Showing posts with label INDONESIA ZAMAN KEBANGKITAN NASIONAL. Show all posts
Showing posts with label INDONESIA ZAMAN KEBANGKITAN NASIONAL. Show all posts

Latarbelakang lahirnya Perhimpunan Indonesia dan Manifesto Politik


VISKA SEPTIANI/ SI IV

Pada tahun 1908 di Belanda berdiri sebuah organisasi yang bernama Indische Vereeniging. Pelopor pembentukan organisasi ini adalah Sutan Kasayangan Soripada dan RM Noto Suroto. Para mahasiswa lain yang terlibat dalam organisasi ini adalah R. Pandji Sosrokartono, Gondowinoto, Notodiningrat, Abdul Rivai, Radjiman Wediodipuro (Wediodiningrat), dan Brentel. Tujuan dibentuknya Indische Vereeniging adalah untuk memajukan kepentingan bersama dari orang-orang yang berasal dari Indonesia. Kedatangan tokoh-tokoh Indische Partij seperti Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat, sangat mempengaruhi perkembangan Indische Vereeniging. Masuk konsep "Hindia Bebas" dari Belanda, dalam pembentukan negara Hindia yang diperintah oleh rakyatnya sendiri. Perasaan anti-kolonialisme semakin menonjol setelah ada seruan Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson tentang kebebasan dalam menentukan nasib sendiri pada negara-negara terjajah (The Right of Self Determination). Dalam upaya berkiprah lebih jauh, organisasi

SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT KUALA TUNGKAL TANJUNG JABUNG BARAT JAMBI

NUKE ANGELA PUTRI 

 

Sebelum datangnya kekuasaan Asing yaitu kekuasaan Belanda dan Jepang, di daerah Jambi ada kerajaan yang berdiri sendiri yang disebut Kerajaan Jambi. Kemudian setelah Indonesia memperoleh kemerdekaan daerah Jambi merupakan daerah kerisedanan yang terdiri atas Kabupaten Merangin, Kabupaten Batanghari dan Kotapraja Jambi. Kerisedanan Jambi tersebut merupakan bagian daroi Propinsi Sumatera Tengah. Setelah Jambi menjadi propinsi, daerah kabupaten Merangin dibagi menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Bungo-Tebo dan Sarolangun-Bangko. Sedangkan kabupaten Batanghari dibagi pula menjadi dua kabupaten yaitu kabupaten Batanghari dan Tanjung Jabung. Adapun Kotapraja Jambi sekarang menjadi Kotamadya Jambi.

KEADAAN DI DAERAH JAMBI PADA AKHIR ABAD KESEMBILAN BELAS

LAHIRNYA ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL


ZULKIFLI RISWALDY/SI IV

1.      Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)
PPPKI dibentuk di Bandung pada tanggal 17 - 18 Desember 1927. Beranggotakan organisasi-organisasi seperti Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII), Budi Utomo (BU), PNI, Pasundan, Sumatranen Bond, Kaum Betawi, dan Kaum Studi Indonesia. Tujuan dibentuknya PPPKI yaitu:
·         menghindari segala perselisihan di antara anggota-anggotanya.
·         menyatukan organisasi, arah, serta cara beraksi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
·         mengembangkan persatuan kebangsaan Indonesia.

Sejarah Berdirinya Partai Nasional Indonesia


Satriadi/SI IV/14B

Lahirnya PNI dilatarbelakangi oleh situasi sosio-politik yang kompleks, yang mau tidak mau organisasi baru itu harus menyesuaikan dengan situasi baru. Pemberontakan-pemberontakan PKI tahun 1926 menimbulkan gerakan nasionalis. Pertama, pemberontakan dengan kekerasan itu tidak ada gunanya karena akan mudah ditekan Belanda. Kedua, pembubaran PKI membuat para pemimpin-pemimpin di buang ke Boven Digul untuk menyingkirkan komunis dari area politik. Ketiga, kegagalan PKI akan menyadarkan untuk membentuk organisasi nasionalis. Keempat, dengan tidak adanya PKI akan tercipta kekosongan gerakan nasionalis akan memerlukan arahan partai-partai nasionalis. Pemberontakan PKI tahun 1926 membangkitkan semangat baru untuk menyusun kekuatan baru dalam menghadapi pemerintah. Pemberontakan itu menggerakkan Sudjadi, wakil resmi PI di Indonesia bersama Iskaq dan Budyarto akan membentuk suatu partai baru sesuai dengan PI. Partai baru tidak didasarkan pada Islam maupun komunisme

PERANAN NU DI INDONESIA SEBELUM DAN SETELAH KEMERDEKAAN

PIMA PUTRIANA / SI IV

NU (Kebangkitan Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam), disingkat NU, adalah sebuah organisasi Islam besar di Indonesia. Organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi. Keterbelakangan baik secara mental, maupun ekonomi yang dialami bangsa Indonesia, akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi, telah menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan organisasi.

