LATAR BELAKANG RUNTUHNYA HINDIA BELANDA

JUHERI SEPTIAWAN/A/SI3 

Hindia-Belanda adalah sebuah wilayah koloni Belanda yang diakui secara hukum de jure dan de facto. Kepala negara Hindia-Belanda adalah Ratu/Raja Belanda dengan perwakilannya yang berkuasa penuh seorang Gubernur-Jendral.
Hindia-Belanda dahulu kala adalah sebuah jajahan Belanda, sekarang disebut Indonesia. Jajahan Belanda ini bermula dari property Vereenigde Oostindische Compagnie (atau VOC) yang antara lain memiliki Jawa dan Maluku serta beberapa daerah lain semenjak abad ke-17. Setelah VOC dibubarkan pada tahun 1798, semua properti VOC menjadi milik pemerintah Republik Batavia.
Pada abad ke-19 hanya pulau Jawa saja yang secara keseluruhan milik Belanda. Lalu pada tahun-tahun selanjutnya semua daerah lain di Nusantara ditaklukkan atau "dipasifikasikan" (didamaikan). Hindia-Belanda adalah salah satu koloni Eropa yang paling berharga yang termasuk dalam kekuasaan Imperium Belanda.  Penguasaan atas koloni ini turut menyumbang kepada semakin kuatnya pengaruh ekonomi global Belanda, terutama dalam perdagangan rempah dan komoditas perkebunan lainnya, dalam abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Pada puncaknya pada tahun 1942, Hindia-Belanda meliputi semua daerah Indonesia saat ini. Selain itu, kota Melaka, Taiwan, Sri Lanka pernah dimiliki VOC dan pemerintah Belanda.
Pada masa koloni pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia, bangsa Indonesia hanya mengalami kerugian yang besar akibat dari di eksploitasi besar-besaran yang di lakukan pemerintahan Hindia Belanda, serta pada masa ini pemerintah Hindia Belanda juga melakukan monopoli perdagangan yang hanya membuat Rakyat Indonesia semakin miskin. Tidak hanya terjadi pada bidang ekonomi, pada bidang pembentukan daerah pemerintah Hindia Belanda menetapkan bahwa Indonesia bukanlah suatu Negara melainkan menjadi salah satu provinsi Belanda. Akibat ini banyak sekali terjadi pemberontakan yang di lakukan  bangsa Indonesia terhadap pemerintahan Hindia Belanda, bangsa Indonesia merasa tidak adil yang dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda. Dengan banyak terjadinya pemberontakan yang di lakukan bangsa Indonesia, pemerintahan Hindia Belanda setidaknya sedikit agak bergoyang. Dan pada masa ini lah pemerintahan Hindia Belanda goyang kurangnya kepercayaan bagi bangsa Indonesia terhadap Hindia belanda.
Tidak hanya terjadinya pemberontakan yang di lakukan bangsa Indonesia. Hindia Belanda semakin terperuk keadaannya sewaktu bangsa jepang mulai ingin meguasai daerah asia bahkan di daerah asia tenggara khususnya Indonesia. Jepang mengetahui bahwa di Indonesia kaya sekali akan Sumber Daya Alamnya, dengan hal ini lah membuat Jepang ingin mengusai Indonesia yang pada saat itu Indonesia di bawah kekuasaan pemerintahan Hindia Belanda. Dengan peristiwa inilah awal terjadinya atau awal jatuhnya pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia.
Runtuhnya Hindia Belanda tidak hanya di dorong oleh factor internal, tetapi ternyata  runtuhnya Hindia Belanda juga di dorong oleh factor eksternal. Adapun factor-faktor yang mengakibatkan terjadinya kemunduran Hindia Belanda adalah :
A.    Koloni yang Rapuh
Pada tanggal 10 Mei 1940, Adolf hitler mengerimkan pasukannya untuk menyerang negeri belanda yang netral guna mengepung Prancis. Pada tanggal 14 Mei, di bawah ancaman serangan pasukan payung dan panzer jerman yag didukung oleh Luftwaffe ( angkatan udara Jerman ). Ratu Belanda dan cabinet perdana menteri dirk jan de geer mengungsi ke London. Pada keesokan harinya, angkatan perang Belanda menyerah dan diduduki Jerman Nazi setelah terjadinya pemboman dahsyat yang menghancurkan kota Rotterdem.
