PERISTIWA-PERISTIWA PENTING SEKITAR PROKLAMASI


DARMAWAN/A/SI IV
1.      Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa kehancuran pertahanan dan kekalahan jepang dalam perang Pasifik sejak akhir tahun 1944 sampai Agustus 1945 tidak banyak diketahui oleh bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan:
a.       Jalur Komunikasi lewat Radio dengan jalur komunikasi lewat radio dengan luar negeri diputuskan, atau dilarang keras oleh Jepang.
b.      Pihak dinas prokpaganda jepang selalu menyetengahkan berita dan perista kekalahan perang Jepang.
Pada tangal 14 Agustus 1945 jepang menyerah kepada sekutu tanpa syarat semula berita itu dirahasiakan oleh tentara jepang di Indonesia, namun para tokoh pemuda mengetahui peritiwa penyerahan itu melalui BBC di Bandung. Pada tangal 15 Agustus 1945 Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ketanah air setelah memenuhi panggilan Pang Lima Mandala Asia Tenggara Marsekal Terauci di Saigon, Vietnam. [1]
Pemuda-pemuda yang tergabung dalam Angkatan Baru Indonesia setelah mendengar kekalahan Jepang segera mengadakan pertemuan-pertemuan. Pada tanggal 15 Agustus 1945, pukul 8.00 malam, mereka berkumpul diruangan belakang Laboratorium Bakteriologi Jalan Pengangsaan Timur 13, Jakarta dibawah pimpinan Chaerul Shaleh. Akhirnya diputuskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hak dan masalah rakyak Indonesia sendiri dan tidak tergantung dari bangsa atau negara lain.
Bung Karno dan segala macam bukti dan logika menolak pandangan golongan muda. Golongan tua berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan melalui revolusi secara terorganisir karena pihaknya ingin menbicarakan pelaksanaan proklamasi Indonesia yang ditentukan tanggal 18 Agustus 1945 dalam rapat PPKI. Sebaliknya, Drs. Moh. Hatta dan Mr. Ahmad Subarjo berpendapat soal kemerdekaan Indonesia datangnya dari pemerintah Jepang atau hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri, tidak perlu dipersoalkan, karena Jepang sudah kalah dan yang perlu dihadapi adalah sekutu yang berusaha mengembalikan keuatan Belanda ke Indonesia. Pendapat itu tidak dianggapi oleh golongan muda. Mereka tetap pada prinsip semula, sehingga terjadilah perbedaan paham antara golongan tua dan golongan muda. Kejadian itu mendorong golongan pemuda untuk menbawa Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta keluar kota dengan tujuan untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang, dan dibawa oleh sekelompok pemuda menuju Rengasdengklok (sebuah kota kedewanan disebelah timur Jakarta).
Rengasdengklok dipilih untuk mengamankan Soekarno-Hatta karena menurut perhitungan meliter, jauh dari jalan Raya Jakarta-Cirebon sehingga dapat dengan mudah mengawasi gerak-gerik tentara Jepang yang hendak datang ke Rengasdengklok. Soekarno-Hatta berada seharian penuh di Rengasdengklok. Usaha para pemuda untuk menekan mereka berdua supaya segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan tanpa campur tangan Jepang rupanya tidak terlaksana. Tampaknya kedua pemimpin ini mempunyai wibawa yang cukup besar sehigga para pemuda merasa segan untuk melaksanaan penekanan. Namun daslam pembicaraan Shodanco Singgih dengan Soekarno, ternyata beliau bersedia untuk Memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dengan segera sesudah kembali ke Jakarta. Berdasarkan pernyataan itu, Singgih pada tengah hari kembali ke Jakarta untuk menyampaikan rencana Proklamasi kepada kawan-kawannya dan para pemimpin muda yang ada di Jakarta.
