BUDAYA MELAYU SECARA UMUM DI RIAU


AFRIMA NORI/ PBM
 
            Adat budaya Melayu Riau tidak dapat dilepaskan dari pengaruh budaya suku-suku dan bangsa-bangsa pendatang , ditambah lagiadanya pengaruh agama hindu-budha sebelum masuknya agama islam ke negeri ini sehingga Melayu Riau dapat dikatakan sebagai gabungan antara budaya pendatang yang telah melebur dan bersatu dengan budaya dan adat istiadat Melayu Riau yang bersendikan syara' dan kitabullah.
            Dalam perkembangan sejarah dan budaya di provinsi riau , negeri ini pernah dipimpin oleh beberapa kerajaan seperti kerajaan siak, indragiri, pelalawan, kampar, rambah, rokan, gunung sahilan, dan negeri yang dipimpin oleh datuk-datuk sebagai penguasa negeri dan ketua suku.
            Kemajemukan masyarakat dan budaya Melayu Riau secara jelas dapat dilihat dari berbagai kelompok masyarakat Melayu dengan kegiatan kesenian dan budayanya antara lain dalam upacara adat, tradisi, kerajinan, dan permainan masyarakat melayu.
                                                                                   
  1. PAKAIAN TRADISIONAL
Bagi Laki-laki
Pakainan untuk laki-laki dewasa adalah baju kurung cekak musang atau baju kurung teluk belaga bertukang belut. Bagi anak laki-laki yang sering membantu orang tua bekerja, sering memakai celana lima jari dari lutut dengan maksud mudah bergerak dalam melaksanakan pekerjaan seperti di ladang
, kelaut, dan bertukang. Baju ini harus dilengkapi dengan kain samping dan ikat kepala atau kopiah. Kalau untuk upacara adat berwarna hitam, baik baju maupun celana atau lebih dikenal denan baju model CEKAK MUSANG berbutang lima.

