SEJARAH VOC

Andi Aminah Riski/PIS
Pelayaran Cornelis de Houtman  sesampainya di Tanjung Harapan, tidak melalui pantai timur Afrika melainkan memilih menyebrang mengarungi Samudra Hindia. Pantai selatan Sumatra dijelajah terus ke timur, mendarat di Bandar Banten pada tahun 1596. Sempat terjadi perselisihan dengan penguasa Banten, de Houtman melanjutkan pelayarannya ke arah timur singgah di pantai utara Jawa dan Maluku. Setelah berhasil memborong rempah-rempah begitu banyak, kembalilah Cornelis de Houtman ke negerinya, Belanda dengan rasa puas. Pada tahun 1598, penjelajahan Belanda di bawah pimpinan Jacob van Neck tiba di Banten. Mereka diterima dengan baik oleh penguasa Banten, juga pendaratan disepanjang pantai utara dan Maluku. Sejak ini, terjalin hubungan dagang dengan para pedagang Belanda yang semakin ramai. Dalam perkembangannya antar pedagang Belanda terjadi persaingan yang kian memanas. Untuk mengatasi persaingan yang rawan ini dibentuklah suatu kongsi dagang berupa persekutuan dagang India Timur atas prakarsa Johan van Oldenborneveld. Kongsi dagang ini dibentuk tanggal 20 Maret 1602 dengan nama  Vereenigde Oost Indische Compaqnie ( VOC ).
Tujuan pembentukan VOC sebenarnya tidak hanya untuk menghindari persaingan diantara pedagang Belanda, tetapi juga  :
  1. Menyaingi kongsi dagang Inggris di India, yaitu EIC ( East India Company ).
  2. Penguasai pelabuhan-pelabuhan penting dan kerajaan-kerajaan.
  3. Melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah.
Kepemimpinan VOC dipegang oleh dewan beranggotakan 17 orang yang berkedudukan di Amsterdam. Oleh Pemerintahan Belanda, VOC diberi oktroi (hak-hak istimewa) sebagai berikut :
1. Dianggap sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia
2. Monopoli perdagangan
3. Mencetak dang mengedarkan uang sendiri
4. Mengadakan perjanjian
5. Menaklukkan perang dengan negara lain
6. Menjalankan kekuasaan kehakiman
7. Pemungutan pajak
8. Memiliki angkatan perang sendiri
9. Mengadakan pemerintahan sendiri.
Untuk melaksanakan kekuasaannya di Indonesia diangkatlan jabatan Gubernur Jenderal VOC antara lain:
1. Pieter Both, merupakan Gubernur Jenderal VOC pertama yang memerintah tahun 1610-1619 di Ambon.
2. Jan Pieterzoon Coen, merupakan Gubernur Jenderal kedua yang memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Jayakarta (Batavia). Karena letaknya strategis di tengah-tengah Nusantara memudahkan pelayaran ke Belanda.
Setelah berpusat di Batavia, VOC melakukan perluasan kekuasaan dengan pendekatan serta campur tangan terhadap kerajaan-kerajaan di Indonesia antara lain Mataram, Banten, Banjar, Sumatra, Gowa (Makasar) serta Maluku. Akibat hak monopoli yang dimilikinya. VOC memaksakan kehendaknya sehingga menimbulkan permusuhan dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Untuk menghadapi perlawanan bangsa Indonesia VOC meningkatkan kekuatan militernya serta membangun benteng-benteng seperti di Ambon, Makasar, Jayakarta dan lain-lain.
Cara Belanda memperoleh monopoli perdagangan di Indonesia Cara yang dilakukan VOC adalah:
1. Melakukan pelayaran hongi untuk memberantas penyelundupan. Tindakan yang dilakukan VOC adalah merampas setiap kapal penduduk yang menjual langsung rempahrempah kepada pedagang asing seperti Inggris, Perancis dan Denmark. Hal ini banyak dijumpai di pelabuhan bebas Makasar.
2. Melakukan Ekstirpasi yaitu penebangan tanaman, milik rakyat. Tujuannya adalah mepertahankan agar harga rempah-rempah tidak merosot bila hasil panen berlebihan (over produksi). Ingat hukum ekonomi!
3. Perjanjian dengan raja-raja setempat terutama yang kalah perang wajib menyerahkan hasil bumi yang dibutuhkan VOC dengan harga yang ditetapkan VOC. Penyerahan wajib disebut Verplichte Leverantien
4. Rakyat wajib menyerahkan hasil bumi sebagai pajak, yang disebut dengan istilah Contingenten

