AINUN SYARIFATUL ALFIAH/PIS
Di tengah kehidupan politik yang masih belum stabil pasca kemerdekaan,hubungan iindonesia dengan belanda kembali tegang. Belanda yang harus mengakhiri penjajahanya di tanah indonesia masih berusaha untuk menancapkan kekuatan kolonialismenya di wilayah paling timur Negara Republik Indonesia. Belanda tetap kokoh mempertahankan Irian Barat atau yang sekarang di sebut papua. Padahal sesuai perundingan KMB, seharusnya dalam jangka waktu setahun pasca kemerdekaan wilayah irian barat harus sudah menjadi wilayah indonesia. Sementara itu, dengan jalan buntu belanda sengaja menjadikan masalah irian barat menjadi berlarut-larut. Sebenernya sejak zaman kerajaan tidore dan majapahit wilayah irian barat telah masuk ke dalam kekuasaan kedua kerajaan tersebut.
1. Perjuangan melalui jalur diplomasi
Setahun setelah irian barat di kuasai belanda, pemerintah RI berusaha menyelesaikan masalah ini melalui perundingan bilateral dalam lingkungan Uni Indonesia-Belanda. Upaya penyelesaian Irian Barat ini mulai di rintis pada masa kabinet nasir.
Pada akhir Maret 1950 pihak indonesia dan belanda melangsungkan Konferensi Uni Indonesia dan Belanda di jakarta untuk membahas masalah irian barat dan ketatanegaraan indonesia. Konferensi ini tidak membuahkan kesepakatn mengenai penyerahan irian barat dan hanya berhasil membentuk suatu komite bersama yang beranggotakan enam orang. Tiga dari indonesia, yaitu Mr.Moh Yamin, L.H.PS.Makaliwy,dan J. Latuharhary, serta tiga orang dari belanda,yaitu G.H Vander Kolff,R.van Dijk dan J.M Pieters.
Selanjutnya,pada bulan desember 1950 di adakan kembali Konferensi serupa di Den Haag namun masih tetap berakhir tanpa menghasilkan titik temu. Setahun kemudian, yaitu pada desember 1951 di adakann lagi konferensi dengan pihak belanda. Belanda mengajukan usul agar masalah irian barat di bicarakan dalam Mahkamah internasional, tetapi pihak indonesia menginginkan agar pembahasaan masalah irian barat di masukkan dalam forum majelis umum PBB. Sesudah itu, tidak ada lagi perundingan bilateral. Danmasalah mengenai kedudukan irian barat tetap terkatung-katung.
Di negeri belanda sendiri telah terjadi perubahan pandangan atas indonesia. Para pegawai sipil dan militer belanda yang baru pulang ke negerinya membawa propaganda buruk atas indonesia.
Menurut mereka, selama masa revolusi orang-orang belanda merasakan kepahitan dan penderitaan yang hebat. Indonesia hanya berpura-pura menerima semua ketentuan KMB. Buktinya, kekacauan masih terjadi di mana-mana, pemogokan tiada terkendali, dan bangsa indonesia tidak bisa mengatur dirinya sendiri. Propaganda ini meninbulakn pergerakan anti indonesia dan memaksa belanda.
Kegagalan usaha secara bilateral ini membuat pihak indonesia mengubah perjuangan diplomasinya melaui forum PBB. Sejak sidang 21 september 1954 pemerintah indonesia berturut-turut membawa masalah irian barat dalam forum sidang umum PBB. Persoalan ini berulang kali di masukkan dalm acara sidang, tetapi tidak pernah menperoleh keputusan yang di harapkan. Penyebabnya belanda dan sekutunya selalu menjaga keinginan bangsa indonesia itu. Sikap dukungan terhadap belanda semakin kuta dengan bersaman dengan
pertentangan antara blok barat dan blok timur. Dengan demikian resolusi irian barat yang di sponsori indian dan tujuh negara lain tidak dapat di menagkan karena tidak mencapai kuorum, maka sejak 10 desember 1054 PBB mengesampingkan masalah irian barat dalam sidang-sidang berikutnya yang berarti persoalan irian barat bukan lagi urusan PBB.
Dalam suasana anti belanda yang semakin meningkat, pada 18 november 1957 di selenggarakan rapat umum pembebasan irian barat di jakarta. Rapat ini membicarakan langkah serta tindakan yang perlu di ambil guna membebaskan irian barat di tindak lanjuti dengan munculnya aksi rakyat dan beberapa tindakan pemerintah. Berikut aksi dan tindakan yang di lakukan pemerintah RI.
· Aksi mogok para buruh terhadap perusahaan-perusahan belanda
· Pemerintah melarag beredarnya senua terbitan film yang menggunakan bahasa belanda
· Di larang Maskapi Penerbangan Belanda ( KLM) mendarat dan terbang di atas wilayah RI
· Semua perwakilan Konsuler Belanda di indonesia di minta di hentikan.
2. Perjuangan dengan sikap radikal terhadap belanda
Dalam upaya pembebasan irian barat,bangsa indonesia juga dapat bersikap tegas. Sikap tersebut di lakukan akibat kegagalan diplomasi langsung dengan belanda. Indonesia menyatakan pembubaran Uni Indonesia Belanda pada 10 agustus 1954. Sikap konfrontasi ini di perkuat dengan pernyataan pembatalan perjanjian KMB. Melaui undang-undang No. 13 tahun 1956 tertanggal 3 mei 1956 indonesia menyatakan bahwa Uni indonsia belanda sudah tidak ada lagi. Selanjutnya hubungan antar indonesia dengan belanda merupakan sebuah hubungan yang lazim antara negara-negara yang berdaulat berdasarkan hukum internasional.
