SEJARAH ISLAM DI AMERIKA


EKO ADI PUTRA/PIS

Para pengamat kemunculan Islam di Amerika Utara kebanyakan memandang bahwa kedatangan pertama yang sesungguhnnya orang-orang muslim di Amerika Serikat terjadi pada pertengahan dan akhir abad ke-19. Dan memang pada saat itulah para imigran muslim yang pertama terutama dari Timur Tengah mulai datang ke Amerika Utara dengan maksud untuk memperoleh peruntungan besar ataupun kecil kemudian kembali ke tanah airnya. Sebagian kini para akademisi berpendapat bahwa selama hampir dua abad sebelum perjalanan Christopher Columbus di tahun 1492 M, orang-orang muslim telah melakukan pelayaran dari Spanyol dan sebagian pesisir barat laut Afrika ke Amerika Utara dan Selatan dan sebagian bahkan ikut menjadi awak Columbus. Para penjelajah itu konon telah menembus sebagian besar wilayah Amerika Selatan dan Utara, bergaul dan sebagian menikah dengan orang asli Amerika.
Bukti-bukti yang mendukung pernyataan ini diantara benda-benda peninggalan sejarah (artefak), tulisan-tulisan dan laporan kisah-kisah para saksi mata. Namun, masih agak meragukan sehingga teori semacam ini masih berupa dugaan-dugaan belaka.
ISLAM DI AMERIKA SEBELUM COLUMBUS

