Showing posts with label INDONESIA ZAMAN KEMERDEKAAN. Show all posts
Showing posts with label INDONESIA ZAMAN KEMERDEKAAN. Show all posts

PERTEMPURAN LIMA HARI DI SEMARANG

Rika Rumiati

 

Semarang merupakan kota terbesar di Jawa Tengah yang memiliki peristiwa-peristiwa sejarah unik di dalamnya. Banyak sekali peristiwa-peristiwa sejarah yang pernah terjadi di kota Semarang ini, yang mana salah satu dari peristiwa sejarah tersebut yang paling di kenal oleh kalangan luas adalah Pertempuran Lima Hari di Semarang. Pertempuran ini berlangsung selama 5 hari yang di lakukan antara pemuda Semarang dengan Jepang. Peristiwa ini mempunyai makna yang besar bagi rakyat Semarang dalam memperjuangkan dan mempertahankan kota Semarang dari  tentara Jepang.

Pertempuran Lima hari di Semarang adalah serangkaian pertempuran antara rakyat Indonesia melawan tentara Jepang di Semarang pada masa transisi kekuasaan Belanda yang terjadi pada tanggal 14-19 Oktober 1945. Dua penyebab utama dari pertempuran

Ini adalah karena larinya tentara Jepang dan tewasnya dr.Kariadi.[1] Hal ini memicu rakyat Semarang untuk melawan tentara Jepang secara heroik. Dengan perjuangan yang menyala dan pantang menyerah, akhirnya rakyat Semarang dapat mempertahankan kota Semarang dari tangan Jepang serta memukul mundur tentara Jepang. 

PERTEMPURAN AMBARAWA

Merri Padrita


Pertempuran Ambarawa atau palanagan Ambarawa adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat terhadap sekutu yang terjadi di Ambarawa, sebelah selatan Semarang, Jawa Tengah atau dikenal juga sebagai pertempuran Ambarawa yang berlangsung sejak tanggal 20 oktober  hingga 15 Desember 1945. [1] latar belakang peristiwa ini dimulai dengan insiden yang terjadi di Magelang setelah mndaratnya Brigade Altileri dari devisi India ke-23 di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945. Oleh pihak Ri mereka diperkenankan untuk mengurus tawanan perang yang berada di penjara Ambarawa dan mengelang, ternyata mereka di boncengi oleh tentara NICAyang kemudian mensenjatai bekas tawanan tersebut.

Awal mula konflik terjadinya perang di Ambarawa adalah Tentara sekutu yang mendarat diboncengi NICA yang mearasa berhak atas Indonesia berdasarkan perjanjiab yang dilakukan Inggris dengan Belanda yang di sebut civil Affairs Agreement pada 24 Agustus 1945 yang mengatur pemindahan kekuasaan di Indonesia dari British Military Administration kepana NICA, Pelanggaran pihak sekutu terhadap persetujuan yang telah di setujui oleh kedua belah pihak, yaitu pertama, sekutu menerima pennyerahan kekuasaan dari tangan Jepang, kedua membebaskan para tawanan perang dan interniran sekutu. Ketiga , melucuti dan menggumpylakan orang jeapang untuk kemudian di pulanhkan, keempat menengakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk kemudian diserahkan kepada pemerintah sipil, kelima yaitu menghimpun keterangan teentang san menuntut penjabat perang, tetapi malah memeprsenjatai para tawanan perang Belanda dan menimbulkan insiden bersenjata di Magelang, serta pengorbonan yang dilkukan sekutu terhadap kampong-kampung yang berada di sekitar Ambarawa.[2] 

KONFERENSI INTER INDONESIA

Meyzerina Novela 

 

Konferensi Inter-Indonesia merupakan Konferensi yang berlansung antara Negara RI dengan Negara-Negara boneka atau Negara bagian bentukan Belanda yang tergabung dalam BFO. Pada awalnya bentukan Belanda akan mempermudah Belanda untuk kembali berkuasa di Indonesia. Namun tidak demikian, sikap-sikap Negara-negara yang tergabung dalam BFO (Bijeenkomst Voor Federal Overleg) berubah setelah Belanda melancarkan Agresi Militer terhadap Indonesia. Pelaksanaan Konferensi Inter-Indonesia dilatar belakangi oleh perjanjian Roem-Royen yang menjelaskan bahwa dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) terdapat peran serta dari negara Indonesia. Maka dari itu, negara Indonesia harus menyiapkan diri untuk menyelenggarakan konferensi antara negara boneka Belanda dengan negara Indonesia. Selain itu latar belakang Konferensi Inter-Indonesia yaitu setelah Belanda melakukan serangan kedua (Angkatan Militer II) sehingga beberapa negara cuilan BFO