Semantara itu di Jakarta, antara Ahmad Subardjo (Golongan tua) dan Wikana (golongan Pemuda) tercapai kata kesepakatan bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Harus di laksanakan di Jakarta. Laksana Tadashi Maeda juga telah bersedia menjaga keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Berdasarkan kesepakatan itu Jusuf Kunto dari golongan pemuda mengantar Ahmad Subardjo bersama sekretaris pribadinya pergi menjemut Soekarno-Hatta. Rombongan tiba di Jakarta pukul 18.00 waktu zaman Jepang (17.30 wib). Sebelumnya di rengas dengklok, Ahmad subardjo memberi jaminan dengan taruhan nyawanya bahwa proklamasi kemerdekaan akan di umumkan pada tangal 17 Agustus 1945 keesokan harinya selambat-lambatnya pukul 12.00 Wib. Dengan jaminan itulah Komandan Kompi PETA setempat Cudanco Subeno bersedia melepas Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta.[3]
2.      Perumusan Teks Proklamasi
Ketika tiba di Jakarta, rombongan menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda di jalan Imam Bonjol No. 1 (sekarang perpustakaan Nasioanal, Depdiknas), setelah Soekarno-Hatta singgah terlebih dahulu di rumah masing-masing. Dirumah Takashi Maeda, naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia disusun. Namun sebelum mulai pembicaraan pembuatan naskah teks Proklamasi, Soekarno-Hatta telah menemui Mayor Nishijima, Tomegoro Yoshizumi, dan Miyoshi sebagai penejemah. Dalam pertemuan itu di capai kesepakatan antara Soekarno-Hatta dan Nishimura. Soekarno-Hatta akhirnya hanya berharap agar jepang tidak menghalangi Pelaksanaan Proklamasi kemerdekaan yang akan dilakukan oleh rakyat Indonesia sendiri.
            Setelah pertemuan itu, Soekarno-Hatta kembali ke rumah Laksamana Tadashi Maeda, karena rumah itu di anggap paling aman dari ancaman pemerintah Melliter. Dirumah makan Laksamana Maeda itulah naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dirumuskan, sedangkan Laksamana Tadashi Maeda sendiri menyingkir ke kamar tidurnya ketika "Peristiwa Bersejarah" itu berlansung. Miyoshi sebagai orang kepercayaan Nishimura bersama tiga tokoh pemuda, yaitu Sukarni, sudiro, dan B.M Diah menyaksikan Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ahmad Subardjo membahas perumusan naskah Proklamasi Kemerdekan Indonesia. Tokoh-Tokoh lainnya, baik itu dari golongan tua maupun golongan pemuda menunggu di serambi muka. Ir Soekarno menulis konsep proklamasi pada secerik kertas sedangkan Moh. Hatta dan Ahmad Subardjo menyumbangkan pikiran secara lisan. Sebagai hasil pebicaraan mereka bertiga diperoleh teks Proklamasi tulisan tangan Ir. Soekarno.
            Menjelang subuh, Ir. Soekarno membuka pertemuan untuk membicarakan rumusan naskah Proklamasi yang masih berupa konsep. Ir. Soekarno menyarankan agar mereka bersama-sama menandatangi naskah Proklamasi selaku wakil-wakil bangsa Indonesia. Saran itu di perkuat oleh Drs. Moh. Hatta dengan mengambil contoh pada naskah declaration of indenfenden Amerika serikat yang di tanda tangani oleh 13 utusan dari negara bagian. Usulan itu ditentang oleh golongan pemuda mengusulkan agar yang menandatangi naskah Proklamsi Kemerdekan Indonesia itu adalah Ir. Soekarno atas nama bangsa Indonesia. Usulan sukarni disetujui oleh hadirin. Kemudian Soekarno meminta kepada Sayuti Malik untuk mengetik Naskah itu berdasarkan naskah hasil tulisan tangannya dengan perubahan yang telah disetujui.
            Pertemuan yang menghasilkan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia itu berlangsung pada tanggal 17 agustus 1945 dini hari. Selanjutnya timbul masalah bagaimana caranya naskah itu disebarluaskan keseluruh Indonesia. Sukarni mellaporkan bahwa lapangan ikada telah di persiapkan sebagai tempat berkumpulnya masyarakat Jakarta untuk mendengarkan pembacaan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ir. Soekarno menganggap lapangan ikada adalah lokasi yang bisa menimbulkan bentrokan antara rakyat dan pihak militer jepang akhirnya disepakati bahwa upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan didepan kediaman insinyur oekarno dijalan pegangsaan timur no. 56 jakarta pada hari jum'at tanggal 17 agustus 1945 pukul 10 wib, ditengah bulan suci ramadhan. [4]
3.      Makna Perumusan Teks Proklamasi
Keberhasilan penulisan teks proklamasi memiliki arti yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Teks proklamasi merupakan pernyataan untuk merdeka atau membebaskan diri dari segala bentuk ikatan penjajahan bangsa lain atas bangsa dan negara Indonesia.