Christopher Columbus menyebut Amerika sebagai "The New World" ketika pertama kali menginjakkan kakinya di benua itu pada 21 Oktober 1492. Namun, bagi umat Islam di era keemasan, Amerika bukanlah sebuah "Dunia Baru". Sebab, 603 tahun sebelum penjelajah Spanyol itu menemukan benua itu, para penjelajah Muslim dari Afrika Barat telah membangun peradaban di Amerika. Klaim sejarah Barat yang menyatakan Columbus sebagai penemu benua Amerika akhirnya terpatahkan. Sederet sejarawan menemukan fakta bahwa para penjelajah Muslim telah menginjakkan kaki dan menyebarkan Islam di benua itu lebih dari setengah milenium sebelum Columbus. Secara historis umat Islam telah memberi kontribusi dalam ilmu pengetahuan, seni, serta kemanusiaan di benua Amerika. ''Tak perlu diragukan lagi, secara historis kaum Muslimin telah memberi pengaruh dalam evolusi masyarakat Amerika beberapa abad sebelum Christopher Columbus menemukannya.
Fakta lainnya tentang kehadiran Islam di Amerika jauh sebelum Columbus datang juga diungkapkan Dr Barry Fell, seorang arkeolog dan ahli bahasa dari Universitas Harvard. Dalam karyanya berjudul Saga America, Fell menyebutkan bahwa umat Islam tak hanya tiba sebelum Columbus di Amerika. Namun, umat Islam juga telah membangun sebuah peradaban di benua itu. Fell juga menemukan fakta yang sangat mengejutkan. Menurut dia, bahasa yang digunakan orang Pima di Barat Daya dan bahasa Algonquina, perbendaharaan katanya banyak yang berasal dari bahasa Arab.Arkeolog itu juga menemukan tulisan tua Islami di beberapa tempat seperti di California. Di Kabupaten Inyo, negara bagian California, Fell juga menemukan tulisan tua lainnya yang berbunyi "Yasus bin Maria" yang dalam bahasa Arab berarti "Yesus, anak Maria". "Ini bukan frase Kristen,'' cetus Fell. Faktanya, menurut dia, frase itu ditemukan dalam kitab suci Alquran.
Tulisan tua itu, papar dia, usianya lebih tua beberapa abad dari Amerika Serikat.  Arkeolog dan ahli bahasa itu juga menemukan teks, diagram, serta peta yang dipahat di batu yang digunakan untuk kepentingan sekolah.Temuan itu bertarikh antara tahun 700 hingga 800 M. Teks serta diagram itu berisi mata pelajaran matematika, sejarah, geografi, astronomi, dan navigasi laut.  Sejarawan seni berkebangsaan Jerman. Alexander Von Wuthenau, juga menemukan bukti dan fakta keberadaan Islam di Amerika pada tahun 800 M hingga 900 M. Wuthenau menemukan ukiran kepala yang menggambarkan seperti bangsa Moor. Itu berarti, Islam telah bersemi di Amerika sekitar separuh millennium sebelum Columbus lahir.Dia juga menemukan ukiran serupa bertarik 900 M hingga 1500 M. Artefak yang ditemukan itu mirip foto orang tua yang biasa ditemui di Mesir. Youssef Mroueh dalam tulisannya Muslim in The Americas Before Columbus memaparkan penuturan Mahir Abdal-Razzaaq El, orang Amerika asli yang menganut agama Islam.  Mahir berasal dari suku Cherokee yang dikenal sebagai Eagle Sun Walker. Mahir memaparkan, para penjelajah Muslim telah datang ke tahan kelahiran suku Cherokee hampir lebih dari 1.000 tahun lalu. Yang lebih penting lagi dari sekedar pengakuan itu, kehadiran Islam di Amerika, khususnya pada suku Cherokee adalah dengan ditemukannya perundang-undangan, risalah dan resolusi yang menunjukkan fakta bahwa umat Islam di benua itu begitu aktif.Salah satu fakta yang membuktikan bahwa suku asli Amerika menganut Islam dapat dilacak di Arsip Nasional atu Perpustakaan Kongres. Kesepakatan 1987 atau Treat of 1987 mencantumkan bahwa orang Amerika asli menganut sistem Islam dalam bidang perdagangan, kelautan, dan pemerintahan.
PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM DI AMERIKA SERIKAT
Perkembangan Islam di AS mulai menampakkan peningkatan kesadaran keislaman untuk memantapkan landasan sosial serta menyediakan pengajaran bagi anak-anak mereka. Sejumlah komunitas mulai memandang penting untuk membangun Mesjid dan Pusat Islam sebagai pengembangan organisasi dan institusi Islam.
Organisasi Islam itu diantaranya:
  1. Pada tahun 1952 lebih dari dua puluh Mesjid membentuk Federasi Perhimpunan Islam (Federation of Islamic Association, FIA) di AS dan Kanada. Pada puncaknya lima puluh mesjid menjadi bagian dari FIA.
  2. Perhimpunan Mahasiswa Muslim di AS dan Kanada (MSA) didirikan pada tahun 1963.Organisasi ini didirikan untuk memberikan pelayanan kepada ratusan ribu mahasiswa muslim yang datang dari berbagai Negara dan belajar di kampus-kampus di AS.
  3. Perhimpunan Dokter Muslim (The Islamic Medical Association) dibentuk oleh alumni MSA pada tahun 1967 sebagai wahana bagai professional muslim di bidang kesehatan untuk saling bertemu dan saling tukar pikiran. Organisasi serupa , Perhimpunan Ilmuwan dan Insinyur Muslim (The Association of Muslim Scientiss and Engineers), didirikan pada tahun 1969 dengan tujuan untuk mempromosikan penelitian ilmiah yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam. Terdapat pula Perhimpunan Ilmuwan sosial Muslim (The association of Muslim Social Scientist) yang dibentuk pada tahun 1972 sebagai organisasi yang bersifat professional, akademik kependidikan dan kebudayaan untuk mempromosikan pemikiran Islam. Perhimpunan-perhimpunan ini mensponsori jurnal-jurnal tahunan dan konferensi-konferensi.
  4. Pada tahun 1978, DEwan masjid AS didirikan oleh wakil-wakil liga dunia Muslim dengan keanggotaan 20 masjid.
  5. Masyarakat Muslim Amerika Utara (The Islamic Society of North America, ISNA) merupakan organisasi induk yang didirikan pada tahun 1982 oleh dewan alumni MSA yang menetap di Amerika Utara.
MASLAH-MASALAH KEISLAMAN YANG DIHADAPI OLEH MUSLIM AMERIKA SERIKAT
  1. Berlanjut dan meningkatnya prasangka di Amerika Utara terhadap Islam, Muslim dan orang Arab.
  2. Masalah Asimilasi dengan masyarakat AS, terus menjadi tema abadi bagi setiap gelombang imigran maupun bagi setiap setiap generasi Muslim di AS.
  3. Sistem jaminan social di AS. Misalnya pertanyaan berkaitan dengan kewajiban membayar zakat. Fakta bahwa Islam tidak mengizinkan pengenaan bunga atas pinjaman menimbulkan persoalan tersendiri bagi muslim dalam menggunakan perbankan AS.
  4. Sejumlah masalah khusus dihadapi muslim AS, diantaranya kebutuhan akan kepemimpinan agama yang terlatih, kesempatan melaksanakan kewajiban agama seperti shalat dan puasadan masalah yang terkait dengan interaksi sosial.
AMERIKA DALAM CATATAN CHRISTOPHER COLUMBUS
Selama 20 tahun lebih setelah Columbus menemukan Amerika, daerah itu ternyata mengecewakan. Columbus telah menjanjikan banyak hal. Dalam suratnya kepada raja Ferdinand dan ratu Isabella di Spanyol ditulisnya: "Sri paduka dapat melihat bahwa saya akan memberikan emas sebanyak yang mereka inginkan, budak sebanyak yang mereka pesan dan saya akan mendapatkan seribu benda berharga lainnya. Tetapi keajaiban yang dibayang-bayangkan itu tak terwujud, dan pemukiman kecil-kecil milik Spanyol di karibia diliputi kemarahan yang tertahankan bagaikan penonton di dalam gedung pertunjukan yang layarnya tak diangkat-angkat.
Ribuan kilometer garis pantai telah dijelajai, tetapi belum juga ditemukan peradaban atau kekayaan yang cukup besar. Penduduk primitifnya, yang secara salah disebut "Indian" karena kolumbus mengira telah sampai di dekat india, tidak memiliki  apapun dan ketika orang Spanyol memaksannya bekerja sebagai budak, mereka mati hampir seketika. Tanah pertanian yang baik memang banyak, tetapi para petualang berwatak keras yang berbondong-bondong melintasi Atlantik itu tidak sedikit pun suka bertani. Mereka baru saja memerangi orang Mor di Spanyol dan mereka haus emas dan kemulian. Tetapi tidak ada akan tanda terpenuhinnya keinginan itu.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi Shihab dalam Kata Pengantar Buku Jane I. Smith, Islam di Amerika (Jakarta: yayasan Obor Indonesai, 2005)
Jane I. Smith, Islam di Amerika (Jakarta: yayasan Obor Indonesai, 2005) hlm. 74. Ibid, Hlm. 75.
M. Ali Kettani, Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Ini (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2005) Hlm 280-281.
Taufik Abdullah dalam Ensiklopedia Tematis Dunia Islam, Pemikiran dan Peradaban Jilid 6.,(Jakarta: PT. Ichtiar baru Van Hoeve, 2002) Hlm. 202.
Jhon L. Esposito, Ensiklopedia Oxpord, Dunia Islam Modern, Jilid II (Bandung: Mizan, 2002) Hlm. 122-127.

