PERKEMBANGAN PENDIDIKAN YUNANI MASA KUNO
SEJARAH TERBENTUKNYA KONFEDERASI KANADA (1850-1867)
SEJARAH TERJADINYA PERANG ANTARA MEKSIKO DAN AMERIKA SERIKAT DALAM PERJANJIAN GUADALUPE HIDALGO DIBELAHAN AMERIKA UTARA
PENGEMBALIAN IRIAN BARAT
IRMA SETRIANTI
Dalam
sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia,tercatat salah satu peristiwa
penting yakni pembebasan Irian Barat dari tangan Pemerintahan Belanda yang
masih ingin menguasai salah satu wilayah Indonesia meski saat itu Indonesia
telah menyatakan kemerdekaan nya.Meski dalam sidang Konferensi Meja Bundar (
KMB ) telah dilaksanakan dan menghasilkan salah satu keputusan yakni Belanda
mengakui kedaulatan Indonesia sepenuhnya,kecuali Irian Barat yang rencananya
akan dikembalikan setahun kemudian,namun setelah pengakuan kedaulatan.Belanda
tidak juga menyerahkan wilayah Irian Barat
Pengembalian Irian Barat menjadi masalah yang sangat penting bagi Pemerintah Indonesia sejak tahun setelah penandatanganan KMB di Den Haag 1949.Salah satu isi perjanjian tersebut adalah Belanda ingin menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia satu tahun setelah pengakuan kedaulatan.Keputusan tersebut tidak pernah ditepati oleh Belanda.Karena Belanda masih menginginkan wilayah Irian Barat,sebab wilayah ini sangat penting bagi kepentingan Nasional nya.Sebagai Negara yang baru saja mengalami kehancuran pasca Perang Dunia ke-2,Belanda butuh banyak modal dan salah satu caranya adalah berasal dari wilayah jajahannya.Kalau wilayah Irian Barat dapat dipertahankan,maka di tanah inilah koloni itu bisa mendirikan perkebunan,persawahan,dan industri guna meningkatkan ekonomi dan kemakmuran Belanda pasca kehancuran Perang Dunia ke-2.Beberapa pihak dari delegasi Belanda menyatakan bahwa wilayah ini adalah The Last Pillar yang harus dipertahankan.Perdebatan ini menjadi panas di perundingan KMB,sebab wakil Indonesia di Den Haag yakni Bung Hatta juga menyampaikan bahwa wilayah Irian Barat harus turut merdeka dengan wilayah Indonesia lainnya.Oleh karena itu,Pemerintah Indonesia berjuang dengan segala cara untuk merebut kembali Irian Barat dari tangan Belanda.1
BUDAYA TALUK KUANTAN
Sejarah Singkat Pendidikan Islam pada Masa Reformasi
LATAR BELAKANG DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959
SEJARAH PAPUA NUGINI DI BAWAH ADMINISTRASI INGGRIS
REPUBLIK PALAU
PEMILU 1955 EKSPERIMEN DEMOKRASI PARLEMENTER
DHEVA EKA PUTRA
Sistem Kepartaian di Indonesia
Giovanni Sartori (1976), dalam bukunya Parties and Party System : A Frame Work for Analysis, mengajukan tesis, sistem kepartaian sejajar dengan perkembangan masyarakat dari tradisional ke modern. Dua kendala utama dijadikan acuan yang dapat menggerakkan evolusi sistem kepartaian itu, yakni kuatnya peran ideologi dan heterogenitas kelompok masyarakat. Secara alamiah masyarakat akan bergerak dalam dimensi linier dari sistem kepartaian, automized, polarized plurarism, moderate plurarism, two party, predominant party, hegemonic party, akhirnya single party. Sementara Mouris Duverger, membagi dalam bentuk numeric, seperti sistem multipartai, sistem dwipartai, dan sistem partai tunggal [1].