Melalui pernyataan itu sejarah baru bagi bangsa Indonesia mulai dirintis. Pernyataan itu merupakan seluruh ungkapan kepahitan, kesengsaraan, dan penderitaan yang sebulumnya dialami bangsa Indonesia. Dengan pernyataan itu, bangsa Indonesia bebas dari segala bentuk penjajahan bangsa lain. Proklamasi adalah jabatan emas yang menghubungkandan mengantarkan bangsa Indonesia dalam mencapai masyarakat baru, kehidupan yang baru, tanpa tekanan, dan ikatan. Proklamasi adalah seruan yang bersifat legal dan resmi. Dengan prolamasi itu bangsa Indonesia dapat menentukan jalan hidupnya sendiri sesuai dengan harat dan martabat serta tradisi bangsa Indonesia.
Perumusa teks proklamasi itu telah mencerminkan kemandirian bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita bangsa yang bebas dan merdeka. Oleh karna itu, teks proklamasi memiliki makna yang sangat penting bagi bangsa Indonesia, apalagi hal itu telah berhasil mengantarkan bangsa Indonesia kepintu gerbang masyarakat Indonesia yang adil dan beradab.[5]
     Notes :
[1] Sejarah Indonesia VI, marwati djoened (hal 90)
[2] Sejarah Indonesia VI, Marwati Djoened (hal 90)
[3] Sejarah Indonesia VI, Marwati Djoened (hal 91)
[4] Sejarah Nasional Indonesia dan Umum 2, I Wayan Badrika (hal 234)
[5] Sejarah Nasional Indonesia dan Umum 2, I Wayan Badrika (hal 235)
Daftar Pustaka
Marwati, Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto. (1993). Sejarah Nasional VI.  Jakarta: Balai Pustaka
Badrika, I Wayan. (2003). Sejarah Nasional Indonesia dan Umum 2. Jakarta: Erlangga

SEJARAH PENDIDIKAN RUSIA


MARLOGAM PURBA/SP

Negara Rusia ( dahulu nya Uni Soviet) merupakan salah satu Negara di bagian Eropa Timur dan Utara Asia. Dahulu nya Negara ini tergabung  ke dalam Uni Soviet, namun setelah Uni Soviet bubar, maka Rusia mewarisi sebaian besar wilayah dari Uni Soviet ( malah bisa di katakan pewaris terbesar dari Uni Soviet). Negara ini dahulunya menganut paham komunisme pada waktu tergabung dalam Uni Soviet. Namun pernah menjadi Negara adidaya selain Amerika serikat yang pada masa nya merupakan salah satu Negara kuat berkat sumber daya manusia yang bagus.
Rusia, sebagaimana layak nya Negara-negara lainnya sangat memperhatikan bidang pendidikan. Pendidikan di Rusia di mulai sejak berumur satu tahun pada play group sampai perguruan tinggi yang menyediakan program Doctoral.
Dalam federasi Rusia, terdapat 180.000 lembaga pendidikan dari semua jenis dan kategori. Sekitar 35 juta orang atau 23 persen dari total penduduk Negara tersebut setiap tahun terlibat dalam satu jenis pendidikan atau yang lain. Lebih dari enam juta orang bekerja di bidang pendidikan.
Sistem pendidikan di Rusia berkembang selama berabad-abad di bawah pengaruh Kristen, dan sejak akhir abad ketujuhbelas, di bawah pengaruh Pencerahan. Dalam Twentieth Century, ketika pendidikan umum dan profesional datang lebih dari sebelumnya untuk dipertimbangkan sebagai faktor perubahan sosial dan ekonomi dan sebagai hak individu yang melekat, buta huruf dihilangkan, akses ke pendidikan tinggi diperpanjang, dan sistem pendidikan untuk orang dewasa adalah dibuat. Banyak orang, bagaimanapun, datang untuk merasa bahwa sistem pendidikan, yang telah dibangun pada awal tahun 1980-an, tidak cukup fleksibel dan tidak sepenuh nya mampu memenuhi tuntutan individu. Perubahan sosial-politik yang telah terjadi di Rusia dan transisi ke ekonomi pasar telah menyebabkan kebutuhan untuk mereformasi sistem pendidikan. Konstitusi Federasi Rusia dari 1993 dan hukum federal Pada Pendidikan tahun 1992 dan revisi tahun 1996 memperkuat hak warga negara untuk pendidikan, mendorong demokratisasi kehidupan di lembaga pendidikan, diperpanjang kebebasan akademik dan otonomi kelembagaan, dan dipromosikan humanisasi pendidikan. Mantan sistem terpusat dan terpadu di gantikan oleh sistem yang sampai batas penuh memperhitungkan kepentingkan kebutuhan siswa dan guru, civitas academica, dan pengusaha. Sektor pendidikan non-negara, termasuk lembaga yang didirikan oleh individu dan organisasi non-pemerintah, telah berkembang pesat. Federal program pembangunan pendidikan, di tujukan pada dorongan inovasi dalam seluruh komponen sistem pendidikan, telah di rancang untuk mendukung reformasi pendidikan.