SEJARAH AMERIKA SERIKAT


PETRUS NABABAN / PIS

Amerika Serikat terletak di tengah-tengah benua Amerika Utara, dibatasi oleh Kanada di sebelah utara dan Meksiko di sebelah selatan. Negara Amerika Serikat terbentang dari Samudra Atlantik di pesisir timur hingga Samudra Pasifik di pesisir barat, termasuk kepulauan Hawaii di lautan Pasifik, negara bagian Alaska di ujung utara benua Amerika, dan beberapa teritori lainnya.
Penetap pertama wilayah yang kini menjadi Amerika Serikat berasal dari Asia sekitar 15.000 tahun yang lalu. Mereka menyeberangi jembatan darat Bering ke Alaska. Selanjutnya, penduduk asli Amerika bermukim di wilayah tersebut selama ribuan tahun sebelum kedatangan para kolonis Eropa. Pada tahun 1492, Christopher Columbus berhasil mencapai Amerika. Orang-orang Inggris lalu bermukim di Jamestown, Virginia pada tahun 1607. Permukiman ini dianggap sebagai permukiman pertama di Amerika Serikat. Selanjutnya, Amerika Serikat terus didatangi oleh orang-orang Inggris. Orang Perancis, Spanyol, dan Belanda juga bermukim di sebagian Amerika Serikat. Pada tahun 1770-an, tiga belas koloni Inggris meliputi dua setengah juta penduduk. Koloni-koloni ini tumbuh dan berkembang dengan pesat, serta mengembangkan sistem politik dan hukum sendiri. Meskipun demikian, perkembangan koloni-koloni Inggris berakhir tidak baik bagi penduduk asli Amerika, karena banyak dari mereka yang tewas akibat penyakit, dan mereka kehilangan negeri mereka.
Parlemen Inggris menegakkan otoritasnya atas koloni-koloni ini dengan menetapkan pajak baru, yang dianggap inkonstitusional oleh orang Amerika karena mereka tidak terwakili di Parlemen. Konflik yang memanas berujung pada perang penuh yang dimulai pada April 1775. Setelah melalui Revolusi Amerika, koloni-koloni menyatakan kemerdekaan dari Kerajaan Britania Raya pada tanggal 4 Juli 1776 dan mendirikan Amerika Serikat.
Dengan dukungan militer dan keuangan berskala besar dari Perancis serta kepemimpinan Jenderal George Washington, Pasukan Patriot memenangkan Perang Revolusi dan perdamaian disepakati pada tahun 1783. Selama dan setelah perang, 13 negara bersatu di bawah pemerintah federal yang ditetapkan melalui Pasal-Pasal Konfederasi. Ketika dokumen ini tak lagi bekerja dengan baik, Konstitusi baru ditetapkan pada tahun 1789 dan hingga ini menjadi dasar bagi pemerintah federal Amerika Serikat, dan kemudian hari meliputi pula Undang-Undang HAM. Dengan Washington sebagai presiden pertama dan Alexander Hamilton sebagai kepala penasehat keuangannya, pemerintahan nasional yang kuat pun dibentuk. Pada Sistem Partai Pertama, dua partai politik nasional berkembang mendukung atau menolak kebijakan Hamilton. Ketika Thomas Jefferson menjadi presiden, ia membeli Wilayah Louisiana dari Perancis, menggandakan luas wilayah Amerika. Perang kedua dan terakhir melawan Inggris berlangsung pada tahun 1812. Hasil utama dari perang tersebut adalah berakhirnya dukungan Eropa bagi serangan suku Indian terhadap para pemukim barat.
Di bawah dukungan demokrasi Jefferson dan demokrasi Jackson, Amerika Serikat meluas melalui pembelian Louisiana hingga sejauh California dan Oregon, serta pencarian lahan murah untuk para petani dan pemilik budak Yeoman yang mempromosikan demokrasi dan perluasan, yang harus dibayar dengan kekerasan dan kebencian terhadap kebudayaan Eropa. Perluasan ini, di bawah Manifest Destiny, adalah penolakan terhadap saran Partai Whig yang ingin meningkatkan dan memodernisasi ekonomi dan masyarakat alih-alih memperluas wilayah. Perbudakan dihapuskan di semua negara bagian di Utara (sebelah utara garis Mason-Dixon yang memisahkan Pennsylvania dan Maryland) pada tahun 1804, namun tetap berlangsung di negara-negara bagian di Selatan karena tingginya permintaan kapas dari Eropa.
Setelah tahun 1820, serangkaian kompromi menunda pertikaian mengenai masalah perbudakan. Pada pertengahan tahun 1850-an, kekuatan Republik merebut kendali politik atas Utara dan berjanji untuk menghentikan perluasan perbudakan, yang mengindikasikan penghapusan perbudakan. Pemilihan presiden pada tahun 1860 yang dimenangkan oleh Abraham Lincoln dari partai Republik membuat sebelas negara budak melepaskan diri dan mendirikan Konfederasi pada tahun 1861. Setelah empat tahun pertumpahan darah, Uni, di bawah Presiden Lincoln dan Ulysses S. Grant sebagai jendera panglima mengalahkan Selatan dengan Robert E. Lee sebagai jenderalnya yang paling terkenal. Akhirnya perbudakan dihapuskan dan Selatan menjadi miskin. Pada era Rekontsruksi (1863–77), Amerika Serikat mengakhiri perbudakan dan memperluas hak hukum dan hak suara untuk mantan budak (Orang Afrika Amerika yang pernah menjadi budak). Pemerintah nasional menjadi lebih kuat, dan karena Amandemen Keempat Belas, pemerintah kini memiliki tugas nyata untuk melindungi hak individu. Rekonstruksi berakhir pada 1877 dan sejak tahun 1890-an hingga 1960-an sistem Jim Crow (segregasi) membuat orang kulit hitam berada dalam inferioritas politik, sosial, dan ekonomi. Seluruh Selatan mengalami kemiskinan hingga paruh kedua abad ke-20, ketika Utara dan Barat berkembang dan makmur dengan cepat.
