Latar Belakang Tumbuhnya Kesadaran Nasional


Nurbani/SI IV/14B

Perasaan akan timbulnya nasionalisme bangsa Indonesia telah tumbuh sejak lama, bukan secara tiba-tiba. Nasionalisme tersebut masih bersifat kedaerahan, belum bersifat nasional. Nasionalisme yang bersifat menyeluruh dan meliputi semua wilayah Nusantara baru muncul sekitar awal abad XX. Lahirnya nasionalisme bangsa Indonesia didorong oleh dua faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern.
1.      Faktor Intern

Pergerakan Perjuangan Nasional Indonesia


Wahyu Sinto/ SI IV

1.      Budi Utomo (BU)
`           Pada tahun 1906 Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo, merintis mengadakan kampanye menghimpun dana pelajar (Studie Fund) di kalangan priyayi di Pulau Jawa. Upaya dr. Wahidin ini bertujuan untuk meningkatkan martabat rakyat dan membantu para pelajar yang kekurangan dana. Dari kampanye tersebut akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908 berdiri organisasi Budi Utomo dengan ketuanya Dr. Sutomo. Organisasi Budi Utomo artinya usaha mulia. Pada mulanya Budi Utomo bukanlah sebuah partai politik. Tujuan utamanya adalah kemajuan bagi Hindia Belanda. Hal ini terlihat dari tujuan yang hendak dicapai yaitu perbaikan pelajaran di sekolah-sekolah, mendirikan badan wakaf yang mengumpulkan tunjangan untuk kepentingan belanja anak-anak bersekolah, membuka sekolah pertanian, memajukan teknik dan industri, menghidupkan kembali seni dan kebudayaan bumi putera, dan menjunjung tinggi cita-cita kemanusiaan dalam rangka mencapai kehidupan rakyat yang layak. Kongres Budi Utomo yang pertama berlangsung di

Latarbelakang lahirnya Perhimpunan Indonesia dan Manifesto Politik


VISKA SEPTIANI/ SI IV

Pada tahun 1908 di Belanda berdiri sebuah organisasi yang bernama Indische Vereeniging. Pelopor pembentukan organisasi ini adalah Sutan Kasayangan Soripada dan RM Noto Suroto. Para mahasiswa lain yang terlibat dalam organisasi ini adalah R. Pandji Sosrokartono, Gondowinoto, Notodiningrat, Abdul Rivai, Radjiman Wediodipuro (Wediodiningrat), dan Brentel. Tujuan dibentuknya Indische Vereeniging adalah untuk memajukan kepentingan bersama dari orang-orang yang berasal dari Indonesia. Kedatangan tokoh-tokoh Indische Partij seperti Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat, sangat mempengaruhi perkembangan Indische Vereeniging. Masuk konsep "Hindia Bebas" dari Belanda, dalam pembentukan negara Hindia yang diperintah oleh rakyatnya sendiri. Perasaan anti-kolonialisme semakin menonjol setelah ada seruan Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson tentang kebebasan dalam menentukan nasib sendiri pada negara-negara terjajah (The Right of Self Determination). Dalam upaya berkiprah lebih jauh, organisasi

SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT KUALA TUNGKAL TANJUNG JABUNG BARAT JAMBI

NUKE ANGELA PUTRI 

 

Sebelum datangnya kekuasaan Asing yaitu kekuasaan Belanda dan Jepang, di daerah Jambi ada kerajaan yang berdiri sendiri yang disebut Kerajaan Jambi. Kemudian setelah Indonesia memperoleh kemerdekaan daerah Jambi merupakan daerah kerisedanan yang terdiri atas Kabupaten Merangin, Kabupaten Batanghari dan Kotapraja Jambi. Kerisedanan Jambi tersebut merupakan bagian daroi Propinsi Sumatera Tengah. Setelah Jambi menjadi propinsi, daerah kabupaten Merangin dibagi menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Bungo-Tebo dan Sarolangun-Bangko. Sedangkan kabupaten Batanghari dibagi pula menjadi dua kabupaten yaitu kabupaten Batanghari dan Tanjung Jabung. Adapun Kotapraja Jambi sekarang menjadi Kotamadya Jambi.

KEADAAN DI DAERAH JAMBI PADA AKHIR ABAD KESEMBILAN BELAS

LAHIRNYA ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL


ZULKIFLI RISWALDY/SI IV

1.      Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)
PPPKI dibentuk di Bandung pada tanggal 17 - 18 Desember 1927. Beranggotakan organisasi-organisasi seperti Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII), Budi Utomo (BU), PNI, Pasundan, Sumatranen Bond, Kaum Betawi, dan Kaum Studi Indonesia. Tujuan dibentuknya PPPKI yaitu:
·         menghindari segala perselisihan di antara anggota-anggotanya.
·         menyatukan organisasi, arah, serta cara beraksi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
·         mengembangkan persatuan kebangsaan Indonesia.

