INDIA

RAFINA RIA SARI / PIS

India terletak antara 8 derajat LU – 37 derajat dan 67,5 derajat BT – 98 derajat BT. Terletak di Benua Asia bagian seletan, India merupakan semenajung besar yang berbentuk segitiga. Batas-batas wilayah negara ini adalah :
-       Sebelah utara : Nepal, Bhutan dan China

-       Sebelah Barat : Pakistan, Laut Arab
-       Sebelah Selatan : Sri Lanka dan Samudera Hindia
-       Sebelah Timur : Birma, Bangladesh dan Teluk Benggala

Iklim india adalah iklim tropis yang terbagi atas 3 musim, yaitu :
1.        Musim dingin (Oktober - Februari), bertiup angin musom timur laut dari daratan Asia. India mengalami kemarau kecuali di bagian tenggara yang memperoleh sedikit hujan karena angin musom melewati Teluk Benggala yang membawa uap air.
2.        Musim panas (Maret – Mei), masih bertiup angin musom timur laut yang kering tapi ada turun hujan walaupun masih sedikit. Daerah pantai dan ujung selatan India memperoleh hujan agak banyak.
3.        Musim hujan (Juni - September), bertiup angin musom barat yang membawa hujan lebat.

Keadaan alam India dibagi menjadi 3 daerah, yaitu :
1.        Bagian utara : merupakan Pegunugan Himalaya dengan puncaknya yang selalu tertutup salju. Puncak yang tinggi adalah Mount Everest atau Gaurisangkar (8.880 m). Di bagian barat bersambung dengan Pegunungan Hindukush. Antara kedua pegunungan ini terdapat Lintasan Kaiber, yang merupakan satu jalan darat ke Asia Tengah.
2.        Bagian tengah : di sebelah barat daya Pegunungan Himalaya terletak daratan rendah Sungai Indus (Shindu), daratan rendah Sungai Gangga dan daratan rendah Brahmaputra. Di sini terdapat daratan tinggi Assam.
3.        Bagian selatan : merupakan daratan tinggi Dekan di bagian jazirah yang menjorok ke selatan. Tebing sebelah baratnya tinggi dan curam, dikenal dengan nama Ghat Barat yang membentuk daratan pantai Malabar. Di sebelah timur dibatasi oleh Ghat Timur yang membentuk daratan pantai Coromandel.

Sungai – sungai besar di India adalah :
1.        Sungai Gangga : dianggap suci oleh penduduk India yang memeluk agama Hindu. Sungai ini mengalir ke timur melalui daratan rendah yang luas dan bermuara di dekat Calcutta di teluk Benggala.
2.        Sungai Indus : bermuara ke Laut Arab. Sungai ini berhulu di bagian barat Hialaya. Di sungai ini didirikan bendungan yang terbesar di India, yaitu Bendungan Sukkur.
3.        Sungai Brahmaputra : berhulu di kaki utara Pegungunan Himalaya dan bermuara di Teluk Benggala. Sungai ini memperoleh airnya di gletser. Sungai Brahmaputra bertemu dengan Sungai Gangga di daerah hilir dan membentuk delta yang merupakan wilayah negara Bangladesh.

Penduduk
Dengan jumlah penduduk sebanyak 1.065.070.607 jiwa (2013) India menempati urutan kedua negara berpenduduk terbanyak setelah RRC. Jumlah penduduk yang banyak ini menyebabkan India sering mengalami bencana kelaparan, terutama bila hujan terlambat turun, sehingga terjadi gagal panen.
Sebagian besar (85%) penduduk beragama Hindhu yang mengenal sistem kasta. Agama ini menganggap lembu (sapi) sebagai hewan suci dan tidak boleh dipotong. Kota suci bagi agama Hindu ialah Benares dan Allahabad  yang terletak pada aliran Sungai Gangga. Sisa penduduk lainnya yang merupakan bagian kecil saja memeluk agama Islam, Kristen, Sikh, dan Budha.
Di kota Agra terdapat Taj Mahal (Istana Mutiara) yang merupakan bangunan yang arsitekturnya sangat indah. Taj Mahal merupakan sisa kebesaran kerajaan Islam di India pada masa lampau. Sedangkan kota suci bagi agama Sikh ialah Amritsar. Di Amritsar terdapat kuil Emas yang merupakan pusat peribadatan agama Sikh.

Penduduk India terdiri atas berbagai suku bangsa :
1.        Bangsa Hindu, yang berkulit putih, sebagian besar tinggal di daerah-daerah daratan rendah Hindustan dan lembah-lembah sungai yang subur.
2.        Bangsa Dravida, yang berkulit hitam, merupakan penduduk asli, bertempat tinggal di daratan tinggi. Dekan (bagian selatan).
3.        Bangsa Mongol, tinggal di daerah-daerah Assam, Benggala dan lereng Pegunungan Himalaya.
4.        Bangsa Munda, yang tinggal di daerah-daerah pegunungan, kebudayaannya masih sederhana.
Bahasa resmi yang digunakan di india adalah Bahasa Hindi dan Inggris.

Perekonomian
Negara India merupakan Negara agraris, tanaman pangan yang utama adalah padi, sorghum dan gandum. Daerah pertaniannya terdapat di Hundustan, Benggala, Assam dan sekitar aliran sungai-sungai. Sedangkan tanaman perdagangannya adalah teh, kapas, tebu dan yute (bahan pembuat goni). Daerah perkebunan teh terdapat di Darjeeling, Assam, dan bukit Nilgiri di selatan. Kapas terdapat di dataran alluvial di lembah Sungai Gangga, di sebelah barat daya Plato Dekan dan di sekitar Madras. Tebu banyak ditanam di lembah Sungai Gangga, delta sunga Godavari. Sedangkan yute diusahakan di delta sungai Gangga di Bihar dan Orissa.
Hal tambang India adalah batubara, bijih besi, mika dan mangan. Pusat industry dan perdagangan terdapat di koa Calcutta yang merupakan pelabuhan laut terpenting bagi India dan menjadi kota yang terbesar di India. Di kota ini terdapat industri berat dan industri tekstil, mesin-mesin, besi dan baja. Pusat industri tekstil adalah kota Bombay, yang merupakan pelabuhan laut nomor dua bagi India.