SEJARAH LAHIRNYA MUHAMMADIYAH

PIMA PUTRIANA / SI IV 
Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian dikenal dengan KHA Dahlan . Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist. Oleh karena itu beliau memberikan pengertian keagamaan dirumahnya ditengah kesibukannya sebagai Khatib dan para pedagang.

SEJARAH GERAKAN KAUM WANITA DI INDONESIA

FAISAL / SI IV 
Sejarah gerakan wanita di indonesia menunjukan kemiripan dengan gerakan wanita di negara-negara yang pernah mengalami penjajahan oleh negara-negara Barat. Pada umumnya gerakan wanita sebagai sosial tidak muncul tiba-tiba melainkan merupakan perkembangan dalam masyarakat dimana ada perasaan cemas dan ada keinginan individu yang menghendaki perubahan dan yang kemudian bergabung dalam suatu tindakan bersama.

PERAN PARTAI INDONESIA (PARTINDO) DALAM PERGERAKAN NASIONAL

FAISAL / SI IV 
            Sejak dibubarkannya PKI pada tahun 1927, konsepsi nasionalisme Indonesia yang sesungguhnya mulai muncul. Salah satu organisasi kebangsaan yang mengklaim sebagai penerus semangat perjuangan PKI adalah PNI (Partai Nasional Indonesia). Pembentukan PNI diawali oleh beberapa pemuda dari berbagai studieclub yang mulai melakukan beberapa pertemuan. Setelah beberapa kali mengadakan pertemuan dan pembicaraan dalam bulan Maret, April, dan Mei 1927, antara lain dihadiri oleh Soekarno, Iskaq, Boediarto, Tjipto Mangoenkoesoemo, Tilaar, Soedjadi, Soenarjo, akhirnya diputuskan untuk mendirikan PNI (Perserikatan Nasional Indonesia) pada rapat yang diadakan pada tanggal 4 Juli 1927 di Bandung. Untuk sementara waktu, naskah rencana Anggaran Dasar SRNI digunakan sebagai contoh rencana Anggaran Dasar PNI. Pada tahun 1928, Perserikatan Nasional Indonesia diganti namanya menjadi Partai Nasional Indonesia. Orientasi politik organisasi ini bersifat antikolonialisme dan nonkooperasi.

Peranan Sarekat Dagang Islam Pada Masa Kebangkitan Nasional

Merri Natalia S/SI IV

Organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI) pada awalnya merupakan perkumpulan pedagang-pedagang Islam. Organisasi ini dirintis oleh Haji Samanhudi di Surakarta pada 16 Oktober 1905, dengan tujuan awal untuk menghimpun para pedagang pribumi Muslim (khususnya pedagang batik) agar dapat bersaing dengan pedagang-pedagang besar Tionghoa. Pada saat itu, pedagang-pedagang keturunan Tionghoa tersebut telah lebih maju usahanya dan memiliki hak dan status yang lebih tinggi dari pada penduduk Hindia Belanda lainnya. Kebijakan yang sengaja diciptakan oleh pemerintah Hindia-Belanda tersebut kemudian menimbulkan perubahan sosial karena timbulnya kesadaran di antara kaum pribumi yang biasa disebut sebagai Inlanders. Sarekat Dagang Islam merupakan organisasi ekonomi yang berdasarkan pada agama Islam dan perekonomian rakyat sebagai dasar penggeraknya. Di bawah pimpinan H. Samanhudi, perkumpulan ini berkembang pesat hingga menjadi perkumpulan yang berpengaruh. R.M. Tirtoadisurjo pada tahun 1909 mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di Batavia. Pada tahun 1910, Tirtoadisuryo mendirikan lagi organisasi semacam itu di Buitenzorg. Demikian pula, di Surabaya H.O.S. Tjokroaminoto mendirikan organisasi serupa tahun 1912. Tjokroaminoto masuk SI bersama Hasan Ali Surati, seorang keturunan India, yang kelak kemudian memegang keuangan surat kabar SI, Oetusan Hindia. Tjokroaminoto kemudian dipilih menjadi pemimpin, dan mengubah nama SDI menjadi Sarekat Islam (SI).

