PERJANJIAN ROEM ROYEN

MUHAMAT ALI

 

Latar belakang Perjanjian Roem-Royen

Delegasi resmi RI untuk mendapatkan pengakuan dunia sejak proklamasi Kemerdekaan diketuai oleh H.A. Salim, Wakil Menteri Luar Negeri. Kunjungan ini menghasilkan perjanjian persahabatan RI dan Mesir (Juni, 1947). Bagi RI perjanjian ini adalah suatu dukungan moral yang tinggi, karena dengan perjanjian ini kehadiran RI diakui secara resmi dalam pergaulan internasional. Mesir akan selalu dikenang sebagai negara yang pertama kali mengakui kedaulatan RI. Setelah itu menyusul perjanjian persahabatan dengan Suriah (3 Juli 1947) dan Lebanon (9 Juli).

RIWAYAT HIDUP CUT NYAK DIEN

Marzanizam/SI3

Cut Nyak Dien lahir di lampadang Kerajaan Aceh, 1848 dan beliau meninggal dunia di wilayah pengasihannya pada tanggal 6 November 1908,sumedang Jawa Barat (di makamkan di gunung puyuh). Beliau merupakan anak ulubalang kerajaan aceh yang bernama nanta setia. Cut Nyak Dien dengan semua jasa – jasanya dalam melawan penjajah Belanda sangat terkenal dan di kenang luas tidak hanya oleh warga Aceh namun bagi semua rakyat Indonesia. Untuk segala perjuangannya dalam Perang Aceh, pemerintah

PENUMPASAN RMS DAN REFLEKSI MASA SEKARANG

MUSRI INDRA WIJAYA / SI V / B

Sejak tersiarnya berita tentang pemberontakan RMS pemerintah telah mengambil sikap tegas, tidak akan mengakui petualangan itu. Kemudian kementrian pertahanan menyusun suatu rencana tiga tahap untuk menanggulanginya. Rencana tiga tahap tersebut sebagai berikut:
a.       Tahap pertama usaha menyelesaikan secara damai.

SILSILAH MELAYU DAN BUGIS

MUSRI INDRA WIJAYA / SEJARAH RIAU

Setidak-tidaknya ada tiga naskah silsilah melayu dan bugis yang tersimpan di beberapa perpustakaan di dunia. Naskah pertama tersimpan pada perpustakaan Universitas Leiden dengan penyalinan bernama Abdul Aziz Ibni Almarhum Al-Haj Nawawi Al-Araqiah. Naskah yang kedua terdapat di museum Negara Kuala Lumpur yang dipindahkan dari museum negeri Perak pada tahun 1962. Dan naskah yang ketiga berada pada perpustakaan Dewan Bahasa dan Pustaka Kuala Lumpur dengan penyalin Haji Abdul Ghani yang mulai penyalinan pada 5 Rabiul Akhir 1282 Hijriah.

BIOGRAFI SAYUTI MELIK

Musri Indra Wijaya / SI V / B

Sayuti Melik lahir di desa Kadilobo, Rejondani, kabupaten Sleman, Yogyakarta, 25 November 1908. Memiliki istri bernama Tri Murti dan istri kedua Siti Ranjari serta memiliki dua orang putra, yaitu Musafir Kurma Budiman (1939) dan Heru Baskoro (1942), Bergama islam. Ayahnya bernama Abdul Muin Alias Purtoprawiro, lebih dikenal dengan panggilan Dulmaini, seorang bekel jajar ( jabatan Pamong Praja pada tingkat desa di daerah Yogyakarta pada zaman Kolonial Belanda ). Ibunya bernama Sumilah seorang