Masuknya Bangsa Belanda ke Indonesia

Elfidayati / SI3


1.Kedatangan Bangsa Belanda
            Kedatangan bangsa belanda ke Indonesia dilatar belakangi karena pada mulanya dinegeri belanda terjadi perang. Dimana pada perang itu belanda memperjuangkan kemerdekaannya dari Spanyol (1568-1648). Pada tahun 1580 spanyol dikuasai oleh Portugis, dengan demikian belanda tak bisa lagi membeli rempah-rempah dari Spanyol. Karena Belanda tak bisa lagi membeli rempah-rempah dari spanyol disinilah ia memulai untuk menjelajah dunia timur demi mencari rempah-rempah. Bangsa Belanda berlayar ke Indonesia dan mereka mulai berdagang di Indonesia. Saat itu terjadi persaingan diantara sesama pedagang dari belanda. Maka untuk mengatasi persaingan diantara mereka, dibentuklah serikat dagang yang menyatukan mereka. Serikat dagang itu dikenal dengan nama VOC.
Gambar lambang VOC :
            Belanda dilarang mengambil rempah-rempah di di Lisabon. Itu juga salah satu factor pendorong bangsa Belanda datang sendiri ke Indonesia. Dan kedatangan tersebut itu dipimpin oleh Cornelis De Houtmen. Kedatangan bangsa Belanda pada awalnya disambut hangat oleh warga Banten, tetapi Cornelius De Houtmen hanya ingin membeli rempah saat musim panen saja maka rakyat Banten menjadi tidak sehangat seperti awal datngnya bangsa Belanda melainkan mereka mengusir Cornelius De Houtmen. Kemudian pelayaran kedua dipimpin oleh Van Neck dan Warwijk (1598). Salah satu alasan dibentuknya VOC juga dari anjuran Johan Olden Barneveld. Kita lihat dari hak hak VOC, VOC adalah menjadi lembbaga pemerintahan tersendiri di tanah jajahannya.
            Meskipun VOC adalah serikat dagang dari belanda, namun mereka mendapatkan keistimewaan dikarenakan mereka mendapakan fasilitas tersendiri yang diberikan oleh Negara. Ini menunjukkan bahwa Negara Belanda sangat mendukung dengan diadakannya serikat dagang yang bernama VOC tersebut. Beberapa fasilitas tersebut misalnya seperti VOC boleh memiliki tentaranya sendiri dan juga boleh bernegosiasi dengan Negara-negara lain. Dengan kata lain VOC adalah Negara didalam Negara.
            Pelayaran Belanda pertama mengunjiungi Banten yang kemudian berlayar kembali melalui selat Bali. Sedangkan yang kedua pertama kali membeli rempah-rempah di Maluku. Angkatan yang ketiga, telah mendirikan benteng sendiri di Ambon yaitu benteng Afar, dikarenakan mereka telah melakukan serangan terhadap benteng portugis di Ambon. Namun penyerangan itu gagal. Kelima, mereka membuka perdagangan di daerah Banten, Banda, dan ternate namun tetap saja gagal dalam mengambil benteng Portugis di Tidore. Dengan tujuan VOC untuk menguasai perdagangan di Indonesia, itu membuat bangkitnya rasa ingin melawan karena mereka merasa telah terancam kepentingannya. Pada awalnya Belanda telah melihat peluang didaerah Indonsia bagian barat adalah tempat yang strategis untuk sebagai tempat pusat pemasaran. Perdagangan rempah-rempah menjadi tingkatan dan yang paling utama setelah itu barulah perdagangan beras, sagu, kain, dll.    
2. Koloni VOC (Verenigde Oostindische Compagnie)
            Belanda memanfaatkan perpecahan diantara kerajaan-kerajaan yang telah menggantikan Majapahit. Dengan memanfaatkannya Belanda mulai menguasai wilayah Indonesia mulai tahun 1602. Saat menguasai Indonesia Belanda menjadi colonial terkaya didunia dengan menjajah Indonesia sangat lama. Dan VOC diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan aktivitas colonial oleh Parlemen Belanda (1602). Markasnya ada di Batavia, yang sekarang bernama Jakarta.