Seiring dengan perubahan permintaan dan kebutuhan di Eropa dari rempahrempah ke tanaman industri yaitu kopi, gula dan teh maka pada abad 18 VOC mengalihkan perhatiannya untuk menanam ke tiga jenis barang komoditi tersebut. Misalnya tebu di Muara Angke (sekitar Batavia), kopi dan teh daerah Priangan. Dalam melaksanakan pemerintahan VOC banyak mempergunakan tenaga Bupati. Sedangkan bangsa Cina dipercaya untuk pemungutan pajak dengan cara menyewakan desa untuk beberapa tahun lamanya.
            Pada akhir abad ke –18, VOC mengalami kemerosotan, akibat kerugian yang begitu besar dan utang berjumlah banyak. Hal ini diakibatkan dari   :
1.      Persaingan perdagangan dengan kongsi-kongsi lain dari bangsa Inggris dan Perancis.
      2.      Penduduk Indonesia, terutama di Jawa telah menjadi miskin sehingga tidak mampu membeli barang-barang yang dijual VOC.
      3.      Perdagangan gelap merajalela, menerobos monopoli perdagangan VOC.
      4.      Pegawai-pegawai VOC banyak yang korupsi.
      5.      Banyak biaya perang yang dikeluarkan untuk mengatasi perlawanan penduduk.
Akhirnya pada tanggal 31 Desember 1799 VOC dibubarkan dengan  hutang 134,7 juta gulden. Hak dan kewajibannya diambil alih oleh pemerintah Republik Bataafsche di bawah kendali Perancis. Perubahan politik terjadi di Belanda dimana kekuasaan raja Willem V runtuh dikalahkan Perancis. Kaisar Perancis, Napoleon Bonaparte kemudian mengganti Republik Bataafsche menjadi kerajaan Holland di percayakan pada adiknya  raja Louis Napoleon. Akibat perubahan ketatanegaraan itu, Indonesia menjadi daerah kekuasaan kerajaan Holland ( kerajaan Belanda ). 
Daftar Pustaka
Sejarah Nasional Indonesia dan Sejarah Dunia, 1991, Drs. Supartono Widyosiswoyo
http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/voc-sejarah

SULTAN HASANUDDIN (1654-1669)

Andi aminah riski/pis
  
            Jauh sebelum orang-orang VOC datang, orang-orang suku Makasar dan Bugis sudah terkenal sebagai pedagang dan pelaut yang ulung. Seluruh penjuru Nusantara telah dijelajah dengan perahu-perahu pinisi yang terkenal lincah dan cekatan. Bandar Sombaopu, ibukota kerajaan Gowa-Tallo merupakan pelabuhan transip menawarkan barang-barang lebih murah seperti rempah-rempah, beras, ternak, dan kayu cendana.
           