Bagi Perempuan
Pakaina bagi anak permpuan yang sudah dewasa memakai baju kurung teluk belangga lapang berbunga sama dengan kainnya , atau memakai kebaya pendek dengan kain batik sorong dan kain pelekat karong dan ada juga memakai kebaya laboh dengan mempergunakan kombinasi warna yang serasi.
                                                                                    (Zulkifli dan jamil,2004)
  1. ADAT PERKAWINAN MELAYU RIAU
Dalam pandangan melayu secara umum prinsip syariat islam perlu "dikawinkam" dengan adat dan budaya masyarakat. Sehingga sering di istilahka sebagai "Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah". Dalam pandangan melayu kehadiran keluarga, saudara,tetangga, dan mayarakat dalam majelis perkawinan tujuannya tiada lain untuk mempererat hubungan kemasyarakatan dan memberikan kesaksian dan doa restu atas perkawinan yang dilangsungkan.
Proses perkawinan
Merisik dan meninjau
Merisik adalah kegiatan memilih jodoh yang dilakukan orang tua untuk mencarikan calon istri bagi anak laki-laki nya. Tujuan kegiatan ini untuk memastikan apakah gadis tersebut sudah memiliki pasangan atau belum.
Merasi
Merasi adalah kegiatan meramal atau menilik keserasian antara pasangan yang hendak dijodohkan.
Melamar, meminang, dan bertunangan
Setelah dirasa pasangan yang akan menikah cocok, langkah selanjutnya adalah melamar dan meminang. Maksud dari kegiatan melamar adalah menanyakan persetujuan dari pihak pengantin perempuan sebelum dilanjutkannya dengan meminang.
Upacara Perkawinan
Upacara Menggantung-Gantung
Upacara ini dilakukan dalam tenggang waktu yang cukup panjang, biasanya 3 hari sebelum hari perkawinan. Yang termasuk dalam kegiatan ini adalah: membuat tenda dan dekorasi, menggantung perlengkapan pentas, menghiasi kamar tidur pengantin, serta menghiasi tempat bersanding kedua calon mempelai. Upacara ini menadakan bahwa budaya gotong-royong masih sangat kuat dalam tradisi Melayu.
Upacara Berinai
Adat atau upacara berinai merupakan pengaruh dari ajaran Hindu. Makna dan tujuan dari perhelatan upacara ini adalah untuk menjauhkan diri dari bencana, membersihkan diri dari hal-hal yang kotor, dan menjaga diri segala hal yang tidak baik. Di samping itu tujuannya juga untuk memperindah calon pengantin agar terlihat lebih tampak bercahaya, menarik, dan cerah. Upacara ini merupakan lambang kesiapan pasangan calon pengantin untuk meninggalkan hidup menyendiri dan kemudian menuju kehidupan rumah tangga.
Upacara Berandam
Upacara berandam dilakukan pada sore hari ba'da Ashar yang dipimpin oleh Mak Andam didampingi oleh orang tua atau keluarga terdekat dari pengantin perempuan. Awalnya dilakukan di kediaman calon pengantin perempuan terlebih dahulu yang diringi dengan musik rebana. Setelah itu baru kemudian dilakukan kegatan berandam di tempat calon pengantin laki-laki. Sebelum berandam kedua calon pengantin harus mandi berlimau dan berganggang terlebih dahulu. Makna dari upacara berandam adalah membersihkan fisik (lahiriah) pengantin dengan harapan agar batinnya juga bersih. Makna simbolisnya adalah sebagai lambang kebersihan diri untuk menghadapi dan menempuh hidup baru.
Upacara Khatam Qur'an
Pelaksanaan upacara khatam Qur'an biasanya dilakukan setelah upacara berandam dan mandi tolak bala sebagai bentuk penyempurnaan diri, baik secara lahir maupun batin. Upacara khatam Qur'an sebenarnya bermaksud menunjukkan bahwa pengantin perempuan sudah diajarkan oleh kedua orang tuanya tentang bagaimana mempelajari agama Islam dengan baik. sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan adat: Pendidikan boleh tiada tamat, ijazah boleh tiada dapat, tetapi khatam Al Qur'an tiada boleh terlewat.
Upacara Perkawinan
Upacara perkawinan dilakukan secara berurutan.  Kegiatan dalam upacara ini biasanya diawali dengan kedatangan calon pengantin laki-laki yang dipimpin oleh seorang wakilnya ke rumah calon pengantin perempuan.
Upacara Akad Nikah
Ketika rombongan calon pengantin laki-laki Upacara akad nikah merupakan inti dari seluruh rangkaian upacara perkawinan. Sebagaimana lazimnya dalam adat perkawinan menurut ajaran Islam, upacara akad nikah harus mengandung pengertian ijab dan qabul.
Upacara Menyembah
Setelah upacara akad nikah selesai dilakukan seluruhnya, kedua pengantin kemudian melakukan upacara menyembah kepada ibu, bapak, dan seluruh sanak keluarga terdekat. Makna dari upacara ini tidak terlepas dari harapan agar berkah yang didapat pengantin nantinya berlipat ganda.
Upacara Tepuk Tepung Tawar
Setelah upacara menyembah selesai, kemudian dilanjutkan dengan upacara tepuk tepung tawar. Makna dari upacara adalah pemberian doa dan restu bagi kesejahteraan kedua pengantin dan seluruh keluarganya, di samping itu juga bermakna sebagai simbol penolakan terhadap segala bala dan gangguan yang mungkin diterimanya kelak. Upacara ini dilakukan oleh unsur keluarga terdekat, unsur pemimpin atau tokoh masyarakat, dan unsur ulama. Yang melakukan tepung tawar terakhir juga bertindak sebagai pembaca doa. Tepuk Tepung Tawar hakikatnya adalah pertanda, bahwa para tetua melimpahkan restu dan doa, bahwa marwah pengantin kekal terjaga.
Upacara Nasehat Perkawinan
Seperti halnya adat upacara lainnya, setelah upacara akad nikah diadakan upacara nasehat perkawinan. Maksud dari perhelatan upacara ini adalah penyampaian petuah, pesan, dan nasehat bagi kedua pengantin agar mereka mampu membangun rumah tangga yang sejahtera (lahir sekaligus batin), rukun, dan damai.