Pengurus VOC dinegeri Belanda disebut Bewindhebbersder VOC serta 17 orang pengurus harian yang disebut HerenXVII. Hak-hak VOC :
1.      Membuat perjanjian dengan raja-raja.
2.      Menyatakan perang dan membuat perdamaian.
3.      Membuat senjata dan mendirikan benteng.
4.      Mencetak uang.
5.      Mengangkat dana menghentikan pegawai-pegawai.
6.      Mengadili perkara.
7.      Hak otroi ini berlaku untuk 21 tahun (hak istimewa).
(Dra.Maleha Aziz. Asril, S.Pd 9 : 2006)
            Tujuan utama VOC adalah untuk memonopoli dan mempertahankan monopolinya terhadap penguasaan remah-rempah di Indonesia. Belanda tidak segan-segan untuk membunuh bagi siapa saja yang mencoba menjual seperti contohnya menjual biji pala kepada Inggris. Untuk mempertahankan penguasaan monopolinya, VOC melakukan ancaman kekerasan terhadap wilayah-wilayah penghasil rempah-rempah.
            Tujuan utama dibentuknya VOC seperti tercermin dalam perundingan 15 Januari 1602 adalah untuk "menimbulkan bencana pada musuh dan guna keamanan tanah air". Yang dimaksud musuh saat itu adalah Portugis dan Spanyol yang pada kurun Juni 1580  Desember 1640 bergabung menjadi satu kekuasaan yang hendak merebut dominasi perdagangan di Asia. Untuk sementara waktu, melalui VOC bangsa Belanda masih menjalin hubungan baik bersama masyarakat Nusantara. (http://id.wikipedia.org/wiki/Vereenigde_Oostindische_Compagnie).
            Pada tahun 1825-1830 perang Diponegoro yaitu pemberontakan di Jawa, berhasil ditumpas. Kemudian setelah tahun 1830 diterapkanlah system tanam paksa yang dikenal dengan nama cultuurstelsel. Pada system ini masyarakat pribumi dipaksa untuk menanam tanaman seperti kopi, the, tebu dll. Kemudian hasil dari perkebunan tersebut akan di ekspor ke manca Negara. Dan sangat menghasilkan keuntungan yang besar. Dan system ini dihapuskan pada setelah 1870.
3.Bentuk-bentuk Aturan Paksa VOC yang Diterapakn di Indonesia
            Bentuk-bentuk aturan paksa VOC yang diterapkan diIndonesia sangat beragam. Mari kita bahas satu persatu. Pertama monopoli dagang. Monopoli dagang adalah bentuk aturan paksa yang sangat menguntungkan bagi pihak VOC, dimana pada aturan monopoli dagang ini VOC memaksa rakyat Indonesia untuk menanam seperti rempah yang kemudian akan diperdagangkannya ke Negara-negara lain. Kemudian VOC menerapkan aturan paksa agar rakyat Indonesia membayar pajak yang dibayarkan dengan hasil bumi. Yaitu penjualan paksa hasil bumi kepada VOC. Kita tidak asing lagi jika mendengar tentang pelayaran Hongi bukan. yaitu wajib mendayung mendayung perahu VOC perairan Maluku. Maksud Pelayaran Hongi disini yaitu misalnya penduduk Indonesia begitu banyak manghasilkan rempah-rempah. Sementara VOC memasarkan rem-rempah tidak hanya di Indonesia melainkan juga ke Negara-negara lain. Maka jika rempah-rempah telah banyak dihasilkan otomatis harganya akan turun. Kemudian rempah-rempah itu dibakar agar harganya tidak jatuh ketika di ekspor ke Negara-negara lain. Yaitu harganya tetap mahal. Kemudian VOC juga melakukan aksi penebangan tanaman rempah-rempah milik rakyat. Dan kemudian VOC mewajibkan agar menanam kopi diwilayah priangan. Setelah itu rakyat juga harus memberikan upeti berupa hasil bumi kepada kepala daerah yang telah menandatangani daerah VOC.
Daftar pustaka
Aziz, Dra. Maleha dan Asril, S.Pd. (2006), Sejarah Indonesia III, Pekanbaru: Cendikia Insani
Kartodirdjo, Sartono. (1987), Pengantar Sejarah Indonesia Baru : 1500-1900 dari Emporium Sampai Imperium, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia

No comments:

Post a Comment