Di Sulawesi Selatan terdapat banyak rejaan besar dan kecil, seperti  :
1.      Kerajaan Gowa-Tallo adalah kerajaan orang-orang suku Makasar
2.      Kerajaan Soppeng, Wajo, Tanete, dan Sawitto merupakan kerajaan suku Bugis.
3.      Kerajaan Balanipa, Binnang, Campala Giang, Bampuang, Cenrana, Tapalang dan Mamuju adalah kerajaan suku Mandar.
Raja suku Makasar disebut   :   Karaeng
Raja suku Bugis disebut        :   Aru atau Arung
Raja suku Mandar disebut     :   Maladdia
            Akhirnya VOC berusaha untuk menguasai wilayah timur ini dengan sewenang-wenang. VOC berani melarang dengan keras orang-orang Makasar melakukan transaksi dagang di kepulauan Maluku. Raja Gowa waktu itu  Sultan Alaudin dengan tegas menentang dan menjawab "Tuhan menciptakan bumi dan lautan untuk dimiliki bersama. Tak pernah ada terdengar orang dilarang berdagang dan berlayar . Yang melarang hal itu berarti merenggut nafkah orang".
            Kepentinga kerajaan Gowa dan kepentingan VOC saling bertentangan,  maka pada perkembangan selanjutnya tidaklah mengherankan jika terjadi benturan dan peperangan. Hal ini berlanjut pada masa Sultan Muhamad Said, putra Sultan Alaudin yang wafat pada tanggal 15 Juni 1639.VOC dilarang membuka kantor perdagangan di Sobbaopu. Orang-orang makasar tidak peduli terhadap larangan-larang dan peraturan yang dibuat VOC.
            Pada tanggal 6 Nopember 1653, Sultan Muhamad Said wafat diganti putranya yang bernama Sultan Hasanuddin. Sultan Hasanuddin adalah adalah seorang ksatria gemblengan kerajaan Gowa, pernah menjabat sebagai Karaeng Tumakhajannangngang ( pasukan elite/ istimewa ).  
            Sultan Hasanuddin tetap menjalankan dan melanjutkan kebijaksanaan yang diambil oleh almarhum kakek dan ayahnya. Kerajaan Gowa tetap tidak mau mengakui hak monopoli perdagangan VOC di Maluku maupun di Sobaopu. Pada bulan April 1655 armada Gowa di bawah pimpinan Sultan Hasanuddin mampu merebut Buton dari pendudukan VOC. Pada tanggal 23 Oktober 1655, kapal VOC yang dipimpin Casper Buytendijk dan 24 anak buahnya berhasil dihancurkan. Konflik antara VOC dan kerajaan Gowa terus berlanjut, hampir tak terputus sejak tahun 1615.
            Pada bulan Desember 1666, armada VOC dengan kekuatan 21 kapal yang dilengkapi meriam, mengangkut 600 tentara yang dipimpin Cornelis Speelman tiba dan menyerang Makasar dari laut. Arung Palaka dan orang-orang suku Bugis rival suku Makasar membantu VOC menyerang melalui daratan. Akhirnya VOC dengan sekutu-sekutu Bugisnya keluar sebagai pemenang, Sultan Hasanuddin dipaksa menanda tangani Perjanjian Bongaya pada tanggal 18 Nopember 1667, yang berisi   :
  1. Sultan Hasanuddin memberi kebebasan kepada VOC melaksanakan perdagangan .
  2. VOC memegang monopoli perdagangan di Sombaopu .
  3. Benteng Makasar di Ujung Pandang diserahkan pada VOC.
  4. Bone dan kerajaan-kerajaan Bugis lainnya terbebas dari kekuasaan Gowa.
Sultan Hasanuddin tetap gigih, masih mengobarkan pertempuran-pertempuran. Serangan besar-besaran terjadi pada bulan April 1668 sampai Juni 1669. Akhirnya Sultan tak berdaya namun semangat juangnya menentang VOC masih dilanjutkan oleh orang-orang Makasar.
Daftar Pustaka
Badrika, Wayan . 2000. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum 2, Jakarta: Penerbit Erlangga
 http://www.slideshare.net/Hadiyanti/sejarah-sultan-hasanudin-makasar

NELSON MANDELA DALAM MENENTANG APARTHEID

RAHMAT ARIFAN/PIS
Apartheid adalah pemisahan golong yang berdasarkan warna kulit  yang terjadi di afrika  bagian selatan,Mandela adalah salah seorang dari banyak tokoh pejuang politik Afrika Selatan yang menjadi menyaksikan dan merasakan puncak dari perjuangannya yaitu pembebasan kaum kulit hitam Afrika Selatan dari penindasan kaum kulit putih. Nama Nelson Mandela mulai menanjak ketika ia terpilih menjadi Sekjen ANC (African National Congress) pada tahun 1948 dan pada tahun 1952 menjadi Presiden Liga Pemuda. Sejak itu Mandela lebih banyak memainkan peranannya secara rahasia. Pada tahun 1961 sebagai Sekretariss Jenderal ANC, Mandela mengomandokan pemogokan selama tiga hari 29 – 31 Mei 1961. seruan pemogokan itu ditanggapi oleh pemerintah Apartheid sebagai suatu pelanggaran serius.