            Jatuhnya negeri Belanda ini menimbulkan goncangan dan tanda Tanya besar mengenai nasib wilayah jajahannnya, terutama di Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang sangat besar tersebut. Di Hindia Belanda berita mengenai penyerbuan dan pendudukan Negeri Belanda yang dilakukan oleh jerman tersebut membuat Gubernur Jendral Mr. A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Statchower mengumumkan keadaan darurat bagi Hindia Belanda. Satu  satu tindakan pertama yang di ambil pemerintahan Kolonial berkaitan dengan hal itu adalah melakukan tindakan balasan terhadap orang-orang jerman di Hindia Belanda. Konsulat jendral jerman di Batavia serta gedung asosiasi jerman di duduki oleh Hindia Belanda. Kapal-kapal jerman yang sedang berlabuh di sabang, teluk bayur, Batavia, makasar dan manado, segera di cidukoleh pasukan keamanan Belanda. Akibat lemahnya koloni tersebut membuat pemerintah Hindia Belanda semakin terperosot dan ini lah awal dari kemunduran Hindia Belanda di Indonesia.
B.     Terjadinya perang di pasifik
Pada bulan agustus 1941 baik angkatan darat maupun angkatan laut jepang telah menyusun suatu rencana perang bersama, di mana tujuan utama mereka adalah merebut secepat mungkin wilayah jajahan belanda dan inggris di asia tenggara yang kaya akan sumber daya alam, khususnya Hindia  Belanda dan Malaya. Untuk mengamankan wilayah itu, jepang meyakini bahwa adalah hal yang penting untuk menghancurkan atau melumpuhkan pearl harbor serta menyingkirkan pangkalan-pangkalan amerika di fhilipina.
Untuk meraih tujuannya tersebut, jepang akan melancarkan serangan di asia pasifik. Pesawat-pesawat terbang yang berpangkalan di kapal induk akan menyerang pangkalan amerika. Angkatan darat maupun angkatan laut jepang akan melakukan penyerangan yang sangat draktis di daerah jajahan amerika maupun hindia belanda. Selama priode pertama tersebut, pasukan angkatan darat dan angkatan laut akan merebut pangkalan-pangkalan udara terdepan di sulewesi, Kalimantan jajahan belanda serta Sumatra dan pulau jawa
            Pada pertengahan Desember 1941, giliran birma ( sekarang Nyamara ) yang diserang pasukan jepang, yang datang dari arah Malaya dan siam. Pasukan inggris yang mempertahankan negeri tersebut segera di paksa mundur. Di Batavia kalangan militer belanda masih belum sadar akan gentingnya keadaan dan tetap mengharapkan dukungan dari amerika.
Dengan peristiwa ini lah untuk meningkatkan daya tempur berbagai satuan militer dan para militer bentukan belanda, pemerintahan colonial juga menggantungkan pertahanannya pada tentara kerajaan-kerajaan pribumi. Dalam batas-batas tertentu, dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pola pertahanan hindia belanda sebenarnya mengikuti pola perang VOC, yaitu dengan mengadakan berbagi persekutuan dengan para bupati dan raja-raja pribumi.
Tetapi pasukan perang yang di bentuk Hindia Belanda tidak kuat untuk menahan gempuran yang di lakukan oleh jepang, masyarakat hindia belanda bole saja di tutup matanya, tetapi para petinggi mileter di bandung mengetahui bahwa system pertahanan di hindia belanda sama sekali tidak memadai untuk dapat melawan serbuan jepang,. Hal itu sendiri di akui secara terbuka oleh jendral Ter Poorten ( Nino Oktorino : 86 ). Mereka secara langsung mengatakan bahwa keadaan sudah tidak ada harapan lagi. Dengan sikaf pesismenya itu segera menjadi kenyataan bahwa pemerintahan hindia belanda akan runtuh.
C.     Pengaruh ideologi ajaran kuno Jepang terhadap Indonesia
Sebelum tahun 1853 jepang adalah sebuah Negara yang tertutup di bawah pemerintahan militer yang di sebut shogun ( jendral ), yang memerintah negeri matahari terbit itu sejak abad ke 13. Ketertutupan itu diakhiri ketika sebuah armada amerika serikat dibawah pimpinan komodor matthew perry memaksa shogun untuk membuka perdagangan dengan barat atau menghadapi serangan amerika
Pada mulanya shogun menyerah pada tuntutan tersebut dan memberikan hak istimewa kepada bangsa barat di negerinya. Namun , bangsa jepang tidak menerima nasib malangnya tanpa perlawan. Dibawah pimpinan kaisar Mutsuhito, yang kemudian lebih dikenal dengan nama kaisar meiji, orang jepang menyingkirkan kekuasaan shogun dan melakukan modernisasi dengan mepelajari ajaran barat dengan apa yang disebut sebagai " Restorasi Meiji ". Mereka mendirikan pengocoran meriam, pabrik pemintalan kapas serta pabrik-pabrik lain yang di rancang seperti pabrik di barat. Untuk memperkuat dirinya orang jepang mengadakan wajib militer Negara yang mencontoh wajib militer Rusia, dan membentuk angkatan laut yang meniru angkatan inggris.