SEJARAH PERJALANAN SAREKAT ISLAM

PIMA PUTRIANA / SI IV

Pada mulanya Sarekat Islam adalah sebuah perkumpulan para pedagang yang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Pada tahun 1911, SDI didirikan di kota Solo oleh H. Samanhudi sebagai suatu koperasi pedagang batik Jawa. Garis yang diambil oleh SDI adalah koperasi, dengan tujuan memajukan perdagangan Indonesia di bawah panji-panji Islam. Keanggotaan SDI masih terbatas pada ruang lingkup pedagang maka tidak memiliki anggota yang cukup banyak. Oleh karena itu, agar memiliki anggota yang banyak dan luas ruang lingkupnya maka pada tanggal 18 September 1912, SDI diubah menjadi SI (Sarekat Islam).

KEBANGKITAN NASIONAL PADA TAHUN 1908

nurul fanny hanifah/e/s 

I. Pemerintahan
Menjelang akhir abad ke-19 kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda hampir meliputi seluruh Indonesia. Kalau kita telusuri maka pemusatan kekuasaan Hindia Belanda dimulai pada kurang lebih awal abad ke-18, yaitu ketika terjadi perpindahan tangan kekuasaan dari tangan VOC ke pemerintah Hindia Belanda. (Bambang, sejarah kebangkitan nasional.1977;9)

Pergerakan Politik pada masa 1908-1920



Nuryana/PIS/1B

a.       Organisasi-organisasi Indonesia
·         Budi Utomo
Pada tahun 1906 Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo, merintis mengadakan kampanye menghimpun dana pelajar (Studie Fund) di kalangan priyayi di Pulau Jawa. Upaya dr. Wahidin ini bertujuan untuk meningkatkan martabat rakyat dan membantu para pelajar yang kekurangan dana. Dari kampanye tersebut akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908 berdiri organisasi Budi Utomo dengan ketuanya Dr. Sutomo. Dorongan untuk mendirikannya ialah propaganda dokter Wahidin Sudirohusodo (dalam tahun 1906 dan 1907) untuk memajukan bangsanya, terutama yang dianjur-anjurkannya ialah soal perluasan pengajaran.

KEBANGKITAN NASIONAL


WENNI SANTHONY/S/B

Diikuti teori W.J.S purwadinarti dalam kamusnya,maka arti dari pada santri ialah orang yang menuntut pelajaran islam(dengan berguru ketempat jauh seperti pesantren dan sebagainya). Tetapi kalau diikuti pengertian umum ,maka santriialah mereka yang memelajari agama islam baikyang pergi jauh mau dekat dengan niat hendak mengamalkn ilmunya dan hendak menyebarluaskannya. Hasil daripada ilmu yang dituntut itu dengan sendirinya mempengruhi perilaku sehari-hari nya. Karenayakin akan kebenaran guruny, mereka meniru tingkah laku gurunya. Ilmu yang diperoleh dari mereka artinya dari gurunya mereka jadikan dasar pola membentuk sikap ental dan watak mereka dalam hidup. Semua ini lantaran didasarioleh suatu niat suci dalam hidupnya, bahwa ilmu-ilmunya memang diyakini kebenarannya serta akan dipraktekan dalam amal sehari-hari. Oleh sebab itu barang siapa yang mempelajari islam sekedar untuk diketahui,baik karena tidak menyakini kebenaran islam maupun untuk tujuan yang merugikan islam dan umatnya,maka ia tidak layak disebut santri.

Pengaruh Sarekat Islam (SI) di dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia


Winda Fransisca/S/A

A.    Awal Terbentuknya
Sarekat Islam (SI) pada awalnya adalah perkumpulan para pedagang muslim yang didirikan pada akhir tahun 1911 di Solo oleh H. Samanhudi. Nama semula adalah Sarekat Dagang Islam (SDI). Kemudian tanggal 10 November 1912 berubah nama menjadi Sarekat Islam (SI). H.Umar Said Cokroaminoto diangkat sebagai ketua, sedangkan H.Samanhudi sebagai ketua kehormatan. Latar belakang didirikannya organisasi ini pada awalnya untuk menghimpun dan memajukan para pedagang Islam dalam rangka bersaing dengan para pedagang asing, dan juga membentengi kaum muslimin dari gerakan penyebaran agama Kristen yang semakin merajalela. Dengan nama Sarekat Islam dibawah pimpinan H.O.S. Cokroaminoto organisasi ini semakin berkembang karena mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Daya tarik utamanya adalah asas keislamannya. Dengan SI mereka (umat Islam) yakin akan dibela kepentingannya. [1]