Pada bulan Desember 1962, ia dijatuhi 5 tahun penjara, dengan tuduhan meninggalkan negara secara ilegal. Mandela menjalani hukumannya di penjara Pretoria. Tidak beberapa lama tokoh-tokoh ANC lainnya juga ditangkap di markas ANC. Pada saat itu disita pula sejumlah dokumen rahasia, menyangkut ANC dan Tombak Bangsa. Mereka yang ditangkap yaitu Walter Sisulu, Govan Mbeki, Raymond Mhlaba, Ahmed Akthrada, Dennis Golberg dan Lionel Bernstein. Mandela bersama-sama dengan keenam rekannya diperiksa dengan tuduhan melakukan sabotase bersengkongkol untuk menumbangkan pemerintah dan membantu unsur asing menyerang Afrika Selatan. Mereka akhirnya divonis dengan hukuman seumur hidup pada tanggal 12 Juni 1964 dan harus mendekam dalam penjara di Pulai Roben Cape Town. Pada tahun 1982 Mandela dipindahkan lagi ke penjara Pollsmor juga masih daerahCapeTown.

Selama di penjara itulah kampanye pembebasannya dilancarkan, baik di Afrikan Selatan sendiri maupun di luar Afrika Selatan. Aksi protes dan kampanye pembebasan Mandela semakin berkobar sejak tahun 1982, bahkan pada tahun 1988 ulang tahun ke-70 Nelson Mandela dirayakan oleh bangsa kulit hitam Afrika Selatan dengan menggelar konser musik selama 120 jam non stop dan disiarkan ke-50 negara. Akibat kampanye pembebasan tokoh ANC ini, makin banyak negara yang menekan pemerintah Apartheid Afrika Selatan baik secarapolitikmaupunekonomi.

Kampanye pembebasan itu membuat Mandela menjadi tokoh tahanan politik paling populer di dunia. Akibat tekanan yang bertubi-tubi pada bulan Juli 1989 Botha bertemu dengan presiden F.W. de Klerk pengganti Botha. Dari pertemuan-pertemuan itu pada bulan Februari 1990, de Klerk mengumumkan di depan parlemen bahwa pemerintahannya akan mencabut larangan bagi ANC, Partai Komunis Afrika Selatan (SACP) dan Pan Africanist Congress (PAC) menyusul diakhirinya Politik Apartheid. Pada kesempatan itu de Klerk juga mengisyaratkan bahwa Mandela akan segera dibebaskan. Pembebasan tokoh yang sangat berpengaruh di Afrika Selatan ini kemudian dilaksanakan sesuai dengan janjinya. Pada tanggal 11 Februari 1990 dari penjara Victor Verster, Mandela dibebaskan. Pembebasan itu sangat menarik perhatian dunia dan disambut oleh ratusan wartawan baik dari dalam maupun luar negeri. Hal juga diikuti dengan penghapusan undang-undang apartheid yaitu sebagai berikut ini:
1.lant act yaitu undang-undang yang melarang orang kulit hitam memiliki tanah di luar wilayah tempat tinggal yang telah ditentukan
2.group areas act yaitu undang-undang yang mengatur pemisahan tempat tinggal orang-orang kulit putih dengan kulit hitam
3.population registration act yaitu undang-undang yang mewajibkan semua orang kulit hitam untuk mendaftarkan diri menurut kelompok suku masing-masing.
Penghapusan undang-undang tersebut diikuti dengan pemilihan umum sesuai janji pemerintahan de klerk hasil dari pemilu tersebut adalah partai ACN berhasil jadi pemenang yang di pimpin oleh NELSON MANDELA dan ia juga menjadi presiden kulit hitam pertama di afrika selatan.
DAFTAR PUSTAKA
Wayan,I Badrika.2006.sejarah untuk SMA jilid 3 kelas XII program ips.jakarta.penerbit erlangga