Sistem Kasta India
Dalam masyarakat hindu golongan penduduk dibedakan dalam beberapa golongan (kasta) tiap kasta mempunyai kedudukan sosial yang sangat tajam batas-batasnya. Batas-batas ini terikat oleh asal kelahiran yang merupakan kedudukan seseorang dalam masyarakat Hindu. Kedudukan ini tidak dapat dirubah oleh sesuatu prestasi apapun dalam hidup masyarakat. Memang dalam tiap masyarakat diatas dunia ini asal kelahiran adalah merupakan suatu factor yang penting untuk menentukan derajat seseorang, akan tetapi perbedaan besar antara masyarakat hindu dengan golongan bangsa lain ialah : bahwa perbedaan derajat yang ditimbulkan soal kelahiran ini dapat berubah oleh adanya prestasi seseorang dalam hidupnya, sedang dalam masyarakat hindu percaya bahwa perbedaan derajat itu berakar dalam prinsip-prinsip yang tidak dapat dirubah sama sekali.
Struktur sosial hindu dalam masyarakat disebut varnajrama-dharma dalam bahasa sanskerta artinya : kewajiban-kewajiban sosial berdasarkan warna kulit. Ini menunjukkan bahwa kasta-kasta dalam masyarakat hindu timbul karena perbedaan asal dan perbedaan warna kulit.
Bansa arya yang memasuki india tahun 1500 bc. Yang kulitnya lebih putih dari bangsa asli (dravida) yang mendiami India, maka oleh sebab itu umumnya orang percaya bahwa timbulnya sistem kasta di India, bermaksud untuk menjaga supaya keturunan dan warna kulit orang-orang arya tetap dipelihara, tidak tercampur baur dengan peduduk asli. Sistem pekbagian atas kasta-kasta ini menjadi ciri utama dalam masyarakat india.
Golongan-golongan kasta ini terbagi atas 4 bagian : brahmana, kshatryam vaisya, dan sudra.
1.        Kasta Brahmana :
Dalam rig veda ditulis bahwa golongan brahmana ini keluar dari mulut dewa brahmana, artinya golongan brahmana adalah merupakan guru dari rakyat, karena bukankah mulut itu yang menjadi saluran buah pikiran?
Oleh karena golongan brahmana itu keluar dari mulut dewa brahmana maka golongan mereka lah yang dianggap kasta paling tinggi. Memuja dewa-dewa dan memberi korban kepada mereka itulah kewajiban-kewajiban yang terpenting dari bangsa indo-arya. Segala kebahagiaan material didalam hidup ini hanyalah didapat jika hati dewa-dewa dapat dibujuk dengan jalan memberikan korban dan menjanjikan pujaan-pujaan kepada mereka. Oleh karena itu orang harus melakukan kedua pekerjaan itu. Kepada rakyat dikemukakan teori yang mengatakan bahwa mereka berasal dari dewa dan ditakdirkan untuk melakukan kedua kewajiban tersebut, sehingga kemudian karena mereka yang bsia melakukan hal tersebut, maka lambat laun melakukan kedua pekerjaan itu menimbulkan hierachie. Teori ini tidak saja dikemukakan pada rakyat biasa, tetapi juga golongan kshatrya pun tunduk kepada golongan brahmana.
Tingkat ke-4 yaitu Sanyasin atau pariwrajaka adalah kewajiban terakhir. Sebagai pertapa atau pengembara tanpa sesuatu harta milik, kecuali tempat untuk mengumpulkan makanan (mangkok), ia tidak lagi mempunyai tempat yang tetap dan dengan menyebelah-kanakan pegunungan Himalaya ia berjalan selalu dengan tak tentu tujuannya sampai akhirnya ia mati.
2.        Kasta Kshatrya :
Jika golongan brahmana keluar dari mulut Brahmana, maka golongan Kshatrya dari tangannya. Ini berarti bahwa golongan Kshatrya menjadi golongan pemerintah, karena tangan diperlukan untuk memanggul senjata, pada waktu penyerangan-penyerangan, dan tatkala menangkis serangan-serangan musuh. Oleh sebab itulah, maka golongan kshatrya-lah yang berhak menjadi raja dan tentara. Berhubungan tugas ketentaraan yang diwajibkan bagi kasta Kshatrya, maka banyak sekali larangan-larangan bagi kasta lain dibebaskan bagi kasta Kshatrya*
Dalam sejarah India disebut masa antara 1500 – 500 Bc adalah zaman emas dari kasta Kshatrya. Dalam zaman ini kasta Kshatrya memegang peranan penting dalam masyarkat Hindu. Setiap waktu orang-orang Hindu harus memerangibangsa Drawida, sehingga kastat Kshatrya yang mempunyai tugas ketentaraan setiap waktu diperlukan tenaganya. Kekuasaan kasta Kshatrya setiap hari bertambah besar dalam masyarakat Hindu. Dalam segala hal, merekalah yang mengambil peranan yang terpenting.
Tetapi lambat laun tibalah damai setalah peperangan melawan bangsa Dravida selesai. Kasta Kshatrya tidak lagi berapa diperlukan tenaganya, dan orang pada umumnya mementingkan urusan agama, yang berada dalam tangan kasta Brahmana. Tetapi perpindahan kekuasaan ini ke tangan kasta Brahmana tidaklah terjadi begitu saja, kasta Kshatrya tidaklah menyerah dengan begitu saja, tanpa ada perlawanan. Terjadinya pertentangan-pertentangan antara kedua kasta itu berakhir dengan kemenangan kasta Brahmana**
3.        Kasta Vaisja :
Jika golongan Brahmana keluar dari mulut Dewa Brahma, golongan Kshatrya dari tangannya, maka golongan Vaisja dari paha atau perutnya. Gunanya paha adalah untuk membawa tubuh dari satu tempat ke tempat lain. Itulah sebabnya golongan Vaisja menjadi kaum saudagar dan harus pergi berkeliling dari satu tempat ke tempat yang lain.
Kewajiban kasta Vaisja adalah untuk memajukan kemakmuran negeri. Tugas mereka yang utama adalah mengusahakan pertanian, peternakan, dan perdagangan. Kasta Vaisja harus mengetahui harga barang-barang dagangan, terutama benda-benda berlian, mutiara, besi-pakaian, wangi-wangian. Mereka harus mahir bercocok tanam dan harus tahu segala macam tanah (subur dan tidak subur) disamping juga harus mahir dalam soal-soal peternakan.
Uang yang mereka kumpulkan dari perdagangan/pertanian/peternakan amatlah baiknya jika mereka sedekahkan kepada kasta Brahmana dan mereka sumbangkan untuk mendirikan candi-candi.
"Seperti halnya kasta Kshatrya, kasta Vaisja yang asli pun tidak ada lagi yang hidup dewasa ini" kata kasta Brahmana. Namu demikian banyak sekali golongan bangsa di India sekarang yang menyebut dirinya sebagai katas Vaisja.
Menurut kasta Brahamana, semua kasta Vaisja yang ada sekarang adalah bekas kasta Sudra yang lambat laun bertambah tinggi kedudukannya, disebabkan harga bendanya. Tetapi dari mana sekalipun kebenaran asal mereka, yang pasti adalah bahwa kasta Vaisja yang pada dewasa ini, pada umumnya adalah orang-orang yang berada. Dalam peredaran zaman kasta Vaisja rupanya tidak lagi menyukai pekerjaan bertani, karena kaum tani yang ada sekarang kebanyakan adalah kasta Sudra.
4.        Kasta Sudra :
Kasta ini dikatakan keluar dari telapak kaki Dewa Brahaman. Telapak kaki merupakan bagian badan yang paling rendah derajatnya. Oleh sebab itu, tugas mereka wajib sebagai pelayan dari kasta-kasta yang lain. Jumlah kasta ini lebih banyak dari jumlah ketiga kasta yang lain bersama-sama. Menurut buku perundangan Hindu, kedudukan kasta Sudra amatlah rendah. Tugas mereka adalah melayani ketiga kasta lainnya, terutama kasta Brahmana.
Terhadap kasta Sudra ini dikenakan berbagai macam larangan-larangan seperti membaca kitab suci Veda, jika melanggar, maka lidahnya harus dipotong. Jika ia mendengarkan ayat-ayat dari Veda maka telinganya harus dituangkan dengan timah mendidih. Jika ia menyerang seorang Brahmana ia harus dihukum gantung. Seorang Sudra tidak pantas menaruh minat terhadap kesusastraan dan berbagai upacara terlarang baginya.
Apakah ketentuan-ketentuan yang demikian itu diterima sepenuhnya oleh kaum Sudra? Seperti diterangkan dimuka setelah kasta Kshatrya dan Vaisja berkurang kekuasaannnya dalam peredaran zaman, maka kasta Sudra memakai kesempatan ini merebut kekuasaan dari tangan mereka. Dalam sejarah India sering ditemukan raja yang berasal dari kasta Sudra, seperti raja-raja dari dinasti Maurya (322-184 SM).

