Peristiwa Rengasdengklok

Nur Muhammad Hazani 

 

            Peristiwa Rengasdengklok merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Negara Republik Indonesia, yang merupakan peristiwa yang mempercepat Indonesia untuk menjadi negara yang merdeka seutuhnya.  Peristiwa Rengasdengklok juga merupakan suatu peristiwa  penculikan terhadap Ir. Soekarno bersama dengan Drs. Moh. Hatta yang dilakukan oleh golongan muda pada satu hari sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia diumumkan secara langsung oleh Ir. Soekarno tepatnya pada tanggal 16 Agustus 1945. Ir. Soekarno dan Moh. Hatta diculik oleh golongan muda dan kemudian di bawa ke salah satu wilayah kecil di provinsi Jawa Barat yaitu kota Rengasdengklok. Karena itulah maka dikenal kejadian itu dengan nama peristiwa Rengasdengklok. Itulah yang diketahui kebanyakan orang tentang peristiwa Rengasdengklok tanpa tahu dengan rinci apa-apa saja penyebab peristiwa itu dan bagaimana kondisi kota Rengasdengklok sebelum peristiwa itu terjadi.[1]

Romusha


Wita Afrianti S/A

Romusha (buruh,pekerja) adalah panggilan bagi orang-orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945.Kebanyakan romusa adalah petani,dan sejak Oktober 1943 pihak Jepang mewajibkan para petani menjadi romusa.Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di Indonesia serta Asia Tenggara.
          Romusa adalah sebuah kata Jepang yang berarti semacam " serdadu kerja " yang tenaganya dibutuhkan demi kepentingan perang pasifik yang dialami Jepang melawan tentara sekutu pada Perang Dunia II.

Suku Aborigin

Rahmah Fuadi


Penelitian menyebutkan Bumi sebagai satu-satunya planet yang layak dihuni dan didiami oleh manusia. Bumi terdiri dari dataran yang jauh lebih sempit dari lautannya. Dataran yang didiami manusia di bumi terbagi dalam 4 benua. Salah satu Benua yang berhasil didiami oleh manusia ialah benua Australia. Sejarawan dalam penelitiannya mengklaim bahwa Benua Australia sebagai benua yang berhasil didiami penduduk aslinya yaitu Suku Aborigin. Sejarawan memperkirakan bahwa suku aborigin datang ke benua ini sekitar 40.000 tahun yang lalu sebelum zaman es.1

Diperkirakan suku aborigin berasal dari daratan Asia yang berhasil melakukan mobilisasi dari daratan India lalu semenanjung Malaya terus bergerak ke arah selatan melalui Indonesia dan akhirnya memasuki Australia. Suku aborigin masuk ke Australia dari arah Utara yaitu garis pantai utara yang dinyatakan oleh Elkin (1956), mulai dari semenanjung York di timur hingga pantai daerah Kimberley di

KEDATANGAN BANGSA KULIT PUTIH DAN KULIT HITAM DI AUSTRALIA


Ega Elfischa/14B/SAO

Sampai abad ke-15, orang-orang kulit putih (Eropa) masihberbeda  pendapat tentang bentuk bumi. Ada yang setuju dengan pendapat bumi itu berbentuk bulat dan terbagi dua secara seimbang antara belahan bumi utara dan selatan. Pendapat lain berpendapat bumi itu berbentuk rata sebagaimana diungkap oleh ahli agama Katolik.Dari pendapat-pendapat  tersebut, ternyata sampai akhir abad ke-16 masih mempengaruhi pandangan orang-orang Eropa. Apabila mengacu pada pendapat pertama bahwa bumi itu bulat, sebenarnya telah diungkap oleh Ptolemy ( ahli matematika dan geografi) pada abad ke-2 masehi. Perbedaan pendapat itu pun dengan sendirinya mempengaruhi pendapat tentang keberadaan benua Australia. Berikut ini ada empat buah peta yang diterbitkan di Eropa dalam abad ke-16. JIka kita perhatikan, perubahan politik sesudah tahun 1453 telah mendorong terjadinya perubahan baru dalam mencari danmenemukan jalan ke sumber barang-barang dagangan

BIOGRAFI GANDULO DT. TABANO PEJUANG DARI KAMPAR

Siti Khairiyah


Datuk Tabano lahir tahun 1860 di Bangkinang dengan nama Gandulo serta meninggal pada 13 November 1900 dalam umur 40 tahun. Dia memiliki 2 orang isteri, dari isteri awal mendapatkan 3 orang anak, Abdullah, Khadijah, serta Saiba. Dari isteri kedua lahir 2 orang putera ialah H. Muhammad. Nur serta H. Abd. Rauf.[1]

Dikenal dengan sebutan Gandulo, kemudian diangkat menjadi Dubalang dari Datuk Tuo dan diberi gelar Datuk Tabano. Beliau sebagai Dubalang dikenal sangat berani, berpendirian keras, dan paling benci segala bentuk penindasan. Dubalang merupakan perangkat adat yang bertugas menjaga kewibawaan datuk persekuannya agar tidak diremehkan orang lain.

Pada sesuatu kali ninik mamak Limo Koto memohon Pancuong Aleh( semacam pajak) kepada ppemilik tambang emas yang terletak di Pulau Gadang. Setelah itu pada hari yang sudah diresmikan