BERLANGSUNGNYA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA


TITIN SUMARNI/SIIV

            Diruang makan rumah laksamana muda maeda disusun naskah proklamasi kemerdekaan indonesia .tiga tokoh pemuda yakni sukarni,sudiro,dand.m.diah menyaksikan ir.soekarno dan drs.moh.hatta beserta achmad soebarjo membahas perumusan naskah proklamasi kemerdekaan.
            Sedangkan tokoh-tokoh lainnya baikdari golongan tua maupungolongan mudamenunggu diserambi depan rumah laksamana muda maeda.ir.soekarno menulis konsep proklamasi dengan sumbangan pemikiran dari mr.achmad soebardjo dan drs.moh.hatta.kalimat pertama yang berbunyi"kami bangsa indonesia" berasal dari achmad soebardjo. Kalimat kedua oleh ir.suekarno yang berbunyi"hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara yang secermat-cermatnya serta dalam tempo yang sesingkat-singkatnya".kedua kalimat ini kemudian digabung dan disempurnakan oleh moh.hatta sehingga berbunyi seperti teks proklamasi yang kita miliki sekarang.
            Setelah konsep teks proklamasi ditunjukkan kepada yang hadir maka terjadilah perbedaan pendapat ,yakni siapa yang menandatangani.ir.soekarno mengusulkan agar semua yang hadir ikut menandatangani.hal ini tidak disetujuipara pemuda karena menurut mereka pemudalah yang

GERAKAN PEMUDA YANG BERSIFAT KESUKUAN DAN KEAGAMAAN

Titin sumarni

 

a. Trikoro Dharmo/Jong Java

Gerakan pemuda Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak berdirinya Budi Utomo. Sebab para pendiri Budi Utomo sebenarnya para pemuda yang masih menjadi murid-murid STOVIA. Namun sejak kongresnya yang pertama, Budi Utomo telah diambil alih kaum priyayi (bangsawan) dan para pegawai negeri, sehingga para pemuda kecewa lalu keluar dari Budi Utomo.

Pada 7 Maret 1915, para pemuda keluaran Budi Utomo mendirikan organisasi pemuda yang disebut Trikoro Dharmo di Jakarta. Para pemimpinnya antara lain: R. Sukiman Wiryosanjoyo (Ketua), Sunardi-Wongsonegoro (wakil ketua), Sutomo (Sekretaris). Sementara itu, para anggotanya: Muslich, Musodo, dan Abdul Rachman. Yang diterima sebagai anggota hanya anak-anak sekolah menengah yang berasal dari pulau Jawa dan Madura.Trikoro Dharmo artinya "Tiga Tujuan Mulia", yaitu: sakti, budi, dan bakti. Adapun tujuan organisasi ini ialah:

TARI ZAPIN MELAYU,TARIAN KHAS MELAYU RIAU

Tika Elviana / PBM

 

Pengertian Tari Zapin

Tarian Zapin merupakan salah satu dari pada berbagai jenis tarian Melayu yang masih ada hingga sekarang. Tarian Zapin berasal dari perkataan Arab yaitu "Zaffan" yang artinya penari dan "Al-Zapin" yang artinya gerak kaki. Tarian ini diilhamkan oleh peranakan Arab dan diketahui berasal dari Yaman. Mengikuti sejarah Tarian Zapin, pada mulanya tarian ini adalah sebagai tarian hiburan di istana. Setelah dibawa dari Yaman oleh para pedagang Arab pada awal abad ke-16, Tarian Zapin ini kemudiannya merebak ke negeri-negeri sekitar Johor seperti di Riau, Singapura, Sarawak dan Brunei Darusalam. Tarian Zapin diperkenalkan di Pekanbaru oleh seorang songkok yang berasal dari Sumatra yang bernama Adam sekitar tahun 1930-an. Namun tarian ini sangat popular di Pekanbaru pada tahun 1950-an dan 1960-an terutama di kampung Tanjung Gemuk dan kampung Lamir.

KESENIAN UNIK MUSIK TRADISIONAL GONDANG BOROGONG DARI UJUNG BATU KABUPATEN ROKAN HULU


WIWIK SAFITRI /PBM
 
Musik tradisional Gondang Borogong adalah salah satu seni musik tradisional yang dapat menggerakkan batin dan raga serta identik dengan seni silat yang berasal dari Kabupaten Rokan Hulu. Ki Hadjar Dewantara mengemukakan bahwa seni merupakan perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa dan perasaan manusia. Selain itu Achdiat Kartamihardja mengemukakan bahwa seni adalah kegiatan rohani manusia yang mereflesikan realitas ke dalam suatu karya. Bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam batin penerimanya. Adapun pendapat dari Schopenhauer, seni adalah  suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Meskipun musik adalah seni yang paling abstrak, namun tiap-tiap orang menyukainya. Thomas Munro mengemukakan bahwa seni adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek efek psikologis atas manusia lain (penerima) yang melihatnya. Efek-efek tersebut mencakup segala tanggapan  yang berwujud pengamatan, imajinasi yang rasional maupun emosionaal. Ke empat pendapat ini berkaitan konteksnya dengan seni musik tradisional Gondang Borogong yang dapat menggerakkan batin dan raga si penglihat.

