SEJARAH KEDATANGAN INGGRIS KE INDONESIA

Nabilah Imamah Izazi

 

A. Kedatangan Inggris Di Indonesia

Kedatangan pemerintah Inggris pertama kali telah dilakukan oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish pada tahun1579. Tujuan dari mereka adalah untuk mencari rempah-rempah. Pada saat itu Inggris dapat membawa rempah-rempah dari daerah Ternate ke Inggris melalui samudra Hindia. Pada tahun 1586 Inggris kembali mendatagi Indonesia yag dipimpin oleh Thomas Cavendish  dengan melewati jalur yang sama.

Dengan pengalaman yang dimiliki para pelaut Inggris pada thun 1579 dan 1586 itu, membuat Ratu Elisabeth berniat untuk mengembangkan sayap perdangannya ke daerah Asia. Ratu Elisabeth ingin menyaingi perdagangan Spayol, menggalakkanEkspor wol dan mecari rempah-rempah.

Perlawanan Rakyat Banjar terhadap Penjajahan


ANA SEPTI YANA/1405113330/14B/SI4
                   Perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah telah terjadi sejak kedatangan bangsa asing yang ingin menjajah Indonesia dengan berbagai dalih yang dilakukannya demi untuk mengeruk          keuntungan dari tanah jajahannya.
                   Pertentangan pertama antara Belanda dengan kerajaan Banjar, dalam hal ini Penambahan Marhum di satu pihak dan Belanda di lain pihak telah terjadi pada tanggal 14 Februari tahun 1606 dengan terbunuhnya nakhoda kapal Belanda Gillis Michielzoon beserta anak buahnya di Banjarmasin. Dalam rangka pembalasan dan memamerkan kekuatan beberapa kapal Belanda pada tahun 1612 secara mendadak telah menyerang dengan melakukan penembakan dan pembakaran di daerah Kuin. Dengan demikian pusat pemerintahan kerajaan Banjar terpaksa dipindahkan ke Martapura, ke kraton baru yang terkenal      dengan sebutan Kayu Tangi.
                   Pertikaian bersenjata menghangat lagi pada tahun 1638, dimana di Banjar Anyar telah terbunuh 64 orang bangsa Belanda di dalam satu penyergapan. Untuk pembalasan terhadap ini Belanda mengirim 2 buah kapal menuju Banjarmasin dan Kotawaringin. Mereka menahan perahu- perahu rakyat dan mengadakan penganiayaan kejam sesuai dengan instruksi dari Batavia, membunuh dan menyiksa tanpa pandang bulu, baik laki-laki maupun wanita atau anak-anak suku Banjar, tanpa perikemanusiaan.

Sejarah Pendidikan di Korea Selatan


Abdul Gani/SP/A

Menurut teks-teks kuno, pendidikan di Korea telah ada semenjak jaman Tiga Kerajaan (57 SM – 668 M) dibawah pengaruh sistem pendidikan Cina yang memang sangat maju pada jaman itu. Pada tahun 372 institusi pendidikan tinggi dengan nama T'aehak (Akademi Konfusius Nasional) didirikan oleh Kerajaan Koguryo (37 SM – 668 SM). Institusi serupa dengan nama Kukh'ak (Universitas Konfusius Nasional) juga didirikan pada tahun 682 ketika masa pemerintahan Kerajaan Shilla (57 SM – 935 M). Kerajaan Shilla juga menciptakan sistem pelatihan unik yang dinamakan hwarangdo, untuk melatih pemuda-pemudia dari kalangan bangsawan. Pada masa kerajaan-kerajaan ini hingga abad ke-19, pendidikan di Korea memfokuskan pada mempelajari literatur-literatur Cina dan Konfusianisme. Hingga pada akhir abad ke-19, ketika Korea membuka diri terhadap barat dan mulai mengadopsi pendidikan gaya barat. Di Korea juga terdapat kuil yang dinamakan kuil Seoul Munmyo adalah sebuah kuil yang terletak di daerah Seoul Korea Selatan, kuil seol munyo ini didirikan pada masa dinasti joseon pada tahun 1398, dan merupakan kuil konfisius tertua di Korea, yang terletak didalam konflek Universitas Seonggyungwan, yang merupakan akademisi konfisius tertua dikorea, dan kuil itu sakarang dilestarikan oleh pemerintah Korea Selatan sebagai situs bersejarah di Korea. Di Korea juga banyak tokoh –tokoh yang memperlapori pendidikan diantaranya Yi sajudang, dimana dia menciptakan sebuah buku yang dinamakan buku "Taegyo Sangi" dimana isi buku ini