Disamping keempat kasta yang diterangkan diatas, maka di India didapati lagi suatu golongan besar manusia dalam masyarakat yang tidak mempunyai kasta yaitu golongan "OUTCASTE" atau kaum Pantsjama (golongan kelima) atau dalam buku-buku perundang-undangan Hindu disebut kaum Tsjandala. Golongan outcaste inilah yang lazim disebut dengan PARIA.
Pada masa ini jumlah mereka lebih dari 40 juta jiwa yang terdiri dari beribu-ribu macam golongan. Yang paling rendah di antara mereka adalah golongan yang disebut Unsecable (tidak boleh dilihat) atau Untouchable (tidak boleh disentuh). Golongan ini hanya boleh keluar jika hari sudah malam.



Pentingnya Mempelajari Sejarah India
1.        India adalah tempat peradaban yang amat tua di dunia.
2.        Di India sudah sejak lama dihasilkan kesusatraan seperti Veda dan Uapanisad.
3.        India tempat lahir dua kepercayaan / agama : Hindu dan Budha.
4.        Kepandaian akan astronomi, obat-obatan, ilmu alam yang sudah sejak lama yang banyak di eksport keluar, terutama dibawa bangsa Arab/Islam.
5.        Adanya hubungan yang telah lama (awal abad Masehi) antara India dan Indonesia.

Kebudayaan India Tertua
Kebudayaan India tertua timbul bersama-sama dengan timbulnya kebudayaan Mesopotamia dan Mesir. Kebudayaan India berkembang 3000BC dan kebudayaan tersebut berkembang di sekitar aliran sungai Indus, oleh sebab itu dinamakan dengan istilah "THE INDUS CULTURE" Karena mempunyai daerah pengaruh yang luas penyebarannya dinamakan pula dengan "THE OLD ASIATIC CULTURE" (Kebudayaan Asia Purba).
Bekas-bekas kebudayaan tersebut masih dapat ditemukan di kota Harappa dan Mahenjodaro yang terletak disepanjang sungai Indus.
Bentuk-bentuk kebudayaan yang sama dengan The Indus Culture terdapat pula di Kota Bhagoskoi di sebelah barat Angkasa. Persamaan tersebut dapat kita lihat misalnya mengenai nama-nama Dewa. Didaerah Indus terdapat nama Dewa In-dana, U-ruma. Sedangkan penggalian di Bhagoskoi ditemukan pula nama-nama Dewa In-dara, U-ruma.
Kota Harappa dan Mahenjodaro digali pada tahun 1992 yang dipimpin oleh seorang ahli Inggris Sir John Marshall dengan bantuan seorang India Bannarji. Setalah diadakan penyelidikan yang seksamana terbuktilah bahwa kebudayaan yang ditemukan di Mahenjodaro dan Harappa bukan saja berpusat di tempat itu, akan tetapi didapatjuga di sekeliling tempat itu, sampai-sampai ke Lembah sungai Gangga. Sisa-sisa kebudayaan yang didapat dikedua tempat itu dalam segala-galanya sama. Benda-benda yang ditemukan berupa patung-patung Terrracetta, mata uang, bekas-bekas rumah, saluran air dan juga materai tanah liat, materai itu dilukisi dengan gambar bintang (lembu, harimau, gajah) dan juga gambar pohon ASYATTA, yang kelak menjadi pohon Bodhi, disamping itu diatas materai terdapat pula tulisan-tulisan yang belum dapat dibaca. Karena tulisan-tulisan itu berupa gambar, maka dimasukkan kedalam kelompok huruf Pietograph.
Pendukung kebudayaan Indus ialah bangsa Dravida. Bangsa ini dengan datangnya bangsa Arya, mereka dapat dikalahkan (1500BC). Kotanya kemudian dihancurkan bangsa Arya. Bangsa Dravida yang berkulit hitam tersebut dinamakan oleh mereka dengan Anasah (hidung pesek) atau disebut juga Dasyu dari kata Dasa (Budak). Pencampuran antara mereka kemudian tidak dapat dihindari, dari pencampuran inilah kemudian (Arya + Dravida) muncul bangsa Hindu. Dengan masuknya bangsa Arya ini 1500BC ke India berakhirlah zaman prasejarah di India.

