KOLONIALISASI INGGRIS DI AUSTRALIA DAN PERKEMBANGANNYA


PUTRI AMELIA / PIS

            Yunani yang banyak menginspirasi peradaban di dunia turut berandi besar dalam penemuan Australia. Cerita kuno di Yunani menyebutkan bahwa terdapat benua besar di selatan khatulistiwa yang berperan sebagai penyeimbang benua disebelah utara khatulistiwa. Benua ini belum dikenal, sehingga dalam cerita tersebut dikenal dengan sebutan Terra Australis, yang kira-kira artinya adalah benua selatan (Terra= benua atau bumi dan Australis=selatan). Pada abad ke 16, ketika bangsa Eropa mulai mencari daerah koloni, cerita kuno Yunani ini dijadikan sebagai inspirasi mereka untuk dijadikan sebagai daerah kekuasaan. Pelaut yang menemukan Terra Australis ini adalah Pedro Fernandez de Quiros. seorang pelaut Portugis dalam kedinasan Spanyol. Pedro Fernandez de Quiros mengklaim bahwa pulau Hebride Baru yang
ditemukannya adalah Terra Australis dan dijadikan sebagai milik raja Philips III (raja Spanyol berdarah Austria) sehingga Terra Australis berganti nama menjadi Austrialia, kemudian lebih dikenal dengan Australia. Cerita inilah yang menginspirasi bangsa Eropa untuk menemukan benua diselatan bumi sampai akhirnya pada tahun 1770, James Cook berkebangsaan Inggris menemukan Australia dan menamakan New South Wales (Wales baru di selatan). Karena belum ada yang mengklaim Australia sebagai daerah kekuasaan sehingga negara-negara Eropa seperti Spanyol, Belanda, dan Inggris bebas keluar masuk Australia, maka Inggris segera mengklaim bahwa Australia merupakan daerah kekuasaan mereka hingga pada akhirnya Australia menjadi daerah persemakmuran Inggris. [1]
            Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga kerja, dan pasar wilayah tersebut. Istilah ini juga menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari lebih hebat ketimbang yang dikolonikan. Pendukung dari kolonialisme berpendapat bahwa hukum kolonial menguntungkan negara yang dikolonikan dengan mengembangkan infrastruktur ekonomi dan politik yang dibutuhkan untuk pemodernisasian dan demokrasi. Kolonialisasi tertua di Australia yaitu :
1.      Tazmania
Tasmania masih disebut Van Diemen's Land sesuai dengan nama yang diberikan oleh Abel Tasman, orang yang menemukan benua tersebut, sampai tahun 1855. Kemudian berganti nama menjadi Tasmania. Masyarakat dari Tasmania ini merupakan campuran penduduk bebas (free settler) dengan narapidana (convicts), ketika pemukiman di pulau Norfolk di tinggalkan, banyak penduduk bebas di pulau itu pindah ke Tasmania, namun dalam waktu yang bersamaan banyak juga narapidana yang masuk. Letnan gubernur pertama yang berkuasa atas seluruh Tasmania adalah Kolonel Davey (1813-1817). Pada masanya gubernur davey berhasil menjadikan Tasmania berswasembada, bahkan banyak hasil-hasil pertanian Tasmania di kirim ke Sidney. Tapi dibalik kesuksesan davey ia sering bersifat kasar dan kurang disiplin sehingga pemerintahannya merosot, akibatnya banyak dari narapidana melarikan diri karena lemahnya pengawasan.
Marcquarie sebagai Gubernur diseluruh wilayah koloni sangat tidak menyukai sifat Davey seperti itu, sehingga ia meminta supaya Davey diganti. Davey kemudian digantikan oleh Kolonel William sorell, selama pemerintahannya dari tahun 1817-1824 ia berusaha memajukan Tasmania, dengan membangun jalan yang menghubungkan Hobart dan Launceston. Pada masa Sorell Tasmania sudah berhasil mengekspor gandum. Pada tahun 1824 Sorrel digantikan oleh Kolonel George Arthur.
2.      Victoria
Sebelumnya Victoria termasuk diwilayah New South Wales. Pada tahun 1803 letnan colonel Collins ditugaskan untuk membuka daerah pemukiman baru di Sorento di teluk Port Philip. Namun pemukiman ini hanya didiami beberapa bulan oleh colonel Collins karena tidak memenuhi syarat untuk didiami dan mereka pindah ke daerah Tazmania. Pada tahun 1836 mayor Mitchell dalam eksplorasinya memasuki teluk Portlantd dan ia terkejut karena daerah yang diperkiran belum terjamah ternyata sudah didiami oleh orang kulit putih yang telah mendiami daerah ini sejak tahun 1834. Sebelum Henty berusaha dan menetap di teluk Portland dua orang yang berasal dari Leunceston, J.T Gellibrand dan John Batman yang telah mendengar cerita tentang Henty bersaudara mengajukan permohonan kepada gubernur Darling untuk memberi Grant sebuah bidang tanah di Westernport.