BERLANGSUNGNYA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA


TITIN SUMARNI/SIIV

            Diruang makan rumah laksamana muda maeda disusun naskah proklamasi kemerdekaan indonesia .tiga tokoh pemuda yakni sukarni,sudiro,dand.m.diah menyaksikan ir.soekarno dan drs.moh.hatta beserta achmad soebarjo membahas perumusan naskah proklamasi kemerdekaan.
            Sedangkan tokoh-tokoh lainnya baikdari golongan tua maupungolongan mudamenunggu diserambi depan rumah laksamana muda maeda.ir.soekarno menulis konsep proklamasi dengan sumbangan pemikiran dari mr.achmad soebardjo dan drs.moh.hatta.kalimat pertama yang berbunyi"kami bangsa indonesia" berasal dari achmad soebardjo. Kalimat kedua oleh ir.suekarno yang berbunyi"hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara yang secermat-cermatnya serta dalam tempo yang sesingkat-singkatnya".kedua kalimat ini kemudian digabung dan disempurnakan oleh moh.hatta sehingga berbunyi seperti teks proklamasi yang kita miliki sekarang.
            Setelah konsep teks proklamasi ditunjukkan kepada yang hadir maka terjadilah perbedaan pendapat ,yakni siapa yang menandatangani.ir.soekarno mengusulkan agar semua yang hadir ikut menandatangani.hal ini tidak disetujuipara pemuda karena menurut mereka pemudalah yang

PERISTIWA RENGASDENGKLOK SAMPAI PEMBACAAN PROKLAMASI

DAUD CANDRA GIRSANG

 

Pada 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan kemerrdekaannya, tidak dengan mudah kemerdekaan ini di capai oleh bangsa ini, dengan ancaman dari luar negara seperti Belanda dan Jepang, ternyata pertentangan dari  dalam negara pun masih terjadi. Jadi, bagaimanakah kemerdekaan itu dapat dicapai?

A.    Peristiwa Rengasdengklok

 Peristiwa Rengasdengklok merupakan kejadian penting yang  mendorong percepatan proklamasi indonesia. Konflik ini juga menunjukkan konflik dan perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda dalam menentukan waktu proklamasi. Namun, konflik tersebut berakhir dengan sikap saling menghargai diantara mereka. Tanpa peranan golongan muda, indonesia mungkin belum memproklamasikan secepat itu. Hal ini menunjukkan bahwa para pemuda indonesia mampu merespon

PERTEMPURAN BANDUNG LAUTAN API


NANIK VERAWATI E/S

A.  SEJARAH PERISTIWA BANDUNG LAUTAN API
Mengenal sejarah Indonesia, salah satunya ada peristiwa Bandung Lautan Api. Peristiwa yang terjadi di tanah Pasundan itu berawal dari pertempuran antara para pemuda dan TKR melawan tentara Jepang pada bulan September dan Oktober 1945.Pada tanggal 9 Oktober 1945, pertempuran yang terjadi antara rakyat Bandung dan TKR melawan tentara Jepang dapat diselesaikan dengan damai. Rakyat Bandung dan TKR berhasil mendapatkan senjata dari pabrik senjata dan mesiu di Kiaracondong.Akan tetapi, bersamaan dengan itu datanglah tentara sekutu memasuki Kota Bandung pada tanggal 21 Oktober 1945.Kedatangan pasukan sekutu itu membuat suasana Kota Bandung menjadi tegang.Pertempuran-pertempuran kecil pun tak terhindarkan.
Ketika pasukan sekutu merasa terdesak, sekutu memberika ultimatum agar seluruh rakyat Bandung paling lambat tanggal 29 November 1945, pukul 12 untuk meninggalkan Bandung Utara. Namun, sampai batas waktu yang ditentukan, rakyat Bandung tidak mematuhinya.Pada tanggal 24 Maret 1946, sekutu mengeluarkan ultimatum lagi agar rakyat Bandung meninggalkan Kota Bandung.Namun, lagi-lagi ultimatum