Perkembangan dan Sifat Gerakan Moderan Islam di Indonesia

Endah Afni Hariyati/E/S

            Dalam pembicaraan kita tentang berbagai organisasi, baik sosial,pendidikan ataupun politik, telah kita lihat berbagai sifat tiap organisasi itu,kecenderungan yang mereka tekankan pada pemikiran masing-masing.
            Baiklah disebutkan lebih dahulu bahwa islam oleh sebagian besar orang indonesia ketika itu merupakan identitas mereka,tempat mereka mem "bangsa" kan diri.

KOMUNIKASI POLITIK ERA REFORMASI

Lulu Tia Ningsih / E / S

Perpolitikan Indonesia memang tak sedahyat Thailand yang dalam 80 tahun terakhir tercatat memiliki 40 perdana menteri yang menandakan betapa rapuhnya stabilitas politik di negeri gajah putih tersebut serta sekaligus pula memerlihatkan kemampetan komunikasi politik yang dimilikinya. Meski demikian, heboh gonjang-ganjing politik tanah air dan pola komunikasinya memiliki cerita tersendiri yang menarik untuk dikupas. 

Biografi Kaisar Meiji Tenno

DEBORA NATALIA R

 

Kaisar Meiji, adalah anak dari Kaisar Komei dan Nakayama Yoshiko lahir di Kyoto, 3 November 1852 ia dilahirkan di sebuah rumah kecil milik kakek dari pihak ibu di ujung utara Gosho, dan meninggal di Tokyo, 30 Juli 1912 pada usia 59 tahun, beliau dikebumikan di Fushimi Momoyama no Misasagi.  Ia juga dikenal dengan nama Meiji Agung. Kaisar Meiji Tenno adalah kaisar Jepang ke-122 sesuai urutan tradisional suksesi, memerintah dari 3 Februari 1867 sampai meninggal dunia.

 

Nama pribadinya adalah Mutsuhito. Ketka ia masih kecil ia diberi nama Sachinomiya, atau Pangeran Sachi. Di luar Jepang ia kadang-kadang disebut dengan nama Kaisar Mutsuhito. Setelah Mutsuhito diangkat menjadi kaisar Jepang, ia mengambil gelar Meiji yang artinya "pemerintah yang tercerahkan".

Sejarah Politik di Indonesia


Ayu Utari Marwanti/pis/14A

A.Sejarah Sistem Politik di Indonesia
Sejarah Sistem Politik Indonesia bisa dilihat dari proses politik yang terjadi di dalamnya. Namun dalam menguraikannya tidak cukup sekedar melihat sejarah Bangsa Indonesia tapi diperlukan analisis sistem agar lebih efektif. Dalam proses politik biasanya di dalamnya terdapat interaksi fungsional yaitu proses aliran yang berputar menjaga eksistensinya. Sistem politik merupakan sistem yang terbuka, karena sistem ini dikelilingi oleh lingkungan yang memiliki tantangan dan tekanan.Dalam melakukan analisis sistem bisa dengan pendekatan satu segi pandangan saja seperti dari sistem kepartaian, tetapi juga tidak bisa dilihat dari pendekatan tradisional dengan melakukan proyeksi sejarah yang hanya berupa pemotretan sekilas. Pendekatan yang harus dilakukan dengan pendekatan integratif yaitu pendekatan sistem, pelaku-saranan-tujuan dan pengambilan keputusan.Proses politik mengisyaratkan harus adanya kapabilitas sistem.

Sejarah Berdirinya Partai Nasional Indonesia


Satriadi/SI IV/14B

Lahirnya PNI dilatarbelakangi oleh situasi sosio-politik yang kompleks, yang mau tidak mau organisasi baru itu harus menyesuaikan dengan situasi baru. Pemberontakan-pemberontakan PKI tahun 1926 menimbulkan gerakan nasionalis. Pertama, pemberontakan dengan kekerasan itu tidak ada gunanya karena akan mudah ditekan Belanda. Kedua, pembubaran PKI membuat para pemimpin-pemimpin di buang ke Boven Digul untuk menyingkirkan komunis dari area politik. Ketiga, kegagalan PKI akan menyadarkan untuk membentuk organisasi nasionalis. Keempat, dengan tidak adanya PKI akan tercipta kekosongan gerakan nasionalis akan memerlukan arahan partai-partai nasionalis. Pemberontakan PKI tahun 1926 membangkitkan semangat baru untuk menyusun kekuatan baru dalam menghadapi pemerintah. Pemberontakan itu menggerakkan Sudjadi, wakil resmi PI di Indonesia bersama Iskaq dan Budyarto akan membentuk suatu partai baru sesuai dengan PI. Partai baru tidak didasarkan pada Islam maupun komunisme