Zaman Veda
Kira-kira tahun 1500BC bangsa Arya dari Asia Tengah memasuki india melalui celah Kaybar. Mereka masuk ke India membawa agama / kebudayaan yang telah tinggi. Orang Arab tersebut menganut kepercayaan Politheisme (menyembah banyak Dewa). Dan dewa mereka itu biasanya dimasukkan dalam kelompok dewa-dewa, misalnya : matahari, bulan, topan (nature god). Dewa-dewa tersebut antara lain :
a.    Surya atau Aditya (dewa matahari)
b.    Soma (bulan)
c.    Rudra (dewa angin topan/badai)
d.   Wisnu (dewa pelindung)
e.    Parhivi (dewa bumi/kesuburan)
f.     Agni (Api)
g.    Yena (dewa maut)
h.    Baruna/Waruna (dewa laut)
i.      Bayu (dewa angin)
j.      Ganesya (dewa kebijaksanaan)
k.    Maruta (dewa petir/hujan)
l.      Aewin (dewa kembar)
m.  Usas (dewa fajar), dll
Dengan kedatangan orang Arya tersebut, maka seluruh daratan rendah sungai Indus/Gangga dapat didudukinya, dan daerah yang telah mereka kuasai itu dinamakan Aryavarta (daerah bangsa Arya) disebut juga Hindustan (negeri orang Hindu).
Sama dengan orangnya, agama bangsa Arya itu bercampur dengan agama / kebudayaan bangsa Dravida. Hasil pencampuran itu disebut agama Hindu, dewanya bukan dewa alam lagi. Pemeluk agama Hindu hanya mengenal tiga dewa/trimurti (persatuan dari 3 perbadanan) yaitu :
1.        Brahaman à dewa pencipta
2.        Wisnu à dewa pemelihara
3.        Shiwa à dewa perusak

Kitab-kitab orang Hindu
Kitab Weda (bahasa sanskerta)
Kitab weda terdiri atas 4 himpunan (samhita) atau dinamakan juga catur weda samhita yaitu :
1.    Reg Weda Samhita, berisi syair-syair pujaan dewa.
2.    Sama Weda Samhita, berisi nyanyian-nyanyian suci.
3.    Yajur Weda Samhita, berisi doa-doa.
4.    Atharwan Weda Samhita, berisi mantera-mantera gaib yang bersifat sihir.

Berapa tahun umur kitab weda?
Ada beberapa pendapat mengenai pertanyaan tersebut :
1.    Von Heine Geldern – antara 1500BC sampai 1000BC. Pendapat ini sama dengan pendapat W.F. Stutterheim.
2.    Sylvain Levi (Perancis) – sebelum tahun 1000BC.

Ajaran Budha
Inti pelajaran Budha untuk melepaskan manusia dari samsara, tersimpul dalam  4 dasar, yaitu :
1.        Lahir, menjadi tua, sakit dan meninggal itu adalah penderitaan.
Mendapat apa yang tak diinginkan juga penderitaan. Tidak mendapat apa yang diingini menderita pula
2.        Apakah yang telah menyebabkan penderitaan itu?
Penderitaan itu disebabkan oleh hawa nafsu. Hawa nafsu untuk mencari kesenangan, hawa nafsu untuk hidup.
3.        Dapatkah penderitaan itu dihindarkan?
Penderitaan akan hilang jika semua hawa nafsu itu dapat dihilangkan.
4.        Bagaimana jalannya untuk melenyapkan penderitaan itu?
Hal ini dapat dicapai dengan menjalani 8 jalan tengah yang gdiajar oleh Budha, yaitu :
a.    Mempunyai pandangan yang benar
b.    Mempunyai niat yang benar
c.    Berbicara yang benar
d.   Berbuat benar
e.    Mempunyai penghidupan yang benar
f.     Berusaha benar
g.    Mempunyai perhatian benar
h.    Memusatkan pikiran dengan benar.
Manusia hanya dapat terlepas dari penderitaan, jika yakin akan ke-4 pernyataan tersebut. Ini sajalah yang dapat memimpin orang keluar dari penderitaan, terlepas dari samsara.

Perkembangan Ajaran Budha
Mulai dari Benares, Budha mengembangkan ajarannya masuk desa keluar desa, diiringi oleh murid-muridnya. Daerah-daerah yang terbanyak didatanginya ialah Magadha dan datara Sungai Gangga.
Ajaran Budha mendapat reaksi yang hebat dari kaum Brahmana, karena Budha menyangkal adanya perbedaan kasta dalam masyarakat. Budha sendiri tidak termasuk mendirikan suat mahzab yang baru, ia hanya ingin menunjukkan jalan untuk menjadi moksja (keselamatan). Setalah ia wafatm para pengikutnya, meluaskan ajaran itu ke Sailan, Brima, Thailan, Indo-Cina, hingga ke Indonesia.
Penganut ajaran itu tidak boleh membunuh, tidak bolhe berdusta, tidak boleh mencuri, tidak boleh minum minuman keras, harus menaruh belas kasihan terhadap sesama makhluk. Para ulamanya mencari makan dengan mengemis, harus makan 1x sehari, pada malam hari harus tidur di lantai, kadang-kadang harus berpuasa dan mengheningkan cipta. Dimana-mana didirikan candi-candi Budha. Pelajaran yang demikian luasnya itu jarang mendapat perhubungan satu dengan yang lain. Oleh sebab itu, lama kelamaan di daerah berjauhan itu muncullah berbagai pendapat. Tabiat dan kehidupan bangsa-bangsa yang menjadi sebab, sehingga ajaran Budha, mendapat corak yang berbeda pada setiap daerah.
Ajaran Budha tidak ada menyebut-menyebut nama Tuhan, akan tetapi dewasa ini kita lihat bahwa aliran inipun telah mempunyai dewa-dewa.
Aliran yang tetap memegang ajaran Budha yang asli disebut Hinayana, artinya kendaraan kecil, yang menyatakan bahwa hanya sedikit sekali orang yang dapat mencapai nirwana, jika mereka harus berpegang pada pendirian tersebut. Pihak yang lain disebut Mahayana, artinya kendaraan besar. Aliran ini percaya akan dewa-dewa yang dengan pertolongannya, manusia dapat masuk ke nirwana.
Pengikut Budha di India dewasa ini, hanya sejumlah kecil saja. Hal ini disebabkan karena penganut-penganutnya banyak melalaikan ajaran-ajaran Budha. Apa sebabnya?
Banyak raja-raja di India melindungi ajaran Budha sejak dahulu. Bihara-bihara dibanjiri oleh anugerah-anugerah yang berharga. Ulama-ulama tak memperdulikan lagi akan peraturan-peraturan yang dibuat oleh Budha, lalu hidup dalam kesenangan. Mereka lupa akan kewajibannya, dan tidak berapa lama kemudian keadaan itu sama pula hanya dengan kaum Brahmana yang hanya mengingat akan kepentingan diri dan golonganya. Apalagi, ajaran Budha ini telah bercampur dengan ajaran Hindu, sehingga perbedaan antara keduanya hampir hilang.
Ajaran Budha yang mulai muncul di India, sekarang lebih banyak dianut oleh orang di luar India.