Sejarah Pengakuan Kemerdekaan RI


Arminal Habli/SI IV/14B

Pengakuan atas Kemerdekaan RI tak lepas dari dukungan negara-negara Timur-Tengah, pemimpin negeri, ulama, pemimpin organisasi, bahkan masyarakat di sana.Buku "Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri" memaparkan demikian bersimpatinya tokoh-tokoh Timur-Tengah dalam menyokong kemerdekaan RI, baik secara moral, material, dan diplomasi meski negeri mereka sendiri berada dalam ancaman sekutu kala itu. Hingga kemudian berbuah pengakuan defacto kedaulatan RI yang pertama kali oleh Negara Mesir. Pengakuan resmi Mesir itu (yang disusul oleh negara-negara Tim-Teng lainnya) menjadi modal besar bagi RI untuk secara sah diakui sebagai negara yang merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan itu membuat RI berdiri sejajar dengan Belanda (juga dengan negara-negara merdeka lainnya) dalam segala macam perundingan & pembahasan tentang Indonesia di lembaga internasional.Diplomasi revolusi Indonesia di luar negeri ini merupakan kegigihan para pemuda-pelajar Indonesia di Timur Tengah. Seruan-seruan bagi Indonesia merdeka memang telah bergaung dikalangan pemuda-pelajar Indonesia jauh sebelum tahun ketika proklamasi kemerdekaan dibacakan. Perhimpunan-perhimpunan pelajar Indonesia dibentuk hingga kemudian mendapatkan momentumnya pada 17 Agustus 1945. Mereka membentuk panitia-panitia

Perjuangan mencapai dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia


romadina permatasari,e/s 

Proses Persiapan Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah " Jas Merah ". Sebuah pesan yang pernah disampaikan oleh sang ploklamator, Bung Karno kepada bangsa Indonesia yang memiliki sejarah panjang dalam merebut kemerdekaan dari tangan para penjajah. Dapat dikatakan bahwa perjuangan bangsa Indonesia dimulai sejak munculnya kesadaran berbangsa atau disebut kebangkitan nasional, yakni sejak awal abad ke-20. Perjuangan ini mencap[ai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945 yakni saat diploklamirkannya kemerdekaan Negara Republik Indonesia. (sapriya. Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan,2009;138)
Sebenarnya perjuangan untuk melepaskan diri dari kungkungan penjajah telah dilakukan di berbagai daerah di Nusantara jauh sebelum abad ke-20. Hanya perjuangannya belumlah bersifat nasional atau kebangsaan yang bertujuan untuk membentuk suatu Negara Bangsa (nation – state). Perjuangan dilakukan oleh sejumlah kerajaan untuk mengusir penjajahdari daerah atau kerajaan tertentu secara local sehingga sering disebut perjuangan kedaerahan atau local.
Dan ketika bangsa Indonesia telah mulai sadar akan nasibnya yang sedang dijajah sehingga kondisinya miskin, bodoh dan tidak ada kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri, munculah berbagai gerakan yang mengarah pada upaya untuk mempersatukan diri melawanpenjajahan dengan berbagai taktik perjungan yang dilandasi oleh semangat persatuan dan nasionalisme yang kuat. (sapriya. Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan,2009.146)

GERAKAN 30 SEPTEMBER 1945 PKI

ASWAN NUR HAMZAH

 

Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan partai komunis yang terbesar di seluruh dunia, di luar Tiongkok dan Uni Soviet. Sampai pada tahun 1965 anggotanya berjumlah sekitar 3,5 juta, ditambah 3 juta dari pergerakan pemudanya. PKI juga mengontrol pergerakan serikat buruh yang mempunyai 3,5 juta anggota dan pergerakan petaniBarisan Tani Indonesia yang mempunyai 9 juta anggota. Termasuk pergerakan wanita (Gerwani), organisasi penulis dan artis dan pergerakan sarjananya, PKI mempunyai lebih dari 20 juta anggota dan pendukung.Pada bulan Juli 1959 parlemen dibubarkan dan Sukarno menetapkan konstitusi di bawah dekrit presiden - sekali lagi dengan dukungan penuh dari PKI. Ia memperkuat tangan angkatan bersenjata dengan mengangkat para jendral militer ke posisi-posisi yang penting. Sukarno menjalankan sistem "Demokrasi Terpimpin".