Para penguasa baru itu juga merancang UU dasar mendirikan parlemen. Tetapi langkah-langkah tersebut tidak mendorong terciptanya demokrasi. Pemerintah hanya sekedar mengabungkan kebiasaan serta cita-cita barat dan timur. Keberhasilan modernisasi Jepang selama restorasi meiji bukan hanya menyebabkan Negara tersebut berhasrat untuk menyaingi Negara barat dalam hal teknologi tetapi juga dalam hal menguasai daerah atau memperluas kekuasaanya.
Adapun ideology nafsu ekspansi ini sendiri berasal dari ajaran kuno jepang yang di sebut HAKKO ICHIU ( delapan benang dalam satu atap ). Inti sari dari Hakko Ichiu pembentukan suatu kuasaan yang didomisasi oleh jepang yang meliputi bagian-bagian besar dunia. Kebijakan ekspansi jepang untuk memenuhi ajaran Hakko ichiu yang kemudian menimbulkan perang asia pasifik.
Akibat ideology ini lah membuat bangsa jepang semakin kuat untuk menguasai daerah jajahan yang berada di asia, salah satunya daerah jajahan Hindia belanda yaitu Indonesia. Bangsa jepang berpedoman pada ajaran kuno jepang yang intisarinya membuat pembentukan suatu kekuasaanya di belahan dunia. Dengan fanatisme inilah mebuat tanah jajahan Hindia Belanda semakin terancam karena jepang masuk di Indonesia dengan membawa symbol 3 A yang mengaku bahwa jepang adalah pemimpin Asia, jepang pelindung Asia dan Jepang Cahaya asia. Akibat ini lah jepang mengaku bahwa mereka adalah pelindung bahkan saudara tua di asia, dan mereka juga siap untuk mengusir penjajah yang berada di asia.
D.    Tumbuhnya Nasionalisme yang tinggi bangsa indonesia
Akibat tingginya kaum nasionalis di indonesia hal tersebut mendapatkan tanggapan positif di antara para nasionalisme asia, yang setelah kemenangan jepang atas rusia merasa berhasil menemukan kembali kepribadian masing-masing dan menyadari akan haknya untuk menentukan nasib sendiri yaitu merdeka dan mandiri. Ketika kaum militer berhasil menyisihkan kekuatan kelompok liberal dan demokrat dalam pemerintahan, jepang semakin giat untuk menarik dukungan dari kelompok-kelompok nasionalis asia. Pada tahun 1933 sebuah organisasi besar yang bernama Himpunan Asia Timur raya yang didirikan oleh pangeran Konoye Fumimaru. Mereka mengemumandangkan slogan " Asia untuk bangsa Asia ".
Di indonesia kaum nasionalis indonesia pengaruh jepang telah berlangsung lama. Bahkan boleh dikatakan bahwa salah satu cikal bakala dari kemunculan nasionlisme indonesia sendiri berasal dari kemunculan nasionalisme Wahidin Soedirohoesodo pada keberhasilan jepang dalam memepelajari ilmu pengetahuan barat sehingga dapat mengalahkan kekuasaan baarat dalam perang Jepang-Rusia 1904-1905. Bukan hanya peristiwa itu saja bangsa indonesia bahkan Beberapa tokoh pergerakan mampu memanfaatkan kenangan kejayaan masa lalu (Sriwijaya, Majapahit, dan Mataram) untuk dijadikan motivasi dalam bergerak dan meningkatkan rasa percaya diri rakyat di dalam berjuang menghadapi kolonialisme Barat. Hal itu lah yang kemudian menjadi pemikiran wahidin untuk mendorong pembentukan sebuah badan beasiswa bagi para pelajar jawa yang belajar di sekolah-sekolah barat. Hasil pemikirinya itu adalah cikal bakal dari terbentuknya suatu organisasi Budi Oetomo, yang kemudian dianggap sebagai pelopor kebangkitan nasinal Indonesia.
Daftar Pustaka
Oktorino Nino. Runtuhnya Hindia Belalanda. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013.
Onghokham. Runtuhnya Hindia Belanda. Jakarta: PT Gramedi, 1987.

No comments:

Post a Comment