Dalam beberapa tahun terakhir, sistem pendidikan federasi Rusia telah mengalami perubahan drastis dalam rangka transformasi menyeluruh terhadap Negara secara keseluruhan. Perubahan utama telah berjalan sepanjang bari berikut:
Diversifikasi: Muncul nya jenis baru dari lembaga pendidikan, pengenalan multi level sistem pendidikan tinggi ( Bakalavr dan Magistr derajat di samping gelar Diplom-spesialis tradisional), dan perubahan besar dalam kurikulum.
Demokratisasi: Perluasan kebebasan akademik dan kelembagaan, peningkatan jumlah organisasi masyarakat dan penyangga.
Kualitas Pendidikan: Penguatan mekanisme evaluasi dan kontrol kualitas.
Isi Pendidikan: Mendalam perubahan dalam banyak disiplin ilmu, terutama dalam ilmu pilitik, sejarah, ekonomi, hukum, dan lain-lain.
Pendidikan di Rusia hampir sama hakikat nya dengan pendidikan di Negara-negara Eropa dan Asia. Namun pendidikan di Rusia tetap memiliki cirri khas tersendiri. Jenjang pendidikan di Rusia meliputi:
1.    Pendidikan Pra Sekolah
Pendidikan pra sekolah dinamakan Play Group di mulai dari usia 1-3 tahun. Kemudian setelah itu di lanjutkan dengan taman kanak-kanak (TK) untuk usia 3-6 tahun. Pendidikan ini tidak seperti sekolah, dan di selengarakan oleh daerah atau pemerintah setempat. Beberapa daerah seperti Moscow mengambil kebijakan untuk membiayai sekolah ini. Namun pada tahun 2004, pemerintah pusat Rusia telah mengambil kebijakan untuk memberikan bantuan kepada daerah untuk menyelenggarakan pendidikan Pra sekolah ini secara gratis.
2.    Pendidikan Menengah  
Pendidikan menengah merupakan pendidikan wajib yang di selenggarakan oleh Negara. Pendidikan dasar berlangsung selama Sembilan tahun dengan dua tingkatan yaitu empat tahun sekolah dasar dan lima tahun sekolah menengah utama.Sekolah Dasar adalah pendidikan yang wajib di jalani oleh setiap anak, sebagaimana pendidikan SD di Indonesia kurikulum yang di ajarkan masin bersifat keterampilan dasar. Sama halnya dengan pendidikan menengah utama, kurikulum juga masih mengarah kepada hal yang bersifat umum dan mendasar. Samapai jenjang ini pemerintah menyediakan pendidikan gratis pada istitude/ lembaga pendidikan milik pemerintah.
3.    Pendidikan Lengkap Sekunder dan Kejuruan
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, para sisiwa memiliki dua pilihan. Apakah ingin melanjutkan kejenjang lengkap sekunder atau kejuruan. Pada pendidikan lengkap sekunder, siswa harus menyelesaikan pendidikan selama dua tahun, untuk mendapatkan sertifikat. Setelah itu siswa dapat di benarkan masuk ke jenjang perguruan tinggi / Universitas dengan sertifikat yang di peroleh nya. Sertifikat yang di peroleh adalah Atesttat o Srednem.
Atau siswa juga dapat di benarkan masuk ke sekolah kejuruan. Sekolah ini menyediakan sistem kejuruan setingkat Diploma. Dan selesai mengikuti pendidikan ini, siswa dapat langsung terjun ke dunia kerja atau pun dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi jika di nginkan.
4.    Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi Rusia dapat di ikuti lulusan dari pendidikan lengkap sekunder ataupun dari lulusan sekolah kejuruan. Untuk lulusan dari pendidikan lengkap sekunder, jenjang pendidikan tinggi adalah sebagai berikut:
Tingkat Universitas Tahap Pertama: Tahap pertama terdiri dari paling sedikit dua tahun dari program studi perguruan tingkat tinggi. Setelah menyelesaikan studi, siswa mendapat peringkat Diploma O Nevolnom Vyyshem Obrazzovani yang ntitles (non gelar) atau sama dengan lulusan sekolah kejuruan untuk memperoleh pekerjaan atau melanjutkan ke tingkat lebih tinggi.