Amerika Serikat menjadi kekuatan industri yang unggul pada awal abad ke-20 akibat ledakan jumlah wirausahawan di Utara dan kedatangan jutaan pekerja imigran serta petani dari Eropa. Jaringan rel kereta nasional diselesaikan, dan pertambangan serta pabrik berskala besar mengindustrialisasi kawasan Timur Laut dan Barat Tengah. Ketidakpuasan kelas menengah atas korupsi, inefisiensi, dan politik tradisional memicu gerakan Progresif sejak tahun 1890-an hingga 1920-an, yang mendorong terjadinya reformasi dan memungkinkan hak suara perempuan serta pelarangan alkohol (yang dicabut pada 1933). Meskipun pada awalnya netral dalam Perang Dunia I, Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jerman pada tahun 1917, dan mendanai Sekutu hingga meraih kemenangan setahun kemudian. Setelah dekade kemakmuran pada tahun 1920-an, runtuhnya Wall Street 1929 menandani dimulainya Depresi Besar yang mendunia selama sedasawarsa. Franklin D. Roosevelt yang Demokrat menjadi presiden dan menerapkan program barunya, New Deal, untuk bantuan, pemulihan, dan reformasi, yang mendefinisikan liberalisme Amerika modern. Setelah serangan Jepang ke Pearl Harbor pada 7 Desember 1941, Amerika Serikat memasuki Perang Dunia II bersama Sekutu dan membantu mengalahkan Jerman Nazi di Eropa dan mengalahkan Jepang di Timur Jauh.
Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Uni Soviet muncul sebagai negara adidaya yang saling bersaing dan memulai Perang Dingin. Kedua negara ini saling bertikai secara tak langsung dalam persaingan senjata dan perlombaan angkasa. Kebijakan luar negeri Amerika Serikat selama Perang Dingin dipusatkan pada pembendungan Komunisme, dan negara ini ikut serta dalam perang di Korea dan Vietnam untuk mencapai tujuan ini. Liberalisme memperoleh banyak kemenangan pada masa New Deal dan juga pada pertengahan 1960-an, khususnya dalam kesuksesan gerakan hak sipil, namun konservatisme kembali berkembang pada tahun 1980-an di bawah Ronald Reagan. Perang Dingin berakhir setelah bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991, menjadikan Amerika Serikat sebagai satu-satunya negara adikuasa. Memasuki abad ke-21, konflik internasional berpusat di sekitar Timur Tengah dan meningkat tajam menyusul serangan 11 September serta Perang Melawan Terorisme yang dideklarasikan setelahnya. Amerika Serikat mengalami resesi ekonomi terburuk sejak Perang Dunia II pada akhir tahun 2000-an, yang disusul oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi selama tahun 2010-an.
·         Revolusi Amerika Serikat
Pada tahun 1776, Thomas Paine menulis pamflet Common Sense, yang menyatakan bahwa koloni-koloni harus merdeka dari Britania. Pada 4 Juli 1776, ketigabelas koloni setuju terhadap Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat. Kolonis-kolonis telah terlibat dalam pertempuran dengan Britania dalam Perang Revolusi Amerika. Perang dimulai pada tahun 1775 di Lexington dan Concord.
Pada 1777, pasukan Amerika berhasil merebut Saratoga sehingga membuat Prancis bersedia bersekutu dengan Amerika. Selain itu, Prancis juga membawa serta Spanyol dan Belanda untuk ikut bersekutu bersama Amerika, sedangkan Inggris berperang tanpa sekutu.
Meskipun tentara Amerika di bawah kepemimpinan George Washington banyak mengalami kekalahan, mereka memenangkan perang setelah kemenangan di Yorktown yang dibantu oleh Perancis. Traktat Paris ditandatangani, dan Britania menarik semua pasukannya dari Amerika Serikat.
Pada 4 Juli 1776, Kongres Kontinental Kedua berkumpul di Philadelphia dan menyatakan kemerdekaan Amerika Serikat. Kemerdekaan ini didasarkan pada prinsip-prinsip republik, yang menekankan kedaulatan rakyat, menuntut kewajiban warga negara, menolak korupsi, dan menentang aristokrasi. Ahli politik Seymour Martin Lipset menulis bahwa Amerika Serikat adalah koloni besar pertama yang sukses memberontak melawan kekuasaan kolonial. Dalam pengertian ini, Amerika Serikat adalah 'bangsa baru' pertama."Menurut sejumlah sejarawan, revolusi Amerika adalah sumber utama untuk agama sipil Amerika yang tak berdenominasi dan telah membentuk patriotisme dan kenangan serta makna negara tersebut.
·         Konfederasi dan Konstitusi
Pada tahun 1781, koloni-koloni mempersiapkan sebuah Uni melalui Pasal-Pasal Konfederasi, akan tetapi hanya dapat berlangsung selama enam tahun. Sebagian besar kekuasaan diserahkan kepada negara-negara bagian, dan hanya sedikit kekuasaan yang dimiliki pemerintah pusat. Selain itu, tidak terdapat presiden. Pasal-Pasal Konfederasi juga tidak dapat menghentikan penduduk asli Amerika atau orang Britania di perbatasan, dan juga tak mampu menghentikan pemberontakan seperti Pemberontakan Shays. Setelah pemberontakan Shays', banyak orang merasa Pasal-Pasal Konfederasi telah gagal. Akibatnya, para nasionalis, yang sebagian besarnya veteran perang, diorganisir di setiap negara bagian dan meminta Kongres menyelenggarakan Konvensi Philadelphia pada 1787.
Konstitusi Amerika Serikat ditulis pada tahun 1787. Tokoh-tokoh yang membantu penulisan konstitusi, seperti Washington, James Madison, Alexander Hamilton, dan Gouverneur Morris, merupakan pemikir-pemikir utama Amerika pada masa itu. Beberapa tokoh akan memegang posisi penting dalam pemerintahan baru. Konstitusi ini mendirikan pemerintahan nasional yang lebih kuat dan memiliki tiga cabang: eksekutif (Presiden dan kabinetnya), legislatif (Dewan Perwakilan Rayat dan Senat), dan yudikatif (pengadilan federal). Selain itu, Kongres diberi otoritas untuk melarang perdagangan budak internasional setelah 20 tahun. Konstitusi ini diratifikasi oleh negara-negara bagian pada tahun 1788.
DAFTAR PUSTAKA :
Blum, John M.; William S. McFeely, Edmund S. Morgan, Arthur M. Schlesinger, Jr., Kenneth M. Stampp, and C. Vann Woodward (1985). The National Experience: A History of the United States (ed. 6th). Harcourt Brace Jovanovich. hlm. 91.
Johnston, Robert D. (2002). The Making of America: The History of the United States from 1492 to the Present. National Geographic. hlm. 13.