MAHAYANA
 Aliran ini mulai muncul di daerah-daerah luar India yang telah menerima ajaran Budha. Budha sendiri dianggap sebagai seorang dewa. Budha pertama menurut aliran ini, atas kehendaknya sendiri menjelam menjadi dyani-Budha. Kelima dyani-Budha ini berturut-turut akan mengambil rupa manusia dan salah satu diantaranya ialah Budha Gautama. Maitreya, ialah Budha yang menurut mereka akan menjelam menjadi manusia kelak. Sepeninggal Budha untuk menolong manusian, terdapatlah bohdisatwa-bohdisatwa. Dengan pertolongan Bodhisatwa, manusia dapat mencapai nirwana. Bodhisatwa yang banyak jasanya dan dihormati oleh aliran Mahayana, ialah Awalokitecwara.
Lama kelamaan bodhisatwa- bodhisatwa itulah yang dipuja, karena aliran ini menganggap bodhisatwa inilah yang menolong manusia. Tiap-tiap orang yang telah mencapai bohdi oleh pertolongan Awalokitecwara, diwajibkan menolong sesama manusia untuk mencapai Bodhi pula, agar juga menjadi Bodhisatwa yang menunjukkan jalan yang benar. Aliran Mahayana ini makin lama makin dipengaruhi paham yang lain. Banyak pula nama dewa-dewa dari agama Hindu yang dipakai untuk Bodhisatwa- Bodhisatwa.
Jalan di dalam taman dengan seorang Immbanya bernama Tajanna. Pada suatu hari bertemulah ia dengan seorang tua yang hampir tidak kuat lagi berjalan. Ketika ia mendengar dari Tajanna orang itu dahulu memang tegap sebagai dirinya. Maka ia mulai berfikir dalam hatinya. Kemudian ia bertemu dengan seorang penderita penyakit kusta, Tajanna menceritakan bahwa beribu-ribu orang di dalma kerajaannya menderita penyakit itu. Beberapa hari kemudian, ia bertemu pula dengan mayat yang akan dibakar. Batinnya yang telah penuh dengan pernyataan hidup itu menimbulkan rasa sayang kepada sesama manusia. Ketika ia kembali ke Istana ia bertemu pula dengan seorang pengemis. Pengemis itu berkata kepadanya, Tuanku saya ini seorang pengemis, saya tahu bahwa segala sesuatum sekali kelak akan lenyap. Sebab itu saya telah meninggalkan anak isteri saya, dan berusaha mencari sesuatu kesenangan yang kekal. Suatu kesenangan yang tidak terdiri dari harta benda, akan tetapi yang akan saya peroleh di dalam pertapaa, dalam kesunyian rimba raya. Pertanyaan-pertanyaan yang memenuhi bathin Siddharta mencapai puncaknya setalah mendengar perkataan pengemis itu.
Ia memutuskan dalam dirinya untuk mengasingkan diri di dalam rimba raya guna memastikan pikirannya :  mencari suatu jalan untuk melepaskan diri, kaum keluarganya bahkan seluruh umat manusia dari kesengsaraan. Perjalanannya diteruskan sampai ke Bodh Gaya, dan dibawah pohon ara, yang kemudian di kenal sebagai pohon bohdi ; ia mendapat ilham bagaimana caranya ia dapat melepaskan diri dari sengsara.
Dirinya untuk menolong sesama manusia tidak dapat ditahan lagi. Ia pun segera pergi untuk menyatahakan ilham itu kepada semua manusia. Khotbahnya yang pertama dilakukan di dalam Taman Rusa di Banarcs. Pengajarannya yang baru ini pun terus berkembang dengan cepatnya.
Saat ini mulailah pemutaran roda Dharma dank arena itu disebut drarma cakraprawartana.
Sejak Siddharta mendapat ilham itu maka iapun menjadi seorang Budha, artinya yang diterangi (pikirannya).
Dalam kuliah yang lalu kita sampai kepada membicaraka perjalanan Budha dalam rangka menyiarkan ajarannya. Kota-kotatempat ia memberikan khotbah seperti Kapilawastu, Bodh Gaya, Sarnath (Banarcs) dan Kucinagara kemudian dikenal sebagai tempat suci agama Budha dan juga merupakan tempat ziarah mereka.
Budha Gautama meninggal dalam usia 80 tahun/483BC. Ia masuk nirwana dan mencapai nirwana yang sempurna yang disebut Parinirwana.
Riwayat hidupa sang Budha didapat di dalam kitab Buddha Carita karangan Aowagona (Car = berjalan, Caroko (jawa) = utusan). Kitab ini menceritakan riwayat Budha mulai lahir, jadi pendeta, sampai masuk nirwana. Budha Carita ini juga disebut Lalitavistara (Cerita mengenai Sang Siddhartha).
-       Lalita = keindahan/permainan (handsome)
-       Vistara = cerita
Cerita Lalitavistara di Indonesia di pahatkan di candi Borobudur pada lapisan tengah (Rupadhatu) atau lapisan yang masih memerlukan cerak.
Catatan : Candi Borobudur terdiri atas 10 tingkat / Caca Bhumu terbagi atas 3 (tiga) lapisan yaitu :
1.        Lapisan bawah candi atau kaki candi disebut Kamadhatu, kama = nafsu yaitu lapisan yang penuh dengan dewa-dewa nafsu dan lambang hantu.
2.        Lapisan tengah (Rupadhatu) relief cerita Buddha.
3.        Lapistan atau (Arupadhatu), lapisan tanpa rupa, yang merupakan lambang nirwana. Pada bagian Arupadhatu ini ada 3 lapisan/tingkat yaitu :
Kesenian Islam di India
Ada orang yang menyangka bahwa perhubungan kebudayaan antar India dan Arabia, baru dimulai setelah agama Islam masuk ke India. Akan tetapi kenyataanya tidak demikian. Hubungan kebudayaan antara kedua negeri itu sudah dimulai lama sebelum agama Islam memasuki India. Hal ini dapat diketahui dari negeri Arab yang kering dan tandus alamnya telah memaksa penduduk yang mendiaminya menjadi manusia petualang, menjadi saudagar dan sebagainya, guna melengkapi kebutuhan hidup.
Agama islam dapat mengembangkan sayapnya sampai ke tanah India karena adanya hubungan yang baik antara kedua bangsa itu, terutama dalam lapangan perdagangan.
(catatan : India dikuasai oleh penguasa-penguasa Islam + 7 abad yaitu dari abad 10 s/d abad 17 M yang dalam sejarah India disebut periode Islam. Dalam masa 700 tahun tersebut agama islam telah membawa perubahan yang banyak sekali dalam hidup dan kebudayaan rohani jasmani bangsa India)
Dibawah ini akan kita bicarakan mengenai peninggalan kesenian Islam di India.
Seni Bangunan
Dalam sejarah perkembangan kebudayaan Islam pada berbagai negeri ada kalanya kebudayaan dan kesenian Islam dapat dengan demikian rupa menduduki dan mengganti kebudayaan lama dari negeri-negeri yang baru didudukinya. Akan tetapi ada kalanya kebudayaan dan kesenian dari negeri-negeri yang dimasuki agama Islam itu, sudah demikian rupa tingginya, sehingga kebudayaan yang datang kemudian tidak dapat menguasai seluruhnya.
Dalam keadaan seperti ini terjadilah AKULTURASI pencampuran dan perkawinan dalam kebudayaan seperti yang terjadi di Indonesia. Di daerah Jaunpur dekat Banares terlihat pengaruh India dalam keseniaan terhadap seni bangunan Islam yang datang kemudian, sebaliknya di DELHI dan sekitarnya corak Islam lebih terkemuka dari corak Hindu.
Memang di sana sini ada juga dijumpai persamaan antara kesenian Islam dengan kesenian India musalnya pada hiasan seni bangunan Islam dan seni bangunan Hindu sama-sama mementingkan hiasan. Mesjid-mesjid Islam biasanya ramai dengan pelbagai ukiran, demikian juga halnya dan Chaitya, stupa dan tempat-tempat suci orang Hindu. Demikian juga dalam menghias terdapat persamaan antara keduanya, hanya dalam motif ada perbedaan.
Dari peninggalan seni bangunan Islam India yang masih dapat dilihat dewasa ini, nyatalah bahwa sesungguhnya Seni Rupa Islam di India itu telah mencapai tingkatan yang amat tinggi. Akan tetapi ketinggian yang telah dicapai itu, tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai yang sudah dicapai oleh kesenian Hindu-Budha sebelum agama Islam datang ke India. Sebenarnya Islam telah mendatkan tanah yang subur sehingga keseniannya dengan mudah tumbuh dan berkembang.
"FOR THE DECORATION OF THEIR EDIFUSES HINDUCRAFTMENT WERE EMPLOYED, AND MATERIALS FROM JAIN AND TEMPLES WERE INCORPORATED"
Seni bangunan Islam India menunjukkan beberapa tingkat proses perkembangan yang telah dilaluinya. Dalam abad pertama masuknya Islam ke India itu, kelihatan usaha untuk menonjolkan corak ke Araban dalam seni bangunan dengan baik mengambil perhatian terhadap kesenian Hindu. Bab Alauddin adalah salah sebuah peninggalan dari zaman tersebut. Dalam bentuk bangunan Bab Alauddin yang indah itu dapat dipandang sebagai salah sebuah peninggalan seni bangunan dan seni ukir Islam di India yang terlepas dari pengaruh anasir Hindu=Persia.
Dalam masa-masa berikutnya seni bangunan Islam India, mulailah dialiri oleh pengaruh kesenian Persia-Hindu. Semenjak itulah lahirnya bangunan  islam menurut gaya campuran Hindu-Persia.
Gaya campuran Hindu-Persia ini dapat lahir dan tumbuh ilaha disebabkan raja-raja atau sultan-sultan yang memerintah pada waktu itu kebanyakkan berasal dari Persia atau Mongol. Sudah tentu sebagai yang pertuan raja-raja itu ingin mengembangkan kesenian negeri asalnya dengan melalui saluran pemerintahan dan agam di seluruh daerah yang dikuasainya. Sesungguhnya perpaduan dan persenyawaan gaya kesenian Hindu-Persia ditambah lagi dengan gaya Arab melalui jangka waktu yang lama.
Perpaduan antara ketiga gaya tersebut (Hindu-Persia-Arab) telah menjelmakan bangunan-bangunan istana dan mesjid-mesjid yang amat indah dan menakjudkan.
Amat banyak peninggalan penting dan bersejarah yang merupakan hasil seni bangunan dari masa kebesaran Islam di tanah India. Dibawah ini akan diterangkan beberapa saja di antara bangunan-bangunan Islam yang banyak tersebut :
1.        KUTUB MINAR
Pada tahun 1190 AD Sultan Kutbuddin Aibak mendirikan sebuah mesjid yang indah dekat kota Delhi, yaitu mesjid yang diberi nama "QUATUL ISLAM" didirikan untuk memperingati didirikannya kota Delhi. Kemudian di dekat itu didirikan sebuah menara azan (1210 AD) yang diberi nama "KUTUB MINAR" yang semula telah didirikan oleh ILTUTMISH, tetapi kemudian dirobah dan diperbaharui oleh Kutbuddin Aibak. Kutub Minar terdiri atas lima tingkat dengan tinggi 75 meter, bentuknya merupakan cylinder dan beralur dari bahwa sampai puncak.
Menara tersebut terbuat dari batu yang berwarna kemerah-merahan dan disela-sela dengan pualam putih. Pada beberapa bahagiannya dihiasi dengan ukiran dan kaligrafi Arab. Menara ini merupakan lambang kesempurnaan seni bangunan dan seni pahat Islam India dalam abad 12 AD.

