ekspansi kerajaan Goa sejak tahun 1600


ayu  aryanti/A/S3
Antara kedudukan kerajaan kembar goa dan tallo selaku pusat kekuasaan politik dan peranan makassar sebagai pusat perdagangan memiliki ketergantungan dan keamanan yang ada di Sulawesi Selatan d bawah hegemoni Goa dan tallo yang memungkinkan perkembangan perdagangan di makasar dan sebaliknya apabila perdagangan internasional yang tertarik kesana membawa banyak kekayaan. Kedudukan sebagai pelabuhan transito atau entropot sangat tergantung pada aliran rempah-rempah dari maluku, seram dan ambon dan pada produksi beras serta bahan makanan lain untuk pelayaraa, maka dari itu politik ekspansi Goa dan Tallo  sangat di tentukam oleh kedua faktor itu.
Karena perdangan rempah-rempah sangat vital bagi makasar untuk berbagai usaha daerah penghasil bahan-bahan itu mengancam kepentingannya  sehingga dapat terjadi konflik dengan ternate pada satu pihak dan VOC pada  pihak lainnya. Dari pihak VOC, kekuasaan Goa Dan Tallo mengancam kepentingan VOC yang berusaha memonopoli rempah-rempah sehinggan terjadi konfrontasi. Faktor intern sulawesi yang telah terintegrasi di bawah hegemoni Goa dan Tallo ternyata akan turut menentukan kesudahan konfrontasi makassar dengan VOC karen kerajaan bone ada unsur-unsur yang tidak  kunjung padam  melakukuan oposisi terhadap dominasi Goa dan Tallo yang mengakibatkan kemerosotan makassar dan demikian jatuhnya kerajaan Goa dan Tallo.
Sejak  ± 1600 perkembangan politik di Sulawesi Selatan dengan perang antar-kerajaan memperoleh dimensi berkonfrontasi yaitu ditambah dengan faktor agama islam maka konflik meningkat. Setelah Karaeng Matoaya memeluk agama islam mengikuti jejak Sultan Alaudin, maka goa berusaha mengintroduksi agama islam bila perlu dengan memeranginya. Maka dari itu terjadi perlawanan  dari pihak agama yang bukan islam Tellumoco-Bone, Wajo dan Soppeng yang membangkitkan perang yang dalam bahaa Bugi di sebut musu'asellennge dan di Makassar bundu' kasallannga. Yang di mana  goa pantang mundur dan menyerang terus dan akhirnya Peperagan ini di menangkan oleh Goa. Pada tahun 1609 Sidenregh takhluk dan disusul ole bone pada tahun 1610 dan akhirnya bone pun takhluk pada tahun 1611. Dalam hal ini dapat ditunjukan bahwa proses islamisasi meningkat disebabkan oleh semangat sufisme yang berpengaruh di Goa.
Dalam posisi kuat Gowa berusaha memperlemah aliansi tiga kerajaan-Tellumpoco-serta mengusahakan konsensi agar Gowa diberi wewenang menangani semua permasalahan Sulawesi Selatan dengan pihak luar. Dan dengan diplomasinya yang cakap Gowa berhasil mendapat pengakuan suzreinitasnya di Sulawesi Selatan tanpa perlawanan dari Tellumpoco. Situasi ini akhirnya memberi kebebasan kepada Gowa untuk melakukan ekspedisi ke beberapa arah.
Meskipun kebanyakan daerah di Kepulauan Nusa Tenggara telah masuk suasana pengaruh Makassar, namun Sultan Alaudin melakukan banyak ekspedisi ke buton, solor, sumbawa, ende, bima pada tahn 1626 dalam menghadapi ekspansi VOC. Dan pada tahun berikutnya (1627) limboto yang di anggap sebagai daerah ternate , ditaklukkan oleh ekspedisi dari Goa. Yang selalu menjadi perebutan antara makssar dan ternate adalah kerajaan buton, maka setelah ekspedisi itu di kirim lagi  pada tahun 1632 dan 1634. Ternate berusaha meminta bantuan dari VOC untuk menahan serangan makassar  yang pada saat itu armada makassar yang terdiri dari 400 perahu mejelajahi lautan wilayah indonesia timur.
