PEMBANGUNAN PADA MASA ORDE BARU


 VALDI MENSI/S/A 

Pada masa kepemimpinan Soeharto, Soeharto mempunyai program pembangunan jangka pendek yang disebut Pelita (pembangunan lima tahun). Selama masa kepemimpinannya soeharto mampu menjalankan program pembangunan pelita hingga mencapai pelita VI dan telah menjadi program pembangunan jangka panjang. Dari pelita I hingga VI ada pelita yang menekankan program pembangunannya pada Trilogi Pembangunan yaitu di pelita III. Pelita III dilaksanakan pada tanggal 1 april 1979 hingga 31 maret 1984.

SEJARAH ADAT KUANTAN SINGINGI

EGI SEPTIA WINDARI 

 

A.    Masa Kuno

Negeri Rantau Kuantan dan Rantau Singingi yang merupakan wilayah Kabupaten Kuantan Singingi sekarang, walaupun sedikit terdapat perbedaan latar belakang sejarah karena terdiri dari Laras dan Rantau yang berbeda, namun dalam bentuk karakteristik adat banyak memiliki persamaan. Sejarah adat Kuantan Singingi pada masa kuno berdasarkan sumber-sumber sejarah yang shahih, terpercaya tentang asal-usul dan perkembangan serta kebaradaan adat masyarakat yang mendiami wilayah Kabupaten Kuantan Singingi sejak mereka bermukim di wilayah itu di abad 7-16 M dan di daerah ini telah berdiri sebuah Kerajaan yang bernama kerajaan Kandis. Keberadaan kerajaan Kandis di abad 7-16 M ini, diantaranya dijelaskan oleh tulisan pada sebuah lempengan emas bertuliskan huruf Jawa Kuno yang ditemukan sebuah penggalian di daerah Padang Candi di Kuantan Mudik.

Kabinet Wilopo ( April 1952- Juni 1953 )


SRI OKTAVIANI / SIV

A.    Sekilas tentang Wilopo
Wilopo menjadi menteri Luar Negeri Republik Indonesia pada kabinet WILOPO, beliau lahir di Purworejo tanggal 21 oktober 1908. Masa jabatannya yaitu 03 April 1952 – 29 April 1952. Beliau adalah pemimpin Kabinet atas namanya sendiri, yaitu Kabinet Wilopo. Beliau merupakan Perdana Menteri Indonesia ke-7 yang menjabat pada tahun 1952 hingga 1953. Beliau juga merangkap jabatan sebagai Menteri Luar Negeri selama 25 Hari dalam periode kabinetnya, baru kemudian digantikan oleh Moekarto Notowidigdo. Beliau merupakan Menteri Luar Negeri RI dengan periode tersingkat dalam sejarah Menteri Luar Negeri RI.

Sutan Nan Garang Dalam Randai Kabupaten Kuantan Singingi


Encik Afridayanti/SR

Latar Belakang
Cerita rakyat merupakan salah satu bentuk folklor. Cerita ini hidup dan tersebar di dalam masyarakat melalui penceritaan secara lisan dari generasi ke generasi. Menurut William R. Bascom (Danandjaja, 1984:50) cerita rakyat tersebut dapat berbentuk mite, legenda, atau cerita dongeng. Sementara tokohnya dapat berupa manusia dan juga binatang, seperti pada cerita fabel. Di dalam penyampaiannya, cerita rakyat dapat diceritakan tanpa persyaratan tertentu. Cerita dapat disampaikan oleh siapapun yang mengetahui cerita tersebut, kepada siapapun, dalam situasi apapun tanpa diiringi oleh alat apapun. Akan tetapi, ada pula cerita rakyat yang ditampilkan ke hadapan penikmatnya dengan cara tertentu dan dengan dukungan alat-alat tertentu. Salah satu bentuk penyampaian cerita yang ada di Kuantan Singingi adalah randai.[1].

PERKEMBANGAN KOLONI DI AUSTRALIA


A. Latar Belakang
Dengan melihat perkembangan yang ada di Australia maka kita dapat mengetahui keadaan Australia tersebut terutama di daerah Australia Selatan dan Queesland. Di Australia Selatan masalah yang timbul misalnya dalam bidang sosial adalah mereka tidak mempunyai seorang pembantu seperti layaknya pembantu dari orang biasa, tetapi yang bekerja kepada mereka adalah seorang narapidana.  Queensland menjadi koloni yang berdiri sendiri pada tahun 1859. Sebelum menjadi koloni Queensland adalah tempat untuk penempatan narapidana. Tetapi kemudian setelah menjadi koloni daerah ini berkembang cukup pesat. Sama halnya dengan Australia Selatan dan Queensland, Victoria juga merupakan sebuah koloni yang awalnya merupakan sebuah daerah yang dijadikan sebagai sebagai lahan penelitian oleh para ahli dari Inggris. Karena daerah tersebut dianggap layak untuk dijadikan sebagai tempat pemukiman, maka banyak orang kulit putih yang datang dan menjadikan daerah itu sebagai sebuah koloni baru.

Praktik Pemerintah Pendudukan Jepang di Indonesia


SITI MASYITOH /S/B

Keterlibatan Jepang dalam perang Dunia II pada tahun 1942-1945 dilandasi oleh ambisi membangun suatu wilayah kekuasaan di Asia. Penghancuran dan pengenyahan terhadap semua penghalang cita-citanya menjadi tugas yang harus dilakukan. 
Khusus mengenai Asia Tenggara, Jepang membagi kawasan ini kedalam dua sasaran.
1.      Wilayah A, yaitu beberapa koloni Inggris, Belanda dan Amerika Serikat yang meliputi Malaya, Kalimantan Utara, Filipina dan Indonesia.
2.      Wilayah B, yaitu koloni Prancis meliputi Vietnam, Laos dan Kamboja.
Mengapa Jepang berkeinginan menguasai wilayah-wilayah di Asia Pasifik?
Apakah tujuan Jepang menguasai wilayah-wilayah di kawasan Asia Tenggara?

BUDAYA KOTA PEKANBARU

CHINDY RANI PISCA/PBM/BI


Pengertian kebudayaan
Kebudayaan= cultuur (bahasa Belanda)= culture (bahasa Inggris) berasal dari perkataan Latin "Colere" yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai "segala daya dan aktivitet manusia untuk mengolah dan mengubah alam"
Dilihat dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta "buddhayah", yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

BUDAYA ROKAN HILIR

AULIA ANDHINI/PBM/BI


Pengertian Kebudayaan
            Kebudayaan =cultuur(bahasa belanda)=culture(bahasa Inggris) berasal dari perkataan latin "colere"yang berarti mengolah,mengerjakan,menyuburkan dan mengembangkan,terutama mengolah tanah atau bertani.Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai "segala daya dan aktivitet manusia untuk mengolah dan mengubah alam".
            Dilihat dari sudut bahasa Indonesia,kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta "buddhayah",yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.Pendapat lain mengatakan,bahwa "budaya" adalah sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budi-daya,yang berarti daya dari budi,karena itu mereka membedakan antara budaya dengan kebudayaan.Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta,karsa dan rasa,dan kebudayaan,adalah hasil dari cipta,karsa dan rasa tersebut.

Corak Budaya Melayu di Pekanbaru Kota Bertuah


ANDINIPRATIWI/PBM/BI

Apa itu kebudayaan?
Kebudayaan adalah ciptaan manusia yang banyak sekali ragamnya seperti tradisi, kesenian, tombo, seni tari, dan berbagai upacara adat lainnya. Kebudayaan itu tetap dijaga oleh masyarakat pemegang kebudayaan itu sendiri yang selalu "hidup" ditengah-tengah masyarakat seperti kata pepatah "tak lapuk oleh hujan, tak lekang oleh panas". Orang awam mengartikan kebudayaan dalam arti sempit seperti hasil seni dan tari-tarian, sedangkan para antropolog mengartikan salam arti yang luas. Menurut Koentjaningrat (2009) kebudayaan adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan hak milik diri manusia dengan belajar. Definisi tersrbut cukup luas maknanya yang meliputi seluruh aspek tindakan manusia. Menurut Pelly dan Menanti (1994) hakekat kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang mengandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Manusia menciptakan kebudayaan dan dengan kebudayaan itu ia melanjutkan dan meningkatkan taraf kehidupannya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

PAKAIAN TRADISIONAL MASYARAKAT BERBUDAYA MELAYU KOTA PEKANBARU


YOGI HARI PRATAMA/PBM/BI

            Kebudayaan merupakan hasil budi dan karya manusia, baik berwujud maupun tidak berwujud. Dapat dikatakan juga bahwa kebudayaan itu sebagai "keseluruhan dari apa yang pernah dihasilkan oleh manusia karena pemikiran dan karyanya".
            Budaya yang berlaku di Negeri Pekanbaru adalah adat bersendikan syarak penuh dengan akidah Islam. Maka yang dikatakan orang Melayu itu adalah : Beragama Islam, beradat istiadat Melayu dan berbahasa Melayu.