Pendidikan tinggi Dasar atau di sebut Bakalavr, adalah pendidikan setingkat sarjana di Rusia, yang di tempuh lebih kurang dalam tempo empat tahun. Kurikulum di jabarkan dalam program program yang sesuai dengan Negara yang mengatur standarisasi pendidikan 50% dari isi, yang lain nya 50% di kembangkan oleh Universitas. Termasuk program professional dan khusus di sains, yang insane sosioekonomi dan disiplin pelatihan professional, menyelesaikan penelitian karya / proyek dan duduk untuk ujian akhir Negara. Setelah mendapat gelar Bakalavr, siswa di perkenankan untuk memasuki program-program studi dalam rangka program spesialis Diploma.
Pendidikan tingkat selanjutnya bagi lulusan Bakalavr adalah program Engineer (spesialis) atau program Magister. Pada program Engineer, lulusan Bakalavr harus menyelesaikan pendidikan selama 1 tahun, jenjang ini kalau di Indonesia dinamakan jalur pendidikan profesi. Sementara kalau pendidikan Magister, lulusan Bakalavr harus menyelesaikan pendidikan selama 2 tahun dengan gelar Magister.
Pendidikan Tingkat tertinggi atau setingkat Professor di Indonesia bisa di tempuh oleh Doktor / kandidat Nauk selama jangka waktu tidak tetap. Ini merupakan gelar ilmiah yang di berikan setelah adanya persiapan ilmiah umum dan mendapat pembelaan dari promotor.
Pendidikan Non Formal di Rusia
Rusia di kenal dengan negara Komunis ,artinya bebas .Walaupun demikian , Rusia memiliki sistem pendidkan non-formal yang berkualitas dan berorientasi pada bagimana menciptakan seuatu yang baru demi kepentingan diri dan orang banyak di seluruh dunia. Pendidikan non-formal diawali dengan mendidik anak dari rumah hingga di bangku pendidikan. Ibu-ibu di Rusia sangat tangguh mengasuh anak. Iklim di Rusia sangat ekstrim pada musim-musim tertentu seperti musim dingin sehingga sang anak dididik untuk bisa berjuang mengadaptasi musim-musim tersebut. Ibu-ibu Rusia membawa anak mereka ke tempat salju untuk bermain iceskiting guna melatih fisik sang anak. Para ibu-ibu di Rusia tidak hanya menhabiskan waktu untuk berdan-dan mereka memilki tanggungjawab membawa anak ke tempat=tempat bermain di taman kanak-kanak dan Paud.
Di Rusia terdapat berbagai lembaga-lembaga pendidikan non-formal seperti Kursus mekanik,bahasa Inggris, Kursus Pilot , dan lain-lan. Para siswa maupun mahasiswa diwajibkan belajar sejumlah kursus yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga pendidkan non-formal di Rusia . Pendidikan non-formal dianggap sebagai barometer kemajuan suatu bangsa dan pengaplikasian ilmu yang sesuai dengan kondisi dan situasi negara. Pendidikan militer merupakan kewajiban siswa yang harus dikuti pada masa studi baik di sekolah menengah pertama sampai perguruan tinggi negeri maupun suwasta .
Kegiatan duluar sekolah seperti ikatan pemuda, interaksi sosial dilibatkan pelajar dan mahasiswa untuk mengembangkan kepemimpinan dan organisasi.
DAFTAR PUSTAKA:
http://en.russia.edu.ru/edu/description/sysobr/901/ # sthash.RB6dQrAS.dpuf
Gayo,Iwan.Buku Pintar Seri Senior,Gramedia,Jakarta 2001
Hamid,Abdul.Sejarah Umum,PT.Sumber Bahagia,Bandung,1979

LAHIRNYA SUMPAH PEMUDA



Ulil Absiroh/SIV

Pada tahun 1925, di Indonesia telah mulai didirikan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), tetapi peresmiannya baru tahun 1926.[1] Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) adalah sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Dan PPPI-lah yang menggagas penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua.