Kesenian dan Kebudayaan Riau
Berikut beberapa kebudayaan dan kesenian yang ada di Riau :
Rumah Adat
Riau memiliki beberapa jenis rumah adat karena identik yang dimiliki oleh daerah ini yaitu melayu, seperti : Balai Salaso Jatuh, Rumah Adat Salaso Jatuh Kembar, Rumah Melayu Atap Limas, Rumah Melayu Lipat Kajang dan Rumah Melayu Atap Lontik. Bentuk rumah tradisional daerah Riau pada umumnya adalah rumah panggung yang berdiri diatas tiang dengan bangunan persegi panjang.
Senjata Tradisional
Seperti daerah-daerah lain yang ada di Indonesia, Riau pun memiliki senjata tradisional dari daerah tersebut. Senjata tersebut bernama Tumbuk Lada, alat ini biasanya digunakan untuk peretempuran. Tumbuk lada memiliki beberapa bentuk diantaranya adalah bilah senjata tumbuk lada berbentuk badik seperti badik sulawesi akan tetapi yang membedakan adalah bentuk sarungnya.  Selain itu, ujung pangkal sarung senjata tumbuk lada berbentuk bundar yang dihiasi dengan ukiran yang dipahat. Lapisan pada sarung Tumbuk Lada adalah lapisan kepingan perak yang diukir dengan pola yang rumit.
Tari Tradisional
Riau pun memiliki kesenian tari tradisional seperti tari tandak. Tari Tandak biasanya di pertunjukkan pada malam hari, tarian ini diawali dengan semua peserta tari tandak membentuk sebuah lingkaran dan saling berpegangan pundak setiap peserta, dan berjalan sambil mengangkat kaki dan menghentakannya ke tanah. Tarian ini bertujuan agar pemuda dan pemudi mempunyai kesempatan untuk bertemu. Tari Tandak menjadi media silaturahmi tempat bertemunya antara pemuda dan pemudi antar kampung. Banyak pasangan suami istri yang bermula dari pertemuan acara tari Tandak ini namun ada pula yang kisah cintanya tidak direstui pihak keluarga
Alat Musik Tradisional
Rebana Ubi
Rebana ubi digunakan sebagai alat komunikasi sederhana pada zaman itu karena bunyinya yang cukup keras. Jumlah pukulan pada rebana ubi memiliki makna tersendiri yang telah dipahami oleh masyarakt saat itu
Kordeon
Kordeon adalah alat musik yang berasal dari Riau. Alat musik ini bisa dimainkan dengan cara dipompa. Alat musik ini termasuk sulit untuk dimainkan. Tidak banyak yang dapat memainkannya.
Makanan Khas Riau
Riau memiliki makanan khas yang banyak disukai oleh wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara yang berkunjung ke daerah ini. Makan khasnya seperti Bolu Kemojo, Lempuk Durian, Es Laksamana Mengamuk, Roti Jala, Kue Bangkit dan masih banyak yang lain
Bolu Kemejo
Diatas merupakan beberapa kesenian dan kebudayaan yang saya sebutkan yang ada di daerah Riau. Masih banyak kesenian dan kebudayaan yang ada di daerah tersebut. Untuk mengetahui kesenian dan kebudayaan yang lain bisa kita cari dengan membrowsing internet. Dengan kemajuan teknologi yang makin mutahir, informasi apapun yang kita cari dengan sekejab akan tertemu dengan cepat. Dengan mengetahui kesenian dan kebudayaan yang ada di Indonesia bisa menimbulkan rasa cinta dan bangga akan negri kita ini, karena keaneka ragaman yang ada di negara ini yang membuat kagum. Dan sebagai seorang penerus bangsa yang baik alangkah baiknya kita menjaga dan melestarikan kesenian dan kebudayaan yang sudah ada sejak jaman dahulu agar kesenian dan kebudayaan tersebut tidak punah di makan oleh jaman yang makin lama makin maju.

DAFTAR PUSTAKA
Jamil, Nizam.2008.Ada Perkawinan Melayu Riau.Pekanbaru:Lembaga Adat Melayu Riau.
Dwi,Khanty.2013.Kesenian dan Kebudayaan Riau.http://khantydwi.blogspot.co.id/2013/05/kesenian-dan-kebudayaan-riau.html. Diakses 17 mei 2016.
Susanto,Happy.2007. Ada Perkawinan Melayu Riau.http://melayuonline.com/ind/culture/dig/1545. Diakses 16 Mei 2016

No comments:

Post a Comment