Corak Budaya Melayu di Pekanbaru Kota Bertuah


ANDINIPRATIWI/PBM/BI

Apa itu kebudayaan?
Kebudayaan adalah ciptaan manusia yang banyak sekali ragamnya seperti tradisi, kesenian, tombo, seni tari, dan berbagai upacara adat lainnya. Kebudayaan itu tetap dijaga oleh masyarakat pemegang kebudayaan itu sendiri yang selalu "hidup" ditengah-tengah masyarakat seperti kata pepatah "tak lapuk oleh hujan, tak lekang oleh panas". Orang awam mengartikan kebudayaan dalam arti sempit seperti hasil seni dan tari-tarian, sedangkan para antropolog mengartikan salam arti yang luas. Menurut Koentjaningrat (2009) kebudayaan adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan hak milik diri manusia dengan belajar. Definisi tersrbut cukup luas maknanya yang meliputi seluruh aspek tindakan manusia. Menurut Pelly dan Menanti (1994) hakekat kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang mengandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Manusia menciptakan kebudayaan dan dengan kebudayaan itu ia melanjutkan dan meningkatkan taraf kehidupannya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

PAKAIAN TRADISIONAL MASYARAKAT BERBUDAYA MELAYU KOTA PEKANBARU


YOGI HARI PRATAMA/PBM/BI

            Kebudayaan merupakan hasil budi dan karya manusia, baik berwujud maupun tidak berwujud. Dapat dikatakan juga bahwa kebudayaan itu sebagai "keseluruhan dari apa yang pernah dihasilkan oleh manusia karena pemikiran dan karyanya".
            Budaya yang berlaku di Negeri Pekanbaru adalah adat bersendikan syarak penuh dengan akidah Islam. Maka yang dikatakan orang Melayu itu adalah : Beragama Islam, beradat istiadat Melayu dan berbahasa Melayu.

Budaya Pelalawan

SIENA ANDIKA/PBM/BI
Pelalawan merupakan salah satu daerah yang memiliki jejak sejarah kebudayaan Melayu yang cukup besar. Jejak kebudayaan ini ditinggalkan oleh kerajaan besar yang pernah menguasai wilayah ini, yaitu Kerajaan Pelalawan yang dahulunya berpusat di pinggiran sungai Kampar. Kerajaan Pelalawan merupakan pewaris dari Kerajaan Kampar. Dari nama Kerajaan Pelalawan inilah konon nama Kabupaten Pelalawan diambil. Kerajaan Pelalawan berdiri tahun 1725 dan mulai terkenal pada masa pemerintahan Sultan Syed Abdurrahmman yang bergelar Assyaidis Syarif Abdurrahman Fachrudin yang memerintah pada tahun 1811–1822. Kerajaan Pelalawan terakhir diperintah oleh seorang penguasa yang bernama Tengku Said Haroen yang bergelar Assyaidis Syarif Haroen bin Hasyim Fachrudin Tengku Besar Kerajaan Pelalawan, yang memerintah pada tahun 1940–1945. Rakyat kerajaan Pelalawan waktu itu konon adalah orang-orang Melayu yang terbagi dalam dua wilayah adat, yaitu masyarakat Adat Melayu Pesisir dan Masyarakat Adat Melayu Petalangan. Masyarakat inilah yang saat ini mayoritas menjadi penduduk Kabupaten Pelalawan. Dan seiring dengan perkembangan daerah ini, penduduk Pelalawan saat ini sudah sangat beragam.

KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)

Eis Yani


Bangsa Indonesia yang telah di jajah bertahun-tahun akhirnya mencapai kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Meskipun Indonesia telah merdeka, tetapi penjajah yaitu Belanda masih belum mengakui kemerdekaan dan kedaulatan negara Indonesia. Belanda yang masih berambisi untuk menguasai atau menjajah Indonesia kembali terus mencoba berbagai cara untuk merebut dan menguasai Indonesia dengan jalan paksaan atau kekerasan. Namun, semua usaha dalam bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pihak Belanda untuk menguasai Indonesia kembali berakhir dengan kegagalan. Dan pihak Belanda tidak menyerah dan tetap terus mencoba strategi lain yaitu menggunakan strategi memecah belah bangsa Indonesia dengan membentuk negara-negara boneka atau negara-negara bagian, oleh sebab itu Indonesia yang awalnya merupakan negara kesatuan Republik Indonesia berubah menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS). Dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan

KERAJAAN GUNUNG SAHILAN, KAMPAR KIRI

Febby Indri R/ S R

 

Istana Kerajaan Gunung Sahilan yang terletak di Kecamatan Gunung Sahilan di Kampar Kiri, Kabupaten Kampar merupakan peninggalan Kerajaan Gunung Sahilan. Saat ini Istana Kerajaan Gunung Sahilan merupakan salah satu situs Nasional di Kabupaten Kampar. Penanganan situs Nasional Istana Gunung Sahilan telah ditangani secara Nasional dan Provinsi.