Perjuangan Tengku Sulung (Panglima Besar Reteh) Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Riau di Reteh

Hijra Rahma Dena


Tengku Sulung adalah salah satu pejuang kemerdekaan yang lahir di daerah Lingga, Kepulauan Riau. Beliau merupakan seorang pejuang kemerdekaan yang melakukan perjuangan melawan kolonial Belanda di daerah Reteh atau Sungai Batang. Reteh merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Melayu Riau pada saat itu yang terletak di sepanjang Sungai Gangsal.[1]

 Kerajaan Melayu Riau telah mengakui pemerintahan Belanda sebagai pemegang kekuasaan di Riau sejak tahun 1830. Pengakuan tersebut didasari sebab Belanda telah berhasil mengalahkan Raja Haji Fisabilillah dalam perang Riau pada tahun 1784. Akibat kekalahan itu, maka Sultan Mahmudsyah III terpaksa menandatangani perjanjian dengan pihak kolonial Belanda pada tahun 1784. Setalah itu, Sultan Mahmudsyah III kemudian memindahkan pusat kerajaan Riau-Johor-Pahang yang mulanya berada di Bintan ke daerah Lingga. Tujuan pusat kerajaan

PENETRASI VOC DI PAPUA

MUSRI INDRA WIJAYA/SI3

Dengan kedaangan pedagang dan pelayar barat di perairan indonnesia bertambah banyakla kontak-kontak dengan papua seperti yang tercantum-cantum dalam erita-berita yang berasal dari pelayar tersebut, baik  pelayar portugis maupun spanyol memberitakan bahwa mereka telah sampai di papua dan telah mengadakan kontak dengan raja pribumi papua. Ekspansi barat dalam hal ini tidak mengenal batasnya, harapan akan menemukan hasil-hasil yang berharga seperti emas dan rempah mendorong pelayar voc  menjelajah sampai kai, aru, misool, waigeu, waigemo, ceram, bacan, dan sebagainya.
Ekspansi kerajaan ternate pada awal abad 17 telah mencapai seram, berturut-turut hikayat dan leliato dikirim sebagai penguasa oleh sultan munadar, kemudia pangeran ali telah memulai memungut upeti. Kontak serta hubungan kadang-kadang bersifat sahabat tetapi adakalanya bermusuhan. Lisabatta dan hatuwe menyerahkan bul bekti kepada ternate. Sewaktu tidore berperang dengan voc, sebuah ekspedisi dikirim untuk menghukum para pemuka seperti hatuwe, cebe, weda, waigeu, dan salawati.
Kebutuhan akan budak mendorong ekspansi ke papua. Menurut persetujuan rumbati (1652) beberapa daerah akan menyerahkan budak antara lain onin dan dan goram. Diberitakan bahwa pada tahun 1657 rakyat papua melakukan pemberontakan. Tapi pada tahun 1660 papua ada di bawah kekuasaan kerajaan tidore berdasarkan persekutuan abadi antara ternate, tidore dan bacan, maka bacan memasukkan misol kedalam lingkungan kekuasaannya. Pada 1662 rakyat goram melakukan pemberontakan terhadap kedatangan vinck. Berdasarkan kontrak pulau-pulau di papua menjadi lingkungan kerajaan tidore, dan kemudian menjadi daerah monopoli dari voc. Sejak itu voc mendukung usaha untuk memasukkan semua pulau papua di dalam wilayah tidore.
Proses integrasi daerah Maluku dan irian didorong oleh komunikasi baik yang berjalan dengan kekerasan maupun yang bersifat damai. Antara ternate, tidore, dan bacan terjadi persaingan untuk mendapatkan papua seutuhnya. Seperti misool, onin, raja ampat dan lain-lain. Sebaliknya diberitakan bahwa selalu ada perang atau serangan dari bangsa papua. Tindakan agresif yang selalu ada perang dan serangan dari rakyat pribumi tersebut, yang tersebut dalam istilah voc adalah sebagai perompakan atau pembajakan. Pihak voc sedang merintis daerah itu dan politiknya terutama ditujukan kepada ternate dan tidore, yaitu memakai keda kerajaan tersebut untuk mencakup daerah papua tersebut kedalam lingkungan monopolinya. Untuk menjamin hubungan itu diadakan konrak-kontrak dengan ternate, onon, polematte, mandarshah, dan kontrak baru dengantiga kerajaan secara langsung ternate, tidore dan bacan pada tahun 1667.
Persaingan dan pertentangan antara Negara-negara barat juga sampai ke daerah tersebut. Demam perintisan juga membawa banyak pelayar ke daerah papua seperti van diemen, ael tasman, james cook,  William dampier dan pelayar terkenal lainnya juga telah sampai ke daerah itu. Munculnya kapal-kapal inggris cukup menimbulkan kekhawatiran pada belanda ang gigoh mempertahankan monopolinya dalam perdagangan rempah-rempah.  Sebenarnya setelah diketahui bahwa papua tidak menghasilkan rempah-rempah  maka perhatian terhadap papua kurang. Boleh dikatakan semua kontrak tersebut di atas menyangkut ekstirpasi, system untuk membatasi daerah tanaman cengkeh, pala, dan remph-rempah lainnya      di pulau-pulau tertentu saja. Pelanggaran seperti yang dilaukan oleh pedagang Makassar di daerah misool dibalas dengan tindakan keras. Salawatti, misool dan onin di hajar, raja dan kapten laut salawatti serta kapten laut misool ditawan (1702).
Arena politik dalam wilayah Maluku dan papua penuh menunjukkan pergolakan yang disebabkan oleh pereutan lingkungan pengaruh di antara raja-raja. Sehubngan dengan itu rupanya kompeni tidak banyak campur tangan. Perebutan terjadi sekitar daerah suzereinitas atas misool, onin dan papua. Kekuasaan yang berkepentingan adalah ternate, tidore dan bacan.
