Objek Wisata Berbasis Budaya Melayu di Pekanbaru

SUCI HARYANTI / PBM/ BI


Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.  Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.Menurut Edward
Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.  Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.                   Kebudayaan Melayu merupakan kebudayaan secara turun-temurun dilakukan oleh masyarakat. Kebudayaan Melayu merupakan salah satu pilar penopang kebudayaan nasional Indonesia khususnya dan kebudayaan dunia umumnya, di samping aneka budaya lainnya (Isjoni, 2007: 41). Budaya Melayu tumbuh subur dan kental di tengah-tengah masyarakat Indonesia.  Budaya melayu merupakan ciri khas dari daerah melayu yang dihasilkan dalam kehidupan orang-orang melayu. Budaya yang ada sejak dahulu kala sejak awal keberadaan orang melayu, provinsi Riau merupakan provinsi yang didalamnya berkembang budaya melayu. Sebagai provinsi yang mayoritas penduduknya adalah orang melayu, Riau menjadi pusat pariwisata yang unik bagi orang-orang yang ingin mengenal budaya dan kehidupan orang-orang melayu. Banyak sekali pusat pariwisata di riau ini baik itu peninggalan sejarah, perpustakaan melayu, maupun kondisi alam, serta adat istiadat orang melayu yang unik dan mengagumkan.                                                                                                                                                                                                                                                                                   Sebagai ibu kota privinsi Riau, cikal bakal kota Pekanbaru berasal dari sebuah perkampungan kecil bernama payung sekaki lebih dekenal dengan nama kampung senapelan, dimana kekuasaan berada di tangan seorang tokoh yang disebut batin.  Ketika kerajaan Siak berkuasa Sultan ke empat, yaitu Sultan Abdul Jalil Alamuddin syab,diamenjadikan Senapelan sebagai pusat kerajaan Siak. Dibawah pemerintahannya, kegiatan perdagangan berkembang pesat sehingga timbulah pemikiran untuk mendirikan sebuah Pekan. Sesudah mangkatnya Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah, rencana pendirian Pekan tersebut diteruskan oleh putranya yang bernama Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah (1787). Semenjak itu, tepatnya tanggal 23 Juni 1784, nama Senapelanmulai tak digunakan lagi dan berganti nama baru, yaitu Pekanbaru.     Sungai Siak yang membelah kota menjadi dua bagian dan bermuara sampai ke perairan selat Melaka, menghubungkan pula Pekanbaru dengan kota-kota lain di sepanjang daerah alirannya. Permukaan Sungai Siak yang berwarna kemerahan dengan arus yang kelihatan seolah tenang di tengah lalu lalang angkutan sungai merupakan pemandangan khas bila berada di aliran sungai yang melintasi kota Pekanbaru ini. Tak jauh dari daerah pelabuhan di pinggiran sungai Siak, disanalah cikal bakal kota pekanbaru.                 Pekanbaru merupakan ibukota Provinsi Riau yang memiliki letak geografis yang strategis. Kota ini memliki objek wisata ,budaya ,kuliner serta sejarah yang menarik untuk disambangi. Berbagai obyek wisata mulai dari taman bermain hingga tempat-tempat yang menawarkan kegiatan olahraga tersedia di sini. Pariwisata yang bernuansa budaya banyak terdapat di Pekanbaru. Budaya menjadi salah satu aset yang dapat dikembangkan dalam sektor pariwisata. Menurut koentjantraningrat (1986) menyatakan bahwasanya kebudayaan memiliki beberapa unsur yaitu: bahasa, sistem tekhnologi, sistem ekonomi, Sistem pengetahuan serta kesenian.      Di Pekanbaru dan sekitarnya terdapat pula beberapa objek wisata yang menarik untuk dikunjungi, antara lain:
1.         Musium Sang Nila Utama dan Taman Budaya Riau
Musium yang dikenal dengan nama Sang Nila Utama ini merupakan seebuah bangunan  bergaya arsitektur  tradisional  Melayu  yang terletak di jalan  Jendral Sudirman Pekanbaru, tidak jauh dari bandara. Musium yang buka tiap hari  kecuali hari Minggu dan hari-hari besar ini menyimpan berbagai koleksi benda seni, sejarah dan budaya dari daerah Riau umumnya. Bersebelahan dengan Musium, terdapat pula sebuah bangunan dengan ciri arsitektur yang hampir sama, yaitu Gedung Taman Budaya Riau, yang diperuntukkan sebagai pusat berbagai kegiatan seni dan budaya serta pagelaran berbagai kegiatan budaya dan seni Melayu Riau, dan kegiatan-kegiatan lainnya.
2.         Balai Adat Riau
Balai Adat Riau terletak di Jl. Diponegoro Pekanbaru. Dibangun dan didesain dengan variasi warna dan ukiran motif yang bercirikan khas Melayu. Balai Adat ini dibangun untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan adat resmi Melayu Riau. Arsitekturnya yang khas melambangkan kebesaran budaya Melayu Riau. Bangunan terdiri dari dua lantai, di lantai atas terpampang dengan jelas beberapa ungkapan adat dan pasal-pasal Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji. Di kiri dan kanan pintu masuk ruangan utama dapat kita baca pasal 1 - 4, sedangkan pasal 5 – 12 terdapat di bagian dinding sebelah dalam ruangan utama.
3.         Arena MTQ
Arena Purna MTQ XVII berlokasi di Jl. Jendral Sudirman Pekanbaru, tidak jauh dari kawasan bandar udara Sultan Syarif Kasim II (SSK II). Tempat dibangun untuk penyelenggaraan MTQ Nasional ke XVII, tahun 1994 yang lalu. Di arena ini kita dapat menikmati suasana santai yang mengasyikkan sambil menyantap berbagai macam makanan yang banyak di jual, mulai dari makanan ringan seperti jagung bakar, hingga makanan yang mengenyangkan ada tersedia di sini. Berbagai konser dan pentas seni juga dapat kita saksikan, baik di halaman purna MTQ ini maupun di dalam gedung atau hall. Selain itu kita dapat pula berkeliling-keliling untuk melihat berbagai rumah adat setiap kabupaten dan kota se-propinsi Riau.Dan pada tahun 2007 disini dilaksanakan pergelaran FFI yang bertempat di pentas seni IDRUS TINTIN. Komplek bangunan yang sangat megah ini penuh dengan ciri arsitektur nasional Melayu, tempat ini dibangun sebagai tempat penyelenggaraan MTQ Nasional ke 17 pada tahun 1994. Dalam komplek arena MTQ ini dapat disaksikan rumah-rumah adat dari setiap daerah Tingkat II se Propinsi Riau, masing-masing dengan bentuk dan ciri khasnya tersendiri.
4.         Danau Limbungan
Bendungan  air yang awalnya dibangun untuk tujuan pengairan ini terdapat di daerah yang dikelilingi oleh perbukitan  berpanorama alam  indah  yang memiliki daya tarik sebagai tempat wisata. Melihat potensi tersebut, tempat ini kemudian dikembangkan sebagai daerah wisata yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan sarana untuk keperluan rekreasi, seperti aneka jenis sepeda air, perahu, restoran, panggung hiburan, taman bermain dan lain sebagainya. Tempat rekreasi ini berjarak sekitar 10 km dari pusat kota Pekanbaru dan dapat dicapai oleh angkutan umum. Tak jauh dari sini terdapat pula sebuah lokasi sebagai arena lomba motocross.