Kekuatan armadanya memungkinkan makssar untuk kemudian mmberi bantuan kepada sultan Mindanao dan Sulu dalam perlawanan mereka terhadap penertrasi spanyol.
Sebagai pembawa hubungan perdagangan goa memiliki hubunga diplomasi dengan banjarmasin, banten, aceh dan mataram yang di mana hubungan ini diperkuat dengan adanya perkawinan raja goa dengan seorang putri sunan mataram. Untuk menambah kewibaan di adakan pula hubungan diplomsi dengan raja rum (turki) dan raja moghul di india. Dan selanjutnya isitem ini terbuka memberi kesempatan kehadiran pedagang-pedagang portugis, prancis, denmark dan belanda.
Politik dengan prinsip siistem terbuka itu berdasarkan teori "laut bebas" (mare liberum). Teori ini di anut raja-raja goa dan sesuai benar status politik Goa-Tallo serta pelabuhan makassar pada masa itu. Degan kekuasaan politik yang ada pada goa kebebasan berdagang di wilayahnya lebih menguntungkan dari padda merugikan. Dan juga pedagang-pedagang asing mendapat jaminan bagi usaha mereka sehingga pedagang  internasioanl dapat menghidupi  makassatr dengan segala keuntungan dari padanya. Politik VOC yang bersikeras menjalankan politik monopilo sangat bertentangan dengan prinsip mare liberum. Konfrontasi VOC dan makassar berlangsung lama dan baru di selesaikan dengan penjanjian bongaya.
Adapun isi perjajian bongaya antara lain
1.      VOC menguasai monopoli perdagangan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
2.      Makasar harus melepas seluruh daerah bawahannya, seperti Sopeng, Luwu, Wajo, dan Bone.
3.      Aru Palaka dikukuhkan sebagai Raja Bone.
4.      Makasar harus menyerahkan seluruh benteng-bentengnya.
5.      Makasar harus membayar biaya perang dalam bentuk hasil bumi kepada VOC setiap tahun.
Proses integrasi dengan hegemoni Goa di Sulawesi Selatan tidak  mengurangi otonomi kerajaan masing-masing. Hal itu di karenakan adat yang di junjung tinggi oleh semua pihak serta membentuk konsensus diantara kerajaan-kerajaan tersebut.
Ekspansi Goa-Tallo berhasil meletakkan hegemoni di sulawesi selatan dan dengan demikian mengintegrasika wilayah itu menjadi kesatuan politik, namun hubungan konflik antara Bone dan Goa membawa ketegangan politik terus-menerus sehingga Pax Sulawesiana dibawah pemerintahan Karaeng Matoaya dan Sultan Alaudin tidak dpat di realisasikan secara penuh. Disamping perkembangan ekonomi yang snagat berkembang pesat, terjadi pemberontakan-pemberontakan sebagai ledakan semangat menentang kerajaan Goa-Tallo yang menganggu kestabilan kerajaan Goa-Tallo.
Pada masa kejayaan makassar itu kehidupan utama dijalankan sesuai dengan ajaran agama, ada pengahayatan kesenian dan kebudayaan dan latihan dalam berbagai kerajinan. Disamping itu ada pula latihan dalam keterampilan menggunakan senjata dan berperang.
           
Daftar pustaka
Kartodirdjo, Sartono, 1987, pengantar sejarah indonesia baru 1500-1900, Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama

1 comment:

  1. Intip dulu yok ke judi slot yang biasanya dimainkan melalui mesin slot yang terdapat dikasino kini bisa dimainkan dimana saja dan kapan saja diinginkan.
    Di Indonesia sendiri, salah satu situs judi online yang telah melakukan kerja sama dengan berbagai provider slot online adalah ZEUSBOLA.

    DAFTAR DAN MENANGKAN HADIAH JUTAAN RUPIAH YA!

    INFO SELANJUTNYA SEGERA HUBUNGI KAMI DI :
    WHATSAPP :+62 822-7710-4607


    ReplyDelete