PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA HINDU-BUDHA DI INDONESIA

Fatimah/PIS

Melalui hubungan yang dijalin antara Indonesia dan India dalam bidang perdagangan. lambat laun agama Hindu dan Buddha masuk dan tersebar di Indonesia. Dimana  para raja dan para bangsawan menganut agama tersebut.
Bermulai dari lingkungan istana lah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha tersebar ke kalangan rakyat biasa. Jawa, Bali, dan Kalimantan menjadi pusat-pusat agama Hindu, sedangkan di Sumatra menjadi pusat agama Budha.
1.Penyiaran Agama Buddha di Indonesia
Penyiaran agama Buddha di Indonesia lebih duluan dari pada agama Hindu. Hal itu disebabkan karena agama Buddha yang terbuka untuk semua orang dan mempunyai misi penyiaran agama yang disebut dharmadhuta. Dharma ialah apa yang menjadi kewajiban atau beban manusia sebagai anggota masyarakat. Dalam agama Buddha, dharma dipakai dalam arti ajaran-ajaran Buddha, dharma dipakai dalam arti ajaran-ajaran Buddha. Sedangkan Dhuta ialah orang yang menyebarkan.
Diperkiran sejak abad ke-2, ajaran agama Buddha mulai ada di Indonesia. Dibuktikannya dengan penemuan Arca Buddha di daerah Sembaga( Sulewesi Selatan) dan ditemukannya Arca Buddha Perunggu di daerah Jember. Patung-patung itu berlanggam Amarawati, akan tetapi belum diketahui siapa yang membawa dari India Selatan ke Indonesia. Selain itu ditemukan Arca Buddha dari batu di daerah Palembang.pada masa Kerajaan Mataram kuno dan Sriwijaya.
2.Penyiaran Agama Hindu di Indonesia
Ada beberapa teori yang memperkuat atau menjelaskan tentang penyebaran agama Hindu di Indonesia, antara lain sebagai berikut :
a)Hipotesa Waysa
Teori ini dikemukakan oleh sejarawan N.J Krom. Ia menyatakan bahwa penyebara agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh para pedagang yang berkasta waisya yang menetap di Indonesia, bahkan banyak di antara mereka yang menikah dengan orang Indonesia.
Hipotesa ini juga didasarkan pada adanya usaha pedagang India ke Asia Tenggara yna di dukung juga dengan pelayaran para penutur Austronesia kre Indonesia yang telah dimulai sejak beberapa abad pertama masehi.
Menjelang abad kelima masehi, beberapa jalur perdagangan berkembang sehingga menghubungkan kepulauan Indonesia dengan India. Awal perdagangan atau perniagaan India ini terjadi dibeberapa wilayah Barat, yang man wilyah ini merupakan negeri- negeri perdagangan sejak abad kedua masehi, seperti Champa, Funan, Sumatra, jawa bagian Barat serta Bali. Hal ini dibuktikan oleh penemuan arkeologis baru berupa tembikar India di sembiran, Bali.
b) Hipotesa Brahmana
Teori ini dikemukakan  Jc. Van Leur. Menurutnya agama Hindu dan Buddha yang menjadi dasar kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia ini hamper pasti dibawa masuk ke Indonesia oleh Brahmana  dan pemeluk Buddha yang terpelajar. Tapi ada juga dalam sumber  lain yang menyatakan bahwa teori ini dikemukakan oleh FDK.Bosch.
Para Brahmana ini diundang oleh para penguasa nusantara untuk memperkuat kekuasaan mereka dengan upacara keagamaan dan pendirian bangunan yang berarsitektur peradaban besar di dunia. Bahkan melalui para Brahmanalah kosakata bahasa Sanskerta diperkenalkan ke dalam bahsa-bahasa Austronesia.
c) Hipotesa Ksatria
Hipotesa ini dikemukakan oleh F.D.Bosch dan Majundar. Dalam teori ini dikatakan bahwa  agama Hindu-Buddha di Indonesia dibawa oleh golongan Prajurit(kelompok Istana). Ternyata para Ksatria India ini mendirikan Koloni di Indonesia maupun di Asia Tenggara, dan disamping melakukan penaklukan, para Ksatria ini juga menyebarkan Hinduisme. Dalam sumber lain dikatakan bahwa hipotesa ini juga dikemukan oleh C.C Berg.
d) Teori Arus Balik
teori arus balik ini dikatakan bahwa adanya hubungan timbal balik antara Indonesia dan India dalam bidang perdagangan, yang mana pedagang Indonesia banyak mendatangi tempat-tempat penting di India beserta pusat kebudayaannya. Setelah pulang dari India, Disamping  membawa barang dagangan, mereka juga membawa anasir-anasir budaya luar, dan menyebarkan Hinduisme.