UPACARA ADAT UPAH –UPAH BAGI MASYARAKAT ROKAN HULU

SYAFRIDA NIARSIH/PBM

Upah –upah merupakan upacara adat masyarakat rokan hulu ,provinsi riau yang di percayai untuk mengembalikan tondi ke badan . tondi itu di percai masyarakat rokan hulu sebagai aspek kejiwaan Yang mempengaruhi semangat dan kematangan pisikologi seseorang .
1.ASAL USUL
    Upacara upah-upah merupakan salah satu upacara adat yang berasal dari rokan hulu , provinsi riau .dilihat dari tujuan pelaksanaan upah –upah upacara adat tersebut bermakna mengembalikan tondi ke badan seseorang melalui lantunan kata pemberi semangat dan nasehat .
    Pada dasar nya upacara upah-upah merupakan akulturasi budaya tapanuli selatan dan riau .letak geografis rokan hulu yang cukup  berdekatan dengan wilayah Sumatra utara .hal ini memicu perpindahan masyarakat tapanuli selatan ke wilayah pasir pangaraian untuk bermukim di sana selama beberapa tahun terakhir .dengan perpindahan tersebut menyebabkan akulturasi budaya yang menarik .
    Budaya upacara upah-upah yang maih di laksanakan masyarakat pendatang  dari tapanuli selatan dan berbaur dengan penduduk setempat yang mengakibatkan penerapan budaya upah –upah tetap lestari .dan mengalami perubahan –perubahan yang unik , baik dari sisi tata laksana maupun bahan

SISTEM PENDIDIKAN NORWEGIA


ISNAINI UMI SHOLEHA/ S.P/A

Kebijakan pendidikan Norwegia berakar pada prinsip kesamaan hak terhadap pendidikan bagi semua anggota masyarakat, tanpa memperhitungkan latar belakang sosial dan budaya atau tempat tinggal. Peranan sekolah adalah menyampaikan pengetahuan dan budaya, serta memajukan mobilitas sosial dan memberikan dasar penciptaan kesejahteraan bagi semua pihak. Kegiatan mengajar di sekolah Norwegia diadaptasikan dengan kemampuan dan keahlian masing-masing siswa. Pendidikan khusus tersedia bagi penyandang catat tubuh atau mereka yang membutuhkan perhatian khusus, yang jika tidak dipenuhi maka tidak mampu berpartisipasi dalam kegiatan mengajar sekolah umum. Sebagai akibat dari meningkatnya imigrasi, maka jumlah siswa yang memiliki bahasa minoritas juga bertambah. Kebijakan pendidikan Norwegia mengatur perhatian bagi kebutuhan khusus akan siswa dengan latar belakang bahasa minoritas, sehingga mereka dapat menyelesaikan pendidikan tingkat menengah atas dengan baik dan melanjutkan ke perguruan tinggi serta kemudian bekerja.
Storting (majelis nasional Norwegia) dan Pemerintah bertanggung jawab menentukan tujuan dan menetapkan kerangka kerja anggaran untuk sektor pendidikan. Menteri Pendidikan dan Penelitian merupakan agen administratif yang bertanggung jawab terhadap hal-hal pendidikan, dan

SISTEM PENDIDIKAN DI KANADA


YODHI EDYA PRATAMA/SP/A

Pendidikan di kanada banyak dipengaruhi oleh sosial, politik, ekonomi dan agama, hal ini dengan menerapkan konsep baru tentang kesempatan pendidikan bagi semua orang. Di negara ini pendidikan disediakan, didanai, dan diawasi oleh pemerintah federal, provinsi, dan daerah. Sedangkan kurikulumnya diawasi oleh pemerintah provinsi. Pendidikan di kanada pada umumnya dibagi menjadi empat:
a. Pendidikan SD, meliputi pra TK, TK, dan SD. Untuk pendidikan dasar, ada yang menyelenggarakan dari kelas 1 sampai 6, dan 1-8. kurikulumnya meliputi bahasa, MTK, Sosial, Seni.
b. Pendidikan Menengah, Umumnya di Kanada Berlaku Sistem SMA=3th. Tetapi terdapat perbedaan lama waktu tempuh di sekolah menengah ini bisa terjadi antara provinsi satu dengan yang lainnya. Pendidikan menengah ini diaahkan untuk mempersiapkan masuk ke Perguruan tinggi dan menyiapkan keahlian tertentu.
c. Pendidikan Tinggi, meliputi Universitas dan sekolah Tinggi. Pada tingkat ini,  ada Universitas berbahasa pengantar Inggris, misalnya Universitas Britihs-colombia, ada jua yang berbahsa pengantar perancir misalnya Universitas Montreal, dan ada juga dari keduanya misalnya Universitas Ottawa.

