PERJUANGAN PEMBEBASAN IRIAN BARAT MELALUI DIPLOMASI DAN KONFRONTASI

EGI SEPTIA WINDARI

 

A.    Perjuangan Melalui Jalan Diplomasi

Irian barat merupakan wilayah Indonesia yang ingin dikuasai oleh Belanda untuk pembentukan negara boneka Papua. Berbagai upaya yang dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, ternyata belum membawa hasil, sehingga Belanda tetap menduduki Irian Barat. Meskipun berdasarkan hasil Kesepakatan Konferensi Meja Bundar (KMB) 1949 Pemerintah Belanda memiliki kewajiban mengembalikan Irian Barat kepada pemerintahan Indonesia.

Namun selama bertahun-tahun pemerintahan Belanda tidak menunjukan itikad baik dan tidak mau berunding.  Pada tahun 1952, arogansi Belanda semakin memuncak dengan terus memperkuat angkatan perangnya di Irian Barat dan memasukkan Irian Barat ke dalam wilayahnya.

Kondisi ekonomi Masa Pemerintahan Reformasi

ABDULLAH 

 

A.    Kondisi ekonomi Masa Pemerintahan Reformasi

Pada pertengahan tahun 1997, krisis moneter melanda negara-negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Krisis moneter di Indonesia dimulai dengan menurunnya nilai tukar rupiah. Hal itu memicu penurunan produktivitas ekonomi serta munculnya disfungsi institusi ekonomi dalam mengatasi krisis tersebut. Kelompok masyarakat yang kritis melihat bahwa krisis ini merupakan kesalahan Orde Baru yang di nilai tidak baik dalam mengurus pemerintahan. Hal ini kemudian mengarah pada munculnya krisis legitimasi kepercayaan atas pemerintahan Orde Baru. Masyarakat kampus yang terdiri atas para mahasiswa, dosen, dan rektor mulai menyuarakan pendapatnya melalui berbagai media, baik itu seminar, diskusi, mimbar bebas hingga aksi demonstrasi. Permasalahan krisis kepercayaan terhadap pemerintahan Orde Baru makin meningkat dengan di angkatnya kembali Soeharto sebagai presiden Republik Indonesia. Berbagai peristiwa bentrokan antara kelompok mahasiswa dan tentara serta kelompok pendukung Soeharto pun mulai bermunculan.

BERKEMBANGNYA PEMIKIRAN LIBERALISME DAN KONDISI EKONOMI INDONESIA PADA SAAT DEMOKRASI LIBERAL

Febby Indri R/ SI V

 

Liberalisme ialah falsafah yang meletakkan kebebasan individu sebagai nilai politik tertinggi. Liberalisme menekankan hak-hak peribadi serta kesamarataan peluang. Dalam fahaman liberalisme, aliran dengan nama "liberal" mungkin mempunyai dasar dan pandangan yang berlainan, tetapi secara umumnya aliran-aliran ini bersetuju dengan prinsip-prinsip berikut termasuk kebebasan berfikir dan kebebasan bersuara, batasan kepada kuasa kerajaan, kedaulatan undang-undang, hak individu ke atas harta persendirian, pasaran bebas dan ketelusan sistem pemerintahan. Mereka yang liberal menyokong sistem kerajaan demokrasi liberal dengan pengundian yang adil dan terbuka, di mana semua rakyat mempunyai hak-hak yang sama rata di bawah undang-undang.

Fahaman liberalisme moden berakar umbi dari Zaman Kesedaran Barat dan kini mengandungi pemikiran politik yang luas dan kaya dari segi sumber. Liberalisme menolak kebanyakan tanggapan asas dalam hampir semua teori pembentukan kerajaan awal seperti seperti hak-hak raja yang diberikan

Yusuf Ronodipuro, Penyebar Berita Proklamasi


Rinaldi Afriadi Siregar/ SI V

Yusuf Ronodipuro (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 30 September 1919 – meninggal di Jakarta Selatan, 27 Januari 2008 pada umur 88 tahun) adalah duta besar Indonesia. Pada awalnya ia dikenal sebagai penyiar kemerdekaan Republik Indonesia secara luas. Selain itu ia pernah menjadi Duta Besar luar biasa Indonesia di Uruguay, Argentina, dan Chili. Yusuf Ronodipuro dianggap sebagai salah satu tokoh pahlawan Indonesia karena perannya dalam menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia saat dia bekerja di Radio Hoso Kyoku. Dia juga adalah salah satu pendiri dari Radio Republik Indonesia pada tanggal 11 September 1945, yang berdiri sampai sekarang, dan kemudian hari jadinya diperingati setiap tanggal 11 September[1].