Daftar Pustaka
Matroji. 2008. Sejarah 2 SMA/MA. Jakarta : Bumi Aksara
MGMP sejarah provinsi Riau. 2010. Sejarah XI..Pekanbaru: Amara


              
           
Proses Masuk dan Berkembangnya agama Hindu-Buddha di Indonesia
Fatimah/PIS

Melalui hubungan yang dijalin antara Indonesia dan India dalam bidang perdagangan. lambat laun agama Hindu dan Buddha masuk dan tersebar di Indonesia. Dimana  para raja dan para bangsawan menganut agama tersebut.
Bermulai dari lingkungan istana lah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha tersebar ke kalangan rakyat biasa. Jawa, Bali, dan Kalimantan menjadi pusat-pusat agama Hindu, sedangkan di Sumatra menjadi pusat agama Budha.
1.Penyiaran Agama Buddha di Indonesia
Penyiaran agama Buddha di Indonesia lebih duluan dari pada agama Hindu. Hal itu disebabkan karena agama Buddha yang terbuka untuk semua orang dan mempunyai misi penyiaran agama yang disebut dharmadhuta. Dharma ialah apa yang menjadi kewajiban atau beban manusia sebagai anggota masyarakat. Dalam agama Buddha, dharma dipakai dalam arti ajaran-ajaran Buddha, dharma dipakai dalam arti ajaran-ajaran Buddha. Sedangkan Dhuta ialah orang yang menyebarkan.
Diperkiran sejak abad ke-2, ajaran agama Buddha mulai ada di Indonesia. Dibuktikannya dengan penemuan Arca Buddha di daerah Sembaga( Sulewesi Selatan) dan ditemukannya Arca Buddha Perunggu di daerah Jember. Patung-patung itu berlanggam Amarawati, akan tetapi belum diketahui siapa yang membawa dari India Selatan ke Indonesia. Selain itu ditemukan Arca Buddha dari batu di daerah Palembang.pada masa Kerajaan Mataram kuno dan Sriwijaya.
2.Penyiaran Agama Hindu di Indonesia
Ada beberapa teori yang memperkuat atau menjelaskan tentang penyebaran agama Hindu di Indonesia, antara lain sebagai berikut :
a)Hipotesa Waysa
Teori ini dikemukakan oleh sejarawan N.J Krom. Ia menyatakan bahwa penyebara agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh para pedagang yang berkasta waisya yang menetap di Indonesia, bahkan banyak di antara mereka yang menikah dengan orang Indonesia.
Hipotesa ini juga didasarkan pada adanya usaha pedagang India ke Asia Tenggara yna di dukung juga dengan pelayaran para penutur Austronesia kre Indonesia yang telah dimulai sejak beberapa abad pertama masehi.
Menjelang abad kelima masehi, beberapa jalur perdagangan berkembang sehingga menghubungkan kepulauan Indonesia dengan India. Awal perdagangan atau perniagaan India ini terjadi dibeberapa wilayah Barat, yang man wilyah ini merupakan negeri- negeri perdagangan sejak abad kedua masehi, seperti Champa, Funan, Sumatra, jawa bagian Barat serta Bali. Hal ini dibuktikan oleh penemuan arkeologis baru berupa tembikar India di sembiran, Bali.
b) Hipotesa Brahmana
Teori ini dikemukakan  Jc. Van Leur. Menurutnya agama Hindu dan Buddha yang menjadi dasar kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia ini hamper pasti dibawa masuk ke Indonesia oleh Brahmana  dan pemeluk Buddha yang terpelajar. Tapi ada juga dalam sumber  lain yang menyatakan bahwa teori ini dikemukakan oleh FDK.Bosch.
Para Brahmana ini diundang oleh para penguasa nusantara untuk memperkuat kekuasaan mereka dengan upacara keagamaan dan pendirian bangunan yang berarsitektur peradaban besar di dunia. Bahkan melalui para Brahmanalah kosakata bahasa Sanskerta diperkenalkan ke dalam bahsa-bahasa Austronesia.
c) Hipotesa Ksatria
Hipotesa ini dikemukakan oleh F.D.Bosch dan Majundar. Dalam teori ini dikatakan bahwa  agama Hindu-Buddha di Indonesia dibawa oleh golongan Prajurit(kelompok Istana). Ternyata para Ksatria India ini mendirikan Koloni di Indonesia maupun di Asia Tenggara, dan disamping melakukan penaklukan, para Ksatria ini juga menyebarkan Hinduisme. Dalam sumber lain dikatakan bahwa hipotesa ini juga dikemukan oleh C.C Berg.
d) Teori Arus Balik
teori arus balik ini dikatakan bahwa adanya hubungan timbal balik antara Indonesia dan India dalam bidang perdagangan, yang mana pedagang Indonesia banyak mendatangi tempat-tempat penting di India beserta pusat kebudayaannya. Setelah pulang dari India, Disamping  membawa barang dagangan, mereka juga membawa anasir-anasir budaya luar, dan menyebarkan Hinduisme.

Daftar Pustaka
Matroji. 2008. Sejarah 2 SMA/MA. Jakarta : Bumi Aksara
MGMP sejarah provinsi Riau. 2010. Sejarah XI..Pekanbaru: Amara


              
           

No comments:

Post a Comment