Sejarah Pemberontakan PETA di Blitar 14 Februari 1945


Siska Maya Renti/014 B

            Apabila kita bertanya kepada banyak orang tentang apa yang mereka ingat jika menyebut tanggal 14 Februari, tentulah mayoritas dari mereka akan berkata 'Hari Valentine', apalagi kalau yang ditanya adalah anak-anak muda zaman sekarang yang hobinya tidak jauh dari 'percintaan' dan 'kegalauan'. Padahal, tanggal 14 Februari dicatat dalam sejarah nasional Indonesia sebagai peringatan peristiwa Pemberontakan PETA (Pembela Tanah Air) di Kota Blitar pada tahun 1945 - hanya setengah tahun sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia - yang dipimpin oleh Shodancho Supriyadi, seorang pemuda yang dilahirkan pada tanggal 13 April 1925 di Trenggalek, Jawa Timur. Ayahnya bernama Darmadi, seorang pejabat Pamongpraja sejak zaman Hindia Belanda hingga di zaman kemerdekaan. Bapak Darmadi mula-mula seorang wedana di Gorang-garing, Madiun, kemudian menjadi Fukukenco atau Patih pada zaman Jepang dan diangkat sebagai Bupati Blitar pada zaman RI. Supriyadi adalah putera sulung. la masih mempunyai dua belas saudara lagi. Ibu kandung Supriyadi bernama Rahayu, meninggal waktu Supriyadi masih kecil. Kemudian anak sulung itu diasuh oleh ibu tirinya bernama Susilih.

Kilasan Sejarah Antara Anyer dan Panarukan (1809-1810)


SISKA MAYA RENTI/014 B

Anda pernah mendengar Nama Daendels?  Ya, tokoh yang sering kita dengar ini  memang  penuh kontroversi. Herman Willem Daendels atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama Daendels, adalah nama seorang Gubernur Jenderal Belanda yang pernah memerintah di bumi kita tercinta ini antara tahun 1808 dan 1811. Berdasarkan buku-buku sejarah, Gubernur Jenderal Daendels dikenal sebagai seorang diktator yang sangat kejam, tidak berperikemanusiaan, dan selalu menindas rakyat demi keuntungan pemerintah Kolonial Belanda dan pribadinya.
Daendels menerima dua tugas yang diberikan oleh Louis Napoleon, yang menjadi raja di negeri Belanda pada saat itu. Kedua tugas itu adalah: mempertahankan Pulau Jawa agar tidak jatuh ke tangan Inggris dan memperbaiki sistem administrasi negara di Jawa. Dan untuk melakukan tugas itu, dirinya berusaha membangun Jalan antara Anyer sampai dengan Panarukan.  Menurut beberapa sumber sejarah, Jalur jalan ini melalui garis pantai dari Batavia menuju Carita, Caringin, menembus Gunung Pulosari, Jiput, Menes, Pandeglang, Lebak hingga Jasinga (Bogor). 

Sejarah Perlawanan Rakyat Bali Terhadap Belanda (1846–1905)

Siska Maya Renti

 

Pada abad 19 sesuai dengan cita-citanya mewujudkan Pax Netherlandica (perdamaian di bawah Belanda), Pemerintah Hindia Belanda berusaha membulatkan seluruh jajahannya atas Indonesia termasuk Bali. Meskipun Bali merupakan pulau kecil dengan wilayah yang sempit, tetapi pulau ini memiliki beberapa kerajaan seperti Kerajaan Buleleng dan Karangasem sehingga pemerintah Belanda ingin menguasai sebagian wilayah kekuasaan kerajaan Bali.

Keinginan Belanda untuk menguasai Bali dimulai sejak tahun 1841 dan seluruh raja di Bali dipaksa untuk menandatangani perjanjian yang isinya agar raja di Bali mengakui dan tuntuk kepada pemerintah Belanda. Sikap Belanda yang sewenang-wenang ini mendapat perlawanan dari rakyat Bali.

PROSES KEDATANGAN BELANDA DAN SEKUTU PASCA KEMERDEKAAN


Debora hutagalung/2014 b/SI IV

Pada perang dunia ke 2 jepang mengalami kekalahan, hal ini sekutu memerintahkan jepang supaya mempertahankan keadaan di Indonesia seperti pada saat penyerahan kekuasaan. Hal itu menandakan bahwa Sekutu tidak menghendaki adanya perubahan di Indonesia. Padahal di Indonesia sudah terjadi perubahan yaitu bangsa Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Pemerintah Republik Indonesia yang baru saja terbentuk setelah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Di hadapkan pada tantangan dengan kedatangan tentara Sekutu yang di bonceng Belanda. Belanda yang ingin kembali ke Indonesia berhadapan kembali dengan bangsa Indonesia yang telah memproklamasikan kemerdekaanya. Oleh karena itu, terjadilah konflik Indonesia-Belanda dan berbagai upaya diplomasi untuk menuju penyelesaian akhir konflik tersebut. Di lain pihak, bangsa Indonesia sedang sibuk melakukan upaya-upaya perebutan kedaulatan dari tangan Jepang. Rakyat Indonesia juga berusaha untuk memproleh senjata dari tangan Jepang. Karena pihak Jepang enggan menyerahkan senjatanya, maka terjadilah pertempuran-pertempuran dahsyat di berbagai daerah. Proses perebutan kekuasaan tersebut berlangsung dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober. BKR dan badan-badan

Keadaan Alam Indonesia Zaman Prasejarah

Eka Nurtia Luluk Anggraini E/S

A. Pekembangan Alam
Alam indonesia Bahkan dunia banyak mengalami perubahan dari masa prasejarah himgga Modern. Berbagai peristiwa alam yang dapat menyebabkan perubahan bentuk muka bumi seperti gerakan pengangkatan (orogenesa), gerakan pengikisan dan kegiatan gunung berapi. Gerakan pengangkatan akan menghasilkan daratan baru. Dan aliran sungai akan menghasilkan erosi dan memindahkan berbagai macam batuan ke tempat yang lebih rendah. Letusan gunung berapi pun akan membentuk suatu kawah yg besar dan suatu pulau baru. Seperti letusan gunung berapi di sumatra utara hingga membentu danau toba.
Keadaan lingkungan fisik perlu di ketahui terlebih dulu untuk memberikan gambaran tentang keadaan alam yang bersifat amorganis seperti tanah, iklin, air dan segala macam peristiwa alam yang berhubungan dengan ke tersebut.
Dalam melakukan rekontruksi maka berbagai peristiwa yang terjadi pada kala plestosen dapat di lihat dri bukti kehidupan zaman lampau berupa fosil yang terbentuk pada lapisan tanah yang bersangkutan akan banyak membantu dalam pengambilan kesimpulan.
Para ahli geologi, paleontologi dan arkeologi telah berkesimpulan bahwa pada masa plestosen muka bumi sering mengalami perubahan oleh gerakan endogen dan eksogen atau oleh perubahan iklim. Pada masa ini hewan maupun tumbuhan telah hidup merata di bumi, sedangkan manusia di keetahui baru mendiami beberapa daerah antara lain afrika, eropa, asia, termasuk kepulauan indonesia.

Biografi Konfusius (Kung Fu-tzu)

Dhea Alvionita Rezha/S.A.T/015A

 

Kung Fu-tzu dalam bahasa Tionghoa, sedangkan orang-orang barat menyebutnya Konfitsius[1]. Kung Fu-tze yang artinya "Sang Suhu Kung". Sedangkan nama aslinya adalah Kong Chiu. Kong merupakan nama marga atau nama keluarga, sedangkan namanya sendiri adalah Chiu (artinya bukit). Kung Fu-tzu adalah seorang tokoh filsafat Cina yang merupakan orang pertama pengembang sistem memadukan alam pikiran dan kepercayaan orang Cina yang paling mendasar[2]. Kung Fu-tze dilahirkan pada abad ke 6 SM yaitu pada tanggal 27 September 551 SM didesa Chiang Phing, di Qufu negara feodal Lu provinsi Shantung, yaitu pada masa pemerintahan dinasti Chou dan menghabiskan besar hidupnya di wilayah pesisir utara-tengah Cina. Di dalam tubuhnya mengalir darah biru dan ia merupakan keturunan langsung dari penguasa dinasti Shang. Kung Fu-tze adalah seorang guru, editor, politisi, dan filsuf Cina Musim Semi dan Musim Gugur periode sejarah Cina. Konfusius merupakan  anak laki-laki pertama dari pasangan Shu Liang-ho yang merupakan seorang pejaba militer rendahan di negara Lu, dengan Yan Zheng-zai yang berasal dari keluarga Yen yang tinggal di daerah Song. Ayahnya telah berusia 70 tahun ketika Konfusius dilahirkan.[3]

PERLAWANAN KESULTANAN BANTEN TERHADAP VOC

AHMAD SUHARLAN 

 

Latar Belakang Belanda Datang Ke Banten

Bangsa Eropa datang ke wilayah Nusantara pada awalnya memiliki tujuan untuk mencari rempah-rempah dan berdagang. Hal tersebut yang dilakukan oleh Portugis, sebagai bangsa Eropa pertama yang datang ke wilayah Nusantara dengan motif ekonomi, petualangan, dan agama. Kedatangan bangsa Eropa ke Nusanta juga dilatarbelakangi oleh jatuhnya kota Konstantinopel sebagai pusat perdagangan rempah-rempah ke tangan Turki Usmani pada tahun 1453. Seiring dengan hal tersebut, pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti perkapalan, navigasi, dan kompas di Eropa turut memicu adanya penjelajahan samudra sampai ke wilayah Nusantara.