Di karenakan belanda mengulur-ulur waktu dalam pemyerahan irian barat melaui jalur diplomasi maka pemerintah mengambil sikap keras terhadap belanda, yaitu sebagi berikut:
· Pada tahun 1954 indonesia membatalkan ikatan Uni indonsia belanda
· Pada tahun 1956 indonesi membatalkan persetujuan KMB
· Pada tahun 1957 indonesia melakukan tindakan dengan menbenarkan pemogokan total kaum buruh yang bekerja di perusahan-perusahan Belanda. Melarang pengedaran film yang berbahsa belanda. Kapal-kapal penerbangan belanda di larang mendarat dan terbang di atas wilayah dan hubungan diplomatik di putus.
· Pada tahun 1958 indnesi mengambil alih perusahaan-perusahaan milik belanda dan membentuk Front nasioanl pembebasan Irian Barat.
Perusahan-perusahan belanda yang di ambil alih oleh pemerinatah RI antar lain sebagai berikut:
1.Bank Escompto 4. Perusahaan Philips
2. Percetakan De Unie 5. Perusahaan KLM
3.Gedung Nederlandsche
· Pada tanggal 17 agustus 1956 di resmikan pembentukan Provinsi Irian Barat di Soasio, Maluku Utara dengan gubernur Zaenal Abidin Syah.
3. Perjuangan melalui kekuatan militer
Sikap tegas bangsa indonesia telah di tunjukkan dengan pembatalan secara sepihak Uni indonesia belanda. Sikap tegas tersebut semakin kuat setelah perjuangan diplomasi mengalami kegagalan. Perjuangan bnagsa indonesia untuk mengembalikan irian barat kini beralih dari diplomasi kek kontropersi. Tindaka kontropersi polotik ekonomi yang di lancarkan indonesia ternyata belum berhasil
Oleh karena itu,indonesia mulai mempersiapkan penyelesaian irian barat dengan kekuatan militer. Untuk kepentingan ini pemerintah indonesia awalnya berencana membeli senjata dari Amerika Serikat, tetapi gagal.pembelian senjata kemudian di alihkan ke negara-negara Blok Komunis terutama Uni Soviet.
Pada tanggal 19 desember 1961, presiden soekarno mengumumkan Tiga Komando Rakyat(trikora) yang isinya adalah:
· Gagalkan pembentukan negara boneka Negara Papua buatan Belanda kolonial.
· Kibarkanlah Sang Merah Putih di irian Barat Tanah Air Indonesia.
· Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan Kemerdekaan dan kesatuan tanah Air dan Bangsa.
Dengan di cetuskanya,trikora tersebut maka konfrontasi antara belanda dan indonesia pun di mulai. Sebagai reaksi terhadap Trikora pada tanggal 2 januari 1962 presiden/panglima Tertinggi ABRI/panglima Besar Komando Tertinggi pembebasaan irian barat mengeluarkan Keputusan No. 1 tahun 1962 tentang pembentukan Komando Mandala Pembebasaan irian barat.
Komando mandala di bentuk pada tanggal 2 januari 1962. Tugas komando Mandala adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan,mempersiapkan dan menyelenggarakan operas-operasi militer dengan tujuan mengembalikan wilayah provinsi Irian Barat ke dalam kekuasaan Negara Republik Indonesia.
2. Mengembangkan situasi militer di wilayah provinsi irian barat.
Pada awalnya, belanda yakin bahwa pasukan militer indonesia tidak mungkin menembus wilayah irian barat. Keyakinan itu tidak terbukti. Pasukan indonesai ternyata mampu menembus wilayah irian barat, bahkan mampu merebut Teminabuan. Pada tanggal 13 januari 1962, Brigadir Jendral Soeharto di lantik menjadi panglima . Pangkat nya di naikan menjadi mayor jendral. Di samping panglima Mayor Jendral Soeharto juga merangkap sebagai Deputi kasad untuk wilayah indonesia bagian timur.
Pada tanggal 15 januari 1962 terjadi pertempuran di laut Aru antara MTB ALRI melawan kapal perusak dari fregat Belanda. Dalam pertempuran itu, Komodor Yos Sudarso gugur karena KRI macan tutul yang di tumpanginya di tembak kapal belanda. Komodor Yos Sudarso pada waktu itu menjabat sebagai deputi kasal. Panglima mandala menyusun strategi yang di namakan strategi panglima mandala. Operasi-operasi militer terus di lancarkan oleh pihak indonesia. Operasi tersebut antara lain Operasi Benteng Ketaton, Operasi Srigala. Dan operasi Jaya Wijaya.
Sebelum operasi jaya wijaya di laksanakan, panglima besar tertinggi pembebasan Irian Barat mengirimkan instruksi yang isinya menghentikan tembak-menembak dan mengadakan kontak dengan perwira-perwira peninjau PBB. Para perwira tersebut di dampingi Brijenn Achmad Wiranatakusumah, Kolonel Udara I Dewanto, dan Letkol Laut Nizam Zachman.
Intruksi-intruksi tersebut di kirimkan kepada yang berkepentingan karena pada tanggal 15 agustus 1962 pemerintah belanda dan indonesia menandatangani persetujuan mengenai Irian Barat di Markas Besar PBB. Keberhasilan Trikora merupakan perpaduan usaha diplomasi dan militer.
Daftar pustaka
Mayasari,Widi.2007.ips sejarah untuk smp/mts semester 2.jakarta:penerbit media pressindo
Katodirdjo,Sartono.1999.pengantar sejarah indonesia satu.jakarta:penerbit PT Gramedia Pustaka Utama