Peristiwa Rengasdengklok

Nur Muhammad Hazani 

 

            Peristiwa Rengasdengklok merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Negara Republik Indonesia, yang merupakan peristiwa yang mempercepat Indonesia untuk menjadi negara yang merdeka seutuhnya.  Peristiwa Rengasdengklok juga merupakan suatu peristiwa  penculikan terhadap Ir. Soekarno bersama dengan Drs. Moh. Hatta yang dilakukan oleh golongan muda pada satu hari sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia diumumkan secara langsung oleh Ir. Soekarno tepatnya pada tanggal 16 Agustus 1945. Ir. Soekarno dan Moh. Hatta diculik oleh golongan muda dan kemudian di bawa ke salah satu wilayah kecil di provinsi Jawa Barat yaitu kota Rengasdengklok. Karena itulah maka dikenal kejadian itu dengan nama peristiwa Rengasdengklok. Itulah yang diketahui kebanyakan orang tentang peristiwa Rengasdengklok tanpa tahu dengan rinci apa-apa saja penyebab peristiwa itu dan bagaimana kondisi kota Rengasdengklok sebelum peristiwa itu terjadi.[1]

KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)

Eis Yani


Bangsa Indonesia yang telah di jajah bertahun-tahun akhirnya mencapai kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Meskipun Indonesia telah merdeka, tetapi penjajah yaitu Belanda masih belum mengakui kemerdekaan dan kedaulatan negara Indonesia. Belanda yang masih berambisi untuk menguasai atau menjajah Indonesia kembali terus mencoba berbagai cara untuk merebut dan menguasai Indonesia dengan jalan paksaan atau kekerasan. Namun, semua usaha dalam bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pihak Belanda untuk menguasai Indonesia kembali berakhir dengan kegagalan. Dan pihak Belanda tidak menyerah dan tetap terus mencoba strategi lain yaitu menggunakan strategi memecah belah bangsa Indonesia dengan membentuk negara-negara boneka atau negara-negara bagian, oleh sebab itu Indonesia yang awalnya merupakan negara kesatuan Republik Indonesia berubah menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS). Dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan

DARI RIS KEMBALI KE NKRI

CYNDI DWI RAHMADANI 

 

A.  Latar Belakang Terbentuknya RIS

Pada tanggal 15 Juli 1946, Dr. H.J. van Mook memprakarsai penyelenggaraan konferensi di Malino, Sulawesi Selatan. Konferensi ini dihadiri oleh beberapa utusan daerah yang telah dikuasai Belanda. Konferensi Malino membahas pembentukan Negara-negara bagian dari suatu Negara federal. Berawal dari konferensi tersebut, Van Mook atas nama Negara Belanda mulai membentuk negara-negara boneka yang tujuannya adalah untuk mengepung dan memperlemah keberadaan Republik Indonesia. Dengan terbentuknya Negara-negara boneka, RI dan Negara-negara bagian akan dengan mudah diadu domba oleh Belanda. Hal ini merupakan perwujudan dari politik kolonial Belanda, yaitu devide et impera. [1]

LATAR BELAKANG PEMBERONTAKAN DI/TII DI ACEH


TRESHA LENDIA PRATIWI/ SI V

Negara Islam Indonesia (NII),  Tentara Islam Indonesia (TII) atau biasa disebut dengan DI (Darul Islam) adalah sebuah gerakan politik yang didirikan pada tanggal 7 Agustus 1949 (12 syawal 1368 Hijriah) oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo di sebuah desa yang berada di kota Tasikmalaya, Jawa Barat. NII tersebut diproklamasikan pada saat Negara Pasundan yang dibuat oleh Belanda mengangkat seorang Raden yang bernama Raden Aria Adipati Wiranatakoesoema sebagai pemimpin/presiden di Negara Pasundan tersebut.[1]

