MASA PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

MAMAN KURNIAWAN / PIS

• Latar Belakang Pendudukan Jepang di Indoneisa
Pembaruan besar-besaran yang dilakukan Jepang semasa pemerintahanm Tenno Meiji menempatkan Jepang sebagai negara industri modern yang sejajar dengan bangsa Barat. Pembaruan yang disebut Restorasi Meiji itu membawa akibat pada haluan politik Jepang.
Berdasarkan kebijkanan imperialis Hakko Ichiu, Jepang bermaksud menjadikan Asia sebagai kesatuan wilayah di bawah pimpinannya. Sebagai negeri yang berada di kawasan Asia, Indonesia turut menjadi incaran pendudukan Jepang. Guna mencapai tujuannya itu, Jepang membangun persaudaraan Asia. Di Indonesia, Jepang menyebut diri sebagai saudara tua, serta mempropagandakan Gerakan Tiga A (Jepang cahaya Asia, Jepang pelindung Asia, dan Jepang pemimpin Asia).
Sebagai negara industri, Jepang sangat membutuhkan bahan mentah untuk industrinya. Dengan kekayaan sumber daya alamnya, Indonesia mampu memenuhi kebutuhan Jepang tersebut.
Selain faktor tersebut, sentimen terhadap imperialisme Barat di kawasan Asia turut mendorong Jepang untuk segera menduduki Indonesia yang dikuasai oleh Belanda. Setelah mengeuasi Indonesia, Jepang bermaksud membendung pengaruh imperialisme Barat di Asia.
• Tujuan Pendudukan Jepang di Indonesia
Tujuan pendudukan Jepang di Indonesia seperti berikut:
a. Menjadikan Indonesia sebagai pemasok bahan mentah untuk industri dan mesin perang. Oleh karena itu, Jepang mengincar wilayah yang kaya minyak bumi, seperti Tarakan dan Balikpapan di Kalimanatan Timur dan Palembang di Sumatera Selatan.
b. Menggalang rakyat Indonesia menjadi bagian dari kekuatan untuk membendung gempuran pasukan Sekutu yang identik dengan imperialisme Barat. Untuk itu, Jepang memberlakukan kerja paksa dalam membangun kubu pertahanan dan jaringan kereta api. Jepang juga melatih penduduk Indonesia dengan keterampilan militer.
• Pemerintahan Jepang di Indonesia
Tanggal 8 Maret 1942, Letnan Jenderal Ter Poorten, Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda, menyerah tanpa syarat kepada pasukan Jepang di bawah pimpinan Letnan Jenderal Imamura. Perjanjian penyerahan berlangsung di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Peristiwa itu menandai pendudukan Jepang di Indonesia.
Setelah jatuh ke tangan Jepang. Indonesia berada di bawah pemerintahan militer. Pemerintahan militer Jepang di Indonesia terbagi dalam tiga daerah pemerintahan seperti berikut:
a. Wilayah Sumatra di bawah pemerintahan Angakatan Darat (Bala Tentara XXV) yang berpusat di Bukittinggi.
b. Wilayaha Jawa di bawah pemerintahan Angakatan Darat (Bala Tentara XVI) yang berpusat di Jakarta.
c. Wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku di bawah pemerintahan Angkatan laut (Armada Selatan II) yang berpusat di Makassar.
Pemerintahan di ketiga wilayah itu dipimpin oleh kepala staf tentara/armada dengan sebutan Gunseikan (kepala pemerintahan militer) dan kantornya disebut GUnseikanbu. Karena kekurangan tenaga pemerintahan, orang Jepang terpaksa mengangkat orang Indonesia unuk menduduki jabatan tinggi.
• Upaya-upaya Pemerintah Jepang memikat hati bangsa Indonesia supaya mau membantu Jepang
a. Siaran Radio Tokyo sering kali memperdengarkan lagu kebangsaan Indonesai Raya dan pidato-pidato yang sangat merdu di telinga.ir
b. Kata orang Jepang, mereka datang ke Indonesia sebagai saudara tua untuk melepaskan bansa kita dari belenggu penjajahan Belanda dan untuk menciptkana kemakmutan bersama dalam lingkungan Asia Timur Raya.
c. Pemimpin-pemimpin Indonesia yang diasingkan Belanda seperti Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Sutan Syahrir dan lain-lain, dibebaskan oleh Jepang.
d. Diadakan propaganda untuk mengelebui mata rakyat, propaganda tersebut disebut Gerakan 3 A, yaitu Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Pmimpin Asia.
e. Dilarang memnggunakan bahasa Belanda dan boleh menggunakan bahasa Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Matroji. 2008. Sejarah 2 SMA/MA Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.Wiharyanto, A.K. 2009. Sejarah Indonesia Baru II. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Ricklefs,M .C(1999). Sejarah Modern. Dikmenum. Yogyakarta: Gadjah Mada Unipersity Press

No comments:

Post a Comment