5.         Taman Pancing Alam Mayang
Kolam Pancing Alam Mayang berlokasi di Jl. H. Imam Munandar, lebih kurang 8 Km dari pusat kota Pekanbaru Kecamatan Bukit Raya. Alam Mayang nama sebuah kolam atau sarana pemancingan ikan yang berlokasi di km 8 jalan Harapan Raya, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru. Tersedia tiga buah kolam dengan luas keseluruhannya 18.560 meter dan berbagai jenis ikan seperti ikan gurami, lemak, nila dan sepat siam,siap untuk kita bawa pulang bagi keluarga. Lebih menyenangkan lagi memancing bersama keluarga karena di areal kolam terdapat kantin kecil-kecilan. Terbuka kesempatan setiap hari bersantai di Alam Mayang dan sesekali kemampuan kita diuji pula dalam lomba memancing ikan. Tidak hanya itu kini Alam Mayang Pekanbaru juga menyediakan tempat outbond. Tujuan rekreasi alam ini terbukti sangat diminati bahkan warga dari luar kota Pekanbaru juga banyak berekreasi disana, karena suasananya yang sejuk dan nyaman hingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal dan kegiatan, tidak hanya untuk memancing.
6.         Masjid Raya Pekanbaru dan Makam Marhum Bukit serta Makam Marhum Pekan
Mesjid Raya Pekanbaru terletak di Kecamatan Senapelan memiliki arsitektur tradisional yang amat menarik dan merupakan mesjid tertua di Kota Pekanbaru. Mesjid ini dibangun pada abad 18 dan sebagai bukti Kerajaan Siak pernah berdiri di kota ini pada masa pemerintahan Sultan Abdul Jalil Muazzam Syah dan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah sebagai sultan keempat dan kelima dari Kerajaan Siak Sri Indrapura. Di areal Mesjid terdapat sumur mempunyai nilai magis untuk membayar zakat atau nazar yang dihajatkan sebelumnya. Masih dalam areal kompleks mesjid kita dapat mengunjungi makam Sultan Marhum Bukit dan Marhum Pekan sebagai pendiri kota Pekanbaru. Marhum Bukit adalah Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Sultan Siak ke-4) memerintah tahun 1766 – 1780, sedangkan Marhum Bukit sekitar tahun 1775 memindahkan ibukota kerajaan dari Mempura Siak ke Senapelan dan beliau mangkat tahun 1780.
7.         Taman Rekreasi Danau Buatan Lembah Sari
Taman Rekreasi Danau Buatan Lembah Sari berlokasi di Kecamatan Rumbai Pekanbaru. Limbungan adalah danau buatan berupa bendungan irigasi terletak kurang lebih 10 kilometer dari kota Pekanbaru. Pemandangan alam sekitar danau dengan panorama yang indah, sejuk, nyaman dan bukit-bukit yang ditumbuhi pepohonan, memungkinkan dikembangkan sebagai tempat atraksi wisata tirta seperti berenang, memancing, bersepeda air dan lain-lain.
8.         Dekranasda Riau
Dekranasda Riau, terletak di ujung jalan Sisimangaraja, merupakan pusat cinderamata Riau terlengkap di Pekanbaru. Di Dekranasda ini anda bisa menemukan segala macam aksesories khas melayu Riau seperti busana melayu, batik Riau, kain tenun dan songket, berbagai kerajinan kayu dan lain-lain. Jadi jika anda ingin mencari cendramata di Pekanbaru maka anda dapat mengunjungi Dekranasda.
9.         Masjid Agung An-Nur
Mesjid Agung An-Nur merupakan mesjid propinsi dengan bentuk bangunan yang menarik dilengkapi tiang besar dan tinggi melambangkan kebesaran-Nya, terletak di pusat kota Pekanbaru, mempunyai fasilitas lengkap sebagai Islamic Centre serta dilengkapi pula taman yang indah dan luas.
10.       Taman Puteri Kaca Mayang
Taman Puteri Kaca Mayang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman Pekanbaru, tepatnya di depan kantor walikota Pekanbaru. Taman Puteri Kaca Mayang ini merupakan tempat rekreasi keluarga yang berada di jantung kota Pekanbaru, sehingga mudah dicapai dengan transportasi umum yang ada. Bagi anak-anak, arena ini cukup menarik perhatian karena di tempat ini mereka dapat menggunakan berbagai fasilitas hiburan yang ada seperti kolam renang, komedi putar, bombom car, dan masih banyak lagi permainan yang tentunya menyenangkan dan mengasyikkan. Untuk hari-hari libur, tempat ini selalu dipadati pengunjung yang datang baik dari kota Pekanbaru sendiri maupun dari luar daerah.                                                                                  Bagi yang hobi berolahraga khususnya golf, di Pekanbaru tersedia Padang Golf yang tersebar dibeberapa tempat, antara lain :
-          Pekanbaru Golf Course Country Club, di Kubang, Kulim
-          Simpang Tiga Golf Course, di Komplek AURI
-          Rumbai Golf Course, di komplek IKSORA Rumbai            
11.       Pasar Bawah
Pasar Bawah terletak di utara Pekanbaru, yang merupakan pusat perbelanjaan barang-barang antik, aksesories rumah tangga dari dalam dan luar negeri, seperti keramik, karpet, lampu-lampu antik dan elektronik, pasar ini juga menyediakan barang-barang bekas yang mempunyai kualitas bagus.


DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Adat Melayu Riau. 2001. selamat datang di bumi lancang kuning. Pekanbaru

No comments:

Post a Comment