HARI SULISTIAWATI
Dalam tahun 1957 Kashmir menyatakan diri berintegrasi dengan India. Pada bulan mei 1965, Pakistan memutuskan untuk menyelesaikan krisis ini dengan menggunakan kekuatan militerbyang mempersenjatai 5.000 relawan untuk melakukan revolusi.
Saat itu angkatan darat Pakistan melakukan serangan besar-besaran terhadap 4 Batalyon India di Chhambon. Dalam operasi "grand slam" India segera mengerahkan pasukannya untuk menerbangkan 28 sortie untuk mendukung pasukan darat, tetapi vampire telah berbuat kesalahan dengan menggempur pasukan India sendiri, namun akhirnya India berhasil menghancurkan 14 tank Pakistan, ditambah 30 kendaraan lapis baja lainnya, disamping itu India juga bernasip malang karna mereka kehilangan 4 vampire dalam peperangan ini. Lalu situasi ini dimanfaatkan oleh Pakistan untuk menerbangkan Combar Air Patrol (CAP) dengan 2F-86 dan sebuah F-104A untuk digunakan pada misi penting pertahanan pada bulan berikutnya dilapangan terbang Sargoda.
Pada awal permusuhan Pakistan dan India, Indian Air Force(IAF) mengerahkan 775 pesawat, 50 diantaranya pesawat tempur, yang berhadapan dengan Pakistan Air Force(PAF) dengan 140 pesawat. Digaris depan perbatasan, kedua angkatan ini sama-sama menerbangkan Canberra dan mengoperasikan skadron Suprsonic Fighter tetapi Mig-21 India tidak dioperasikan, sedangkan F-104 Pakistan yang memperkuat Skadron no.9 semakin dalam kesiapan penuh.
Dalam pertempuran yang telah berlalu India selalu berada pada posisi menerima kekalahan namun India tidak pernah menyerah begitu saja. Bahkan setelah itu India mengoperasikan Vampire dalam jumlah yang lebih banyak, namun nasibnya selalu saja dapat dikalahkan oleh pasukan Pakistan, dan Pakistan berhasil merebut kembali Chambon, denganmenggunakan senjata sebesar 2,75 inch.
Akhbur adalah target Pakistan selanjutnya, setelah berulang kali mereka mengalahkan pasukan-pasukan yang dikirim oleh India. Karena nafsu yang besar Pakistan bahkan tidak henti-hentinya untuk menghancurkan India, namun India juga tidak menyerah begitu saja, bahkan ia menyambut serangan itu dengan memperkuat lagi pertahanan pasukannya, dengan menambah 2 Batalyon Infantry. Pertempuran itu terjadi di lapangan terbang kecil didaerah Pasrur atau diwilayah Halwara, dan sampai akhirnya Hunter IAF berhasil menembak jatuh 3F-86 dan menghancurkan 2F-86. Pertempuran ini berakhir hingga PAF menerbangkan 34 Sortie CAP, dimana sebuah pesawat berhasil ditembak jatuh oleh Gnat dari pasukan India.
Hari berikutnya pertempuran itu, Pakistan berhasil menduduki Jaurian, dan India menyatakan kekalahan karena Pakistan telah membom Amritsar, namun bukan berarti pertempuran itu selesai sampai disini, eskalasi pertempuran bahkan semakin meningkat, ketika pasukan India marah dan akan melakukan serangan balek kepada Pakistan, ternyata Pakistan telah mengetahuinya dahulu, lalu Pakistan bertindak cepat untuk menghancurkan 70 jembatan diwilayahnya sendiri agar gerak maju pasukan India yang didukung penuh oleh pesawat ground-attack terhambat. Namun India tetap saja berhasil masuk ke wilayah Pakistan dan India berhasil menghancurkan 7 Mig-21,5 Mystere dan 1 C-119G.
Perkelahian yang sangat tragis dan banyak menelan nyawa, bahkan telah menggoncangkan kedua Negara tersebut dengan masalah yang tidak jelas sebenarnya.
Dan setelah kekalahan Pakistan kemarin, ternyata Pakistan tidak terima itu semua, pada malam harinya Pakistan melakukan penyerangan, yang langsung menghancurkan pangkalan udara India dengan menggunakan B-57 bomber, hingga saat fajar tiba, Pakistan berhasil menjatuhkan 89 ton bom, dalam 28 Sortie. Sebelumnya pada pukul 11.00, 12 Canberra berhasil dihancurkan juga dan Hunter rusak berat. Kedua Negara ini sama-sam memiliki nafsu yang besar untuk sama-sama saling menghancurkan itu sebabnya mereka selalu saja melakukan serangan-serangan balek.
Hari ke-13 pertempuran itu, Pakistan menyerang kembali India, dengan menghancurkan beberapa pesawat transport dan termasuk sebuah caribou milik UN. Sebaliknya IAF juga menyerang pangkalan udara Sargodha peshwar yang berhasil merusakan beberapa B-57. Pada sore harinya 6 unit B-57 diberangkatkan ke Risalpur untuk mendukung pertempuran udara yang berlasung hingga minggu berikutnya.
Dalam dog-fight, tepat hari ke-20 peperangan 4F-86 berhasil di Intercept oleh 4 Hunter dan 4 Gnat, yang berhasil menembak jatuh 2 F-86 PAF. Hari berikutnya yaitu hari ke-21 ternyata merupakan hari terakhir pertempuran yang ditandai dengan sama-sama melakukan penyerangan, dimana peperangan itu Pakistan lebih unggul dari India. India menerima kekalahannya dan mereka sepakat untuk sama-sama menarik kembalai pasukannya masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
· Suradji,Adjie.(2011). Kisah sejarah perang udara.Jakarta:GP Press
No comments:
Post a Comment