RAJA-RAJA YANG PERNAH MEMERINTAH KERAJAAN DEMAK


Rinaldi Afriadi Siregar / PIS
Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri pada akhir abad ke-15. Letaknya di daerah Bintoro dekat muara Sungai Demak. Pusat kerajaannya terletak antara pelabuhan Bergota dan Jepara. Daerahnya semula hanya sekitar Demak dan merupakan bagian wilayah Majapahit. Kemudian memisahkan diri dari Majapahit dan berdiri menjadi Kerajaan Demak.
Raden Patah adalah salah seorang murid Sunan Ampel di Jawa Timur. Setelah masuk Islam dan dibantu oleh para wali, Raden Patah berhasil menanamkan pengaruhnya di Majapahit. Setelah itu, Demak semakin maju. Adapun faktor-faktor pendorong kemajuannya adalah sebagai berikut:
  1. Letaknya strategis di daerah pantai, sehingga terbuka hubungan dengn dunia luar.
  2. Pelabuhan Bergota di Semarang merupakan pelabuhan ekspor-impor yang penting bagi Demak.
  3. Memiliki sungai sebagai penghubung daerah pedalaman, sehingga membantu pengangkutan hasil pertanian beras sebagai komoditas ekspor utama.
  4. Runtuhnya Majapahit oleh Demak membuatnya berkembang pesat.
Setelah itu, ada beberapa raja yang pernah memerintah kerajaan Demak, antara lain:
1. Raden Patah (1478 - 1518)
Raden Patah adalah pendiri dan raja pertama di Demak. Pada masa pemerintahannya mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dengan bantuan para wali, Demak diperluas hingga meliputi Jepara, Pati, Rembang, Semarang, kepulauan di selat Karimata dan beberapa daerah di Kalimantan. Kerajaan ini menguasai beberapa pelabuhan penting seperti Jepara, Tuban, Sedayu, Jaratan dan Gresik.
Perannya dalam penyebaran agama Islam sangatlah besar. Dengan bantuan Sembilan Wali (Wali Songo), Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam di Jawa dan wilayah Nusantara bagian timur. Oleh para wali, di Demak didirikan Masjid Agung Demak yang masih berdiri kokoh hingga sekarang.
Murid-murid para wali ini tidak hanya orang Jawa. Di antara murid-murid itu ada yang berasal dari daerah Banjarmasin (Banjar), Makasar, Ternate dan Ambon. Di daerah-daerah kekuasaan Demak seperti wilayah pesisir utara Jawa, sebagian Sumatera dan sebagian Kalimantan, agama Islam juga disebarkan.
Penyebaran Agama Islam di Jawa sangat berhasil. Cara dakwah Sunan Kalijaga dikenal dengan menggunakan seni wayang kulit. Sunan Kalijaga menyadari bahwa cerita wayang berasal dari Hindu India, tetapi beliau mampu menyesuaikan dan memasukkan ajaran Islam di dalamnya. Dengan cara ini ajaran Sunan Kalijaga nudah diterima masyarakat luas.
Perkembangan ekonomi Demak sajalan dengan luas wilayah dan perkembangan perdagangan menjadi semakin maju. Banyak barang yang berasal dari Demak berupa beras dikirim ke Malaka. Ketika Malaka dikuasai Portugis, Demak merasa ikut dirugikan. Berkaitan dengan peristiwa tersebut, pada tahun 1513 Masehi Demak menyerang Portugis ke Malaka. Penyerangan ini dipimpin oleh putra mahkotanya sendiri yang bernama Pati Unus.
Demak mengirimkan 100 kapal perang dengan ribuan prajurit yang berasal dari Demak, Palembang dan Aceh. Penyerangan ini dilakukan dari utara Selat Malaka yaitu dari Demak - Selat Sunda - Panta barat Sumatera - aceh - Selat Malak - Malaka. Dalam penyerangan ini, Demak dibantu oleh Kerajaan Palembang dan Aceh. Karena faktor jarak yang terlalu jauh dan peralatan perang yang kurang seimbang, penyerangan tidak berhasil.
Kegagalan penyerangan ini membuat Demak semakin waspada tentang beratnya ancaman Portugis. Untuk itu segera menngkatkan pertahanannya dengan meningkatkan jumlah prajurit dan kapal-kapal perangnya. Raden Patah wafat tahun 1518 M, kemudian digantikan oleh putra Mahkotanya Raden Pati Unus.
2. Pati Unus ( 1518 - 1521 M )
Pati Unus berkuasa tahun 1518 M sampai tahun 1521 M. Karena jasanya memimpin armada Demak dalam penyerangan ke Malaka, Pati Unus mendapatkan sebutan "Pangeran Sabrang Lor". Pemerintahan Pangeran Sabrang Lor tidak berlangsung lama, karena setelah 3 tahun memerintah beliau sakit dan wafat tahun 1521 M. Pati Unus meninggal tanpa menurunkan anak. Sebagai penggantinya adalah adiknya yang bernama Raden Trenggono yang kemudian bergelar Sultan Trenggono.
3. Sultan Trenggono ( 1521 - 1546 )
Sultan Trenggono adalah adik Pati Unus dan putra ketiga Raden Patah. Di bawah pemerintahannya wilayah Demak bertambah luas. Tahun 1522, armada laut Demak di bawah pimpinan Fatahillah (Faletehan) mengadakan penyerangan dimulai dari Banten, Sunda Kelapa, kemudian ke Cirebon. Ketiga daerah ini semula berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajajaran. Pada saat itu juga Portugis bekerja sama dengan Pajajaran untuk menguasai Sunda Kelapa.
Pada tahun 1527 M, Demak berhasil merebut Sunda Kelapa dari tangan Portugis. Dalam pertempuran ini, Portugis mengalami kekalahan. Fatahillah menggantikan nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta. Saat pemindahan nama ini ditetapkan sebagai berdirinya kota DKI Jakarta.
Berkat keberhasilan keberhasilan Demak memperluas wilayahnya ke barat, Sultan Trenggono merencanakan perluasan wilayahnya ke timur. Tujuan utamanya adalah Pasuruan Jawa Timur. Tetapi, Sultan Trenggono tidak berhasil bahkan wafat pada tahun 1546 M.
Sepeninggal Sultan Trenggono, di Demak terjadi perebutan kekuasaan antara putra sulung Sultan Trenggono yang bernama Sunan Prawoto dengan Pangeran Sekar, kakak Sultan Trenggono. Pangeran Sekar kalah dan meninggal, Kemudian, Sunan Prawoto menjadi raja Demak.
Sunan Prawoto tidak lama menjadi raja di Demak, terjadi pemberontakan oleh Arya Penangsang anak Pangeran Sekar. Dalam peperangan itu, Sunan Prawoto gugur. Arya Penangsang mendapat perlawanan dari menantu Sultan Trenggono yang bernama Pangeran Hadiri (Sultan Kalinyamat), tetapi tidak berhasil. Pangeran Hadiri meninggal oleh Arya Penangsang..
Perlawanan dilanjutkan oleh Joko Tingkir, menantu Sultan Trenggono yang berasal dari Tingkir Salatiga. Dengan siasat yang diajarkan Ki Ageng Pemanahan. Pemberontakan Arya Penangsang (Adipati Jipang) dapat dipadamkan.
Siasat tersebut antara lain dengan menampilkan Sutawijaya, anak Ki Ageng Pemanahan yang baru berusia 16 tahun dijadikan sebagai Panglima perang. Akibatnya, Arya Penangsang tidak tega membunuh, tetapi justru sebaliknya Arya Penangsang terbunuh o;eh Sutawijaya.
Berkat jasanya mengalahkan Arya Penangsang, Ki Ageng Pemanahan mendapat hadiah wilayah di daerah Mataram yaitu Kota Gede dan sekitarnya. Sutawijaya dijadikan anak angkat Joko Tingkir. Setelah menjadi raja, Joko Tingkir memindahkan pusat pemerintahan Demak ke Pajang. Beberapa alasan Joko Tingkir memindahkan pusat kerajaan ke Pajang adalah:
  1. Kerajaan Demak mengalami kehancuran total akibat perang saudara yang berlarut-larut.
  2. Mendekati daerah pertanian yang subur yaitu di sekitar Surakarta dan Klaten.
  3. Menjauhi musuh-musuh politiknya yang ada di sekitar Demak.
  4. Mendekati daerah pendukungnya yaitu di sekitar Tingkir dan Pajang.
3 raja itulah yang pernah berkuasa di Kerajaan Demak Bintoro.
DAFTAR PUSTAKA :