Bekas istana Kerajaan Gunung Sahilan (1700-1941) masih berdiri di kawasan Kampung Gunung Sahilan, Kecamatan Gunung Sahilan (Kampar Kiri) Kabupaten Kampar. Sebuah bangunan renta yang tampak uzur dimakan usia, bahkan nyaris rubuh karena tidak adanya perhatian sama sekali. Melihat kondisinya yang sangat dan sangat memprihatinkan itu, niscaya beberapa tahun ke depan situs sejarah paling bernilai tersebut akan punah-ranah. Sudah ada kesepakatan antara Pemkab Kampar dan Pemda Provinsi Riau dalam bentuk sharing budget dan sharing program tentang pengembangan dan renovasi Istana Gunung Sahilan. Pemkab Kampar telah memenuhi kewajibannya dalam bentuk melakukan

Manusia Kera ( Pithecanthropus )


Apri ani Sitanggang/S/A

Jenis manusia purba pithecanthropus biasa dikatakan manusia kera yang jenisnya paling banyak ditemui di Indonesia, pada fosil yang ditemukan memiliki umur yang bervariasi setelah melalui tes stratigrafi di lapisan kabuh dan pucangan yang berkisar 30.000 sampai 2 juta tahun yang lalu.
Pithecanthropus Hidup dengan cara berkelompok dan untuk memperoleh makanan maka mereka mencarinya dengan jalan menangkap ikan dan berbura serta mengumpulkan makanan ( hunting and food gathering ). Untuk memperoleh makanan tersebut, Pithecanthropus akan

Pergerakan Politik pada masa 1908-1920



Nuryana/PIS/1B

a.       Organisasi-organisasi Indonesia
·         Budi Utomo
Pada tahun 1906 Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo, merintis mengadakan kampanye menghimpun dana pelajar (Studie Fund) di kalangan priyayi di Pulau Jawa. Upaya dr. Wahidin ini bertujuan untuk meningkatkan martabat rakyat dan membantu para pelajar yang kekurangan dana. Dari kampanye tersebut akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908 berdiri organisasi Budi Utomo dengan ketuanya Dr. Sutomo. Dorongan untuk mendirikannya ialah propaganda dokter Wahidin Sudirohusodo (dalam tahun 1906 dan 1907) untuk memajukan bangsanya, terutama yang dianjur-anjurkannya ialah soal perluasan pengajaran.

Sejarah Pemerintahan Pantai Gading Dan Sejarah Islam Masuk Di Pantai Gading

Abdullah 

 

Sejarah Pemerintahan Pantai Gading

Nama lengkap Pantai Gading adalah Republic of Cote d'Ivoire (Ivory Coast), terbagi dalam 19 regions (propinsi), dengan ibukotanya YAMOUSSOUKRO (sejak tahun 1983). Sedangkan Abidjan dijadikan sebagai pusat administrasi dan komersial. Banyak negara, termasuk Amerika Serikat, yang menempatkan kedutaan besarnya di Abidjan, bukan di Yamoussoukro.

Perancis semakin memperkokoh aneksasinya atas Pantai Gading sejak tahun 1842, pada tahun 1893, Pantai Gading menjadi sebuah republik otonom di bawah kendali Perancis. Tahun 1959 dibentuk kesatuan adat antara Pantai Gading, Benin, Niger dan Burkina Faso. Akhirnya pada tanggal 7 Agustus 1960, Pantai Gading memperoleh kemerdekaan dari Perancis, dan terpilih sebagai Presiden pertama adalah Felix Houphouet-Boigny.Felix Houphouet-Boigny terpilih kembali secara demokratis pada

SEJARAH PEKANBARU

NORLIZA AVERA 

 

Asal  usul nama pekanbaru

Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama "Senapelan" yang saat itu dipimpin oleh seorang Kepala Suku disebut  Batin. Daerah ini terus berkembang  menjadi kawasan pemukiman baru dan seiring waktu berubah menjadi Dusun Payung Sekaki yang terletak di muara Sungai Siak. Pada tanggal 9 April tahun 1689, telah diperbaharui sebuah  perjanjian antara Kerajaan Johor dengan Belanda (VOC) dimana dalam perjanjian tersebut Belanda diberi hak yang lebih luas. Diantaranya pembebasan cukai dan monopoli terhadap beberapa jenis barang dagangan. Selain itu Belanda juga mendirikan Loji di Petapahan yang saat itu merupakan kawasan yang maju dan cukup penting. Karena kapal Belanda tidak dapat masuk ke Petapahan, maka Senapelan menjadi tempat perhentian kapal-kapal Belanda, selanjutnya pelayaran ke Petapahan dilanjutkan dengan perahu-perahu kecil. Dengan kondisi ini,

PEMILU ERA REFORMASI

NORLIZA AVERA / SIV

 

Pengertian Pemilihan Umum

Salah satu wujud demokrasi adalah dengan Pemilihan Umum. Dalam kata lain, Pemilu adalah pengejawantahan penting dari "demokrasi prosedural". Berkaitan dengan ini, Samuel P. Huntington dalam Sahid gatara (2008: 207) menyebutkan bahwa prosedur utama demokrasi adalah pemilihan para pemimpin secara kompetitif oleh rakyat yang bakal mereka pimpin. Selain itu, Pemilu sangat sejalan dengan semangat demokrasi secara subtansi atau "demokrasi subtansial", yakni demokrasi dalam pengertian pemerintah yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Artinya, rakyatlah yang memegang kekuasaan tertinggi. Berdasarkan uraian di atas, Pemilu adalah lembaga sekaligus prosedur praktik politik untuk mewujudkan kedaulatan rakyat yang memungkinkan terbentuknya sebuah pemerintahan perwakilan (representative government). Secara sederhana, Pemilihan Umum didefinisikan sebagai suatu cara atau sarana untuk menentukan orang-orang yang