Persiapan  untuk penyelenggaraan Kongres tersebut atas inisiatif dari PPPI, personalia dan kepengurusannya terdiri dari berikut ini:
Ketua              : Sugondo Djojopuspito (PPPI)
Wakil Ketua    : Djoko Marsaid alias Tirtodiningrat (Jong Java)
Sekretaris        : Moh. Yamin (Jong Suematranen Bond)
Bendahara       : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I      : Djohan Muh Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II    : Kotjosungkono (Pemuda Indonesia)
Pembantu III   : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV   : J. Leimena (Jong Ambon)
Pembantu V    : Rohjani (Pemuda Kaum Betawi)[2]
Setelah di bentuk panitia, maka Kongres Pemuda II diselenggarakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis. Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.[3]

Sumpah Pemuda Sebagai Hasil Putusan Kongres

Atas inisiatif PPPI kembali pada tanggal 27-28 Oktober 1928 dilangsungkan Kongres Pemuda Indonesia II untuk mempersatukan segala perkumpulan pemuda Indonesia yang ada dalam satu badan gabungan. Kongres menghasilkan sumpah pemuda yang terkenal dengan nama Sumpah Pemuda.[4] Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya Negara Indonesia. Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta), keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan dimuka rapat perkumpulan-perkumpulan.[5]
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudia mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi Mengangkat Harkat dan Martabat Hidup Orang Indonesia Asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.[6]
Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.[7]
Di bawah ini adalah isi Sumpah Pemuda hasil dari Kongres Pemuda II:
Pertama     : Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedua       : Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga       : Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.[8]
Sumpah Pemuda dengan Ejaan Yang Disempurnakan:
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.[9]
Dalam penutupan kongres, pertama kali dikumandangkan lagu Indonesia Raya ciptaan W.R. Supratman, yang kelak menjadi lagu Kebangsaan Indonesia. Bendera Merah Putih juga dikibarkan untuk mengiringi lagu kebangsaan, sehingga tertanam kesan mendalam pada para pemuda yang hadir dalam kongres itu. Persatuan dikalangan pemuda makin banyak.
Pada tanggal 31 Desember 1930 di Surakarta dibentuk Indonesia Muda, yang merupakan penyatuan dari berbagai organisasi pemuda, seperti: Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Jong Celebes, Sekar Rukun, dan Pemuda Indonesia. Sumpah Pemuda amat berpengaruh bagi upaya mencapai Indonesia merdeka. Partai-partai yang ada segera menyesuaikan diri dengan cita-cita pemuda. Semangat persatuan dan kesatuan bangsa yang telah menjiawai partai-partai di Indonesia itu diwujudkan dalam wadah baru bernama Gabungan Politik Indoensia (GAPI). Demikian pula beberapa perkumpulan wanita yang kemudian bergabung dalam Perikatan Isteri Indonesia, juga semua organisasi kepanduan yang membentuk persatuan dengan nama Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI). Ada beberapa makna yang terkandung di dalam Sumpah Pemuda yaitu:
1.      Di kalangan tokoh-tokoh pergerakan telah ada perubahan pola pikir dari lingkup etnis kedaerahan ke cakrawala nasional.
2.      Perubahan pola pikir itu melahirkan kesadaran nasional bahwa seluruh penduduk yang mendiami kepulauan nusantara menjadi satu bangsa besar dengan nama Indonesia.
3.      Untuk keperluan persatuan dalam pergerakan disepakati menggunakan bahasa Melayu sebagai media perjuangan.
Dengan kongres pemuda itu identitas kebangsaan Indonesia semakin terbentuk. Identitas itu kini berwujud: tanah air, bangsa, bahasa dan persatuan dengan nama Indonesia.[10]
Notes :
[1] Sudiyo.2004.Perhimpunan Indonesia.Jakarta: Rineka Cipta & Bina Adiaksara. Hal:120
[2] Sudiyo.2004.Perhimpunan Indonesia.Jakarta: Rineka Cipta & Bina Adiaksara. Hal:132
[3] http://Kongres Pemuda Kedua - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm
[4] Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia.2010.Sejarah Nasional Indonesia V.Jakarta: Balai Pustaka. Hal:430
[5] http://Sumpah Pemuda - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm
[6] http://Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda.htm
[7] http://Sumpah Pemuda - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm
[8] Gunawan,Restu.2005.Muhammad Yamin Dan Cita-cita Persatuan.Yogyakarta: Ombak. Hal:27
[9] http://Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda.htm
[10] http://ilmu dan pengetahuan. Peran Kongres Pemuda 1928 dalam Proses Pembentukan ldentitas Kebangsaan Indonesia.htm