si Sahara sampai 43 derjat waktu siang dan 38 derajat di waktu malam. Hembusan angin dari selatan yang sangat dingin kurang disukai, tetapi hembusan angin timur yang membawa bau harum bunga-bunga dari dataran tinggi Libanon banyak mendatangkan ilham dan menggugah imajinasi penyair-penyair Arab. 
5.2 Iklim Jazirah Arabia dan Pengaruhnya 
Iklim dari jazirah Arabia teal penulis jelaskan dalam keterangan terdahulu, namun perlu mendapat perhatian yang khusus dalam bab ini. 
Bila kita ikuti gambaran jazirah Arabia , pasti kita dapatkan bahwa daratan ini sangat mengerikan , karena boleh dikatakan daratan yang luas itu tidak mempunyai mata air yang cukup, hanya disirami hujan yang sedikit, hampir seluruh tanahnya diliputi padang pasir dan pegunungan batu ditambah lagi dengan udara yang panas sehingga tanah yang luas sukar untuk ditumbuhi tanam-tanaman. 
Keadaan jazirah Arab yang demikian itu menjadikan bangsa Arab berwatak keras dan tidak pernah takut pada siapa pun kecuali hanya kepada kepala sukunya. Kesenangan mereka akan terbatas pada suku mereka saja. Seorang kepala suku hanya akan bertanggung jawab kepada anak buahnya. 
Oleh karena tanah Arab ini sukar untuk ditanami , maka kehidupan bangsa Arab ini pada umumnya berdagang, berpindah-pindah tempat dari satu daerah ke daerah lain. 
Pada umumnya mereka mengadakan kafilah dagang dua kali setiap tahun yaitu ke Yaman di musim dingin dan ke Syam di musim panas dalam menempuh perjalanan itu biasanya mereka singgah di kota Mekkah baik untuk berhaji atau melengkapi perbekalan. Kisah ini terungkap dalam Al-Quran Surat Al-Quran (DEPAG. Al-Quran dan terjemahan halaman 1106). 
Sudah menjadi kebiasaan bagi orang Arab mengadakan pasar perdagangan musim haji di kota Mekkah lalu bertemu di arena pasar Syam dan Yaman maka di tempat-tempat tersebit timbul beberapa peradaban Arab. 
Watak yang keras dan teguh adalah merupakan ciri yang selalu ada ditengah-tengah percaturan dagang. Namun sebaiknya harus dimaklumi bahwa orang Arab yang berwatak keras itu menyimpan tabiat yang terpuji, seperti berani membela yang hak dan benar, teguh pada janji dan amanat , suka memuliakan tamu, suka memuliakan kaum wanita, karena itu mereka selalu memanggil kaum wanitanya dengan sebutan Lu'lu'ah (permata) , Wardah (mawar), Surayyah (nama bintang), Humairah ( putih kemerah-merahan). 

 Perkembangan Bahasa Arab 

Perkembangan bahasa Arab dapat diperhatikan dari catatan sejarah perkembangan agama Islam. Tahapan demi tahapan Agama Islam dan kerajaan Islam berkembang pesat sehingga kaum muslimin Arab dapat menaklukkan kerajaan di luar semenanjung Arabia sampai ke Cordova san Spanyol, sehingga mencapai puncak kejayaan di zaman Khalifah Abbasiyyah. Maka demikian pula halnya bahasa Arab bertambah masyhur. 
Bahasa Arab tidak hanya dipergunakan oleh bangsa Arab saja , tetapi mulai dipergunakan oleh bangsa lain yang teal takluk di bawak kekuasaan Islam. Kekhalifahan Islam menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi kenegaraan. Dipergunakan dalam segala bentuk kegiatan pemerintahan. 
Kebanggaan terhadapa agama Islam (Fakhrul Islami) membuat mereka (bangsa Arab) semakin bersemangat mengembangkan bahasanya dengan baik dan memasyhurkannya keseluruh pelosok dunia. 
Ruhul islami atau semangat keislaman mereka pada gilirannya membuat membuat mereka terlebih-lebih Ualam dan fakar muslim berinisiatif menulis berbagai macam disiplin ilmu dalam bahasa Arab, mulai dari ilmu Filsafar, Kedokteran, matematika, ilmu Politik, ilmu Astrologo, dan Astronomi, ilmu Giografi, di samping ilmu-ilmu Agama (Fikih, Tafsir, Hadis, Usul Fikih, Akhlak, Tarbiyyah atau Pendidikan, ilmu Bahasa , dan Sastra. 
Karya para pakar tersebut di atas ini diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia kemudian menjadi buku-buku rujukan dan pegangan bagi para intelektual dan ilmuan. 
Satu catatan dari (Al-Badawi, Beirut. tanpa tahun) mengatakan : Ilmu Hisab (matematika) Arab masuk ke Eropah pada abad ke-13 yang dibawa oleh Leonardo de Pisa adalah perhitungan yang praktis karena mempunyai bilangan desimal ( Al-Ghubar ). Orang Arab juga menemukan angka 0 ( nol ) pertama sekali. Demikianlah secara ringkasnya sejarah bahasa Arab. 
 Perkembangan Sastra Arab Menurut Fase Sejarah 

Umumnya bangsa-bangsa yang maju dan berkebudayaan tinggi akan mempunyai hasil karya kesusastraan dari bahasa nasionalnya. Hasil karya sastra yang ditinggalkan itu akan menjadi suatu kekayaan budaya yang bernilai tinggi yang akan dikenal oleh generasi mendatang dari sejarah kesusastraannya. 
Demikian pula hasil karya sastra Arab akan dapat dikenal dari sejarah kesusastraan Arab. 
Sejarah kesusastraan Arab itu ialah pengetahuan yang mempelajari bahas Arab ditinjau dari segi hasil karya sastranya. Baik dari segi prosa maupun ouisinya, sejak mulai timbul dengan segala perkembangannya menurut preodesasinya. 
Menurut zamannya kesusastraan Arab dibagi kepada lima periode. Pembagian ini erat kaitannya dengan keadaan politik , sosial dan agama. Gambaran tentang politik, sosial dan agama serta kemajuan suatu bangsa akan terlihat dari hasil karya sastra bangsa tersebut. 
DR. Kamal Hasan Al – Basri dalam bukunya "Bina'u s-suratu l-fanniyatu fi l-bayani l-'Arabiyyi 1987 : 148 – 250. 
Diterangkan tentang pembagian kesusastraan Arab kepada lima fase , yaitu : 
1. Kesusastraan zaman Jahilaiyah 

Masanya mulai dua abad sebelum agama Islam lahir. 
2. Kesusastraan zaman Islam. 

Masanya mulai lahir agama Islam sampai runtuhnya daulat Abbasiyyah 
3. Kesusastraan zaman Abbasiyah 

Mulai berdirinya daulat Abbasiah sampai runtuhnya kota Baghdad di tangan bangsa Mongolia 656 H. 
4. Kesusastraan zaman pemerintahan orang Turki 

Mulai dari runtuhnya kota Baghdad sampai timbulnya kebangkita bangsa Arab. 
5. Kesusastraan Arab medern 

DAFTAR PUSTAKA
Ali Al- Muhdar Yunus dan Arifi Bey. H. 1983 . Sejarah Kesusastraan Arab . Surabaya : PT . Bina Ilmu. 

Ahmad Abidi Zainal. 1979. Sejarah Islam dan Ummatnya.Jakarta : Bulan intang. 

No comments:

Post a Comment