LATAR BELAKANG PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA


ARMINAL HABLI/SI IV/014B
  1. Pengertian Pergerakan Nasional
Ditinjau dari istilah katanya "pergerakan" berasal dari kata dasar "gerak". Di dalam bahasa Inggris pergerakan dapat diartikan movement. Kemudian istilah pergerakan ini digunakan dalam sejarah perjuangan bangsa, menjadi "pergerakan nasional" yang identik dengan "kebangkitan nasional". Pergerakan nasional adalah suatu bentuk perlawanan terhadap kaum penjajah yang dilaksanakan tidak dengan menggunakan kekuatan bersenjata, tetapi menggunakan organisasi yang bergerak di bidang sosial, budaya, ekonomi dan politik. Demikian halnya dengan pergerakan nasional yang terjadi di Indonesia. Pergerakan nasional Indonesia yaitu perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme dan imperialisme yang dilalui dengan mendirikan organisasi-organisasi yang bersifat nasional dan tidak terikat lagi dengan perjuangan fisik yang suporadis dan berbau kedaerahan maupun agama.

  1. Latar belakang kemunculan pergerakan nasional
Munculnya pergerakan nasional di Indonesia, disebabkan oleh dua faktor. Ada faktor dari dalam negeri dan faktor dari luar negeri. Faktor-faktor yang timbul dari dalam negeri dan bersifat nasional itu antara lain sebagai berikut:
-          Adanya tekanan dan penderitaan yang terus-menerus, sehingga rakyat Indonesia harus bangkit melawan penjajah.
-          Adanya rasa sebasib-sepenanggungan yang hidup dalam cengkeraman penjajah, sehingga timbul semangat bersatu membentuk negara.
-          Adanya rasa kesadaran nasional harga diri, menyebabkan kehendak untuk memiliki tanah air dan hak menentukan nasib sendiri.
Faktor-faktor luar negeri yang dapat mempercepat timbulnya pergerakan nasional , antara lain:


  • Kemenangan Jepang melawan Rusia pada tahun 1905  
Perjalanan sejarah dunia menunjukkan bahwa ketika pada tahun 1904-1905 terjadi peperangan antara Jepang melawan Rusia, ternyata yang keluar sebagai pemenang dalam peperangan itu adalah Jepang. Hal ini memberikan semangat juang terhadap para pelopor pergerakan nasional di Indonesia.
  • Masuknya paham-paham baru ke Indonesia
  1. Liberalisme
Liberalisme diartikan kebebasan. Perjuangan ekonomi liberal dengan mengecam pemerintah yang ikut campur tangan dalam masalah perekonomian. Ekonomi Liberal menginginkan kekuatan ekonomi dibiarkan dan berkembang secara bebas. Liberalisme juga mempengaruhi bidang politik. Dalam hal ini Liberalisme bertujuan untuk mendapatkan pengakuan adanya kebebasan yang dimiliki oleh individu. Perkembangan paham Liberalisme juga mempengaruhi bidang agama. Hal ini ditandai dengan adanya kebebasan masing-masing individu untuk memilih suatu agama tanpa paksaan atau campur tangan dri pemerintah.
  1. Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu paham yang dapat memberi ilham kepada sebagian penduduk untuk bersatu dan dengan rasa kesetiaan yang mendalam megabdi kepentinganbangsa dan negara. Nasionalisme dapat terbentuk karena adanya perasaan senasib, persamaan budaya, persamaan karakter, dan persamaan keinginan untuk hidip bersama dalam suatu kelompok. Nasionalisme lahir di Inggris pada mulanya merupakan sikap bersatu untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya agar jangan sampai melepaskan diri. Nasionalisme Jerman pada awalnya muncul untuk melepaskan diri dari kekuasaan Austria.
  1. Sosialisme
Sosialisme muncul akibat adanya perkembangan industrialisasi yang ada di Eropa. Industrialisasi merupakan dampak dari adanya kebebasan individu dalam bidang ekonomi yang akhirnya melahirkan golongan kapitalisme atau pemilik modal. Golongan kapitalis menjadi golongan yang menguasai bidang perekonomian dan mengadakan penindasan terhadap golongan buruh. Dalam masyarakat berkembang adanya suatu kelompok yang mementingkan kedudukan dan status golongan buruh. Inilah yang disebut golongan sosialis.


