Singpura Sebagai Negara Dengan Sistem Pendidikan Terbaik Di Asia Tenggara


Ujang sudrajat/SP
Pendidikan selalu menjadi kunci utama dalam pertumbuhan dan perkembangan Singapura setelah merdeka pada tahun 1965. Dengan memfokuskan diri pada dunia pendidikan, Singapura saat ini menjadi salah satu negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik di Asia tenggaraSistem pendidikan Singapura bertujuan untuk menyediakan pengetahuan dasar dan agama bagi murid – murid. Untuk menyatukan keberagaman karasteristik perbedaan ras dan budaya di Singapura, keberagaman bahasa, setiap siswa belajar Bahasa Inggris sebagai bahasa keseharian. Siswa juga belajar Bahasa Ibu mereka (China, Malaysia dan Tamil/ Thailand) untuk membantu mereka mempertahankan identitas, budaya, warisan, dan nilai-nilai bangsa.[1]
Kemajuan pendidikan di Singapura didukung oleh banyak faktor. Diantaranya yaitu adanya fasilitas yang memadai. Contohnya, setiap sekolah di Singapura memiliki akses internet bebas. Setiap sekolah juga memiliki web sekolah yang berguna untuk menghubungkan siswa, guru, dan orangtua.. Selain itu, di setiap kelas terdapat Liquid Crystal Display (LCD) untuk proses pembelajaran. Fasilitas lainnya yaitu tersedianya sistem transportasi yang memiliki akses ke semua sekolah di Singapura yang memudahkan siswa untuk menuju ke sekolahnya.
Faktor biaya juga sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Karena jika biaya sekolah murah, setiap orang di negara tersebut dapat mengenyam pendidikan dengan mudah. Di Singapura, biaya pendidikan disesuaikan dengan kemampuan rakyat, ditambah lagi dengan beasiswa bagi rakyat yang kurang beruntung. Faktor lain yang menyebabkan Singapura menjadi negara dengan sistem pendidikan terbaik di Asia tenggara  adalah faktor pendidik. Proses penyaringan untuk menjadi guru sangat ketat dan calon guru yang diterima disesuaikan dengan jumlah guru yang diperlukan, sehingga semua calon guru tersebut pasti akan mendapatkan pekerjaan. Setelah teraudisi, para calon guru diberi pelatihan sebelum bekerja, sehingga guru-guru sudah mendapatkan pembekalan sebelumnya. Selain itu, gaji yang diberikan untuk guru-guru di Singapura juga banyak. Hal itu menyebabkan kehidupan guru-guru terjamin kesejahteraannya.Pendidikan merupakan proses mengubah keadaan anak didik agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan dengan berbagai cara untuk mempersiapkan masa depan yang baik baginya.Pendidikan formal di Singapura dimulai dari jenjang Kindergarten School sampai jenjang University.
Ada banyak faktor yang menyebabkan Singapura berhasil mendapatkan predikat sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik se-Asia tenggara, yaitu faktor faktor ketersediaan fasilitas, faktor biaya sekolah yang terjangkau, dan faktor pendidik
Pendidikan di Singapura semakin lama semakin berkembang pesat. Kurikulum yang diterapkan mencakup matematika, bahasa Inggris, berbagai pengetahuan ekonomi, teknologi informasi dan sosial budaya, kemanusiaan serta pendidikan moral.Pendidikan moral menjadi fokus penting dalam rangka membentuk masyarakat Singapura yang berbudaya tinggi dalam hal etika, disipilin dan perilaku sosial sehari-hari. Pendidikan dimaksudkan pula untuk mengembangkan kreativitas anak didik khususnya di bidang teknologi informasi.adapun Visi pendidikan yang dianut adalah ”First World Economy, World Class Home” dengan menekankan pentingnya sisitem pendidikan yang berkualitas tinggi. .[2]