PERAN FRANS KAISIEPO DALAM PENGEMBALIAN IRIAN BARAT


GUSWITA PUTRI/ SI V

            Frans Kaisiepo (10 Oktober 1921-10 April 1979) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang bergelar pahlawan nasional Indonesia. Frans Kaisiepo jarang dikenal oleh banyak orang. Termasuk di sekolah-sekolah peran Frans Kaisiepo dalam pengembalian Irian Barat tidak di ketahui oleh orang banyak termasuk pelajar-pelajar maupun masyarakat. Frans Kaisiepo di Papua sangat di hargai dan disegani karena Ia sangat berperan bagi masyarakat Papua. Karena peran beliau lah Irian Barat masih merupakan salah satu dari 33 Provinsi yang ada di Indonesia pada saat ini. Peran Frans Kaisiepo tidak kalah pentingnya dengan pahlawan-pahlawan lainya yang berasal dari kepulaun Jawa maupun Sumatra. Sebagai wakil dari Papua ia terlibat dalam Konferensi Malino yang berlangsung pada tanggal 16-25 Juli 1946, dimana pembentukan Republik Indonesia telah dibahas. Beberapa jasa kenegaraan Gubernur Papua ke-4 ini termasuk pengusulan nama Irian Barat, yang berarti daerah panas dalam bahasa Biak. Untuk menyebutkan wilayah paling Timur Republik Indonesia ini, serta partisipasinya dalam Konferensi Malino yang membahas pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS)

Gerakan Separatis Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia [PRRI] Perjuangan Semesta [PERMESTA]

Thesy Mersury /S/B

 

Kutipan menurut Abdullah Azzam Al Afghani               

Kondisi negara antara tahun 1950-1956 yang diharapkan sebagai awal pembangunan di segala bidang ternyata tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Kehidupan politik dan demokrasi tidak efektif, kabinet tidak bertahan lama karena sering jatuh sebelum menjalankan program-programnya. Selain itu orang-orang yang mendapat jabatan ternyata tidak sesuai dengan bidang keahliannya. Akhirnya, pada akhir 1956, dengan disponsori para perwira militer daerah, dibentuklah Dewan Banteng(Sumatera Barat), Dewan Gajah(Sumatera Utara), dan dewan Garuda(Sumatera Selatan), semacam pemerintah darurat di daerah masing-masing.

Keadaan yang jauh dari memuaskan itu menjadi pemikiran sekelompok anggota TNI. Pada saat reuni Dewan Banteng di Sumatera Barat, peserta sepakat bahwa untuk melaksanakan pembangunan, potensi

PERTEMPURAN LAUT ARU (PEMBEBASAN IRIAN BARAT)

EGI SEPTIA WINDARI

 

Di Yogyakarta pada tanggal 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mengumandangkan Komando Pembebasan Irian Barat Tri Komando Rakyat (Trikora). Komando tersebut dicanangkan akibat sikap ngotot Belanda untuk tetap bercokol di Irian Barat. Padahal telah disepakati bahwa Irian Barat akan diserahkan kepada Indonesia setahun pasca pengakuan kedaulatan 1949. Upaya diplomatis yang dilakukan Indonesia sejak tahun 1950 mengalami jalan buntu. Di lain pihak, Belanda malah memperkuat kekuatan militernya di Irian Barat. Tindakan Belanda tersebut dijawab Indonesia dengan memperkuat persenjataan APRI (Angkatan Perang Republik Indonesia) melalui pembelian besar-besaran dari luar negeri, seperti Rusia.

PENGEMBALIAN IRIAN BARAT

IRMA SETRIANTI


Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia,tercatat salah satu peristiwa penting yakni pembebasan Irian Barat dari tangan Pemerintahan Belanda yang masih ingin menguasai salah satu wilayah Indonesia meski saat itu Indonesia telah menyatakan kemerdekaan nya.Meski dalam sidang Konferensi Meja Bundar ( KMB ) telah dilaksanakan dan menghasilkan salah satu keputusan yakni Belanda mengakui kedaulatan Indonesia sepenuhnya,kecuali Irian Barat yang rencananya akan dikembalikan setahun kemudian,namun setelah pengakuan kedaulatan.Belanda tidak juga menyerahkan wilayah Irian Barat