  1. Demokrasi
Adalah suatu sistem pemerintahan yang berasal dari rakyat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Paham demokrasi pertama kali dilaksanakan di Yunani yaitu Polis Athena yang berupa demokrasi langsung. Kekuasaan raja-raja di Eropa yang sifatnya absolut mulai ditumbangkan dan ditentang oleh rakyat sehingga memunculkan pemerintahan yang demokratis. Paham demokrasi pada intinya membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pengakuan hak asasi manusia. Saat ini demokrasi dikenal ada berbagai macam diantaranya : Demokrasi parlementer yang menempatkan kedudukan parlemen (badan legislatif) lebih tinggi dari pada badan eksekutif. Demokrasi sistem pemisahan kekuasaan, dalam sistem ini kekuasaanlegislatif dipegang oleh konggres, kekuasaan eksekutif dipegang oleh presiden, sedangkan kekuasaan yudikatif dipegang oleh Mahkamah Agung. Sistem seperti ini dianut oleh negara Amerika Serikat. Sistem demokrasi melalui referendum, dalam sistem ini setiap negara bagian memiliki lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Sistem ini rakyat berperan sebagai badan pengawas melalui sistem referendum. Contoh negara yang melaksanakan sistem ini ialah Swiss.
  1. Komunisme
Komunisme di indonesia menyebar ketika paham tersebut di bawa oleh pelajar indonesia yang belajar di negara-negara komunis seperti rusia kemudaian membawanya ke indonesia. Komunis sendiri dapat diterima dengan cepat saat itu karena membawa prinsip-prinsip nasionalisme serta kesetaraan hak antar warga negara. Menyebarnya paham ini di periode pergerakan nasional membawa peranan penting dalam memberikan warna berbeda dalam cara memerdekakan suatu bangsa. Perlu dicatat bahwa komunisme membawa membawa arah pergerakan meluas dengan kaderisasi yang melibatkan rakyat kelas bawah seperti petani dan buruh dan tidak segan melakukan perlawanan secara fisik.

  1. Pengaruh pendidikan dalam pergerakan nasional
Pengaruh politik etis dalam bidang pengajaran dan pendidikan sangat berperan sekali dalam pengembangan dan perluasan dunia pendidikan dan pengajaran di Hindia Belanda. Salah seorang dari kelompok etis yang sangat berjasa dalam bidang ini adalah Mr. J. H. Abendanon (1852-1925) yang Menteri  Kebudayaan. Agama, dan kerajinan selama lima tahun (1900-1905). Sejak tahun 1900 inilah berdiri sekolah-sekolah, baik untuk kaum priyayi maupun rakyat biasa yang hampir merata di daerah-daerah. Pada tahun 1905 pemerintah kolonial mengeluarkan 2 juta rupiah untuk pembiayaan anak-anak sekolah bumi putra, artinya dari penduduk Jawa yang berjumlah 40 juta hanya mendapat 20 sen seorang dan pada tahun 1918 naik menjadi 40 sen. Di Padang berdiri sekolah dasar Islam pada tahun 1912, di Padang Panjang berdiri Diniyah School pada tahun 1915 dan Diniyah putri pada tahun 1921. Pada tahun 1933 jumlah sekolah kaum tua ada 600 dengan 70 ribu murid. Sekolah kaum tua yang mengajarkan agama murni mempunyai  589 sekolahan dengan 9285 murid, sedangkan sekolah pemerintah ada 189 sekolah putra dengan 32286 murid dan 35 sekolah putri dengan 824 murid. Di bawah J. H. Abendanon pendidikan dengan gaya elitis dapat berjalan dengan baik, hal itu terbukti  dengan berdirinya 2 sekolah resmi yang bertujuan meningkatkan jumlah melek huruf, yaitu "sekolah para kepala" yang kemudian dinamakan STOVIA (school tot opdeling van Inlandsche antsen "sekolah untuk pelatihan dokter-dokter pribumi), namun sebagian besar sekolah ini di peruntukan hanya bagi kalangan bangsawan dan tuan tanah, meskipun kesempatan untuk kalangan menengah dan bawah di buka namun tetap saja sulit. Dengan banyaknya sekolah yang didirikan mengakibatkan semakin banyaknya elit baru yang berpendidikan tinggi. Pada tanggal 20 mei 1908 lahirlah Budi Utomo yang merupakan organisasi pemuda pertama di Indonesia. Organisasi ini didirikan oleh pelajar STOVIA. Penerapan politik etis di Hindia belanda dalam bidang pendidikan membawa pengaruh yang luar biasa yang membawa pribumi ke arah Nasionalisme kebangsaan yang memecah belenggu kedaerahan. Setelah lahirnya budi utomo muncul organiasai lain yang bergerak dalam bidang pendidikan seperti Muhamadiyah, Taman Siswa ,maupun organisasi lainya. Organisasi pendidikan tersebut tidak hanya memberian pendidikan tetepi juga rasa nasionalisme yang berakar pada persamaan nasib, bahasa, dan bangsa. Nasionalisme juga berkembang dalam organisasi politik dan ekonomi. Partai politik juga banyak bermunculan dengan tujuan membebaskan rakyat dari belenggu penjajahan. Namun dari seluruh proses pergerakan nasional yang menanakan ide gagasan kemerdekaan dan menyatukan seluruh bangsa untuk bebas dari penindasan tidak lain adalah jalur pendidikan yang membuka mata segenap bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
-          Sudiyo. 2002. Pergerakan Nasional mencapai dan mempertahankan kemerdekaan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
-          Suhartono. 1994. Sejarah Pergerakan Nasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
-          Pringgodigdo SH, A. K , 1994, "Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia", Jakarta: Dian Rakyat Anggota IKAPI.
-          Kartodirdjo, Sartono, 1993, Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional Dari Kolonialisme sampai Nasionalisme.


No comments:

Post a Comment