KOLONIALISASI INGGRIS DI AUSTRALIA DAN PERKEMBANGANNYA


PUTRI AMELIA / PIS

            Yunani yang banyak menginspirasi peradaban di dunia turut berandi besar dalam penemuan Australia. Cerita kuno di Yunani menyebutkan bahwa terdapat benua besar di selatan khatulistiwa yang berperan sebagai penyeimbang benua disebelah utara khatulistiwa. Benua ini belum dikenal, sehingga dalam cerita tersebut dikenal dengan sebutan Terra Australis, yang kira-kira artinya adalah benua selatan (Terra= benua atau bumi dan Australis=selatan). Pada abad ke 16, ketika bangsa Eropa mulai mencari daerah koloni, cerita kuno Yunani ini dijadikan sebagai inspirasi mereka untuk dijadikan sebagai daerah kekuasaan. Pelaut yang menemukan Terra Australis ini adalah Pedro Fernandez de Quiros. seorang pelaut Portugis dalam kedinasan Spanyol. Pedro Fernandez de Quiros mengklaim bahwa pulau Hebride Baru yang

INTEGRASI TIMOR TIMUR DALAM NKRI DAN HUBUNGANNYA DENGAN AUSTRALIA

EKO ADI PUTRA / SI V

Proses Penyatuan atau Integrasi Timor Timur ke Indonesia
Wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) selain sangat luas, juga memiliki kompleksitas yang tidak sedikit. Timor Timur yang sebelum bergabung dengan Indonesia lebih dikenal dengan Republik Demokratik Timor Leste adalah sebuah wilayah yang terletak di sebelah utara Australia dan bagian timur pulau Timor. Nantinya, kedekatan dari faktor geografis dengan Australia inilah yang juga mewarnai proses penyatuan atau integrasi wilayah Timor Timur kedalam NKRI. Integrasi wilayah Timor Timur ke Indonesia atau NKRI tidak serta merta terjadi begitu saja. Proses yang cukup lama dilalui oleh rakyat Timor Timur yang memiliki kehendak tinggi untuk bersatu dengan Indonesia. Hal yang sama juga dirasakan oleh pemerintah Indonesia dalam rangka membantu tercapainya kehendak rakyat Timor Timur tersebut. Proses penyatuan atau integrasi ini memiliki awalan diantaranya yaitu: [1]

SEJARAH MIGRASI ORANG JAWA KE SURINAME

UJANG SUDRAJAT / PIS

Suku Jawa sudah berada di Suriname sejak akhir abad ke-19, di mana angkatan pertamanya dibawa oleh kolonis Belanda dari Hindia-Belanda (sekarang Indonesia). Sebagian keturunan mereka ada yang tinggal di Belanda. Sampai sekarang, mereka tetap menuturkan bahasa Jawa.Republik Suriname (Surinam), dulu bernama Guyana Belanda atau Guiana Belanda adalah sebuah negara di Amerika Selatan dan merupakan bekas jajahan Belanda. Negara ini berbatasan dengan Guyana Perancis di timur dan Guyana di barat. Di selatan berbatasan dengan Brasil dan di utara dengan Samudra Atlantik.Di Suriname tinggal sekitar 75.000 orang Jawa dan dibawa ke sana dari Hindia-Belanda antara tahun 1890-1939. Walaupun mereka telah di sana selama beberapa generasi, banyak dari mereka masih mengidentifikasi Jawa, walaupun sangat sedikit yang pernah mengunjungi pulau Jawa atau memelihara hubungan keluarga di sana. Tetapi mereka berbicara creolised versi bahasa Jawa, nama Jawa muncul pada semua tingkat masyarakat dan unsur-unsur budaya Jawa (seperti masakan) telah mempengaruhi bangsa ini budaya Karibia.

KRONOLOGIS TERJADINYA PERTEMPURAN DI SURABAYA

ANDI AMINAH RISKI/ SI V

Menyerahnya jepang kepada sekutu setelah dijatukannya bom atom di kota hirosima ada nagasaki oleh sekutu pada tanggal 6 dan 9 agustus 1945, hal tersebut membuat indonesia mengalami kekosongan kekuasaan momentum tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh bangsa indonesia untuk memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 19945. Setelah meyerahnya pihak Jepang kepada sekutu, rakyat dan pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945, yang dipimpin oleh brigjen A.W.S mallaby.

KEJADIAN-KEJADIAN "PEMICU" PKI DI MADIUN

TIKA PERMATA SARI / SI V

"Pisau Hatta" Memotong Pengaruh Komunisme

Setelah Kabinet Amir Sjarifuddin jatuh pada bulan Januari 1948 yang diakibatkan oleh Perjanjian Renville, Moh. Hatta segera ditunjuk sebagai formatur Kabinet. Beliau mengajak Masyumi, PNI, dan sayap kiri untuk bersama-sama membentuk Kabinet koalisi dengan wakil-wakil berimbang. Sayap kiri tidak menolak tetapi menuntut untuk memperoleh 10 kursi dalam Kabinet dengan posisi yang dikehendaki, seperti Pertahanan, menteri luar negeri, dan lain sebagainya. Namun tuntutan tersebut ditolak oleh Hatta dan beliau hanya menyetujui untuk menawarkan 4 kursi kepada pihak Sayap Kiri, namun penawaran ini ditolak oleh pihak sayap kiri dan akhirnya Hatta menyusun kabinetnya tanpa pihak Sayap kiri. [1]

Pergerakan Politik Afrika Selatan Dalam Menentang Politik Apartheid

Rinaldi Afriadi Siregar/PIS

A.    Latar belakang munculnya Politik Apartheid di Afrika Selatan
Pada tahun 1910 Perang Boer kedua berakhir dan Inggris berhasil mempersatukan wilayah Afrika Selatan dalam satu Uni Afrika Selatan menjadi republik dengan presidennya Hendrik Verwoed. Verwoed yang berhasil membuat kebijakan untuk memisahkan mayoritas orang kulit putih dan mayoritas kulit hitam justru malah menimbulkan diskriminasi antara keduanya. Sebelum dilaksanakan Politik Apartheid sebenarnya telah lama dilakukan, hal-hal yang merupakan gejala Apartheid, antara lain: