Latarbelakang lahirnya Perhimpunan Indonesia dan Manifesto Politik
SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT KUALA TUNGKAL TANJUNG JABUNG BARAT JAMBI
Sebelum datangnya kekuasaan Asing yaitu kekuasaan Belanda dan Jepang, di daerah Jambi ada kerajaan yang berdiri sendiri yang disebut Kerajaan Jambi. Kemudian setelah Indonesia memperoleh kemerdekaan daerah Jambi merupakan daerah kerisedanan yang terdiri atas Kabupaten Merangin, Kabupaten Batanghari dan Kotapraja Jambi. Kerisedanan Jambi tersebut merupakan bagian daroi Propinsi Sumatera Tengah. Setelah Jambi menjadi propinsi, daerah kabupaten Merangin dibagi menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Bungo-Tebo dan Sarolangun-Bangko. Sedangkan kabupaten Batanghari dibagi pula menjadi dua kabupaten yaitu kabupaten Batanghari dan Tanjung Jabung. Adapun Kotapraja Jambi sekarang menjadi Kotamadya Jambi.
KEADAAN DI DAERAH JAMBI PADA AKHIR ABAD KESEMBILAN BELAS
LAHIRNYA ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL
Perkembangan dan Sifat Gerakan Moderan Islam di Indonesia
KOMUNIKASI POLITIK ERA REFORMASI
Biografi Kaisar Meiji Tenno
DEBORA NATALIA R
Kaisar Meiji, adalah anak dari Kaisar Komei dan Nakayama Yoshiko lahir di Kyoto, 3 November 1852 ia dilahirkan di sebuah rumah kecil milik kakek dari pihak ibu di ujung utara Gosho, dan meninggal di Tokyo, 30 Juli 1912 pada usia 59 tahun, beliau dikebumikan di Fushimi Momoyama no Misasagi. Ia juga dikenal dengan nama Meiji Agung. Kaisar Meiji Tenno adalah kaisar Jepang ke-122 sesuai urutan tradisional suksesi, memerintah dari 3 Februari 1867 sampai meninggal dunia.
Nama pribadinya adalah Mutsuhito. Ketka ia masih kecil ia diberi nama Sachinomiya, atau Pangeran Sachi. Di luar Jepang ia kadang-kadang disebut dengan nama Kaisar Mutsuhito. Setelah Mutsuhito diangkat menjadi kaisar Jepang, ia mengambil gelar Meiji yang artinya "pemerintah yang tercerahkan".
Sejarah Politik di Indonesia
Sejarah Berdirinya Partai Nasional Indonesia
PERLAWANAN RAKYAT ACEH MELAWAN BELANDA 1873-1904
KHOLIFA TULHASSANA
Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh
banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu,
Belanda berambisi untuk mendudukinya. Sebaliknya, orang-orang Aceh tetap ingin
mempertahankan kedaulatannya. Sampai dengan tahun 1871, Aceh masih mempunyai
kebebasan sebagai kerajaan yang merdeka.
Pada awal abad 19 pemerintah Hindia Belanda mulai melebarkan sayap kekuasaannya
diluar pulau Jawa, termasuk wilayah Sumatra. Hal tersebut untuk melindungi
wilayah jajahan Belanda supaya tidak direbut oleh Inggris yang pada saat itu
menguasai Semenanjung Malaya. Pada tahun 1930-an Belanda berhasil menguasai
daerah Sibolga dan Tapanuli yang maĆz menjadi daerah kekuasaan Aceh. Selain itu
pada tanggal 1 februari 1858 Sultan Siak diikat perjanjian oleh pemerintah
Hindia Belanda. Menurut Wikipedia, bahwa akibat perjanjian yang ditandatangani
oleh Sultan Ismail dengan pihak Hindia Belanda membuat daerah Deli, Langkat,
Asahan dan Serdang jatuh kepada pihak Belanda. Padahal daerah-daerah tersebut
sejak Sultan Iskandar Muda, berada di bawah kekuasaan Aceh.