Selain kelompok Batman masih ada kelompok lain yang berambisi untuk membuka pemukiman baru di Portland, kelompok ini dipimpin oleh John Pascoe Fawnker. Batman melihat kolompok ini merupakan saingan mereka dan memperingatkan mereka karena telah melanggar atas tanah yang dimiliki oleh Batman namun persaingan ini tidak menjadi hal serius, kelompok Fawnker akhirnya menetap disuatu tempat yang sekarang dikenal dengan nama Melboume. Pada tahun 1835 gubernur bersama Legeslatif Council New South Wales mengeluarkan undang-undang yang menyarankan bahwa pendudukan tanah atas tanah pemerintah dengan cara bertempat tinggal dan mendirikan rumah tanpa ijin resmi dianggap melanggar peraturan tetapi peraturan ini tidak berlaku secara efektif karena para penghuni Port Phillip berada jauh dari jangkauan. Dan migrasi ke Port Phillip tidak dapat dibendung. Pemukiman di daerah Port Phillip berkembang dengan pesat.
Berdasarkan Australi Colonies Government Act distrik Port Phillip dipisahakn dari New South Wales dan berganti nama menjadi Victoria yang berdiri sendiri menjadi mandiri pada tanggal 1 Juli 1851. Victoria semakin berkembang setelah ditemukannya emas di Bendigo dan Ballarat dan akhirnya terjalin deman emas atau gold rush yang akhirnya menjadi dasar perkembangan industri di kemudian hari. [2]
3.      Koloni Australia Barat
Selama abad ke-17 dan ke-18 pantai barat Australia mendapat banyak kunjungan pelaut pelaut Belanda dalam pelayaran mereka dari dan ke Indonesia, terutama setelah pelayaran Brouwer. Pelaut Inggris yang pertama sekali mengunjungi daerah ini adalah William Dampier. Dalam abad ke -18, ekspedisi penyelidikan ilmiah Perancis di bawah pimpinan Baudin, melakukan penyelidikan dan pemetaan terhadap banyak pantai bagian barat Australia. Kunjungan kapal-kapal Peracis ke Australia ini menimbulkan kecurigaan Inggris, karena selain mengunjungi pantai Australia Barat, pelaut-pelaut Perancis sering juga berlayar di Selat Bass.
 Pada tahun 1827, Kapten James Stirling, dengan menggunakan kapal H.M.S. Success menyelidiki daerah Swan River. Nama Swan River ini sebenarnya diberikan oleh seorang orang Belanda bernama Vlaming. Ketika Vlaming mengunjungi daerah itu ia melihat di sana sejenis angsa berwarna hitam yang dalam bahasa Belanda diungkapkan dengan "een soorte van swarte swanen", sehingga ia menyebut daerah itu dengan Swanerevier.
Stirling memerintah sampai tahun 1838 berusaha mengiatkan eksplorasi untuk mendapatkan lagi tanah-tanah yang lebih cocok, baik untuk pertanian maupun untuk peternakan. Secara lambat koloni itu berkembang. Di sekitar tahun 1840 ternak sudah mencapai jumlah lebih besar 30.000 ekor, terutama biri-biri yang pada saat itu itu sangat menguntungkan. Jumlah penduduk sudah naik lagi menjadi 2.350 orang. Namun dalam tahun 1842 terjadi lagi kejutan dalam perkembangan koloni itu. Pada tahun itu pemerintahan Inggris mengeluarkan satu aturan (undang-undang) yang berisi bahwa tanah-tanah di seluruh koloni Australia tidak akan di jual di bawah harga £ 1per arce, termasuk di Australia Barat. Peraturan ini menyebabkan para imigran enggan memasuki Australia Barat, sebab orang akan lebih tertarik membeli tanah di daerah pantai timur atau tenggara Australia dari pada di bagian barat, sebab tanah-tanah di sana relatif lebih baik. Pada akhirnya Australia Barat mengambil langkah " berani". Pada tahun 1848 gubernur yang baru saja diangakt, Sir Charles Fitzgerald, membuat rencana baru untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja dengan kemungkinan menerima narapidana. [3]
4.      Koloni Australia Selatan
Diawali oleh buah pemikiran Edward Gibbon Wakefikeld dalam bukunya yang berjudul a letter from sydney yang diterbitkan pada tahun 1829. Dalam bukunya terdapat pokok pikiran yang akhirnya mempengaruhi koloni-koloni di Australia. Di dalam tulisannya dikeluhkan bahwa di New SouthWales seorang majikan tidak dapat hidup layaknya seorang majikan di Inggris, hal ini dikarenakan narapidana saja yang dipekerjakan sebagai seorang pembantu dan Wakefield menawarkan jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut. Secara garis besar teori Wakefield dapat dikemukaan menjadi dua butir yakni :
·         Tanah di koloni baru hendaknya dijual dengan harga yang cukup mahal sehingga seorang imigran pekerja tidak mudah mudah membeli sebuah bidang tanah.
·         Tanah hendaknya di jual dalam partai besar dan pemabyarannya tunai lewat suatu lelang.