ISI PERJANJIAN LINGGARJATI

Maman Kurniawan / PIS
Perundingan Linggarjati atau kadang juga disebut Perundingan Linggajati adalah suatu perundingan antara Indonesia dan Belanda di Linggarjati, Jawa Barat yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. Hasil perundingan ini ditandatangani di Istana Merdeka Jakarta pada 15 November 1946 dan ditandatangani secara sah kedua negara pada 25 Maret 1947.
Masuknya AFNEI yang diboncengi NICA ke Indonesia karena Jepang menetapkan 'status quo' di Indonesia menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda, seperti contohnya Peristiwa 10 November, selain itu pemerintah Inggris menjadi penanggung jawab untuk menyelesaikan konflik politik dan militer di Asia, oleh sebab itu, Sir Archibald Clark Kerr, diplomat Inggris, mengundang Indonesia dan Belanda untuk berunding di Hooge Veluwe, namun perundingan tersebut gagal karena Indonesia meminta Belanda mengakui kedaulatannya atas Jawa,Sumatera dan Pulau Madura, namun Belanda hanya mau mengakui Indonesia atas Jawa dan Madura saja.
Setelah perundingan di Hooge Veluwe gagal maka Inggris sebagai penengah konflik mencoba mengatasi permasalahan Indonesia - Belanda dengan mempertemukannya di Linggarjati, dekat Cirebon. Perundingan antara Indonesia dengan Belanda ini dilaksanakan pada tanggal 10 November 1966.
 
Perundingan Linggarjati dihadiri oleh:
 
a. Belanda, diwakili oleh Prof. Schermerhorn, De Boer, dan van Pool.
b. Indonesia, diwakili oleh Sutan Syahrir, dan
c. Inggris diwakili oleh Lord Killearn (sebagai pihak penengah).
 
Perundingan yang dipimpin oleh Lord Killearn ini menghasilkan suatu persetujuan yang disebut Persetujuan Linggarjati.
 
Berikut ini dikutipkan beberapa isi Perjanjian Linggarjati:
 
1. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yang meliputi, Sumatra, Jawa, dan Madura.
 
2. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk Negara Indonesia Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia.
 
3. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia - Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.
 
Setelah perjanjian tersebut ditandatangani timbul sikap pro dan kontra yang mengakibatkan Kabinet Syahrir jatuh dan Presiden Soekarno membentuk kabinet baru yang dipimpin oleh Amir Syarifuddin.
 
 
 
Berikut ini beberapa alasan pihak Republik Indonesia menerima hasil Persetujuan Linggarjati.
 
a. Cara damai merupakan jalan terbaik, mengingat militer Indonesia masih di bawah Belanda.
b. Cara damai akan mengundang simpati dunia internasional.
c. Perdamaian dan gencatan senjata memberi peluang bagi Indonesia untuk melakukan konsolidasi.
 
Perundingan Linggarjati ternyata berhasil mengundang simpati dunia internasinal. Hal ini terbukti dengan adanya pengakuan kedaulatan oleh Inggris, Amerika Serikat, Mesir, lebanon, Suriah, Afganistan, Myanmar, Yaman, Saudi Arabia, dan Uni Soviet. Meskipun Persetujuan Linggarjati telah ditandatangani, hubungan Indonesia - Belanda tidak bertambah baik. Perbedaan penafsiran mengenai beberapa pasal persetujuan menjadi pangkal perselisihan. Pihak Belanda tidak dapat menahan diri dan melanjutkan agresinya dengan aski militer pada tanggal 21 Juli 1947. Aksi militer yang dilakukan Belanda ini dinamakan dengan Agresi Militer Belanda 1.
DAFTAR PUSTAKA
Machdi Suhadi, Sutarjo Adisusilo, A. Kardiyat Wiharyanto (2006). Ilmu Pengetahuan Sosial Sejarah untuk SMP dan MTs kelas IX. Erlangga