Sejak tahun 1667 tidore telah memperoleh monopoli di pantai papua termasuk salawatti, namun untuk membuat hak itu efektif masih diperlukan dukungan kekuatan senjata. Meskipun tidore memiliki hak monopoli namun raja bacan masih memiliki pengaruh di misool. Ternate mengakui kekuasaan tidore baik di pantai utara maupun pantai barat dan selatan papua. Selanjutnya kompeni  tidak menghalag-halangi sultan tidore dalam usahanya meluaskan supremasinya di papua. Dukungan kompeni itu diperkuat dengan penyerahan seram timur, seram laut, dan goram kepada sultan tidore.
Mengenai empat raja papua, selama abad 17 tidak banyak terdengar tentang peranannya. Banyak kontak dengan dunia luar disebut dalam pemberitaan sebagai peperangan dan pemberontakan. Baik yang dilakukan dari pihak luar maupun dari pihak papua sendiri. Pada tahun 1653 raja salawatti merompak ke ambonia, sultan bacan merompak dan menganngkut budak dari seram pada tahun  1659, pasukan papua di misool di bawah pimpinan kecil bulam merompak ke onin dan kai pada tahun 1690. Dalam menanggapi situasi perang itu vo atau kompeni banyak menyerahkan kepada tidore untuk bertindak. Kontrak-kontrak dai tahun 1703, 1709 dan 1728 tetap mengakui kekuasaan disebagian pulau-pulai dekat papua. Dalam menghadapi situasi yang penuh anarki tersebut sultan tidore merasa tidak mampu untuk mengendalikannya. Tidak mengherankan pada pemberitaan pada abad ke 18 masih banyak erdapat peperangan, pemberontakan dan perompakan yang dilakukan oleh bangsa papua (1731, 1757, 1766, 1767). Rupanya sejak tahu 1770 permusuhan terhadap dunia luar semakin meningkat  dan bersama itu frekuensi perompakan meningkat pula. Yang menarik perhatian adalah adakalanya perompakan yang dilakukan oleh orang papua atas dorongan dari sultan tidore sendiri, seperti yang terjadi pada tahun 1731 di seram. Pengaruh raja itu semakin besar da ada renana padanya ntuk menangkap raja salawatti dan kapten laut misool. Karena pengaruh nya yang besar itu ditentangnya pula system ekstirpasi vo atau kompeni.
Dalam persekutuannya dengan baan sultan jamaluddin menghadapi ancaman dari ternate  yang hendak memerang tidore. Dalam perlawanannya terhadap tidore, raja salawatti, waigeu, kapten laut misool mengerahkan pasukan papua untuk melakukan perompakan. Kekacauan yang terjadi kemudian mengundang kompeni untuk mengirim ekspedisi guna menghukumpara pengacau tersebut. Di antara yang dihukum tersebut ada orang-orang Makassar. Hal ini perlu dihubungkan dengan kehadiran pedagang-pedagang Indonesia yang sudah lama sebelum kedatangan bangsa barat melakukan perdagangannya di papua. Dapat diduga bahwa ekspansi pengaruh monopolitas voc mendapat tantangan dari golongan mereka pada umunya dan kelompok orang kaya kususnya. Kedudukan orang-orang kaya di keffing sangat kuat sampai-sampai raja oni tertunduk padanya. Seorang diantaranya adalah laku. Sampai akhirnya dietahui oleh keitjs, utusan kompeni, bahwa orang kaya memiliki hak yuridiksi untuk berdagang di daerah pantai utara papua.  Segera keijts menyatakan kesalahan voc dan tidak berhak untuk berdagang di papua. Karena pengakuan keitjs itu laku sangat baik terhadap keijts dan sebagai keijts diberi pertolongan, yaitu khusus diantar keraja onin.
Adapla orang kaya yang melakukan pemberontakan terhadap kumpeni dan lebih bersekutu dengan pedagang inggris. Haji umar dari blambangan membantu Herbert waktu dia berkunjung ke pulau itu pada taun 1774. Ekspedisi waylandt juga berjumpa dengan seorang orang kaya yang bernama lukman.
Dalam bagian kedua aba ke 18 keadaan politik mulai berubah. Pengaruh misool pada onin dalam periode kekuasaan bacaan merosot dan kedudukannya prakts bebas, yang ada hanya hubungan perdagangan dengan rakyat seram dan goram. Pengaruh vo di pantai utara papua hanya efektif selama ada dukungan kekuatan senjata. Rakyat di daerah papua itu siap mengikuti perintah sultan tidore apabila diajak mengadakan perompakan, akan tetapi apabila sultan itu hendak mengekang mereka dalam melakukan kegiatan tersebut, rakyat menentangnya. Lambat laun rakyat onin tersohor sebagai perompak.
Apabila perompakan itu dipandang dari kacamata voc dengan kepentingan monopoinya maka kegiatan itu dapat diangap sebagai gerakan agitasi luas yang hendak menembus segala maam pembataan atau pengekangan. Seagai gerakan bawah tanah yang dilakukan di lautan perompakan merupakan protes dan  reaksi kuat terhadap penetrasi voc dan pedagang barat lainnya tidak jelas gejala tersebut dengan kenyataan bahwa banyak orang kaya orang kaya beroperasi di daera itu. Lagi pula dalam periode itu proses islamisasi sudah berjalan, sehingga seperti di daerah-daerah lainnya di Indonesia muncullah ideology yang dapat menjiwai rakyat menentang penetrasi kaum kafir. 
Daftar pustaka:
1.      Poesponegoro, Marwati Djoened. 1993. Sejarah Nasional Indonesia III. Jakarta: Balai Pustaka
2.       Prof. Dr. Nasution, S, M.A. 2011. Sejarah Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
3.      Madjid, Nurholish, 2003. Indonesia Kita. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