TERBENTUK DAN JALANNYA KONGRES PEMUDA II ( 27-28 Oktober 1928 )


RIA GUSTINA/SI IV/14B

Kongres Pemuda II berlangsung pada 27-28 Oktober dalam tiga tahap rapat. Rapat pertama berlangsung di gedung Katholieke Jongelingen Bond di Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng), lalu dipindahkan ke Oost Java Bioscoop di Konigsplein Noord (sekarang Jalan Medan Merdeka Utara), dan kemudian Gedung Kramat 106 baru dipakai untuk rapat ketiga sekaligus penutupan rapat. Dari rapat pertama hingga rapat ketiga, kongres pemuda II ini menghadirkan 15 pembicara, yang membahas berbagai tema. Diantara pembicara yang dikenal, antara lain: Soegondo Djojopespito, Muhammad Yamin, Siti Sundari, Poernomowoelan, Sarmidi Mangoensarkoro, dan Sunario. Hadir pula banyak organisasi pemuda dan kepanduan saat itu, diantaranya: Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Roekoen, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Sebelum kongres pemuda II, para pemuda sudah pernah menggelar kongres pertamanya pada tahun 1926. Tabrani Soerjowitjitro, salah satu tokoh penting dari kongres pertama, peserta kongres pertama sudah bersepakat menjadikan bahasa melayu sebagai bahasa persatuan. Akan tetapi, pada saat itu, Tabrani mengaku tidak setuju dengan gagsan Yamin tentang penggunaan bahasa melayu. Menurut Tabrani, kalau nusa itu bernama Indonesia, bangsa itu bernama Indonesia,

Perkembangan Pers Di Indonesia pada Zaman Penjajahan Belanda dan Jepang

FADILLAH RACHMAN

 

Berbicara perihal dunia pers di Indonesia, tentunya tidak bisa dipisahkan dari hadirnya bangsa Barat di tanah air kita. Memang tidak bisa dimungkiri, bahwa orang Eropa lah, khususnya bangsa Belanda, yang telah "berjasa" memelopori hadirnya dunia pers serta persuratkabaran di Indonesia. Masalahnya sebelum kehadiran mereka, tidak diberitakan adanya media masa yang dibuat oleh bangsa pribumi. Tentang awal mula dimulainya dunia persurat kabaran di tanah air kita ini, Dr. De Haan dalam bukunya, "Oud Batavia" (G. Kolf Batavia 1923), mengungkap secara sekilas bahwa sejak abad 17 di Batavia sudah terbit sejumlah berkala dan surat kabar. Dikatakannya, bahwa pada tahun 1676 di Batavia telah terbit sebuah berkala bernama Kort Bericht Eropa (berita singkat dari Eropa). Berkala yang memuat berbagai berita dari Polandia, Prancis, Jerman, Belanda, Spanyol, Inggris, dan Denmark ini, dicetak di Batavia oleh Abraham Van den Eede tahun 1676. Setelah itu terbit pula Bataviase Nouvelles pada bulan Oktober 1744, Vendu Nieuws pada tanggal 23 Mei 1780, sedangkan Bataviasche Koloniale Courant tercatat sebagai surat kabar pertama yang terbit di Batavia tahun 1810.

ADAT PERNIKAHAN DI KAMPAR


Nazmi Eliyarti / PBM

     Suku kampar merupakan salah satu suku yang ada di kabupaten kampar, propinsi Riau, suku ini juga dikenal dengan sebutan suku Ocu, padahal sebutan ocu bukanlah nama suku tapi sebuah sebutan yang digunakan orang kampar. Suku kampar terdiri dari beberapa suku kecil, yaitu suku piliang, suku domo, suku pitopang, suku kampai, dan suku mandiliong. Penduduk Kampar kerap menyebut diri mereka sebagai Uwang Kampar, tersebar di sebagian besar wilayah Kampar. Secara sejarah, etnis, adat istiadat, dan budaya mereka sangat dekat dengan masyarakat Minangkabau. khususnya dengan kawasan Luhak Limopuluah. Masyarakat Kampar menggunakan bahasa kampar dalam kesehariannya. Bahasa kampar dikategorikan sebagai bagian dari rumpun bahasa melayu. Akan tetapi umur bahasa Kampar diperkirakan lebih tua dibandingkan dengan bahasa Melayu dataran.
Panggilan Suku Kampar
     Dalam adat Kampar, anak pertama oleh saudara-saudaranya dipanggil dengan sebutan Uwo (berasal dari kata Tuo, Tua, yang paling tua). Anak kedua dipanggil oleh adik-adiknya dengan kata Ongah, yang berasal dari kata Tengah, artinya anak yang paling tengah, atau anak ke dua. Sedangkan anak yang ke tiga dipanggil oleh adik-adiknya dengan nama Udo, atau anak yang paling Mudo atau yang paling Muda. Untuk anak yang ke empat baik laki-laki maupun perempuan, juga dipanggil dengan Ocu, yang kemungkinan besar juga berasal dari kata Ongsu, yang dalam bahasa Indonesianya berarti Bungsu atau anak yang bungsu (terakhir). Anak ke lima dan seterusnya juga berhak untuk disapa dengan Ocu.