PERJUANGAN RAKYAT CIREBON DALAM PERANG KEDONGDONG (1802-1818)

DUDY AKBAR / SI IV / 14A

 

Sejarah Perang Kedongdong

Sebuah pertempuran besar luput dari catatan sejarah nasional. Pertempuran tersebut terjadi di Kedongdong (1793-1808), tujuh belas tahun sebelum pecahnya perang Diponegoro atau yang lebih dikenal dengan Perang Jawa.  Kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang menetapkan pajak dengan nilai tinggi kepada rakyat, dinilai sebagai kebijakan yang sangat mencekik, karena saat itu rakyat berada pada kondisi yang miskin dan serba kesulitan. Kebijakan ini mendapatkan tentangan yang sangat kuat dari rakyat, khususnya kaum santri. Saat itu mulailah terjadi perlawanan-perlawanan rakyat terhadap Belanda.

Pendidikan di Ukraiana

Dhea Alvionita Rezha/S.P/015A

A.      Profil Ukraina
Ukraina adalah sebuah negara pecahan dari Uni Soviet yang terletak di Eropa Timur. Nama aslinya yaitu Ukaryina. Dalam bahasa Slavia, Ukraina berarti "daerah perbatasan". Ukraina berbatasan dengan: Rusia disebelah timur laut; Belarus di utara; Polandia, Slowakia dan Hongaria disebelah barat; Rumania dan Moldavia disebelah barat daya; dan Laut Hitam di selatan. Ibukota Ukraiana berada di Kiev. Bahasa resmi yang digunakan adalah Bahasa Ukraina dan Bahasa Yiddi. Ukraina memiliki luas wilayah 603,628 km2. Wilayah Ukraina modern telah dihuni sejak tahun 32.000 SM. Setelah perpecahan di abad 13, wilayah ini diperebutkan, diatur dan di bagi-bagi oleh berbagai macam penguasa, termasuk diantaranya Lithuania, Polandia, Kekaisaran Ottoman, Austria-Hungaria, dan Rusia. Dua periode singkat memperjuangkan kemerdekaan terjadi selama abad ke 20, yang pertama menjelang berakhirnya Perang Dunia I dan yang kedua selam Perang Dunia II. Namun dua peristiw ini pada akhirnya berhasil ditakhlukkan dan dikonsolidasikan kedalam republik Soviet, sebuah situasi yang berlangsung hingga 1991, ketika akhirnya Ukraina mendapatkan kemerdekaannya pasca pembubaran Uni Soviet di akhir Perang Dingin. Setelah kemerdekaan Ukraina menyatakan dirinya berada dalam status netral, tetapi tetap membentuk kemitraan

SISTEM PENDIDIKAN SINGAPURA

NUZU CHAIRU AKBAR 

 

Pendahuluan : Sejarah Singapura

Singapura merupakan salah satu negara termaju di kawasan Asia Tenggara dan bisa mengalahkan saudara-saudara tuanya di kawasan semenanjung Melayu. Hal tersebut terjadi karena kemajuan sistem pendidikannya. Singapura sebagai negara yang dianggap paling maju di Asia Tenggara, hanya memiliki jarak kurang lebih 40 km dari barat ke timur. Kalau dihitung dengan jumlah penduduk maka negara Singapura yang kurang lebih 5 juta jiwa. Jumlah penduduk yang sedikit dan jarak wilayah yang relatif kecil untuk ukuran sebuah negara bukan menjadi alasan untuk tidak maju. Singapura memulai pembangunan kekuatan dasarnya dengan modal pendidikan. Selain hal tersebut Singapura terletak di persimpangan Asia, di tengah bisingnya kesibukan kota kosmopolitan, Singapura bukan lagi sekedar negara tujuan wisata favorit. Perlahan tapi pasti, Singapura telah menjelma menjadi salah satu pusat pendidikan yang dapat dibanggakan di dunia, Menyatukan yang terbaik hingga timur.