PERAN BUDI UTOMO DALAM PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA

Yastika Wilandri/S

Budi Utomo (Boedi Oetomo) adalah sebuah organisasi pergerakan nasional yang paling berpengaruh di Indonesia.Budi Utomo didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh sejumlah mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) seperti Soetomo,Gunawan, Cipto Mangunkusumo, dan R.T Ario Tirtokusumo.Dimana,hingga sekarang ini,tanggal 20 Mei yang mana merupakan hari lahirnya Budi Utomo,diperingati sebagai hari lahirnya Kebangkitan Nasional. Berdirinya Budi Utomo tak bisa lepas dari peran dr. Wahidin Sudirohusodo, walaupun bukan pendiri Budi Utomo,namun beliaulah yang telah menginspirasi Sutomo dan kawan-kawan untuk mendirikan organisasi pergerakan nasional ini. Wahidin Sudirohusodo sendiri adalah seorang alumni STOVIA yang sering berkeliling di kota-kota besar di Pulau Jawa untuk mengkampanyekan gagasannya mengenai bantuan dana bagi pelajar-pelajar pribumi berprestasi yang tidak mampu melanjutkan sekolah. Gagasan ini akhirnya beliau kemukakan kepada pelajar-pelajar STOVIA di Jakarta,dan ternyata mereka menyambut baik gagasan mengenai organisasi pendidikan tersebut.

KONGRES PEMUDA II DAN LAHIRNYA SUMPAH PEMUDA


Anisa Mutiara Priyadi/SI/IV

            Lahirnya Sumpah Pemuda jatuh pada tanggal 28 Oktober 1928 yang merupakan suatu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Peristiwa yang dapat dikatakan sebagai masa penegasan, karena pada tanggal tersebut ikrar untuk persatuan dinyatakan.

Eksistensi Muhammadiyah terhadap kependudukan Jepang


Fatimah/ SIV

Muhammadiyah  didirikan di kampong kauman Yogjakarta, pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 H/ 18 November 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian di kenal dengan K.H.Ahmad Dahlan. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogjakarta sebagai seorang khotib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan dengan amalan-amlan yang bersifat mistik, beliau bergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali ke ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Quran dan hadist. Oleh karena itu beliau memberikan pengertian keagamaan dirumahnya ditengah kesibukannya sebagai khatib dan para pedagang. [1]

KEBIJAKAN JEPANG DIINDONESIA

Ainun syarifatul alfiah/ sej IV

1. Latar Belakang dan Proses Pendudukan Jepang (1942 – 1945)
Masa pendudukan Jepang merupakan periode yang penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Pendudukan Jepang di Indonesia ditujukan untuk mewujudkan Persemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Untuk mewujudkan cita – cita itu, Jepang menyerbu pangkalan Angkatan Laut di Pearl Harbour, Hawai. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 7 Desember 1941.

"Mengenal Sistem Pendidikan Muhammadiyah sebelum Jepang"


Fatimah / S –IV

Latar Belakang
Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi mungkar berakidah Islam dan bersumber kepada Al-Qur an dan Sunnah. Persyarikatan ini berazazkan Islam dan bertujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Secara historis, organisasi ini termasuk yang tertua sesudah Syarikat Islam (1908), didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 M di Yogyakarta.

BIOGRAFI TOKOH-TOKOH SAREKAT ISLAM ( SI )


MAMAN KURNIAWAN / SI IV

A.      H.O.S. Cokroaminoto
Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto atau H.O.S Cokroaminoto lahir di Ponorogo, Jawa Timur, 16 Agustus 1882 dan meninggal di Yogyakarta, 17 Desember 1934 pada umur 52 tahun. Cokroaminoto adalah anak kedua dari 12 bersaudara dari ayah bernama R.M. Cokroamiseno, salah seorang pejabat pemerintahan pada saat itu merupakan keluarga yang taat beragama. Kakeknya, R.M. Adipati Tjokronegoro, pernah juga menjabat sebagai bupati Ponorogo. Sebagai salah satu pelopor pergerakan nasional, ia mempunyai beberapa murid yang selanjutnya memberikan warna bagi sejarah pergerakan