Pengembalian Irian Barat menjadi masalah yang sangat penting bagi Pemerintah Indonesia sejak tahun setelah  penandatanganan KMB di Den Haag 1949.Salah satu isi perjanjian tersebut adalah Belanda ingin menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia satu tahun setelah pengakuan kedaulatan.Keputusan tersebut tidak pernah ditepati oleh Belanda.Karena Belanda masih menginginkan wilayah Irian Barat,sebab wilayah ini sangat penting bagi kepentingan Nasional nya.Sebagai Negara yang baru saja mengalami kehancuran pasca Perang Dunia ke-2,Belanda butuh  banyak modal  dan salah satu caranya adalah berasal dari wilayah jajahannya.Kalau wilayah Irian Barat dapat dipertahankan,maka di tanah  inilah koloni itu bisa mendirikan perkebunan,persawahan,dan industri guna meningkatkan ekonomi dan kemakmuran Belanda pasca kehancuran Perang Dunia ke-2.Beberapa pihak dari delegasi Belanda menyatakan bahwa wilayah ini adalah The Last Pillar yang harus dipertahankan.Perdebatan ini menjadi panas di perundingan KMB,sebab wakil Indonesia di Den Haag  yakni Bung Hatta juga menyampaikan bahwa wilayah Irian Barat harus turut merdeka dengan wilayah Indonesia lainnya.Oleh karena itu,Pemerintah  Indonesia berjuang dengan segala cara untuk merebut kembali Irian Barat dari tangan Belanda.1 

Sejarah PRRI di Sumatera tengah

Ainun syarifatul alfiah/SI V

Selama awal tahun 1958, Dewan Perjuangan melalui anggota sipil maupun militer berusaha mendekati pihak-pihak Jakarta yang bersimpati kepada mereka untuk merumuskan gagasan reshufle (perubahan) Kabinet Djuanda. Namun tampaknya keadaan di Jakarta sudah tampak berubah. Banyak kawan mereka baik sipil maupun militer, tidak lagi berani bicara karena diancam tangkap dan dipenjarakan.

PEMBERONTAKAN PKI DI MADIUN

PUTRI AMELIA/ SI V

            Setelah penandatanganan persetujuan Renvile, timbul pro dan kontra terhaap persetujuan tersebut. Pada waktu itu, partai Masyumi dan PKI menarik diri dari Kabinet. Masyumi dan PNI adalah dua partai besar pendukung cabinet yang dipimpin Amir Syarifudin. Akibatnya, Kabiner Amir Syarifuddin jatuh. Cabinet barupun dibentuk dengan Mohammad Hatta sebagai Perdana Menteri. Akan tetapi partai-partai yang berhaluan sosialis-komunis tidak ikut dalam cabinet yang baru tersebut. Akibatnya, terjadi pertentangan yang makin tajam antara kelompok sosialis-komunis dan pendukung cabinet Hatta. Amir Syarifuddin menentang politik pemerintah. Ia mendirikan Front Demokrasi Rakyat (FDR). Front Demokrasi Rakyat ini terdiri dari organisasi-organisasi ekstrem kiri. Mereka melancarkan progpaganda anti pemerintah, melakukan pemogokan, dan pengacauan.

PERJUANGAN PEMBEBASAN IRIAN BARAT MELALUI DIPLOMASI DAN KONFRONTASI

EGI SEPTIA WINDARI

 

A.    Perjuangan Melalui Jalan Diplomasi

Irian barat merupakan wilayah Indonesia yang ingin dikuasai oleh Belanda untuk pembentukan negara boneka Papua. Berbagai upaya yang dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, ternyata belum membawa hasil, sehingga Belanda tetap menduduki Irian Barat. Meskipun berdasarkan hasil Kesepakatan Konferensi Meja Bundar (KMB) 1949 Pemerintah Belanda memiliki kewajiban mengembalikan Irian Barat kepada pemerintahan Indonesia.

Namun selama bertahun-tahun pemerintahan Belanda tidak menunjukan itikad baik dan tidak mau berunding.  Pada tahun 1952, arogansi Belanda semakin memuncak dengan terus memperkuat angkatan perangnya di Irian Barat dan memasukkan Irian Barat ke dalam wilayahnya.