Kemajuan yang diperoleh singapura merupakan proses berkesinambungan yang sangat berkaitan erat dengan sistem pendidikan yang diterapkan di singapura.Materi-materi peljaran berorientasi pada sains dan teknologi agar tercipta tenaga-tenaga kerja terampil yang siap pakai di negara industri singapura. Sejalan dengan pandangan hidup negara singapura.[3]
Maka tujuan pendidikan di negara singapura adalah:
1.      Untuk membentuk anak didik cerdas dan terampil sebagai tenaga kerja di bidang industri perkembangan ilmu dan skill diperlukan untuk menciptakan kemajuan di bidang ekonomi persiapan-persiapan perubahan masyarakat
2.      Menekankan bidang teknik dan pendidikan yang berorientasi lapangan kerja untuk kemajuan ekonomi dan mengisi kesempatan kerja yang luas.[4]
Para pelajar dan mahasiswa dituntut tidak hanya mempelajari ilmu pengetahuan semata-mata tetapi juga mempelajari cara untuk menciptakan ilmu-ilmu baru. Untuk itu, pemerintah telah menyusun tim yang kuat pada Kementerian Pendidikan Singapura dengan mengangkat Menteri-Menteri muda yang berkualitas, Usaha-usaha penyempurnaan pendidikan dilakukan melalui peninjauan kurikulum dan sistem, rekrutmen siswa khususnya di tingkat universitas, pengembangan teknologi informasi serta pembangunannya secara holisitik. Singapura bercita-cita menjadi “education hub”. Universitas-universitas terkenal di dunia diharapkan dapat bekerjasama membuka kampus-kampus cabang di Singapura. Sebagai contoh adalah yang dilakukan oleh Management Development Institute of Singapore (MDIS). Universitas swasta tertua di Singapur ini menjalin kerjasama dengan beberapa universitas terkemuka seperti University of Bradford, University of Wales, Oklahoma City University, dan lain-lain. Para pelajar / mahasiswa asing yang melanjutkan pendidikan di Singapura akan diberi kemudahan-kemudahan untuk proses keimigrasian termasuk pemberian visa.
Visi di bidang pendidikan bukan semata-mata sebagai sarana pengembangan sumber daya manusia namun juga menjadi sumber keuangan negara. Kementerian Pendidikan Singapura juga melakukan kerjasama di bidang pendidikan dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia.[5]
Seperti juga di Malaysia, sistem persekolahan Singapura terdiri daripada enam tahun sekolah rendah, lima tahun sekolah menengah, dan peringkat pengajian tinggi, tetapi tidak mengamalkan sistem persekolahan vernakular. Bahasa Inggeris merupakan bahasa perantaraan semua sekolah di Singapura.
Para pelajar menghadiri sekolah rendah selama enam tahun mulai usia tujuh tahun, sehingga berakhir dengan peperiksaan Primary School Leaving Examination (PSLE). Sekolah rendah mengajar empat mata pelajaran teras, iaitu Bahasa Inggeris, Matematik, Sains dan Bahasa Ibunda (Mandarin, Melayu dan Tamil). Semua mata pelajaran diajar dan diperiksa dalam bahasa Inggeris kecuali Bahasa Ibunda yang diajar dan diuji dalam bahasa masing-masing. Biarpun "Bahasa Ibunda" secara umumnya memaksudkan bahasa pertama, namun dalam sistem pendidikan Singapura, istilah tersebut memaksudkan bahasa kedua atau tambahan kerana bahasa Inggeris merupakan bahasa pertamanya. Sekolah rendah awam tidak mengenakan yuran persekolahan, tetapi mungkin ada yuran tambahan nominal untuk kemudahan sekolah.[6]
Sistem pendidikan di singapura merupakan yang  terbaik di asia tenggara, sehingga kulaitas pendidikan sangat baik dan banyak mahasiswa dari luar negeri termasuk indonesia yang berbondong bondong utnuk sekolah dan menempuh pendidikan di singapura Besarnya minat mahasiswa Indonesia ini dikarenakan baiknya kualitas pendidikan tinggi di Singapura. Universitas-universitas negeri di Singapura berperingkat lebih tinggi dalam daftar peringkat universitas di dunia dibandingkan dengan UI, ITB dan UGM. Maka tidak heran bila mahasiswa Indonesia, baik dari jenjang S1, S2 dan S3, berbondong-bondong kuliah di Singapura.[7]
Adapun keuntugan menempuh pendidikan di singapura adalah:
a.       Singapura merupakan lingkungan dengan berbagai ragam budaya, latar belakang dan suku bangsa.
b.      Singapura menawarkan kualitas pendidikan berkelas dunia dengan biaya yang terjangkau.
c.       Singapura menawarkan dana bantuan pinjaman belajar untuk siswa lokal dan asing.
d.      Singapura menawarkan program studi yang bervariasi, mulai dari bidang studi akademis, olahraga maupun seni dan desain serta program khusus seperti pariwisata dan perhotelan.
e.       Singapura menawarkan program studi dwi bahasa dimana bahasa wajib adalah bahasa Inggris dan bahasa kedua adalah bahasa Melayu, Mandarin atau Tamil.
f.       Singapura strategis terletak jantung Asia yang berarti lokasinya berdekatan dengan negara asal.
g.      Singapura menawarkan lingkungan yang aman dan nyaman untuk hidup dan belajar.
Pendidikan merupakan proses mengubah keadaan anak didik agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan dengan berbagai cara untuk mempersiapkan masa depan yang baik baginya.[8]
NOTES
[2] Kurnia, Drs. Anwar. 2007. IPS Terpadu 3A SMP Kelas IX Semester I. Jakarta: Yudhistira
[3]T.R. Doraisany, progress in education in 150 years of education in singapore, 1969, hal. 60)
[4] LEE, C. Deighton, Encyclopedia Education. The Mcmilan xompany the free press. 1971



No comments:

Post a Comment