2.        BAB ALAUDDIN :
Bab (gapura) Alauddin juga disebut "ALAI DARWARA" yaitu sebagian dari bangunan yang terdapat pada komplek mesjid Kutbuddin. Gapura ini didirikan pada tahun 1310 AD oleh Sultan Alauddin Khalji (1219-1316 AD) bentuknya merupakan sebuah kubus besar, di atasnya melengkung sebuah kubah dan di tengah gapura ini, yaitu pada pintu masuk ada beberapa tingkat anak tangga. Pada gapura ini masih terdapat pengaruh Hindu-Persia, walaupun hanya sedikit, yaitu pada lengkung pintu masuk yang merupakan bentuk limas mengesankankan pengaruh Persia. Sedangkan hiasan diambil dari motif Arab. Gapura ini adalah merupakan gapura yang terindah di dunia Islam.
3.        TURBAH SULTAN AKBAR
Turbah atau mesjid makam Sultan Akbar di Iskandar dekat kota Agra. Turbah ini dibangun sebagai bakal makam Akbar, Turbah ini belum selesai ketika ia meninggal. Penyelesaiannya dilanjutkan oleh Sjah Jehan. Pada masa ini kesenian Islam telah berkembang dengan baik karena bantuan yang diberokan Akbar. Salah satu dari kegemaran Akbar adalah membangun mesjid-mesjid dan istana yang indah. Dialah yang mendirikan kota FATHUR SIKRI 1560 AD yang direncanakannya selama 10 tahun (dekat kota Agra). Selesai pembangunan kota ini ia pindah dari Delhi ke FATHUR SIKRI.