PERANG NUKU

Musri indra wijaya/SI3

Asal mula pergolakan yang meliputi seluruh daerah Maluku dan melibatkan sebagian dari daerah papua berkisar sekitar pergantian tahta kerajaan tidore. Skala konflik bersenjata sedemikian besarnya dan berlangsung kurang lebih seperempat abad membenarkan penyebutan pergolakan itu sebagai perang. Tokoh yang menjadi pemeran utamanya adalah nuku dengan saudaranya yakni khamaluddin. Dan tokoh yang juga banyak andil dalam perang I I adalah pata alam. Sepeninggal sultan gaizira pada bulan april 1780 timbul gagasan pada kompeni untuk memasukkan tidore ke dalam wilayahnya yang diperintah langsung akan tetapi akhirnya diangkatlah pata alam sebagai sultan. Sesungguhya diantara para calon nuku dan khamaluddin adalah yang paling terkemuka. Dalam bulan juli 1780 timbul pergolakan sebagai protes yang mereka lancrkan, dimana-mana terjadi perampasan dan pembakaran. Paneran khamaluddin ditangkap akan tetapi p. nuku berhasil melarikan diri dari penangkapan oleh pata alam. Ternyata nuku memiliki aliansi dengan papua dan dengan bangsa inggris. Dengan bantuan angkatan laut papua serta angkatan laut mangindau nuku akan melakukan serangan terhadap tidore. Utusan voc, semat yang dikrim untuk berunding nyaris terhindar dari usaha pembunuhan .
Pada tanggal 17 juli 1780 pata alam dinobatkan sebagai vassal voc dengan kewajiban menjaga keamanan di wilayahnya seperti maba, weda, patani, gebe, salawatti, misool, waiguna, waigeu, negeri-negeri di daratan papua, pulau bo, popa pulau pisang, matara dan sebagainya.
Serangan serentak Maba, Weda, dan Patani memproklamasikan Nuku seagai raja dan bersekutu untuk melwan VOC. Pada ulan Mei para penguasa daerah-daerah itu telah ditundukkan oleh VOC, sementara Nuku kembali berhasil menyelamatkan diri  ke daerah Papua dimana dia merencanakan serangan besar terhadap daerah Bacan, Ternate dan Maykan. Permusuhan mengikuti pola konflik yang telah lama ada di daerah itu, pada satu pihak Patani, Tobello dn Papua dan pihak lain bangsa Alfuru, mereka saling menyerang dengan perompakan-perompakan. Dengan mengadu domba kedua pihak itu. Kekuasaan Ternate dan  VOC dapat dirongrong oleh karena Ternate yang berkuasa menyelenggarakan pengadilan terhadap mereka.
Kedudukan Nuku diperkuat dengan penganngkatannya oleh bangsa papua sebagai sultan dengan gelar sri maha tuan sultan sultan amir muhammmad safiudi syah. Dari basis yang kuat itu Nuku melakukan serangan terhadap Seram yang hendak direbutnya dari kekuasaan sultan Ternate
Pada tahun 1783 Pata Alam menjalankan strategi untuk meraih loyalitas raja-raja papua akan tetai menemui kegagalan total karena para utusan dengan pasukan mereka membalik kepada pihak Nuku, Van Dijk dibunuh dan semua persenjataan dirampas. Diperkuat dengan pasukan yang membalikitu Nuku  mulai mengadakan serangan terhadapa ternate dan tidore. Rakyat tidore menjadi kacau balau dan tanpa ada perlawanan. Di mata VOC ini sangat mencurigakan dan menuduh Pata Alam bersekongkol dengan Nuku,  setelah angkatan laut Nuku meninggalkn Tidore. Pata alam ditangkap dan rakyat dihukum dengan kejam oleh VOC. Peristiwa tersebut sering disebut revolusi tidore (1783)
Untuk mengatur kembali ketertiban di tidore VOC menentukan bahwa semua hubungan dengan Papua, Wega, Maba dan Patani diputuskan. Kemudian Khamaluddin ditunjuk sebagai sultan Tidore sebagai vassal VOC pada tanggl 18 oktober 1784.
Pada wal pemerintahannya ada usaha mendekati golongan Papua antara lain untuk membujuk mereka agar membatalkan serangannya terhadap Seram, kepada Nuku ditawarkan suatu pengampunan, bahkan Khamaluddin sendiri berusaha langsung bertemu dengan Nuku. Sementara itu nuku secara aktif memperkuat dukungannya, diadakan kontak terus dengan raja-raja Tidore, Maba, Wega, dan patani. Disamping itu diadakan pula hubungan baikdengan pihak inggris di Bengalen. Dia juga menri bantuan dari Banjarmasin dan golongan Magindanao. Pengaruh Nuku semakin meluas, sehingga dalam perundingannya dengan VOC menuntut agar mengakui dirinya sebagai sultan Seram. Sementara kepulauan Kai dan Aru juga masuk dalam lingkungan pengaruhnya pula. Siasat Nuku ialah agar dengan mengadakan perundingan itu dia mengulur untuk mengosongkan lidasi kekuatannya.
Perjuangan Nuku mengalami pasang surut, dia terpaksa berpidah-pindah kedudukan, suatu strategi gerilya yang cukup menylitkan lawannya. Kekuasaan di pelbagai pulau silih berganti, yang jelas ialah ekspedisi VOC bersama Ternate dan Tidore tidak berhasil untuk menakhlukan Nuku. Pada pertengahan 1790, pengaruh Nuku mulai merosot, banyak penguasa antara lain misool, waigamu, kecil bagus dan kecil kamasan, salawatti, maba, weda,  dan patani bersumpah setia tunduk kepda VOC dan sultan ternate karena di Papua dan seram sudah tidak aman lagi baginya maka ia pindah ke Goram, dimana dibangunnya pertahanan yang kuat, sehinnga dapat bertahan selama dua tahun lebih.
