KEKUASAAN BANGSA EROPA DI INDONESIA


Merial Ulfa/b/SI 3

Jatuhnya kota Konstantinopel (Ibu Kota kerajaan Romawi Timur) ke tangan Turki Usmani tahun 1453,kemudian bangsa Turki menutup Konstantinopel untuk orang Eropa akibatnya di Eropa terjadi kelangkaan rempah-rempah, maka mulailah mereka mencari Negeri asal rempah-rempah.Seperti bangsa Portugis,Spanyol,Inggris,dll.
Alfonso de Albuquerque adalah pelaut terkenal dari Portugis.Ia sangat berperan dalam pembentukan pemerintahan kolonial Portugis di Asia.Ia lahir pada tahun 1453 di Alhandra.Ibunya bernama Leonor de Meneses,dan ayahnya bernama Lord of Vila Verde dos Francos Pada saat itu sang ayah mempunyai posisi penting dalam pemerintahan dan ia memiliki hubungan darah dengan keluarga kerajaan Portugis.Setelah Alfonso de Albuquerque ia berkarir di bidang militer cukup lama dan dia dikirim untuk melakukan ekspedisi pertama ke India. Adanya jiwa petualangan, sehingga menggugah semangatnya untuk melakukan penjelajahan samudra. Melalui penjelajahan samudra, bangsa Portugis telah berhasil mencapai Calikut India (1498). Bangsa Portugis berhasil mendirikan kantor dagangnya di Goa (1509).
Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia
Melalui penjelajahan samudra, bangsa Portugis telah berhasil mencapai Kalikut India (1498). Bangsa Portugis berhasil mendirikan kantor dagangnya di Goa (1509).
Selanjutnya dia melakukan penjelajahan samudra kebumi nusantara Indonesia.Banyak faktor yang mempengaruhi orang-orang Portugis mencari jalan ke kepulauan rempah-rempah ini yang pertama tentulah penjelajahan dan petualangan dan kemudian di ikuti oleh politik,ekonomi,dan agama. Faktor petualangan inilah yang menjadi titik keinginan bangsa Portugis untuk menjelajah lautan,daerah yang belum di kenalnya. Dengan dorongan yang mempengaruhinya itu mereka mulai melakukan perjalanan menyusuri pantai barat Afrika ke selatan lalu membelok ke pantai timur Afrika kemudian menuju utara,sehingga mereka menemukan pedagang-pedagang Islam yang sejak berabad-abd melakukan perdagangan antara kepulauan Indonesia,Persia dan Laut merah.
Bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang mencapai KepulauanNusantara.Pencarian mereka untuk mendominasi sumber perdagangan rempah-rempah yang menguntungkan pada awal abad ke-16.Alfonso de Albuquerque mendengar kabar tentang malaka yang sudah bercorak Islam dan menjadi pelabuhan yang ramai,yang banyak di datangi  pedagang di seluruh penjuru angin,di pelabuhan ini pedagang Islam dari Gujarat,dan Arab datang mengambil rempah-rempah,yang dibawa oleh pedagang pribumi.Orang-orang Gujarat membawa bentuk bahan yang di perdagangkan berupa pakaian yang ditukar dengan hasil bumi kepulauan Indonesia.
Hal itu sangat membuat perhatian menarik bagi Portugis.Setelah mendapat informasi tentang Malaka,Alfonso de Albuquerque bermaksud untuk mengadakan hubungan dengan malaka,seorang utusan Portugis yang dikirim pada tahun 1509 bernama Lopez Squira pada tahun itu tiba di Malaka untuk memberi surat-surat kepercayaan kepada sultan Mahmud Syah,akan tetapi sultan tidak begitu berhasrat ubtuk menerima Lopez Squira karena pada saat itu sultan sudah mendengar hal-hal yang tidak menguntungkan.Raja-raja Malaka menyerang orang-orang Portugis.Serangan itu mengakibatkan orang Portugis mengancam keselamatan Mahmud Syah.Sehingga menimbulkan bentrokan antara raja-raja Islam dengan Portugis,sedangkan bagi Portugis raja di Asia yang tidak Islam dapat menjadi kawannya.Kehadiran Portugis di Malaka merupakan suatu bahaya bagi pedagang pribumi.Tahun 1511 Malaka jatuh ke tangan Portugis.
Setelah berhasil menduduki Malaka,orang Portugis tidak tinggal diam,mereka melanjutkan petualangan dengan pelayaran ke timur ke kepulauan rempah2.Dengan mengirimkan tiga kapal,Abuquerque menunjuk Antonio de Abreu sebagai komandan rombongan ekspedisi dan Fransisco Serralo sbg wakilnya.Selain itu juga Albuquerque membimbing rombongan singgah di Gresik,serta menuju Kepulauan Banda.
Ditempat-tempat lain di kepulauan Indonesia mereka berhasil menetap di Timor.Di Banda orang Portugis membeli pala,cengkeh.Suasana perdagangan ramai disini,setelah selesai melakukan perdagangan di banda kapal Portugis kembali ke Malaka.Akan tetapi salah satu kapalnya kehilangan arah sehingga tiba di Hitu,awak kapal kapal di terima dengan baik karena dalam perang antara Hitu dengan Seram mereka memihak Hitu.Namun ada sebagian dari Hitu tidak mau berhubungan dengan orang Portugis karena mereka terkenal dengan sistem monopoli akhirnya mereka tidak disenangi dan mendorong Portugis untuk mengganggu perdagangan orang-orang Hitu dengan orang Jawa dan Makassar, dan dirusaknya.