4.        TADJ MAHAL
Di kota Agra banyak bangunan-bangunan Islam berdiri yang dibangun menurut ragam Hindu-Persia. Diantaranya adalah Tadj Mahal yang didirikan oleh Syah Jehan tahun 1631 AD. Bangunan ini sebagai lambang kebesaran cinta yaitu cinta Syah Jehan the isterinya Mumtaz Mahal. Untuk pembangunan ini Syah Jehan mengundang arsitek dari Italia – Persia dll. Bahan-bahan bangunan untuk Tadj Mahal terdiri dari Albast (marmar putih) pualam dan batu permata, yang sebagian didatangkan dari luar. Bangunan ini dikerjakan oleh 20 ribu orang dan selesai 17 tahun lamanya.
Tadj Mahal ini didirikan diatas suatu teras empat persegi dengan tinggi 5 meter dari tanah dengan luas 100 x 100 meter. Pada keempat penjurunya berdiri menara bertingkat yang berbuat dari albast.
Tadj Mahal mempunyai empat buah pintu masuk dan menghadap kesetiap penjuru. Tinggi masing-masing pintu + 20 meter dan dibangun menurut langgam Persia dengan lengkung yang berbentuk lunas. Kubah yang menutup bangunan tengah (tengah bangunan) 80 meter tingginya. Ditengah-tengah ruangan yang indah itu terdapat makam Syah Jehan dan Mumtaz Mahal.
Makam ini dihiasi dengan ukiran-ukiran yang terdiri dari motif-motif daun-daun kembang dan kaligrafi Arab. Serta bertaburan permata Lazuardi, kedua makam itu dilingkungi pula dengan pagar yang dibuat dari kayu berukir tinggi 1,30 meter.

5.        MESJID MOTI
Didirikan oleh Syah Jehan di kota Agra tahun 1658 AD dikenal dengan nama masjid LUK-LUK (mutiara) termasuk mesjid terindah di kota Agra.

6.        MESJID AKBAR DELHI
Didirikan tahun 1650 AD. Bagian depan mesjid terdapat pintu yang besar yang dibuat dari batu berwarna merah. Yang di bentuk menurut langgam Persia dengan lengkung melunas dan dihiasi dengan lengkung-lengkung kecil (Qaus bin chursanah). Pada gapura terdapat tangga menuju rungan dalam. Di samping terdapat dua menara azan di kiri kanan bangunan. Diatasnya terdapat tiga buah kubah yang merupakan bentuk bawang. Di muka mesjid terdapat Sahan  Jami (lapangan) yang luas dan ditengahnya dibuat kolam. Dalam bentuk keseluruhan mesjid ini merupakan peraduan ragam Hindu-Persia.

7.        ISTANA SYAH JEHAN
Terdapat di kota Delhi dan dinamakan juga istana Moghul. Didirikan oleh Syah Jehan tahun 1648 AD, istana ini dilindungi oleh tembok batu yang tebal yang digunakan sebagai benteng.

MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAM ISLAM DI INDIA
Agama Islam masuk ke India melalui saudagar-saudagar Islam yang dating ke India hendak berniaga. Agama Islam mulai berkembang ke Barat dan Ke Timur sejak pemerintahan Chalifah Urrasyidin. Sekitar abad ke 8 agama Islam mulai memasuki India. Saudagar-saudagar Islam pada saat itu mempunyai kedudukan yang sangat mulia di mata orang India. Hal ini disebabkan oleh perilaku para suadagar itu yang bersahabat dengan rakyat India. Mereka sama sekali tidak membedakan tingkatan dalam masyarakat, tetapi sebaliknya bagi sebagian masyarakat India yang beragama Hindu dan berkasta Brahamana, hal ini sangat menjengkelkan dan mereka mulai mengganggu para saudagar Islam.
Mula-mula hal ini tidak diperdulikan oleh mereka, karena tujuan mereka ke India pada mulanya hanya untuk berdagang, bukan untuk menyebarkan agama. Objek bisnis mereka saat itu adalah kayu. Namun keadaan menjadi lain ketika para bangsawan dan pendeta Hindu memperlakukan mereka dengan kasar, perlakuan seenaknya terhadap orang Islam itu, terutama di daerah Sindh. Ketika hal ini dilaporkan ke Damaskus maka dikirimkanlah utusan dari Damaskus untuk menghancurkan Sindh, dan akhirnya wilayah Islam bertambah luas di India dengan jatuhnya Sindh.
Jadi jelas dengan masuknya Islam ke India itu benar-benar menguntungkan karena pemeluk Hindu sudah muak terhadap perlakuan yang sewenang-wenang dari para pendetanya, juga keadaan India pada umumnya sedang kacau setelah wafanya raja Harsya.
Seorang hamba sahaya dari kerajaan Turki telah berhasil mendirikan kerajaan kecil yang berdaulat penuh dengan ibukotanya di Ghazni. Meskipun ia tidak lama memerintah, tetapi cukup berhasil sebagai cikal bakal kerajaan Ghazma yang suatu saat memegang peran penting di India. Al-Pitigin demikian nama mantan hamba sahaya yang kemudian menjadi raja tersebut kemudian digantikan oleh menantunya yang bernama Sabuktigin.  Di bawah pemerintahannya kerajaan penggantinya yaitu Mahmud Ghazna berhasil memasuki perbatasan India, Negara tetangganya yang kaya raya dan sangat diidam-idamkan oleh para leluhurnya.
Mahmud Gazha terkenal sebagai panglima perang yang kejam, tetapi juga sebgai pencinta seni dan kebudayaan. Berbagai bangunan indah, yang paling menonjol adalah sebuah bangunan mesjid yang diberi julukan Mempelai Surga serta mendirikan sebuah perguruan tinggi lengkap dengan perpustakannya.
Pada tahun 1030 ia wafat dan di gantikan oleh putranya yaitu Mas'uud Ghazna. Pada waktu pemerintahannyalah pamor kerajaan Ghazna mulai memudar. Hal ini ditandai dengan memberontaknya beberapa gubernur dari daerah. Mereka berusaha melepaskan diri dan menginginkan kekuasaan otonom. Pada akhir hayatnya ia mati terbunuh, dan sejak saat itu kekuasaan dinasti Ghazna dihapus sama sekali karena para penggantinya pun raja-raja lemah.
Selanjutnya tampil Muhammad Ghori sebagai pendiri dinasti Ghori yang mengalahkan dinasti Ghazna. Kekuasaan tidak berlangsung lama, sebab pada tahun 1206 dia digantikan oleh Qutbuddin Muhammad Thori dari dinasti Hamba Sahaya. Dinastinya dinamakan demikian karena Qutbuddin berasal dari hamba sahaya. Pada masa pemerintahannyalah mulai di letakkan dasar-dasar Islam di Syamsuddin Iltutmish yang kemudian memerintah sebagai Sultan.
Meskipun dalam keadaan kacau, Sultan Malik Syamsuddin Iltutmsh mampu menguasai situasi dan menertibkan pemerintahannya. Ia mulai berusaha dan berbuat yang terbaik tetapi saying para penggantinya tidak ada yang dapat diharapkan, sampai suatu saat seorang palima yang gagah berani bernama Balban berhasil naik tahta dan memerintah dengan tangan besi, di tangannyalah puncak kebesaran dinasti Hamba Sahaya ini. Dinasti Hamba Sahaya mulai runtuh ketiga pengganti Balban yang tidak mampu memerintah di bunuh oleh seorang bangsawan pada tahun 1290, bangsawan tersebut bernama Jalaluddin kemudian mendirikan dinasti Kalji.
Pemerintahan Dinasti Kalji berjalan aman dan penuh perdamaian dengan rajanya yang adil dan bijaksanan. Tetapi ketenangan tersebut justru mengundang pemberontakan oposisi yang penuh ambisi. Raja terbunuh oleh kemenakannya sendiri Alauddin. Dia naik tahta, namun tanpa disadarinya berbagai kesulitan telah menunggu, baik dari dalam maupun luar negeri. Dari dalam negeri para bangsawan siap merebut kekuasaan. Sedangkan dari luar negeri bangsa Turki dan Moghul yang sedang membina diri dan penuh semangat siap menyerang setiap saat.
Dinastu Tughlak (1321-1388) di bawah pimpinan Gyasuddin Malik akhirnya berhasil menyingkirkan Dinasti Kalji. Dibawah pemerintahana dinasti ini kesultanana Delhi mencapai puncak kejayaannya. Para pengganti Gyasuddin Malik silih berganti antara yang kuat dan yang lemah. Fizuz Syah salah satu raja dari dinasti Tughlak paling berhasil membangun kesultanan Delhi. Seperti dinasti sebelumnya, dinasti ini pun hancur dan runtuh karena ketidakmampuan raja-rajanya. Akhirnya pada tahun 1414 muncul Khizir Khan yang berhasil mendirikan dinasti Sayyid.
Dinasti Sayyid terdesak oleh dinasti Lodi (1451-1526) dengan rajanya yang terkenal yaitu Ibrahim Lodi. Raja yang lemah ini tidak dapat mengatasi kemelut yang terjadi di negaranya, dan untuk penyelesaiannya ia mengundang Babur oleh seorang raja Moghul. Justru undangan ini  berakibat fatal bagi India pada masa yang akan datang. Pada saat yang tepat dan penuh perhitungan Babur dating untuk menguasai India dan usahanya tidak sia-sia.
Dari uraian diatas jelas bahwa masuknya Islam di India di bawa oleh para pedagang tanpa sengaja. Ajara Islam di sukai oleh sebagian orang Hindu yang sudah jenuh oleh perilaku kaum Brahmana yang menyalahgunakan kedudukannya. Lagi pula dalam ajaran Islam tidak mengenal kasta. Setelah masuk ke India agama Islam mulai menyebar dari India Barat sampai ke Timur. Akhirnya berdirilah kerajaan-kerajaan kecil Islam. Raja demi raja pemeluk Islam memerintah berganti-ganti dalam beberapa dinasti yang mereka dirikan.
Demikianlah masuk dan berkembangnya agam Islam di India sampai tiba saatnya surut kembali antara lain karena perbedaan yang sangat mencolok dari sikap raja terhadap pemeluk agama Hindu dan Islam.
Hal-hal yang perlu diketahui tentang India adalah :
·      Luas wilayah : 3.287.590 km persegi
·      Ibu Kota : New Delhi
·      Bentuk Pemerintahan : Republik
·      Hari Kemerdekaan : 15 Agustus
·      Kepala Negara : Presiden
·      Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
·      Presiden : Pranab Mukherjee
·      Perdana Menteri : Dr. Manmohan Singh
·      Lagu Kebangsaan : Jana Gana Mana (Jana Gana Mana Adhinayaka Jaya he Bharata Ghagya Vidhata).
·      Jumlah Penduduk (2013) : 1.065.070.607 jiwa
·      Bahasa : Hindi, Inggris
·      Agama Mayoritas Penduduk : Hindu
·      Mata Uang : Rupee
·      Bandar udara internasional : Bhopal, Mumbai, Delhi
·      Perusahaan Penerbangan : Air India

Pemerintahan
India merupakan Negara republik. Pernah mengalami penjajahan inggris selama lebih dari 300 tahun. Pada tanggal 15 Agustus 1947 India mendapatkan kemerdekaannya dari Inggris, tetapi baru tanggal 26 Januari 1950 resmi menjadi Negara republic berdaulat penuh. Perdana Menteri India yang pertama adalah Jawaharlal Nehru, kakek Rajiv Gandhi. Hingga kini India menjadi anggota persemakmuran Inggris. Ketika dimerdekakan pada tahun 1947, India yang penduduknya sebagian besar beragama Hindu berpisah dengan Pakistan yang penduduknya sebagian besar beragama Islam. India terdiri dari 27 negara bagian.

DAFTAR PUSTAKA

-          Drs.kamaruddin oemar .2005.resume sejarah asia selatan .pekan baru .
-          Sartono kartodirdjo ,marwati djoened poesponegoro ,nugroho notosusanto.1975.sejarah nasional indonesia
-          .grolier international .2002.negara dan bangsa.pt,ikrar mandiriabadi.jakarta
-          Sejarah nasional dan dunia .blogspot.com/2013/08/ tentang-negara –india html


* misalnya orang Hindutidak boleh membunuh makhluk yang hidup, minuman keras, dll
** Dalam buku Mahabharata ditulis baha yang membunuh semua kaum Kshatrya ialah seorang Bahramana bernama Parasurama (ialah satu dari sepuluh penjelmaan dewa Wisjnu).
Parasuraman artinya kampak dari Rama. Itulah sebabnya ketika kedatangan orang-orang islam abab 10 M dengan mudah dapat memasuki India, karena kaum Kshatrya tidak ada lagi.

No comments:

Post a Comment