Tahun 1974 membawa keuntungan bagi Nuku, antara lain gerakannya mendapat dukungan dari pihak innggris, dan banyak juga rakyat Tidore memihak kepadanya. Pangeran Jamaludin yang telah kembali dari Sailan beserta angkatannya menggaungkan diri dengan Nuku. Tambahan pula dari sebagian para penguasa dari papua yang menghindari hubungan dengan Ternate dan VOC turut serta dalam gerakan perjuangan Nuku. Telah tersebar desas desus baha dengan bantuan bangsa Papua dan rakyat Patani, pasukan Nuku akan menyerang dan menakhlukan Ternate dan Tidore. Pada bulan februari 1795 di Ternate telah tersiar berita bahwa angkatan laut di bawah pimpinan Abdulghafur anak Nuku mendekati Tidore. 
Dengan dukungan dari Inggris, Nuku merasa kuat dan pasti akan kemenangannya. Ia memerintah Tidore bersama Kamaludin dan akan memakai gelar paduka sri sultan saidul johas Muhammad mabus amirudi syeh kecil perang.
Di ternate VOC mulai gelisah, antara lain karena pergolakan di Manado dan Gorontalo sangat memabahayakan VOC, terutama disebabkan gangguan dari perompak atau bajak laut. Dalam keadaan itu VOC lebih cenderung untuk mengadakan prerundingan dengan Nuku. Jawabannya sangat tegas, bahwa ia tidak mau berurusan sama sekali dengan VOC. Hal ini memberi alasan kepada VOC untuk memperlakukan Nuku sebagai musuh dan tidak mau berdamai. Anjuran Nuku agar rakyat, sultan dan pembesar-pembesar dari tidore meninggalkan huungan dengan VOC oleh karena itu nuku dengan bantuan inggris akan berkuasa di bumi Tidore. Kekuasaan kamaludin tidak efektif lagi, rakyat menolak untuk memerangi Nuku, bahkan penasehatnya sendiri bersekongkol dengan Nuku.
Pada tangal 12 April 1779 angkatan laut Nuku yang terdiri dari 79 kapal dan sebuah kapal inggris muncul di Tidore. Hamper seluruh pembesar menyerah, hanya sultan kamaludin beserta pengawalnya menyelamatkan diri ke Ternate sementara tidore diduduki oleh Nuku.
Dari Tidore pasukan Nuku berkali-kali serangan terhadap Ternate tetapi selalu gagal, meskipun serangan dapat dielakkan tetapi keadaan di tempat itu menjadi parah, kekurangan bahan makanan dan persenjataan. Karena pengepungan yang kuat terputuslah hubungan dengan pihak luar. Antara 1800 dan 1801, terjadi serangan dari kedua belah pihak akan tetapi Ternate tetap bertahan. Perantaraan pangeran Hasan, putra dari jamaludin sebagai utusan mondar mandir tidak menghasilkan perdamaian. Pembesar VOC budach dan cransens tetap menolak untuk menyerahkan Ternate kepada Nuku dan Inggris. Baru pada tanggal 21 januari 1781 Ternate diserahkan ole oleh aud kepada inggris. Dengan sendirinya Nuku mendapat pengakuan resmi sebagai sultan Tidore, Dalam pada itu Tidore didaulukan daripada Ternate, nuku memerintah sampai 1805, yaitu waktu ia meninggal di atas tahta kerajaan Tidore yang diperolehnya lewat perjuangan gigih.  
Perang Nuku sebagai erakan yang berskala besar serta berlingkup luas dapat dipandang sebagai gerakan melawan panjajahan pada umumnya, dan kolonialisme khususnya. Meskipun dalam gerakannya melawan voc mendapat bantuan dari inggris, ernyata itu hanya strategi saja dan bukan maksudnya mengakui suzereinitas dari inggris. Yang menjadi tujuannya adalah hendak menghidupkan kembali empat kerajaan Maluku kuno yang merdeka. Menurut tradisi itu ada hubungan erat antara Maluku dengan Seram serta Papua. Lagipula kerajaan Jailolo mandiri sebagai Negara sendiri. Di sini kita menghadapi suatu nativisme sebagai ideology tradisional yang memang lazim dalam masyarakat trasdisional berfungsi sebagai ideology melawan penjajahan barat. Mengingat beberapa sifat dan dimensi gerakan Nuku it menyebutnya juga sebagai protonasionalisme.
Dari sikap Nuku yang secara mutlak menolak perundingan untuk berdamai dengan belanda tampak jelas anti kolonialismenya. Kebencian terhadap ternate antara lain disebabkan karena sikap ternate yang pro kompeni dan tak sudi mengakui suzereinitasnya. Selama pemerintahan interim inggris pun Nuku memujuk sultan Ternate agar meninggalkan penguasa barat itu dan mengungsi ke Helmahera.
Dengan gerakannya Nuku dapat memobilisasi unsur-unsur yang terdesak oleh hegemoni VOC dan menurut peristilahannya perompak atau bajak laut, seperti orang Mangindanao, Papua, dan sebagainya. Jaringan komunikasi yang tidak hanya terbatas pada daerah Maluku, mecerminkan suatu proses integrsi yang cikup tinggi.
Bukanlah gejala yang ganjil apabila dalam rangka pengintegrasian kelompok etnis dan territorial pada fase awal sifat dan omunikasi adalah seba penuh kekerasan dan berwujud sebagai peperangan, pendominasian satu unsur oleh unsur lain. Solidaritas terbentuk dalam menghadapi musuh besama, ialah penjajah asing. Sehubungan dengan itu perlu dicatat bahwa hambatan etnis, kultural, dan kepentingan politik menimbulan pertentanngan dan perpecahan. Sangat  menarik dalam hal ini peranan VOC yang dengan kehadirannya di Maluku menimbulkan perpecahan. Dalam keadaan itu politik evide at imperanya dengan mudah dapat dijalankan dipandang dalam konstelasi politik yang menakup hubungan antara entitas poitik  yang otonom, disini kerajaan-kerajaan, maka kontak-kontak dengan VOC yang bersifat bilateral, tidak mengganggu terbentuknya aliansi-aliansi pro atau anti belanda.
Daftar pustaka:
1.      Poesponegoro, Marwati Djoened. 1993. Sejarah Nasional Indonesia III. Jakarta: Balai Pustaka
2.      Prof. Dr. Nasution, S, M.A. 2011. Sejarah Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
3.      Madjid, Nurholish, 2003. Indonesia Kita. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4.       Id.wikipedia.org/wiki/Nuku_Muhammad-Amiruddin