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA PADA MASA KERAJAAN DEMAK

Rezki Yana

 

Islam telah dikenal di Indonesia pada abad pertama Hijriyah atau 7 Masehi, meskipun dalam frekuensi yang tidak terlalu besar hanya melalui perdagangan dengan para pedagang muslim yang berlayar ke Indonesia untuk singgah untuk beberapa waktu. Pengenalan Islam lebih intensif, khususnya di Semenanjung Melayu dan Nusantara, yang berlangsung beberapa abad kemudian. Agama islam pertama masuk ke Indonesia melalui proses perdagangan, pendidikan dan lain-lain.

Kerajaan Islam di Indonesia diperkirakan kejayaannya berlangsung antara abad ke-13 sampai dengan abad ke-16. Timbulnya kerajaan-kerajaan tersebut didorong oleh maraknya lalu lintas perdagangan laut dengan pedagang-pedagang Islam dari Arab, India, Persia, Tiongkok, dll. Kerajaan tersebut dapat dibagi menjadi berdasarkan wilayah pusat pemerintahannya, yaitu di Sumatera, Jawa, Maluku, dan Sulawesi.

SEJARAH MASUKNYA KOLONIALISME DAN IMPERIALISME KE INDONESIA.

PUTRI LESTARI

 

1. MASA KEKUASAAN VOC

Usaha bangsa Barat untuk mendapatkan benua baru dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol yang ingin mendapatkan rempah-rempah. Bartholomeu Dias (1492) dan Vasco daGama (1498) berkebangsaan Portugis berlayar menyusuri pantai barat Benua Afrika akhirnyatiba di Kalkuta, India. Kemudian mereka membangun kantor dagang di Kalkuta dan berdagang di Asia Tenggara. Pada tahun 1512, Portugis masuk ke Maluku sedangkan Spanyol masuk ke Tidore (1521) untuk mencari rempah-rempah.Pada tahun 1596, pedagang Belanda dengan empat buah kapal di bawah Cornelis de Houtman berlabuh di Banten. Mereka mencari rempah-rempah di sana dan daerah sekitarnya untuk diperdagangkan di Eropa. Namun, karena kekerasan dan kurang menghormati rakyat maka diusir dari Banten.Kemudian pada tahun 1598, pedagang Belanda datang kembali ke Indonesia di bawah Van Verre dengan delapan kapal dipimpin Van Neck, Jacob van Heemkerck datang di Banten dan diterima

GABUNGAN POLITIK INDONESIA (GAPI) MENJADI TOLAK UKUR PERGERAKAN NASIONAL


 WAHYU NURCAHYANI / 14B / SI IV 

GAPI (Gabungan Politik Indonesia) lahir ketika perjuangan pergerakan nasional Indonesia mengalami kebuntuan akibat ditolaknya petisi Sutardjo. Mereka yang masuk di dalam Volkstraad atau DPR (kala itu) merasa perjuangan mereka menjadi tiada arti. Apa yang mereka hasilkan, ternyata tidak membuahkan hasil yang berarti penolakan dan upaya mempertahankan status quo di Indonesia. Disebut fase bertahan, karena pemerintah Belanda mulai bersikap keras menghadapi organisasi pergerakan. "Perjuangan radikal yang hendak berkonfrontasi dengan penguasa kolonial pasti menemui kegagalan oleh karena pihak yang terakhir memiliki prasarana kekerasan. Hal ini dimungkinkan dengan adanya Koninklijk Bestuit yang bertanggal; 1 September 1919 (yang memperbarui pasal 111 RR), dimana organisasi pergerakan yang bertentangan dengan law and order dapat dibekukan tanpa proses peradilan. Jadi pergerakan non-koperasi akan dipastikan dibekukan, jadi upaya radikal dalam perjuangan memperoleh kebuntuan. Hanya pergerakan koperasi dan moderat yang bisa tetap terus bertahan. Penangkapan berbagai tokoh perjuangan yang dilakukan Belanda terhadap Soekarno, Hatta, dan Syahrir ini membuat pergerakan menjadi lunak dan koorperatif terhadap pemerintah Belanda. Hal dilakukan agar organisasi pergerakan dapat terus

KEPERCAYAAN MASYARAKAT MELAYU KHUSUSNYA SUKU SAKAI DI KOTA DURI

ULLYA MUFLIHATIN 

 

Seperti kebanyakan suku asli lainnya, suku Sakai punya sejumlah tradisi adat. Mereka umumnya memiliki upacara atau ritual tersendiri untuk kelahiran, pernikahan, maupun kematian atau pemakaman. Kebanyakan orang Sakai menganut kepercayaan animisme dan meyakini adanya 'antu' atau makhluk gaib.