Disamping faktor ekonomi mereka tidak simpatik,agamapun memegang peranan,seperti diketahui daerah Hitu telah memeluk Islam.Orang-orang Portugis terpaksa meninggalkan Ambon dan pindah ke Lei Timor.
Dari Hitu Portugis Maluku,kepulauan Aru dan kerajaan yang menonjol adalah Ternate,Tidore Jilolo dan Bacan sehingga membuka lembaran baru baginya untuk berdagang.Untuk beberapa lama hubungan antara portugis dan Ternate berjalan baik.Ternate meminta kepada pihak Portugis untuk mendirikan benteng guna melindungi diri dari serangan musuh.Permohonan rakyat Ternate diterima Portugis sekaligus untuk menjalankan keinginan mereka pula yaitu monopoli perdagangan cengkeh.
Keinginan itu di tuangkan dalan suatu persetujuan.Dengan adanya perjanjian maka mulai masuk pengaruh baru bagi rakyat pribumi yang membawa banyak akibat.Rakyat Ternate merasa tertekan karena tidak ada lagi persaingan bebas,mereka harus menjual hasil  rempah-rempah kepada portugis dengan harga yamg murah.Karena hubungan yang merugikan ini maka timbul perang pemberontakan pada tahun 1533 yang dikenal sebagai Mollucan Vampire (binatang malam).Orang Portugis yang mulanya dianggap teman sahabat berubah menjadi pemeras dan musuh.
Keadaan makin memburuk bagi orang-orang Portugis karena tindakan mereka di Ternate,Tidore,Jailolo ingin memaksakan kekuasaannya.Seperti yang telah diketahui disamping faktor ekonomi agam pun juga menjadi peranan penting.Memang bila ditinjau dari sudut orang-orang Portugis,daerah yang seagama dengan mereka merupakan jaminan perlindungan bagi rakyat pribumi terhadap orng yang beragama Islam.Orang-orang Portugis telah kehilangan popularitas di Maluku dan tidak mudah untuk mempertahankan kepentingan dagangnya,apalagi di daerah Maluku Utara.Karena situasi yang begitu berubah semenjak pertengahan kedatangan mereka mereka memutuskan mengalihkan perhatian dan pandangan ke Kepulauan Nusatenggara yaitu ke Timor,Flores dll.Dengan kedatangan Belanda mereka mulai merasa terdesak.
Keberadaan Portugis berkurang hanya di Solor, Flores dan Timor.Di Nusa Tenggara Timur sekarang, menyusul kekalahan pada tahun 1575 di tangan penduduk Ternate, penaklukan Belanda di Ambon, Maluku Utara, dan Banda, serta kegagalan umum untuk menopang kendali perdagangan di kawasan ini
Setelah mendapat tempat di Malaka dan Maluku berusaha mendapatkan tempat lagi di Sumatra yang merupakan daerah kaya penghasil lada,mereka tidak berhasil menanamkan kekayaan di Sumatra karena ketika Malaka tahun 1511 jatuh ke Portugis daerah yang mendapat pengaruhnya melepaskan diri,dan memberikan keuntungan bagi Kerajaan Aceh yang mulai berkembang dibawah pimpinan Ali Mughayat Syah.Operasi militer yang diadakannya tidak hanya dengan tujuan agama,politik akan tetapi juga ekonomi Kerajaan Aceh begitu kuat mengontrol semua daerah pengaruhnya.
Di Jawa orang-orang Portugis diterima baik di Pasuruan,Balambangan.Sementara daerah lain sudah berada di bawah pengaruh Demak,yang tidak begitu menyenangi Portugis,setelah pengalaman mereka pada tahun1513.
Selain mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, Portugis juga aktif menyebarkan agama Kristen (Katolik) dengan tokohnya yang terkenal ialah Franciscus Xaverius. Portugis tidak hanya memusatkan kegiatannya di Indonesia bagian timur (Maluku), tetapi juga ke Indonesia bagian barat (Pajajaran). Pada tahun 1522 Portugis datang ke Pajajaran di bawah pimpinan Henry Leme dan disambut baik oleh Pajajaran dengan maksud agar Portugis mau membantu dalam menghadapi ekspansi Demak. Terjadilah Perjanjian Sunda Kelapa (1522) antara Portugis dan Pajajaran, yang isinya :
v  Portugis diizinkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa.
v  Pajajaran akan menerima barang-barang yang dibutuhkan dari bangsa Portugis termasuk senjata.
v  Portugis akan memperoleh lada dari Pajajaran menurut kebutuhannya.
v  Awal tahun 1527 Portugis datang lagi ke Pajajaran untuk merealisasi Perjanjian Sunda Kelapa, namun disambut dengan pertempuran oleh pasukan Demak di bawah pimpinan Fatahilah. Pertempuran berakhir dengan kemenangan Demak, dan berhasil merebut Sunda Kelapa (1527) yang kemudian namanya diganti menjadi Jayakarta, artinya kerajaan yang jaya (menang).
DAFTAR PUSTAKA
Kartodirjo,Sartono.1999.Pengantar Sejarah Indonesia Baru1500-1900.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
Murtiningsih,Wahyu.2012.Para Penjelajah Dunia.Yokyakarta:Diva Press

No comments:

Post a Comment