Oleh karena harga tanah yang tinggi akhirnya terjadi penyimpang-penyimpangan sebab tanah-tanah yang merka beli dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi. Komisi majelis rendah melakukan penelitian terhadap pemerintahan semasa Gawler, komisi ini mengakui bahwa kondisi koloni pada saat Gawler tiba yang memaksa Gawler mengambil tindakan tersebut. Kegagalan Gawner ini mengakhiri pengawasan dewan komisaris dan suatu undang-undang yang baru yang berisi pembentukan suatu pemerintahan yang lebih baik undang-undang ini dikeluarkan pada tahun 1842 yang menempatkan Australia Selatan sama dengan koloni yang lain.
Ketika George Grey tiba ia menerima koloni ini sudah dalam keadaan bangkrut, Grey berusaha memperbaiki keadaan koloni itu dengan tindakan yang tergolong berani misalnya mengurangi gaji pegawai dalam rangka penghematan, akan tetapi usaha yang dilakuan Grey sia-sia apabila pemerintah Inggris tidak bersedia untuk membayar semua bill pada masa pemerintahan Gawler. Atas bujukan dan janji Grey akhirnya pemerintah Inggris bersedia untuk membayar semua bill senilai 200.000 poundsterling. [4]
5.      Koloni Queensland
Pada tahun 1823 John Oxley di tugaskan oleh gubernur New South Wales untuk melakukan penyelidikan kearah utara. Ketika melakukan penyelidikan Oxley berhasil menemukan daerah di Moreton Bay, di mulut sungai Brisbane. Koloni dibuat dengan maksud untuk menempatkan narapidana terpisah dari penduduk bebas (free settlers) dan free settlers tidak diperkenankan memasuki daerah itu. Narapidana memang cocok di tempatkan di daerah tersebut sebab di sana narapidana sulit melarikan diri. Daerah ini juga sangat cocok sekali untuk pengembangan perternakan biri-biri, sehingga peternak biri-biri berusaha mendapatkan ijin dan pinjaman tanah dari pemerintah New South Wales. Kemudian daerah ini semakain meluas ke utara dan ke barat.
Pemisahan distrik ini juga menyangkut garis batas. Karena semua pemerintah di Sydney menghendaki agar garis pemisah mengikuti garis lintang selatan 26ยบ, kota-kotanya sekarang bernama Brisbane, Gympie, Roma, dan Charleville, termasuk New South Wales. Dampak Pembentukan Koloni Queensland yaitu dampak positifnya Perkembangan Queensland semakin meningkat setelah dibukanya pemukiman baru oleh para peternak biri-biri di Darling Downs di sebelah Barat Brisbane, Sejak pemisahan Queensland dengan New South Wales, koloni semakin mengalami kemajuan, dan Inggris akhirnya mengklaim daerah Irian Timur bagian Tenggara sebagai pemilik Inggris, sehingga Irian dapat digunakan sebagai tameng serangan inflasi Jepang pada Perang Dunia II, hal ini terjadi karena desakan Queensland terhadap Inggris. Sedangkan dampak negatifnya adalah masalah Kanakas Traffic yaitu pengangkutan tenaga kerja murah dari penduduk asli kepulauan pasifik, yang berakibat terjadinya perbudakan terselubung, dan hubungan antara penduduk asli dengan masyarakat kulit putih dibumbuhi oleh kepahitan dan keganasan karena penduduk asli memiliki sifat agresif sehingga sering terjadi pembunuhan terhadap tentara, penjelajah dan juga penduduk biasa. [5]          
Daftar Pustaka :
[2] Andayani, Anik (2008). Sejarah Australia dan Oceania. UNIPRESS IKIP Surabaya.         Surabaya. Hal : 84
[4] Siboro, J (1989). Sejarah Australia. Tarsito. Bandung. Hal : 90

No comments:

Post a Comment