Seiring perkembangan zaman, sebagian suku Sakai mulai memeluk agama lain seperti Islam dan Kristen, hanya saja kebiasaan mereka terhadap hal-hal yang berbau magis kadang masih mereka lakukan. (http://metroterkini.com/berita-8710-mengenal-lebih-dekat--tentang-keunikan-suku-asli-di-riau.html).

PERKEMBANGAN INDISCHE PARTIJ (IP) TERHADAP PENGGERAK KEBANGKITAN NASIONAL

Rafina Ria Sari

 

A.  Latar Belakang

Keistimewaan indische partij adalah usianya yang pendek, tetapi anggaran dasarnya di jadikan program politik pertama di Indonesia. Organisasi ini didirikan oleh E.F.E. Douwes Dekker atau Setyabudi di bandung pada tanggal 16 September 1912 dan merupakan organisasi campuran indo dengan bumi putera. Douwes Dekker ingin melanjutkan Indische Bond, Organisasi campuran antara Asia dan Eropa yang berdiri sejak tahun 1898. Indische Partij sebagai organissai politik semakin bertambah kuat setelah bekerja sama dengan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketiga tokoh ini kemudian di kenal dengan sebutan " Tiga Serangkai ".

QIN SHI HUANGDI - KAISAR PERTAMA CHINA


YODHI EDYA PRATAMA/SAT/A

Qin merupakan sebuah dinasti yang pernah berkuasa di Cina kuno dan kata Qin dijadikan dasar bagi penyebutan kata Cina (Chin-a). Mengapa Qin dijadikan dasar untuk menyebut nama bangsa atau negara Cina saat ini? Karena dibawah dinasti Qin-lah Cina mengenal pertama sekali konsep persatuan dan kesatuan dalam bernegara. Dinasti Qin pulalah yang pertama sekali memiliki ide tentang Cina bersatu, walaupun wilayahnya tidak seluas Cina sekarang, namun konsep persatuan Qin dijadikan dasar bagi ide-ide penyatuan Cina oleh penguasa-penguasa Cina sesudahnya.

Kaisar Qin yang memiliki ide penyatuan Cina tersebut adalah Qin Shi Huangdi. Beliau merupakan penguasa pertama Cina yang percaya akan konsep persatuan dan kesatuan untuk mempertahankan keutuhan Cina. Untuk mewujudkan impiannya tersebut, Qin Shi Huangdi menaklukan wilayah-wilayah disekitar negri Qin dan mempersatukannya dalam satu pemerintaan yang kokoh dan kuat. Berkat beliaulah Cina bersatu untuk pertama sekali berhasil terwujud sehingga tidak berlebihan jika para sejarahwan menyebut beliau sebagai Kaisar pertama dan Kekaisaran Cina.

Sejarah Pemberontakan PETA di Blitar 14 Februari 1945


Siska Maya Renti/014 B

            Apabila kita bertanya kepada banyak orang tentang apa yang mereka ingat jika menyebut tanggal 14 Februari, tentulah mayoritas dari mereka akan berkata 'Hari Valentine', apalagi kalau yang ditanya adalah anak-anak muda zaman sekarang yang hobinya tidak jauh dari 'percintaan' dan 'kegalauan'. Padahal, tanggal 14 Februari dicatat dalam sejarah nasional Indonesia sebagai peringatan peristiwa Pemberontakan PETA (Pembela Tanah Air) di Kota Blitar pada tahun 1945 - hanya setengah tahun sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia - yang dipimpin oleh Shodancho Supriyadi, seorang pemuda yang dilahirkan pada tanggal 13 April 1925 di Trenggalek, Jawa Timur. Ayahnya bernama Darmadi, seorang pejabat Pamongpraja sejak zaman Hindia Belanda hingga di zaman kemerdekaan. Bapak Darmadi mula-mula seorang wedana di Gorang-garing, Madiun, kemudian menjadi Fukukenco atau Patih pada zaman Jepang dan diangkat sebagai Bupati Blitar pada zaman RI. Supriyadi adalah putera sulung. la masih mempunyai dua belas saudara lagi. Ibu kandung Supriyadi bernama Rahayu, meninggal waktu Supriyadi masih kecil. Kemudian anak sulung itu diasuh oleh ibu tirinya bernama Susilih.