KHAIRUL AMIN/SI 3/A
1.1 Masa Pemerintahan Herman W Daendels
Letak geografis belanda yang dekat dengan inggris menyebabkan Napoleon Bonaparte merasa perlu menduduki belanda. Tahun 1806, prancis (Napoleon) membubarkan Republik Btaaf dan membentuk koninkrijk Holland (kerajaanbelanda). Napoleon mengangkat Louis Napoleon sebagai raja belanda yang berarti sejak saat itu pemerintahan yang berkembang di nusantara adalah pemerintahan Belanda-Perancis.
Oleh karena nusantara berada di bawah ancaman inggris yang berkuasa di hindia, napoleon membutuhkan orang yang kuat dan berpengalaman militer untuk mempertahankan wilayah jajahannya di nusantara. Louis napoleon mengangkat HERMAN W. DAENDELS Sebagai gubernur jenderal di nusantara. Daendels mulai menjalankan tugasnya pada tahun 1808 dengan tugas mempertahankan Pulau jawa dari serangan Inggris.
Herman W Daendels memulai kariernya di kota kelahiranya Hattern sebagai pengacara. Pada tahun 1794 ia bergabung dengan tentara Prancis yang masuk kebelanda sebagai brigadir. Ketika sebagai letnan jenderal ia beralih kebataafsc Republik dan ikut dalam perebutan kekuasaan pada tanggal 22 januari 1798. Dalam masa pemerintahannya sebagai gubernur jenderal (1808-1811), ia membuat kebijakan kontroversial, yaitu pembuatan jalan sepanjang pulau jawa (anyer-panarukan).
2.1 Kebijakan Pemerintahan Herman W Daendels
Sebagai seorang revolusioner, Daendels sangat mendukung perubahan-perubahan liberal. Ia juga bercita-cita untuk memperbaiki nasib rakyat dengan memajukan pertanian dan perdagangan. Akan tetapi, dalam melakukan kebijakannya ia bersikap dictator sehingga dalam masa pemerintahannya yang singkat, yang di ingat rakyat adalah kekejamannya. Dalam masa jabatanya yang singkat, pembaharuan yang di lakukannya adalah sebagaiberikut:
1. Bidang birokrasi pemerintahan
Ø Pusat pemerintahan (Weltevreden) di pindahkan agak masuk kepedalaman.
Ø Dewan hindia belanda sebagai dewan legislative pendamping gubernur jenderal dibubarkan dan digantikan dengan dewan penasehat.
Ø Membentuk sekretariat Negara (Algemene Secretarie)
Ø Pulau jawa di bagikan menjadi 9 prefektur dan 31 kabupaten. Setiap prefektur di kepalai oleh seorang residen (prefek) yang langsung dibawah pemerintahan wali Negara. Setiap residen membawahi beberapa bupati.
Ø Para bupati di jadikan pegawai pemerintahan.
2. Bidang Hukum Dan Peradilan
A. Dalam bidang hokum deandels membentuk tiga jenis pengadilan, yaitu sebagai berikut.
Ø Pengadilan untuk orang Eropa
Ø Pengadilan untuk orang Pribumi
Ø Pengadilan untuk orang Timur Asing
B. Pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu termasuk terhadap bangsa eropa. Akan tetapi, ia sendiri malah melakukan korupsi besar-besaran dalam kasus penjualan tanah kepada pihak swasta.
3. Bidang militer dan pertahanan
Dalam melaksanakan tugas utamanya untuk mempertahankan pulau jawa dari serangan inggris, Daendels mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
Ø Membangun jalan raya antara Anyer-Panarukan, baik sebagai lalu lintas pertahanan maupun perekonomian.
Ø Menambah jumlah angkatan perang dari 3000 orang menjadi 20.000 orang.
Ø Membangun pabrik senjata di gresik dan semarang. Hal itu karena Ia tidak dapat mengharapkan lagi bantuan dari eropa akibat blockade inggris di lautan.
Ø Membangun pangkalan angkatan laut di ujong kulon dan Surabaya.
Ø Membangun benteng-benteng pertahanan.
Ø Meningkatkan kesejahteraan prajurit.
4. Bidang ekonomi dan keuangan
Ø Membentuk Dewan Pengawasan Keuangan Negara (algemene Rekenkaer) dan dilakukan pemberantasan korupsi dengan keras.
Ø Mengeluarkan uang kertas.
Ø Memperbaiki gaji pegawai
Ø Pajak in natura (contingenten) dan system penyerahan wajib (verplich televerantie) yang di terapkan pada zaman VOC tetap di lanjutkan, bahkan di perberat
Ø Mengadakan monopoli perdagangan beras.
Ø Mengadakan pinjaman paksa kepada orang-orang yang di anggap mampu. Bagi yang menolak pinjaman bisa dikenakan hukuman.
Ø Penjualan tanah kepada pihak swasta, seperti didaerah sekitar Batavia dan beberapa daerah dijawa tengah dan jawa timur.
Ø Mengadakan preanger stelsel, yaitu kewajiban bagi rakyat priangan dan sekitarnya untuk menanam tanaman ekspor (kopi)
5. Bidang social
Ø Rakyat di paksakan untuk melakukan kerjaro diuntuk membangun jalan Anyer-Panarukan.
Ø Perbudakan dibiarkan berkembang.
Ø Menghapusupacarapenghormatankepadaresiden ,sunan, atau sultan.
Ø Membuat jaringan pos distrik dengan mengunakan kuda pos.
3.1 Akhir Kekuasaan Herman W Daendels
Kejatuhan Daendels antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
Ø Sikapnya yang otoriter terhadap raja-raja Banten, Yogyakarta, Dan Cirebon menimbulkan pertentangan dan perlawanan.
Ø Penyelewengan dalam kasus penjualan tanah terhadap pihak swasta dan manipulasi penjualan istana bogor.
Ø Keburukan dalam system administrasi pemerintahan.
Louis Bonaparte sebagai raja belanda akhirnya menarik kembali Daendels dengan pertimbangan Daendels sudah berbuat optimal di nusantara. Apabila di teruskan lebih lama lagi, di khawatirkan akan memperburuk citra Belada di Nusantara. Penarikan Daendels ke Belanda disertai dengan pengangkatannya sebagai seorang panglima perang yang kemudian di kirim kemedan perang Rusia.
KESIMPULAN
Kedatangan awal bangsa belanda ke Indonesia yaitu semula untuk berdagang, menjadi keinginan untuk mengeksploitasikan kekayaan alam Indonesia. Guna mendukung penguasaannya terhadap rempah-rempah di Indonesia, belanda membentuk serikat dagang yang diberinama VOC. VOC pun dengan leluasa menbuat kebijakannya yang sangat merugikan bagsa Indonesia.
Herman w daendels, adalah salah satu gubernur jenderal yang memegang tampuk kekusaan VOC sering kali membuat rakyat Indonesia sengsara. Kebijakannya yang paling kontroversional adalah pembuatan jalan sepanjang pulau jawa (anyer-panarukan), yang sangat membuat rakyat jawa pada masa itu sengsara.
DAFTAR PUSTAKA
Mustopo Habib dkk. 2007. Sejarah. Jakarta. Yudhistira
Aziz Maliha, Asrii. 2006. Sejarah Indonesia lll. Pekanbaru: Cendikia Insant
No comments:
Post a Comment